BAB III METODE PENELITIAN. ditandai dengan serangan sakit kepala, mual, susah tidur, kurang nafsu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. 1. Variabel Dependen : Kesejahteraan Psikologis. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. dua nilai atau lebih. Motivasi, IQ, dan semua atribut dari manusia bisa

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. utama dalam penelitian dan menentukan fungsinya masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN. merupakanpenelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. pola asuh otoriter) dan variabel terikat (perilaku bullying) sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. satu dari beberapa alternatif keputusan atau tindakan dimana tidak semua

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif.

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hipotesis yang telah dibuat. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah cara-cara berfikir dan buat yang

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. yang menentukan penelitian, diantaranya sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. dengan teknik korelasi seorang peneliti

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Burnout Burnout mempunyai lima dimensi utama, yaitu: (1) Kelelahan fisik, ditandai dengan serangan sakit kepala, mual, susah tidur, kurang nafsu makan, dan individu merasakan adanya anggota badan yang sakit. (2) Kelelahan emosional, ditandai dengan depresi, merasa terperangkap di dalam pekerjaannya, mudah marah, dan cepat tersinggung. (3) Kelelahan mental, ditandai dengan bersikap sinis terhadap orang lain, bersikap negatif, cenderung merugikan diri sendiri, pekerjaan, maupun organisasi. (4) Rendahnya penghargaan terhadap diri, ditandai dengan individu tidak pernah merasa puas dengan hasil kerja sendiri, dan merasa tidak pernah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain, dan (5) Depersonalisasi, ditandai dengan menjauhnya individu dari lingkungan sosial, apatis, dan tidak peduli dengan lingkungan dan orangorang di sekitarnya Leatz & Stolar dalam Rosyid & Farhati (1996). 2. Definisi Operasional Burnout merupakan perubahan sikap dan perilaku dalam bentuk reaksi menarik diri secara psikologis dari pekerjaan yang mempunyai 5 82

83 dimensi yaitu kelelahan fisik, mental, dan emosional, rendahnya penghargaan terhadap diri, dan dipersonalisasi. B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1) Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di PT PAL Indonesia (Persero) Surabaya dengan bidang administrative dengan jumlah 310. Tabel 3 Data Karyawan Bidang Administratif Program Studi Jumlah Karyawan Bidang Administratif Bin Org & SDM 28 Corp Secretary 22 Csp 9 Perbendaharaan 20 Desain 86 Bisnis Pemasaran 37 Teknologi 17 Akuntansi 17 SPI 11 Logistik 68 Total 310 2) Sampel Apabila populasi kurang dari 100 sebaiknya diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya apabila jumlah populasi lebih dari 100 dapat diambil 10-15% atau 20-25% menurut arikunto (2006). Jadi, jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak delapan puluh responden yang mana setiap divisi

84 ada yang mewakili. Adapun rincian dari sampel penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4 Gambaran Sampel Karyawan Bidang Administratif Program Studi Populasi Sampel Bin Org & SDM (28 : 310) x 80 7 Corp Secretary (22: 310) x 80 6 Csp (9 : 310) x 80 2 Perbendaharaan (20 : 310) x 80 5 Desain (86 : 310) x 80 22 Bisnis Pemasaran (37 : 310) x 80 10 Teknologi (17 : 310) x 80 4 Akuntansi (17 : 310) x 80 4 SPI (11 : 310)x 80 3 Logistik (68 : 310) x 80 17 Total 80 3) Teknik Sampling Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik kuota sampling.teknik kuota sampling dilakukan tidak mendasarkan diri pada strata atau daerah, tetapi mendasarkan diri pada jumlah yang sudah ditentukan arikunto (2006).Serta menggunakan random sampling dengan teknik ini peneliti memberikan alat ukur secara acak pada tiap devisi. C. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala yang digunakan untuk mendapatkan jenis data kuantitatif.secara umum, skala merupakan suatu alat pengumpulan data yang berupa sejumlah pertanyaan yang harus

85 dijawab oleh subjek yang menjadi sasaran atau responden penelitian.singkatnya, skala adalah suatu prosedur penempatan atribut atau karakteristik objek pada titik-titik tertentu sepanjang suatu kontinum (Azwar, 2013). Kelompok uji coba ini hendaknya memiliki karakteristik yang semirip mungkin dengan karakteristik individu yang hendak diungkap sikapnya oleh skala yang sedang disusun.disamping itu, agar hasil analisis dalam penskalaan lebih cermat dan stabil responden yang digunakan sebagai kelompok uji coba ini, Azwar (2000). Pada penelitian ini tipe skala yang akan digunakan adalah skala Likert. Alasan peneliti menggunakan skala Likert yaitu untuk memudahkan partisipan untuk memberikan tanda pada setiap instrumen yang telah di pahami. Skala Likert memiliki asumsi bahwa setiap item yang digunakan memiliki bobot yang sama dan bertujuan untuk mengukur sikap seseorang terhadap suatu persoalan (Azwar, 2000). Tabel 5 Blueprint Faktor Burnout No Faktor Penjelasan 1 Ambiguitas Peran Keadaan yang terjadi pada saat pekerja tidak mengetahui informasi apa yang harus dilakukan, bingung serta belum jelasnya job desk yang harus dikerjakan 2 Konflik Peran Konflik yang terjadi karena seseorang mengemban lebih dari satu peran yang saling diprioritaskan 3 Beban Kerja Intensitas pekerjaan yang meliputi jam kerja, jumlah individu yang harus No item pertanyaan Total 1 1 2 1 3 1

86 4 Dukungan Atasan 5 Dukungan Keluarga 6 Iklim Organisasi dilayani, serta tanggung jawab yang harus dipikul. Beban kerja secara kualitatif dilihat dari kesulitan pekerjaan tersebut untuk dikerjakan. Mengacu pada pandangan umum tentang sejauh mana atasan menilai kontribusi mereka dan peduli terhadap kesejahteraan mereka. Kebutuhan fisik dan psikologi mula-mula terpenuhi dari lingkungan keluarga. Individu akan menjadikan keluarga sebagai tumpuan harapan, tempat bercerita, dan tempat mengeluarkan keluhan-keluhan bila individu mengalami persoalan. Kesamaan persepsi para anggota suatu organisasi tentang sikap dan kebutuhan, definisi-definisi tentang tugas dan pekerjaan, serta hubungan manusia dengan lingkungan. 7 Demografi Yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status pernikahan, dan masa kerja. 8 Harga Diri Penilaian terhadap diri sendiri yang dibuat individu dan dipengaruhi oleh karakteristik yang dimiliki orang lain yang menjadi pembanding. 9 Locus Of Control 10 Budaya Organisasi 11 Kepuasan terhadap Kompensasi Cara pandang seseorang terhadap kemampuannya untuk mengendalikan sebuah peristiwa yang sedang terjadi. Norma dan kebiasaan yang diterima sebagai suatu kebenaran oleh semua orang yang ada dalam organisasi, menjadi acuan dalam melakukan interaksi dalam organisasi. Kesesuaian antara persepsi karyawan dari seberapa banyak bayaran yang mereka terima dan seberapa banyak yang seharusnya mereka terima. 12 Prestasi Kerja Hasil kerja yang telah dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. 1 4 5 1 6 1 7 1 8 1 9 1 10 1 11 1 12 1

87 13 Komitmen Organisasi Kelekatan secara psikologis yang dirasakan oleh seseorang terhadap organisasinya, dimana individu menginternalisasi atau mengadopsi karakteristik atau perspektif dari organisasinya. 13 1 14 Motivasi Kerja Motivasi yang terjadi pada situasi dan lingkungan kerja yang terdapat pada suatu organisasi atau lembaga. Jumlah 14 1 *Rujukan membuat blue print diperoleh dari buku Penyusunan Skala Psikologi, Saifuddin Azwar, 2015. Untuk menentukan skor terhadap subjek maka ditentukan norma penskoran dengan empat alternatif jawaban. Tabel 6 Penilaian Pernyataaan Favorable Kategori Jawaban Favorable Sangat Sesuai (SS) 4 Sesuai (S) 3 Tidak Sesuai (TS) 2 Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 13 D. Validitas dan Reliabilitas Data 1. Uji Validitas Validitas adalah pertimbangan yang paling utama dalam mengevaluasi kualitas tes sebagai instrumen ukur (Azwar, 2015).Pada perkembangan lebih lanjut, validitas lalu dipandang sebagai suatu karakteristik skor tes dan bukanlah karakterisitik tes ataupun karakteristik skor tes. Data yang digunakan merupakan hasil skor dari kuisioner yang disebarkan dalam bentuk kualitatif dan diubah dalam bentuk

88 kuantitatif.data kuantitatif tersebut kemudian diuji validitasnya dengan menggunakan program SPSS 16 for windows dalam perhitungan korelasi. Uji validitas item item pernyataan terdapat dalam kuesioner dilakukan dengan jalan melihat nilai probabilitasnnya atas nilai signifikansinya. Apabila nilai signifikansinya kurang dari taraf kesalahan (5% atau 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa alat tersebut valid. Penilaian validitas masing-masing butir aitem pernyataan dapat dilihat dari nilai corrected item-total correlation masing-masing butir pernyataan aitem (Azwar, 2013). Peneliti melakukan Try Outinstrumen ini dimaksudkan agar memiliki kesetaraan subjek pada sampel yang akan peneliti gunakan untuk mengukur variabel-variabel diatas. Try out skala analisis faktorburnoutdiberikan kepada 30 karyawan PT. PAL Indonesia (Persero) Surabaya. Tabel 7 Sebaran Aitem Valid dan Gugur Skala analisis faktor burnout Aitem Corrected Aitem-Total Keterangan Correlation 1 0,229 Gugur 2 0,753 Valid 3 0,753 Valid 4 0,409 Valid 5 0,753 Valid 6 0,678 Valid 7 0,363 Valid 8 0,229 Gugur 9 0,479 Valid 10 0,456 Valid

89 11 0,062 Gugur 12 0,171 Gugur 13 0,223 Gugur Berdasarkan hasil try out skala analisis faktor burnout dari 13 aitem terdapat 8 aitem yang memiliki daya diskriminasi aitem lebih dari 0,3 yaitu aitem nomor 2,3,4,5,6,7,9,dan 10 dari aspek konflik peran, beban kerja, dukungan atasan, dukungan keluarga, iklim organisasi, harga diri, budaya organisasi dan kepuasan terhadap kompensasi. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas ini ditunjukkan oleh konsistensi skor yang diperoleh subjek dengan memakai alat yang sama (Azwar, 1997). Uji reliabilitas alat ukur menggunakan pendekatan konsistensi internal dengan menggunakan prosedur hanya memerlukan satu kali pengunaan tes kepada sekelompok individu sebagai subjek.pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi (Azwar, 2000).Teknik yang digunakan adalah teknik reliabilitas Cronbach s Alpha.Alasan peneliti menggunakan koefisien reliabilitas Cronbach s Alpha adalah karena dapat digunakan apabila asumsi tidak dapat dipenuuhi.

90 Asumsi paralel merupakan metode pembelahan aitem yang dibagi menjadi dua bagian dan pararel satu dengan yang lain. Dalam melakukan pembelahan sama sehingga diharapkan belahan belahan seimbang. Selain itu koefisien Cronbach s Alpha merupakan teknik statistika yang fleksibel sehingga dapat digunakan untuk berbagai jenis data (Azwar, 2000). Pada umumnya bila koefisien Cronbach s Alpha < 0.6 dapat dikatakan tingkat reliabilitasnya kurang baik, sedangkan koefisien Cronbach s Alpha > 0,7 0.8 tingkat reliabilitasnya dapat diterima dan akan sangat baik jika > 0.8. Teknik yang digunakan adalah teknik koefisien reliabilitas Cronbach s Alpha dengan bantuan komputer Seri Program Statistik atau Statistical Package For The Sciences (SPSS) menurut (Azwar 1997). Tabel 8 Reliabilitas Statistik Try Outanalisis faktor burnout Skala Koefisien Reliabilitas Jumlah Aitem analisis faktor burnout 0.606 13 Dari hasil try out skala analisis faktor burnout yang dilakukan oleh peneliti maka diperoleh hasil nilai koefisien reliabilitas skala analisis faktor burnout sebesar 0,606 dimana harga tersebut dapat dinyatakan baik atau reliabel digunakan sebagai alat ukur.

91 E. Analisis Data Menurut Sugiyono (2008), dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program Statistical Software version 16.0 for windows.data dianalisis dalam bentuk proporsi dan hubungan bivariate yang menggunakan uji kai kuadrat dan analisis multivariate. Hubungan faktor-faktor terkait dengan burnout, dinyatakan sebagai rasio ods yang merupakan faktor dan dihitung dengan regresi logistik ganda. Karena datanya kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia menggunakan analisis faktor menggunakan bantuan software SPSS (Statistical package for sosial science) version 16.0 for windows. Metode ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar faktor mempengaruhi burnout terhadap karyawan. Analisis tersebut suatu hubungan satu variabel dengan variabel lainnya.korelasi tersebut bisa secara kausal.jika korelasi tersebut tidak menunjukkan sebab akibat, maka korelasi tersebut dikatakan korelasional, artinya sifat hubungan variabel satu dengan variabel lainnya tidak jelas mana variabel sebab dan mana variabel akibat.

92 Uji Hipotesis yang digunakan adalah Uji F, yang digunakan untuk menguji semua faktor secara keseluruhan berpengaruh secara nyata atau tidak.uji t digunakan untuk melihat secara parsial atau secara sendirisendiri pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji dilakukan dengan cara membandingkan nilai hitung dengan nilai tabel pada tingkat keyakinan 95% atau α= 0,05.