BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Muchammad, Eflita Yohana, Budi Heriyanto. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Phone: , FAX: ,

Available online at Website

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP

UJI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN MODUL SURYA 50 WATT PEAK DENGAN POSISI MEGIKUTI PERGERAKAN ARAH MATAHARI

UNIVERSITAS DIPONEGORO UJI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN MODUL SURYA 50 WATT PEAK DENGAN POSISI MEGIKUTI PERGERAKAN ARAH MATAHARI

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kebutuhan akan energi listrik yang terus meningkat dan semakin

PENGARUH PENAMBAHAN REFLEKTOR (CERMIN DATAR) TERHADAP KELUARAN DAYA POLYCRYSTALLINE

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc.

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

3. METODOLOGI PENELITIAN. Persiapan dan pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WATT PEAK DENGAN PENAMBAHAN SUDUT REFLEKTOR 50, 60, 70, DAN 80 DERAJAT TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

STUDI KELAYAKAN PENGGUNAAN SEL SILIKON SEBAGAI PENGUBAH ENERGI MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK

Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit Tenaga Hybrid

STUDI KELAYAKAN PENGGUNAAN SEL SILIKON SEBAGAI PENGUBAH ENERGI MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboraturium Daya dan Alat Mesin Pertanian (Lab

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

STUDI KELAYAKAN PENGGUNAAN SEL SILIKON SEBAGAI PENGUBAH ENERGI MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

TUGAS AKHIR PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN PANEL SURYA TIPE MONOCRYSTALLINE TERHADAP EFISIENSI DAYA KELUARAN PANEL SURYA

III. METODOLOGI PENELITIAN. terhadap temperatur ruangan ini dilakukan melalui beberapa prosedur, yaitu:

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

PENGUJIAN SUDUT KEMIRINGAN OPTIMAL PHOTOVOLTAIC DI WILAYAH PURWOKERTO HALAMAN JUDUL

KOMPARASI ENERGI SURYA DENGAN LAMPU HALOGEN TERHADAP EFISIENSI MODUL PHOTOVOLTAIC TIPE MULTICRYSTALLINE

SIMULASI PHOTOVOLTAIC DAN KINCIR ANGIN SAVONIUS SEBAGAI SUMBER ENERGI PENGGERAK MOTOR KAPAL NELAYAN

ANALISIS PERBANDINGAN OUTPUT DAYA LISTRIK PANEL SURYA SISTEM TRACKING DENGAN SOLAR REFLECTOR

Perancangan Simulator Panel Surya Menggunakan LabView

PENINGKATAN SUHU MODUL DAN DAYA KELUARAN PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN REFLEKTOR

Penyusun: Tim Laboratorium Energi

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menghasilkan prototip alat konsentrator surya (Gambar 14)

Fisika EBTANAS Tahun 1991

PERANCANGAN SET UP KARAKTERISASI PANEL SURYA

TUGAS AKHIR. Studi Performansi Photovoltaic (PV) Dihubung Seri dan Paralel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

PENINGKATAN DAYA KELUARAN SEL SURYA DENGAN PENINGKATAN TEMPERATUR PERMUKAAN SEL SURYA

Kurikulum 2013 Kelas 12 SMA Fisika

Kata kunci : Arsitektur Bali, Panel surya, rangkaian seri, rangkaian paralel.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki kemampuan berpikir yang terus berkembang. Seiring

MEMAKSIMALKAN KONVERSI ENERGI PV MODULE BERDASARKAN KURVA KARAKTERISTIK PADA LERENG TEGANGAN

BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel

PENGARUH KEBERSIHAN MODUL SURYA TERHADAP UNJUK KERJA PLTS

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH KETEBALAN LAPISAN AIR PENDINGIN TERHADAP DAYA KELUARAN MODUL PHOTOVOLTAIC MONOCRYSTALLINE

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL

BAB II SEL SURYA. Simulator algoritma..., Wibeng Diputra, FT UI., 2008.

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Self Dryer dengan kolektor terpisah. (sumber : L szl Imre, 2006).

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKUR KARAKTERISTIK I-V SEL SURYA DALAM KEADAAN PENYINARAN DAN TANPA PENYINARAN

Tugas akhir BAB III METODE PENELETIAN. alat destilasi tersebut banyak atau sedikit, maka diujilah dengan penyerap

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PENGAPLIKASIAN PANEL SURYA PADA MOBIL LISTRIK

SKRIPSI ANALISIS KARAKTERISTIKPHOTOVOLTAIC BERDASARKAN DATA HASIL PENGUKURAN SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN ARDUINO ENERGI METER JOSUA D NAPITUPULU

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

STUDI ORIENTASI PEMASANGAN PANEL SURYA POLY CRYSTALLINE SILICON DI AREA UNIVERSITAS RIAU DENGAN RANGKAIAN SERI-PARALEL

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB

PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN OPTIMASI BERBASIS LABVIEW PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DAN ANGIN. Irwan Fachrurrozi

PENINGKATAN EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN REFLEKTOR PARABOLA

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Airfoil Clark Y Flat Bottom. : Bolam lampu 360 Watt

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

BAB II DASAR TEORI Radiasi Matahari

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Tujuan pengujian ini adalah untuk membuktikan apakah sistem yang

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

Robot Bergerak Penjejak Jalur Bertenaga Sel Surya

Pemodelan Kurva I(V) Normal Light dan Dark Current Modul PV Untuk Menentukan Unjuk Kerja Solar Sel

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN DAN PABRIKASI

Rangkaian Listrik. Modul Praktikum. A. AVO Meter

pusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1991

PEMAKSIMALAN DAYA KELUARAN SEL SURYA MENGGUNAKAN LENSA CEMBUNG

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Bab 5. Pengujian Sistem

BAB II DASAR TEORI. Peneliti terdahulu yang dilakukan oleh Syaffarudin Ch yang mengkaji

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ENERGI SURYA DAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA. TUGAS ke 5. Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Managemen Energi dan Teknologi

PENGARUH PARAMETER LINGKUNGAN DAN PENEMPATAN POSISI MODUL TERHADAP LUARAN ENERGI PLTS MENGGUNAKAN SOLAR CELL 50 WP, 12 VOLT

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya seperti bidang industri, perkantoran dan rumah tangga. Peralatan

PENGARUH PENAMBAHAN ALAT PENCARI ARAH SINAR MATAHARI DAN LENSA CEMBUNG TERHADAP DAYA OUTPUT SOLAR CELL

Hari Agus Sujono a), Riny Sulistyowati a), Agus Budi Rianto a)

BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) keperluan. Prinsip kerja kolektor pemanas udara yaitu : pelat absorber menyerap

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Pada peneliatian ini langkah-langkah yang dilakukan mengacu pada diagram alir di bawah ini: Mulai Persiapan Alat dan Bahan Menentukan Sudut Deklinasi, Garis latidude, Sudut Jam Matahari, Sudut Zenith, Sudut Azimut, Sudut Kemiringan Modul Surya Pengujian Kondisi Cuaca Cerah dan Irradiance (E) > 10 W/m 2 Tidak A 45

46 A Ya I sc (A) dan V oc (V) Menghitung Daya Masukan (P in ) dan Daya Keluaran (P out ) Membuat Grafik Irradiasi, Arus Hubungan Singkat (I sc ), Tegangan Rangkaian Terbuka (V oc ), Daya Masukan (P in ), Daya Keluaran (P out ) Posisi Mengikuti Arah Matahari Analisis Grafik Selesai Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Keterangan: 1. Persiapan alat dan bahan Persiapan alat dan bahan uji untuk keperluan pengujian yaitu modul surya, multimeter, dan solar power meter.

47 2. Pengujian Penelitian dilakukan di atap Laboratorium Thermofluid Teknik Mesin Universitas Diponegoro Semarang dari jam 08.00 sampai 16.00 WIB. Nilai arus dan tegangan dapat langsung terbaca dengan menggunakan multimeter dengan cara kabel penyidik dihubungkan langsung dengan kutub positif dan negatif dari modul surya. Sementara untuk pembacaan intensitas cahaya matahari menggunakan solar power meter yang didapatkan hasilnya dalam satuan Watt/m 2. Dalam pengujian ini faktor lingkungan sangat mempengaruhi hasil pengujian sehingga akan dilakukan pengujian kembali jika terjadi perubahan ekstrim pada data hasil pengujian. Output yang dihasilkan dari pengujian ini adalah arus hubung singkat (I sc ) dan tegangan rangkaian terbuka (V oc ). Setelah dilakukan pengujian kemudian di dapatkan hasil daya masukan (P in ) dan daya keluaran (P out ). 3. Mengolah data dan pembahasan Mengolah data yang sudah didapatkan dari pengujian dengan mengacu pada materi yang terdapat pada referensi yang ada dan menampilkan data tersebut dalam bentuk grafik dan tabel serta menganalisa dan membahas hasil tersebut yang selanjutnya akan disusun dalam laporan tugas akhir.

48 3.2. Metode Pengumpulan Data. Pada tugas akhir ini ditempatkan variabel pengumpulan data meliputi intensitas cahaya matahari (Ir), arus hubung singkat (Isc), tegangan rangkaian terbuka (Voc), temperatur modul surya (Tsc), kondisi cuaca (cerah, mendung, gerimis). Pengumpulan data dilakukan terhadap: Pengukuran terhadap Photovoltaic (PV) modul pada posisi mengikuti arah marahari dengan Photovoltaic (PV) modul pada posisi (horisontal). tetap Supaya sinar matahari jatuh secara tegak lurus pada bidang percobaan, maka PV modul dilakukan sudut kemiringan Photovoltaic (PV) pada setiap pergerakan matahari dengan melakukan sudut jam matahari (ω) terhadap tiap jam.(ts), sudut azimuth matahari (γ s ), dengan diarahkan tegak lurus terhadap matahari. 3.3. Data Teknis Peralatan Photovoltaic dan Alat Ukur Yang Dipakai Data teknis dan alat ukur yang dipakai meliputi : alat penyangga photovoltaic atau modul surya, multi meter, solar power meter, kompas dan busur derajat. 3.3.1 Alat Penyangga Photovoltaic Alat penyangga photovoltaic terbuat dari besi yang fungsinya sebagai penopang atau tempat dudukan photovoltaic pada saat pengambilan data. Alat penyangga ini di arahkan dengan posisi menghadap utara dan selatan. pada saat posisi matahari bergeser, maka alat penyangga ini dapat digeser atau ubah posisi mengikuti pergerakan matahari dengan mengacu pada parameter sudut.

49 Gambar 3.2 Photovoltaic yang Sudah Terpasang Gambar 3.3 Alat Penyangga Photovoltaic

50 Bahan baku alat penyangga diatas adalah besi plat kotak dan besi plat siku. Alat penyangga pada gambar 3.3 dapat diubah ubah sudutnya dengan variasi sudut 0 0 sampai 90 0 dengan ukuran total dari alatnya yaitu memiliki panjang 110 cm, lebar 75 cm dan tinggi 140 cm. alat penyangga pada gambar 3.3 ini dapat diubah variasi sudut reflektornya dari 0 0 sampai 90 0 dengan dimensi alat 499,5 x 85,6 cm. 3.3.2 Busur Derajat Busur Derajat Digunakan untuk menentukan kemiringan photovoltaic atau modul surya pada pergerakan sinar matahari. Sebelum dilakukan pengukuran kemiringan photovoltaic pada setiap pergerakan matahari terlebih dahulu melakukan sudut jam matahari (ω) terhadap jam. Selanjutnya menggeser alat penyangga photovoltaic sebagai sudut azimuth matahari (γ s ) dengan menggunakan persamaan rumus azimuth matahari pada saat pengujian. sebelum jam 12 bernilai negatif dan setelah jam 12 bernilai positif dengan range perubahan sudut 180 0 dengan resolusi pada busur sebesar 1 0. Gambar 3.4 Pemasangan Busur Derajat pada Alat Penyangga Photovoltaic

51 3.3.3 Photovoltaic Module (PV) Photovoltaic (PV) modul yang dipakai pada percobaan ini adalah Photovoltaic (PV) modul dengan tipe ST-50-5M buatan cina yang diproduksi pada tahun 2009. Tipe modul surya ini merupakan tipe monocrystalline. Gambar 3.5 Photovoltaic Module Model: ST-50-5M Tabel 3.1 Data Spesifikasi Teknis PV Module ST-50-5M Tipe ST-50-5M 50 WP 20091208407; Nomer seri 20091209065; 20091209085 Irradiance 1000 W/m2 Panjang x lebar x tebal 786 mm x 555 mm x 35 mm Daya MPP 50 Watt Tegangan MPP 17,50 Volt Arus MPP 2,86 Ampere Tegangan terbuka 21,6 Volt Arus hubung singkat 3,21 Ampere

52 Lanjutan Data Spesifikasi Teknis PV Module ST-50-5M Tegangan sistem maksimum Berat 600 Volt 5,5 kg 3.3.4 Multimeter Multimeter yang digunakan dalam pengukuran ini adalah multimeter digital (elektronis) yang bisa digunakan untuk mengukur Ampere, Voltase, dan Ohm (Resistansi). Dalam pengujian ini, hanya dibutuhkan untuk mengukur tegangan searah dan arus searah. Tegangan yang diukur dalam pengujian ini merupakan tegangan rangkaian terbuka (Voc), dan arus yang didapat merupakan arus hubung singkat (Isc). Tegangan rangkaian terbuka (Voc) adalah tegangan yang dibaca pada saat arus tidak mengalir, atau dengan kata lain tegangan maksimum sel surya atau modul surya yang terjadi ketika arus hubung singkat sama dengan nol. Cara mendapatkan tegangan rangkaian terbuka yaitu dengan cara menghubungkan kutub positif dan kutub negatif modul surya dengan konektor pada multimeter, maka akan terlihat pembacaan nilai tegangan rangkaian terbuka modul surya tersebut pada multimeter. Gambar 3.6 menunjukkan nilai pembacaan tegangan rangkaian terbuka pada multimeter. Gambar 3.6 Pembacaan Nilai Voc pada Multimeter

53 Arus hubung singkat (Isc) merupakan arus maksimal yang dapat dihasilkan oleh sel surya atau modul surya. Cara untuk mendapatkan nilai (Isc) yaitu dengan cara menghubungkan kutub positif dengan kutub negatif modul surya dengan konektor pada multimeter, kemudian nilai Isc dibaca pada multimeter sebagai pembaca arus sehingga didapatkan nilai pengukuran arus maksimum pada modul surya. Gambar 3.7 menunjukkan nilai pembacaan arus hubung singkat pada multimeter. Gambar 3.7 Pembacaan Nilai Isc Pada Multimeter 3.3.5 Solar Power Meter Solar power meter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur intensitas radiasi matahari. Dalam pengujian ini digunakan untuk mengukur besarnya iradiasi dengan mengarahkan solar power metal langsung pada matahari. Prinsip kerjanya terjadi interaksi antara radiasi dengan bahan detektor yang kemudian dapat ditampilkan dalam besaran digital yang ditampilkan dalam display. Data tipe spesifikasi teknis Solar Power Metal yang digunakan dapat dilihat pada lampiran C.

54 Gambar 3.8 Solar Power Meter 3.3.6 Kompas Kompas digunakan untuk menentukan arah penempatan modul surya (utara, barat, timur dan selatan) yang diukur dari posisi sudut horisontal modul surya terhadap pergerakan arah matahari. Dalam pengujian modul surya (photovoltaic), kompas bekerja untuk menentukan sudut azimuth matahari (γ s ) yaitu sudut pergerakan arah matahari dari selatan ke barat dengan memancarkan radiasi langsung pada modul surya (photovoltaic) maka kompas yang bekerja berdasarkan medan magnet menempatkan modul surya (photovoltaic) dengan nilai range perubahan sudut yaitu 360 0 dengan resolusi 1 0.

Gambar 3.9 Kompas 55