APLIKASI MONITORING PERKEMBANGAN STATUS GIZI ANAK DAN BALITA SECARA DIGITAL DENGAN METODE ANTROPOMETRI BERBASIS ANDROID

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL i. HALAMAN PENGESAHAN.. ii. KATA PENGANTAR. iii. HALAMAN PERSYATAAN PUBLIKASI.. iv. ABSTRAK v. DAFTAR ISI...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

MODEL PENENTUAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada

TINJAUAN PUSTAKA. B. PENILAIAN STATUS GIZI Ukuran ukuran tubuh antropometri merupakan refleksi darik pengaruh 4

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. SDM yang berkualitas dicirikan dengan fisik yang tangguh, kesehatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berkualitas. Dukungan gizi yang memenuhi kebutuhan sangat berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. Millenuim Development Goals (MDGs) adalah status gizi (SDKI, 2012). Status

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup anak sangat tergantung pada orang tuanya (Sediaoetama, 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. beberapa zat gizi tidak terpenuhi atau zat-zat gizi tersebut hilang dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan. Disamping. dan produktivitas kerja (Almatsier, 2002).

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS),

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI ANDROID SEBAGAI SISTEM MONITORING STATUS GIZI ANAK PADA POSYANDU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh keadaan gizi (Kemenkes, 2014). Indonesia merupakan akibat penyakit tidak menular.

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyebabkan anak balita ini rawan gizi dan rawan kesehatan antara lain : sehingga perhatian ibu sudah berkurang.

BAB 1 PENDAHULUAN. mortalitasnya yang masih tinggi. Diare adalah penyakit yang ditandai

IBNU FAJAR IDN SUPARIASA B. DODDY RIYADI JUIN HADI SUYITNO

BAB I PENDAHULUAN. Selama usia sekolah, pertumbuhan tetap terjadi walau tidak secepat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah masalah gizi. Gizi adalah komponen kimia yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Almatsier (2002), zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN TEORI. dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,

GAMBARAN FACTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK KELAS V SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL AZHAR KEDIRI

Kesehatan balita bisa diketahui salah satunya melalui penilaian status gizinya. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah

INFOKES, VOL. 4 NO. 1 Februari 2014 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. bagi kelangsungan hidup suatu bangsa. Status gizi yang baik merupakan

frekuensi kontak dengan media massa (Suhardjo, 2003).

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Status Gizi Balita Menggunakan Metode Fuzzy Inferensi Sugeno (Berdasarkan Metode Antropometri)

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah merupakan anak yang berada pada usia sekolah yaitu. antara 6-12 tahun (Adriani dan Wirjatmadi, 2012).

BAB 1 : PENDAHULUAN. dalam jumlah yang tepat dan berkualitas baik. lingkungan kotor sehingga mudah terinfeksi berbagai penyakit.

RANCANG BANGUN APLIKASI PEMENUHAN NUTRISI BERDASARKAN STATUS GIZI BALITA MENGGUNAKAN FUZZY SUGENO

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

HUBUNGAN EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS WONGKADITI KOTA GORONTALO. Heni PanaI. Polteknik Kesehatan Provinsi Gorontalo

TINJAUAN PUSTAKA Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan, karena masa balita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengasuhan berasal dari kata asuh(to rear) yang mempunyai makna

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tetapi pada masa ini anak balita merupakan kelompok yang rawan gizi. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI GIZI BURUK PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE ANTROPOMETRI BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anak balita merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENGELOLAAN MANAJEMEN LABORATORIUM KOMPUTER JURUSAN SISTEM INFORMASI UIN ALAUDDIN MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. (mordibity) dan angka kematian (mortality). ( Darmadi, 2008). Di negara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN ORANGTUA SERTA POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KOTA DAN KABUPATEN TANGERANG, BANTEN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan manusia Indonesia.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA BONGKUDAI KECAMATAN MODAYAG BARAT Rolavensi Djola*

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Departemen Kesehatan RI tahun 2006 kekurangan gizi masih

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia sangat dipengaruhi oleh rendahnya

HASIL PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) PROVINSI SUMATERAUTARA TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Kasus gizi buruk masih menjadi masalah dibeberapa negara. Tercatat satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 PADA VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BALITA DESA KUALA DUA KABUPATEN KUBU RAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Pemetaan Status Gizi Balita Terhadap Kecamatan-Kecamatan Di Kabupaten Trenggalek Dengan Metode Analisis Korespondensi

Adapun fungsi zat gizi bagi tubuh adalah:

BAB I PENDAHULUAN. lainnya gizi kurang, dan yang status gizinya baik hanya sekitar orang anak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAN KMS] [STATUS GIZI [GIZI KESEHATAN MASYARAKAT] Andi Muh Asrul Irawan K Gizi A. Tugas Gizi Kesmas

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya

Perbedaan Tingkat Kecukupan Karbohidrat dan Status Gizi (BB/TB) dengan Kejadian Bronkopneumonia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrient (Beck 2002 dalam Jafar

TINJAUAN PUSTAKA. Makanan Bayi

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

energi yang dibutuhkan dan yang dilepaskan dari makanan harus seimbang Satuan energi :kilokalori yaitu sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita adalah masa yang membutuhkan perhatian lebih dari

Identifikasi Status Gizi pada Remaja di Kota Banda Aceh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang

STUDI DESKRIPTIF POLA NUTRISI BALITA PENGUNJUNG POSYANDU I DI DESA DASUN Rt 02 Rw01 KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG. Oleh. Dewi Hartinah ABSTRAK

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sangat pendek hingga melampaui defisit -2 SD dibawah median panjang atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena

Transkripsi:

APLIKASI MONITORING PERKEMBANGAN STATUS GIZI ANAK DAN BALITA SECARA DIGITAL DENGAN METODE ANTROPOMETRI BERBASIS ANDROID Mega Orina Fitri Dosen Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains & Teknologi UIN Alauddin Makassar Email : orina_95@yahoo.com ABSTRAK Perancangan aplikasi monitoring ini dalam fokus kajian perkembangan status gisi dan kesehatan dengan tujuan penelitian adalah untuk memonitor perkembangan status gizi serta dapat memberika saran sehingga dapat menguragi angka kematian bayi dan kurang gizi. Perancangan dalam membangun sistem ini dengan metode Antropometri. Pada umumnya indeks antropometri yang digunakan yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U) dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Penelitian ini menghasilkan aplikasi yang memonitor perkembangan status gizi secara digital mobile dengan mengunakan metode Antropometri selain itu dapat juga memberikan saran sesuai dengan perkembangan status gizi dan umur dari bayi dan balita. Kata kunci : Status Gizi, Metode Antropometri, Mobile I.PENDAHULUAN Penilaian status gizi pada dasarnya merupakan proses pemeriksaan keadaan gizi seseorang dengan cara mengumpulkan data penting, baik yang bersifat objektif maupun subjektif, untuk kemudian dibandingkan dengan baku yang telah tersedia (Arisman, 2010:206). Penilaian status gizi, dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Penilaian secara langsung meliputi antropometri, biokimia, klinis dan biofisik. Sedangkan penilaian secara tidak langsung meliputi survei konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi. Setiap penilaian status gizi tersebut memiliki kelemahan dan kelebihan. 140

Antropometri merupakan metode penilaian status gizi yang paling sering digunakan. Pada umumnya indeks antropometri yang digunakan yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U) dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Indeks BB/U merupakan indikator yang paling umum digunakan sejak tahun 1972 dan dianjurkan juga menggunakan indeks TB/U dan BB/TB untuk membedakan apakah kekurangan gizi terjadi kronis atau akut. (Supariasa dkk, 2012). Angka gizi buruk dan gizi kurang di Indonesia sendiri masih tinggi. Dari Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI memberikan persentase tersebut menurut berat badan per umur (BB/U) pada tahun 2010, untuk persentase gizi kurang 13.0% dan gizi buruk sebesar 4.9% (Riskesdas, 2010) dan pada tahun 2013 persentase tersebut mengalami kenaikan pada gizi kurang 13.9% dan gizi buruk 5.7% (Riskesdas, 2013). Data tersebut belum termasuk dari banyaknya balita yang diperkirakan masih ada 4,5 juta balita dengan gizi buruk dan gizi kurang yang belum terdeteksi dan balita yang tidak ditimbang yaitu sekitar 12 juta (Kemenkes, 2015). Perancangan aplikasi monitoring ini dalam fokus kajian perkembangan status gisi dan kesehatan dengan tujuan penelitian adalah untuk memonitor perkembangan status gizi serta dapat memberika saran sehingga dapat menguragi angka kematian bayi dan kurang gizi. Perancangan dalam membangun sistem ini dengan metode Antropometri. II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gizi Istilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan,dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi (Irianto, 2007:2). Zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur prosesproses kehidupan (Almatsier, 2009:3). 141

Keadaan gizi seseorang dapat diketahui dengan melakukan proses pemeriksaan yang disebut dengan penilaian status gizi (Arisman, 2010:206). Arisman juga mengungkapkan bahwa penilaian status gizi pada dasarnya merupakan proses pemeriksaan keadaan gizi seseorang dengan cara mengumpulkan data penting, baik yang bersifat objektif maupun subjektif, untuk kemudian dibandingkan dengan baku yang telah tersedia. 2.2 Antropometri Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya tubuh dan metros artinya ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran dari tubuh. Antropometri merupakan metode penilaian status gizi yang paling sering digunakan termasuk pada balita. Keunggulan metode antropometri adalah prosedurnya sederhana, relatif tidak membutuhkan tenaga ahli, alatnya murah dan mudah didapat, metodenya tepat dan akurat, dapat mendeteksi keadaan gizi masa lalu, dapat mengevaluasi status gizi periode tertentu dan dapat digunakan untuk screening. (Supariasa dkk, 2012). Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan mengukur beberapa parameter. Parameter adalah ukuran tunggal dari tubuh manusia. Parameter antropometri merupakan dasar dari penilaian status gizi. Kombinasi antara beberapa parameter disebut Indeks Antropometri. Pada umumnya indeks antropometri yang digunakan yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U) dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). III.METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian- bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan. Adapun alur perancangan dapat dilihat sebagai berikut : 142

Tabel 1. Rancangan Penelitian Gambar 2. Flowchart Rancangan 143

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Sistem 1. Interface Menu anak dan Status Anak Antarmuka Anak berisikan daftar nama-nama anak yang pernah di masukkan ke dalam aplikasi sebelumnya dan antarmuka status anak status anak berisikan informasi umum dan hasil pengukuran anak. a. Menu Anak b. Status Anak Gambar 2. Interface Menu anak dan Status Anak 2.Interface Grafik Perkembangan Grafik perkembangan berisi tentang grafik perkembangan dari anak yang telah di input sebelumnya. Gambar 3. Interface Grafik Perkembangan 144

1. Interface Saran dan Tools Interface saran berisi tentang saran untuk anak berdasarkan informasi yang telah di input sebelumnya. Dan Interface tools berisikan fungsi kalkulator berat tinggi potensi genetik, berat badan ideal, milestone dan redflags dan penilaian status gizi. a.saran b. Tools 4.1 Pengujian Sistem Gambar 4. Interface saran dan Tools 1. Prosedur Pengujian Pengujian sistem merupakan proses pengeksekusian sistem perangkat lunak untuk menentukan apakah sistem tersebut cocok dengan spesifikasi sistem dan berjalan di lingkungan yang diinginkan. Pengujian sistem sering diasosiasikan dengan pencarian bug, ketidaksempurnaan program, kesalahan pada program yang menyebabkan kegagalan pada eksekusi sistem perangkat lunak. Gambar 5. Penilaian Status Gisi 145

2. Pengujian Kelayakan Aplikasi Gambar 6. Grafik Perkembangan Gambar 7. Hasil Pengujian Kelayakan Aplikasi Berdasarkan hasil dari kuesioner yang terdiri dari 15 pertanyaan untuk orangtua, 20 pertanyaan untuk tenaga medis/kesehatan serta 5 pertanyaan secara tertulis, kemudian mendapatkan responden 32 jumlah responden, 21 dari orangtua dan 11 dari tenaga kesehatan/medis adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari kuesioner tersebut adalah: a. Dari segi fungsionallitas 48% mengatakan aplikasi berfungsi dengan sangat baik, 39% mengatakan bahwa aplikasi berfungsi dengan baik dan 13% mengatakan berfungsi dengan cukup baik. b. Dari segi manfaat 50% mengatakan aplikasi sangat bermanfaat, 39% mengatakan bahwa aplikasi bermamfaat, dan 11% mengatkan cukup bermamfaat 146

c. Dari segi ketertarikan 45% mengatakan sangat tertarik, 48% mengatakan tertarik dan 8% mengatakan cukup tertarik. d. Dari segi kesesuaian 25% mengatakan sangat sesuai, 63% mengatakan sesuai, 10% mengatakan cukup sesuai, dan 2% mengatakan cukup sesuai. e. Dari 11 responden dari tenaga kesehatan/tenaga medis menyatakan 86.7 % setuju bahwa data yang di tampilkan sudah sesuai dengan kebutuhan, status gizi, grafik dan metode Antropometri. V.PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1. Aplikasi memonitor perkembangan status gizi dan kesehatan bayi dan balita dengan menggunakan metode Antropometri berbasis Android dapat membantu mengurangi persentase kurang gizi dan gizi buruk serta angka kematian anak di bawah 5 tahun di Indonesia. 2. Hasil kuesioner dari 32 responden yang berasal dari orangtua dari bayi dan balita yang berjumlah 21 orang menyatakan bahwa 90,6 % menyatakan sudah memenuhi harapan pengguna, kemudian dari tenaga kesehatan/medis dari 11 responden, persentase 86,7 % beranggapan bahwa perangkat lunak telah sesuai metode Antropometri. 5.2 Saran 1. Perangkat lunak dapat dikembangkan dengan menambahkan metode pengukuran lainnya sehingga saran yang bisa di disimpulkan lebih banyak lagi. 2. Untuk mendapatkan data yang lebih baik lagi sebaiknya berkerja sama dengan dokter anak, Ikatan Dokter Anak Indonesi (IDAI) dan lembaga lainnya sehingga bisa memberikan saran lebih baik lagi. 147

DAFTAR PUSTAKA Aplikasi. Wikipedia Ensiklopedia Bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/aplikasi (22 Februari 2017). Bayi. Wikipedia Ensiklopedia Bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/bayi (22 Februari 2017). Irianto, Djoko Pekik. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta : ANDI, 2007. Jogiyanto. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2005. Nugroho, Adi. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek. Bandung : Informatika, 2005. Proverawati, Atikah dan Siti Asfuah. Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika, 2009. Pusat Data dan informasi Kementrian Kesehatan RI. infodatin : Situasi dan Analisis Gizi, 2015. Sulistijani, Dina Agoes dan Maria Poppy Herlianty. Menjaga Kesehatan Bayi & Balita. Jakarta: Puspa Swara, 2013. Supariasa, Bakri, dkk. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Fajar, 2012. Sutabri, Tata. Analisa Sistem Informasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi, 2004. Wignjosoebroto, Sritomo. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Guna Widya, 2008. Kristanto, Andri. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Jakarta: Gava Media, 2003. 148

149