KEBIJAKAN DAN PRINSIP DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGALAMAN PENYUSUNAN dan PENERAPAN MANUAL RUJUKAN KIA di KAB. KULONPROGO. dr. Bambang Haryatno, M.Kes Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo

Panduan Manual rujukan Kehamilan, Persalinan dan Bayi Baru Lahir di Kota Yogyakarta DINKES KOTA YOGYAKARTA

MANUAL RUJUKAN KEHAMILAN, PERSALINAN, DAN BAYI BARU LAHIR KABUPATEN BANTUL. Drg. Maya Sintowati P, MM DINAS KESEHATAN BANTUL 2013

MANUAL RUJUKAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Oleh : Dr. MOCH. ISMAIL Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Disampaikan pada Pertemuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PONED sebagai Strategi untuk Persalinan yang Aman

Rekapitulasi Kematian Ibu dan Bayi di Kota YK Tahun Dinkes Kota YK

Oleh : dr. Johanes Don Bosco Do, M.Kes Kepala Dinas Kesehatan Kab. Ende

PENGEMBANGAN PELAYANAN PONED DI PUSKESMAS MERGANGSAN, TEGALREJO, DAN JETIS BAGIAN/SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FK UGM/RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditetapkan mempunyai akibat, yaitu tercapainya tujuan kebijakan. Implementasi

Pendekatan Kebijakan di Hulu ke Hilir. dr. Sitti Noor Zaenab, M. Kes

BAB I PENDAHULUAN. eklampsia, sepsis, dan komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK)

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

Pelaksanaan SMS Gateway dan MPS on Line dalam Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal

Diskusi. Kepemimpinan Dinas Kesehatan dalam usaha penurunan kematian ibu dan bayi

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

EVALUASI PERSIAPAN PUSKESMAS PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2012

PERJALANAN MANUAL RUJUKAN KEHAMILAN, PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR DI KAB.SLEMAN OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menunjukkan

PEDOMAN DAN TATA CARA PENGUATAN SISTEM RUJUKAN KEGAWATDARURATAN KIBBLA PENANGGUNG JAWAB. Kepala. Ruangan

LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PengalamanJabardalam PeningkatanKompetensiBidan. Alma lucyati

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan (Kementerian kesehatan RI, 2011). Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

PENGGUNAAN ANGKA ABSOLUT KEMATIAN IBU DAN BAYI UNTUK PENILAIAN KINERJA

BAB 1. terutama yaitu perdarahan 28%. Sebab lain yaitu eklamsi 24%, infeksi 11%, pelayanan obstetri belum menyeluruh masyarakat dengan layanan yang

IMPLEMENTASI POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DI PUSKESMAS KULON PROGO. Oleh: Drg. Hunik Rimawati, M.Kes.

BAB 1 PENDAHULUAN. kehamilan sebagai komplikasi persalinan atau nifas, dengan penyebab terkait atau

BAB I PENDAHULUAN. unsur penentu status kesehatan (Saifuddin, 2013). Keadaan fisiologis bisa

Pembentukan Puskesmas PONED ini diawali dengan pelatihan. Pelatihan PONED diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan bekerjasama dengan P2KP (Pusat

BAB 1 PENDAHULUAN. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prawirohardjo (2010; h. 55) kehamilan, persalinan, nifas,dan

Instrumen 1: Pelayanan Jejaring Sistem Rujukan Vanguard Kegawat daruratan Ibu dan BBL (neonatal)

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Kebidanan atau Obstetri ialah bagian Ilmu Kedokteran yang

panduan praktis Pelayanan Kebidanan & Neonatal

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan ibu di Indonesia masih memprihatinkan dimana Angka

PENGALAMAN DALAM PENGGUNAAN SURVEILANS RESPON DAN ANGKA ABSOLUTE DI DIY. dr. RA. Arida Oetami, M.Kes Kepala Dinas Kesehatan DIY

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam rahim (uterus) mulai dari konsepsi saat bertemunya sel telur

KESEHATAN IBU DAN ANAK. dr Dani MKes Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu upaya pelayanan

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan merupakan keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang terjadi di dunia saat ini adalah menyangkut kemiskinan,

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan

BAB I PENDAHULUAN. minggu pertama kehidupan dan 529 ribu ibu meninggal karena penyebab yang

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

KERANGKA ACUAN PELACAKAN KASUS KEMATIAN IBU/BAYI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK (PWS-KIA) Tarwinah

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan yaitu asuhan kehamilan, pesalinan, bayi baru lahir, nifas

Kewenangan bidan dalam pemberian obat pada kehamilan dan proses kelahiran dan aspek hukumnya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KEMATIAN NEONATAL DI PROVINSI NTT SUMBA TENGAH SUMBA BARAT SB D. Disampaikan oleh: Dr. Stefanus Bria Seran, MPH. (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT)

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat menetukan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

suplemen Informasi Jampersal

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Kabupaten Pohuwato. Kabupaten yang terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Boalemo.

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara

Filosofi. Mendekatkan Akses pelayanan kesehatan yg bermutu kepada masyarakat. UKM_Maret

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan, persalinan, dan menyusukan anak merupakan proses alamiah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kodrat dari wanita yaitu mengandung, melahirkan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maternal disebabkan oleh perdarahan post partum dan diperkirakan

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. indikator utama dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Menurut

Aplikasi Pengolahan Dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Berbasis Desktop

HASIL CAPAIAN AWAL. Evidence Summit on Reducing Maternal and Neonatal Mortality in Indonesia

INTERVIEW GUIDE. 1. Apa saja Program Dinkes Untuk Menurunkan AKI dan AKB? 2. Kapan terbentuknya program Rindu KIA, ANC, Kelas Ibu Hamil dan

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi yang di kandung (Saifuddin, 2009:284). (Hani, 2011:12). Berdasarkan pengalaman praktek di polindes Kradenan

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

DATA PILAH TAHUN 2017

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBAGIAN JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN BUPATI REJANG LEBONG NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PENGGUNAAN DANA JAMINAN PERSALINAN DI KABUPATEN KARANGASEM

NOMOR 900/MENKES/SK/VII/2002 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODEL KELAS IBU HAMIL UNTUK PEMETAAN RISIKO KEHAMILAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian Millenium Development Goals (MDGs). Dimana MDGs adalah. Millenium Summit NewYork, September 2000 (DKK Padang, 2012).

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 505 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 7.K TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo Santika, 21-22 Juni 2013

Tujuan Menggambarkan alur kegiatan pelayanan ibu hamil, persalinan, nifas, dan pelayanan bayi berdasarkan continuum of care lengkap dengan Pedoman dan SOP yang terkait dengan sumber pembiayaan. Menjelaskan uraian tugas (Job description) lembagalembaga dan profesi yang terlibat dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak. Menjadi acuan kegiatan dilapangan untuk Kelompok Kerja Rujukan dalam perencanaan (persiapan Musrenbang), pelaksanaan, dan monitoring hasil.

KEBIJAKAN DAN PRINSIP DASAR 1. Prinsip Utama adalah mengurangi kepanikan dan kegaduhan yg tidak perlu dengan cara menyiapkan persalinan (rujukan terencana)bagi yang membutuhkan. Sementara itu bagi persalinan emergency harus ada alur yang jelas 2. Bertumpu pada proses pelayanan KIA yang menggunakan cotinuum of care dengan sumber dana (penjaminan) 3. Sarana pelayanan kesehatan dibagi menjadi 3 jenis : RS PONEK 24 Jam,Pusk PONED,BPS,RB,Dokter Praktek umum 4. Harus ada RS PONEK 24 Jam dengan hotline yang dapat dihubungi 24 jam 5. Menekankan pd koord antar lembaga,lkmd,pkk dll

Mekanisme Penyusunan Manual Rujukan Sosialisasi Manual Rujukan dari PMPK UGM Melaksanakan diskusi tindaklanjut hasil sosialisasi manual rujukan di kabupaten dengan pendampingan fasilitator PMPK UGM. PMPK UGM melakukan advokasi manual rujukan kepada pemangku jabatan di Kab. Kulon Progo. Melakukan pemetaan & evaluasi pelayanan Pusk PONED dan RS PONEK ( SDM, alat, pelayanan yang mampu diberikan, ). Membentuk tim Manual Rujukan Mengusulkan SK BUPATI Tim Manual Rujukan

PESERTA ADVOKASI PEMANGKU KEBIJAKAN 1. BUPATI 2. FASILITATOR MANUAL RUJUKAN 3. RSUD WATES 4. BAPPEDA 5. DINKES 6. PUSKESMAS 7. IBI 8. BIDAN DESA 9. FASKES SWASTA

MEKANISME PENYUSUNAN MANUAL INDIKATOR REALISASI FINALISASI MANUAL RUJUKAN KIA 4 JANUARI 2013 SK TIM/POKJA PENYUSUNAN MR KIA SK BUPATI NO 262 TAHUN 2012 MAPPING RS PONEK DAN PONED 3 AGUSTUS 2012 KESIAPAN PONEK DAN PONED DARI ASPEK 5 M SESUAI SK MENKES NO:1051/2008 3 AGUSTUS 2012 SK RS PONEK DAN PUSK, FASKES SWASTA MAMPU PONED SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDUKUNG RUJUKAN SK BUPATI N0 262 TAHUN 2012 SOSIALISASI MR KIA PADA STAKEHOLDER 11 JANUARI 2013 SMS GATWAY DAN MPS ON LINE RENCANA/ PELATIHAN SDM TERKAIT MR SUMBER DANA MOU MAGANG PONED KE PONEK RS KAB APBD II UJI COBA MR KIA 14 JANUARI 2013 SK TIM MONEV PELAKSANAAN MR SK BUPATI (DALAM PROSES)

PEMETAAN DAN EVALUASI KEMAMPUAN RS PONEK DAN FASKES PONED (PUSK DAN FASKES SWASTA) PEMENUHAN SDM PEMENUHAN PERALATAN 1. DOKTER 2. BIDAN 3. PERAWAT 1. USG 2. TINDAKAN CURETASE (AVM) 3. RESUSITASI BAYI 4. VACUM EKSTRASI 5. INCUBATOR 6. FOTO THERAPI

KEMAMPUAN PENANGANAN KASUS 1. MANUAL PLACENTA 2. VACUM EKSTRASI 3. PENANGANAN PERDARAHAN AP DAN PP 4. PER 5. EKLAMSI 6. INFEKSI NIFAS 7. RESUSITASI BAYI 8. FOTO THERAPI 9. PERAWATAN INCUBATOR 10. CURETASE 11. REHIDRASI CAIRAN 12. TRANFUSI DARAH

PEMETAAN DAN REGIONALISASI PELAYANAN RS PONEK DAN FASKES PONED (PUSKESMAS DAN FASKES SWASTA)

RS PONEK PUSKESMAS DAN YANKES SWASTA PONED 1. RSUD WATES 1. PUSKS. SENTOLO I 2. PUSKS. SAMIGALUH I 3. PUSKS. TEMON I 4. PUSK. GALUR II 5. PUSK LENDAH I 6. RS. SANTO YUSUP BORO 7. PKU NANGGULAN 8. RS KHARISMA 9. RS RIZKI AMALIA TEMON 10. RS RIZKI AMALIA LEDAH 11. KLINIK IBU DAN ANAK MARANATHA NANGGULAN

RSUD WATES PONEK WILAYAH PUSK RAWAT JALAN PUSK PONED UTARA SELATAN TIMUR BARAT PUSK SAMIGALUH I, II PUSK GIRIMULYO II PUSK GALUR I PUSK LENDAH I,II PUSK.KALIBAWANG PUSK.GIRIMULYO I PUSK.NANGGULAN PUSK. TEMONII PUSK. KOKAP II PUSK SAMIGALUH I RS PKU NANGGULAN PUSK GALUR II RS RIZKI AMALIA LENDAH RS. SANTO YUSUP BORO PKU NANGGULAN RS RIZKI AMALIA TEMON PUSK. TEMON I TENGAH PUSK. WATES PUSK. PENGASIH PUSK. KOKAP RSKB KARISMA MEDIKA

KASUS-KASUS EMERGENCY LANGSUNG RSUD WATES RSUP SARDJITO

HASIL PENGKAJIAN MANUAL RUJUKAN MATERNAL DAN NEONATAL OLEH PENANGGUNG JAWAB KLINIS : 1. DOKTER SPESIALIS OBGYN/KEBIDANAN RSUD WATES 2. DOKTER SPESIALIS ANAK RSUD WATES

Sosialisasi draft Manual Rujukan KP kepada semua unit pelayanan kesehatan Melakukan Revisi draft panduan manual rujukan Membentuk Pokja Monev Poned / Ponek Melakukan monitoring dan evaluasi ( pembinaan tekhnis medis pelay PONED ) : tahun 2013 dilaksanakan 4x dengan dana BOK.

KISI-KISI MANUAL RUJUKAN MATERNAL NEONATAL KAB KULON PROGO

Pengelompokan Ibu Hamil Kelompok A : merupakan ibu-ibu hamil yang terdeteksi mempunyai permasalahan Obstetrik, dengan atau tanpa penyakit penyerta (kelainan non obstetrik), dan diprediksi akan mempunyai permasalahan pada saat bersalin, sehingga harus dirujuk terencana

Ibu hamil kelompok A, dirujuk ke Rumah Sakit Rujukan (RS PONEK /RSUD Wates). Rujukan bisa dilakukan pada saat ANC, pada saat persalinan, atau pada waktu yang lain, sesuai permasalahan klinisnya.

Alur Pelayanan Ibu Hamil kelompok A

CONTOH: Proses Rujukan Ibu Hamil Kelompok A 1. Permasalahan Kehamilan Trimester I : Kehamilan dengan lupa HPM : PONEK Hiperemesis Gravidarum : PONEK 2. Hipertensi Pada Ibu Hamil Hipertensi dlm kehamilan Pre - eklamsi Berat Pre eklamsi Ringan : PONEK : PONEK : PONEK

Ibu hamil kelompok B, dapat dilayani di RS PONEK, Puskesmas PONED, Puskesmas Non PONED, PUSTU, BPS, dan Sarana Kesehatan lainnya yang mempunyai kemampuan layanan pemeriksaan Ibu Hamil.

Kelompok B : merupakan Ibu hamil dan bersalin yang selama ANC tidak ditemukan permasalahan Obstetrik dan tidak ditemukan penyakit penyerta.

Pengelompokan Kelompok B : Kelompok B1. Kelompok Ibu hamil ataupun bersalin dengan riwayat hasil pemeriksaan ANC normal, tetapi pada saat perjalanan kehamilan ataupun persalinannya, ditemukan kelainan, sehingga memerlu-kan pertolongan Emergency ke RS PONEK (RS Wates) Kelompok B1 akan dirujuk ke RS PONEK/ RSUD Wates (kecuali persalinan memang sudah ditangani di RSUD Wates ).

Alur pelayanan ibu hamil kelompok B1

CONTOH : Proses Rujukan Ibu Hamil dan Ibu Bersalin Kelompok B1 Abortus Iminens : PONEK Abortus Inkompletus Suspect Kehamilan Ektopik Terganggu Akut. : PONEK Suspect Molla Hidatidosa Partus Prematurus : PONEK : PONEK Ketuban Pecah Dini Perdarahan Durante Partum suspect Solution Plcenta : PONEK Perdarahan Ante Partum suspect PlasentaPrevia : PONEK

CONTOH: Abortus Iminens : PONEK Abortus Inkompletus Suspect Kehamilan Ektopik Terganggu Akut. : PONEK Suspect Molla Hidatidosa Partus Prematurus : PONEK : PONEK Ketuban Pecah Dini Perdarahan Durante Partum suspect Solution Plcenta : PONEK Perdarahan Ante Partum suspect PlasentaPrevia : PONEK

Kelompok B2. Ibu hamil dan atau Ibu bersalin dengan permasalahan pada kehamilannya atau pada persalinannya, namun bisa diatasi di puskesmas PONED. Kelompok B2 dapat ditangani di Puskesmas PONED, dengan terlebih dahulu konsultasi (via telepon) ke RS PONEK/RSUD Wates.

Alur pelayanan ibu hamil kelompok B2

Kasus yang termasuk ke dalam kelompok B2 : Post Manual Plasenta. : PONED Abortus Insipiens Pasca Evakuasi Digital: PONED Mastitis : PONED Ruptura Perineum derajat 1 s.d 2 : PONED Hyperemesis Gravidarum : PONED

Kelompok B3. Ibu-ibu bersalin normal. Kelompok B3 dapat ditangani di seluruh jenis sarana pelayanan kesehatan melayani persalinan (RS, Puskesmas,Poskesdes, BPS dan RB)

Alur pelayanan ibu hamil kelompok B3

Bumil B3 Persalinan normal : Non PONED

Bayi Baru Lahir Bayi baru lahir yang dimaksud dalam manual ini adalah bayi baru lahir berusia antara 0-28 hari. Bayi baru lahir tanpa komplikasi dapat ditangani di seluruh jenis sarana pelayanan kesehatan termasuk RS PONEK apabila sang ibu bersalin di RS PONEK tersebut (karena masuk kelompok A dan B1).

Pengelompokan tingkat kegawatan bayi baru lahir dilakukan berdasarkan algoritme Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM). Bayi baru lahir dengan sakit berat dirujuk ke Rumah Sakit PONEK. Bayi baru lahir dengan sakit sedang dirujuk ke Puskesmas PONED. Bayi baru lahir sakit ringan ditangani di sarana pelayanan kesehatan primer atau di sarana pelayanan kesehatan tempat bayi kontrol.

Alur pelayanan BBL dg Komplikasi

Kasus yang termasuk ke dalam kelompok bayi baru lahir dengan komplikasi sakit berat, yaitu: Penyakit sangat berat : PONEK1 Infeksi berat / Sepsis Kejang Gangguan Nafas Berat Hipotermia Berat Bayi Kuning : PONEK Ikterus Patologis Asfiksia atau Asfiksia tidak teratasi : PONEK

Penggunaan sistem komunikasi dan informatika MPS on line SMS gateway Contoh data yang sudah masuk

KESIMPULAN Penyusunan Manual Rujukan perlu komitmen baik para pemangku kebijakan, pelaku pelayanan kesehatan (SDM, sarana dan prasarana) dan sektor sektor terkait Manual rujukan dapat memandu kemana fasilitas kesehatan harus dituju bila terjadi kegawat daruratan meternal perinatal MPS on line, SMS gateway merupakan inovasi sistem komunikasi dan informasi yang membantu mempercepat rujukan kegawat daruratan maternal perinatal.

Terimakasih..