2. Jelaskan konsep pemikiran ibnu siena(avicina) tentang: a) Ashabiyah menurut ibnu khaldun.jelaskan!

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR PENERAPAN PANCASILA PADA MASA KINI

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

ISLAM DAN DEMOKRASI. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 13Fakultas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara optimal dalam pendidikan. Menurut Setiawan (2011:356), pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

commit to user BAB I PENDAHULUAN

PANCASILA Sebagai Paradigma Kehidupan

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

BAB II LANDASAN TEORI. dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya Sin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

Tugas Individu. Manajemen strategik pendidikan. 1. Simpulkan bagaimana pendapatmu tentang Pendidikan Indonesia?

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

PANCASSILA SEBAGAI LANDASAN HUKUM STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012

Karenanya parpol Islam bukanlah parpol terbuka dan menganut paham pluralisme.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

PLEASE BE PATIENT!!!

Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL.

KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)

13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

PANCASILA. Implementasi Sila Kedua. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. generasi penerus. Karakter itu penting, karena banyak masyarakat memiliki

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis penelitian mengenai konsep tujuan pendidikan Islam

BAB V PENUTUP Kesimpulan

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

BAB IV ANALISIS SIYASAH DUSTURIYAH TERHADAP PENYELENGGARAAN SISTEM PRESIDENSIAL DENGAN FORMAT KOALISI

Mata Kuliah Kewarganegaraan HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA

Manfaat Belajar Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

TUGAS AKHIR KULIAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Modul ke: 05Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

BAB IV PENUTUP. tesis ini untuk menjawab rumusan masalah dapat penulis uraikan sebagai

Sistem pendidikan nasional adalah sekaligus alat dan tujuan yang amat penting dalam perjuangan mencapai cita-cita dan tujuan nasional.

BAB IV HUBUNGAN GOLPUT DALAM PEMILU MENURUT ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILU

lalui, tapi semua itu sama sekali tidak memberikan bekas apa pun pada diri kita.

NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA

Pancasila dalam. Makna dan Aktualisasi DR. Rais Hidayat, M.Pd

PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN REFORMASI

(Analisis Semiotika Terhadap Film Garuda di Dadaku)

Pancasila sebagai Ideologi Negara

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada awalnya komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan

ETIKA POLITIK BERDASARKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik

Peraturan Daerah Syariat Islam dalam Politik Hukum Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

I. PENDAHULUAN. Allah Swt menurunkan kitab-kitab kepada para Rasul-Nya yang wajib diketahui dan

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Pendidikan Pancasila. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. satu dengan yang lain. Realitanya di zaman sekarang banyak terlihat konflikkonflik

Menguatkan Nasionalisme Baru Generasi Muda yang Berkarakter (dalam Upaya Mengembangkan Model Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Kampus)

Pancasila sebagai Ideologi Negara

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Hak dan Kewajiban Warga Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menampilkan sikap saling menghargai terhadap kemajemukan masyarakat

MATERI LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OSIS ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH ( OSIS )

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

PEMBAHASAN SECARA ILMIAH (PUDJOWIYATNO)

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN LATIHAN 5

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Universitas Indo Global Mandiri Palembang

BAHAN TAYANG MODUL 9

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Pengertian Kode Etik

Pertemuan ke-1 IBD sebagai bagian dari MKDU:

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI WAWASAN KEBANGSAAN BERBASIS KEORGANISASIAN MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN NASIONALISME

Intisari Buku. Tarbiyah Siyasiyah. Bersama Dakwah

BERPERILAKU PANCASILA

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ISLAM DAN DEMOKRASI

3.2 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag

PANCASILA. Sebagai Ideologi Negara. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bernegara. Islam telah mengaturnya sedemikian rupa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

I. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Pengaruh globalisasi dapat mempengaruhi gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini. Akan tetapi, perkembangan teknologi dan industri yang menghasilkan budaya teknokrasi

Transkripsi:

SOAL: 1. Apa yang anda ketahui Negara integralistik menurut hegel? Dan mengapa adnan Buyung nasution dalam disertasinya menolak konsep Negara integralistik? 2. Jelaskan konsep pemikiran ibnu siena(avicina) tentang: a. Kepala Negara b. Masyrakat manusia atau warga negara 3. Apa yang dimaksud dengan a) Ashabiyah menurut ibnu khaldun.jelaskan! b) Negara kepemimpinan dan syarat-syarat kepemimpinan menurut ibnu khaldun.jelaskan! 4. Apa pandangan Hasan Al-banna tentang: a) Nasionalisme b) Konsep Negara c) Warganegara

JAWABAN: 1. Pemikiran HEGEL a) Negara Integralistik menurut hegel yaitu Negara itu bukan alat melainkan tujuan itu sendiri. Oleh karena itu di dalam logika Hegel, bukan Negara yang harus mengabdi kepada rakyat atau individu maupun golongan masyarakat melainkan sebaliknya, mereka lah yang harus mengabdi dan diabdikan demi Negara. Hegel berdalih, adalah justru untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Hegel berasumsi bahwa Negara bersifat unik karena ia memliki logika, nalar system berpikir dan perilaku tersendiri yang beda dengan yang dimiliki organ politik apa pun. Hegel mempunyai interpretasi sendiri tentang kebebasan, ia berargumentasi bahwa karena manusia itu makhluk rasional dan memiliki kesadaran diri, maka ia akan sangat mengkultuskan kebebasan, tetapi di sisi lain, Hegel menyangsikan kemampuan manusia untuk mengekang dan menguasai hawa nafsunya andaikata kebebasan sejati diberikan sepenuhnya kepada manusia. b) Adnan Buyung Nasution menolak konsep Negara Integralistik disebabkan oleh beberapa hal diantaranya: 1) Buyung sedkit Kontradiktif dengan pandangan Prof. Soepomo, masalah hubungan antara negara dan masyarakat. Buyung berargumentasi bahwa paling tidak secara teoritis perlu ada dualisme antara negara dan masyarakat. Sebab kalau tidak, masyarakat tidak akan menjadi entitas yang bebas. Masyarakat akan cenderung sealu diatur dan berada dalam kontrol kekuasaan negara. Ini akan membuat negara bersifat totaliter dan anti demokrasi, begitu juga sebaliknya. 2) Konsep Negara Integralistik berdampak negative pada HAM atau menodai HAM Menurut Buyung Negara model ini melihat Negara bersifat superfluous atau kekuasaaannya absolute dimana rakyat tunduk pada

Negara dan Negara dilayani rayat hal ini bertentangan denagn system demokrasi. Tidak adanya jaminan HAM bagi warga Negara. Sebab, menurut model ini individu merupakan bagian integral---organis dari Negara. Jadi bisa saja HAM dinegasikan sedemikian rupademi kepentingan Negara. 3) Negara Integralistik bertentangan dengan prinsip Individualisme (terkait HAM). Dalam Negara integralistik menurut Buyung, yang paling esensial adalah bukan pertanyaan apa saja hak-hak saya tetapi apa tugas dan kewajiban saya sebagai anggota keluarga besar. Manusia, dengan menganut prinsip ini, akan bisa mengembangkan potensi kemanusiaan sesuai dengan fitrahnya. 2. Pemikiran Ibnu Sina a. Kepala Negara atau Seorang penguasa itu adalah seorang Nabi / pemimpin yang dapat menjamin hukum yang telah dibuatnya tetap valid sepeninggalannya. Menurut ibnu sina Kepala negara bukanlah sumber kekuasaan dari negara tapi merupakan hasil atau akibat dari kekuasaan yang berada di tangan rakyat. Pemilihan kepala negara dilakukan dengan cara pencalonan dan kepala negara haruslah dapat membesarkan syiar agama. b. Warga Negara adalah Orang-orang yang dilahirkan di kota itu atau terikat dengannya sertelah itu, terikat untuk menerima tatanan politik yang ada. Sejalan dengan tatanan ini, masing-masing orang dijamin dengan suatu kedudukan dan fungsi yang sesuai dengan bakat alamiahnya dan suatu tingkat keunggulan yang ia peroleh sebagai seorang anggota masyarakat. Fungsi dan kedudukan masingmasing orang akan diberikan sesuai dengan tujuan tatanan politik kota. 3. Pemikiran Ibnu Kaldun a) Ashabiyah adalah sentimen kelompok dan solidaritas kelompok. Sehingga ashabiyah juga disebut sebagai kekuatan penggerak Negara dan merupakan

landasan tegaknya suatu Negara atau dinasti. Ashabiyah juga mempunyai peran besar dalam perluasan Negara. b) Negara menurut Khaldun adalah bentuk sempurna dari ashabiyah. Dan menurut pandangannya Negara yang paling sempurna adalah Negara agama atau Siyasah Diniyyah. Ibnu kaldun berpendapat bahwa negara adalah suatu makhluk hidup yang lahir, mekar menjadi tua dan akhirnya hancur. Negara mempunyai umur seperti makhluk hidup lainnya, ia berpendapat bahwa umur suatu Negara adalah tiga generasi, yakni sekitar 120 tahun. c) Pandangan Ibnu Khaldun mengenai kepemimpinan adalah sunnatulloh. Runtuh dan kokohnya suatu kekuasaan sangat bergantung pada ashobiyah (solidaritas sosial). Kepemimpinan berdasarkan ashobiyah, menurut Ibnu Khladun memiliki enam syarat atau karakter yaitu : AL- Ilm (mempunyai ilmu pengentahuan) Seorang pemimpin harus berpengetahuan disertai kesanggupan untuk mengambil keputusan-keputusan sesuai dengan hukum. Menurut Ibnu Khaldun, seorang pemimpin harus menempatkan hukum sebagai aturan yang pokok. Ia sendiri tidak boleh bermain dan mempermainkan hukum. AL- Adalah atau Ia harus adil. Artinya bersikap jujur, berpegang pada keadilan, dan memiliki sifat-sifat moral yang baik sehingga perkataan dan tindakannya dapat dipercaya. Al-Khilafah atau Sanggup Menjalankan Tugas Pemerintahan Ia memiliki kesanggupan menjalankan tugas-tugas yang dituntut dari padanya sebagai pemimpin pemerintahan, termasuk melaksanakan hukum yang diputuskan secara konsekuen.

As Salamah atau Tidak cacat Secara fisik dan mental, ia harus bebas dari cacat yang tidak memungkinkan ia dapat menjalankan tugas sebagai pemimpin yang baik. Pemimpin sebuah pemerintahan harus berasal dan dipilih dari suku sendiri. Seorang pemimpin harus lemah lembut dan sopan santun terhadap pengikutnya dan harus mengutamakan kepentingan rakyat dan wajib membelanya dan juga tidak mencari-cari kesalahan rakyat. 4. Pemikiran Hasan Al Banna a) Nasionalisme adalah anggapan bahwa suatu kelompok etnis atau sebuah komunitas masyarakat merupakan pihak yang paling berhak memperoleh kebaikan-kebaikan yang merupakan hasil perjuangannya, maka benar adanya semua makna nasionalisme ini adalah indah dan mengagumkan, tidak diingkari oleh Islam. Itulah tolak ukur terbaik menurut al-banna.beliau menegaskan bahwa Islam mewajibkan umatnya untuk mencintai negeri dan tumpah darah mereka, serta melakukan tindakan bela negara dan tanah air mereka di saat kondisi menuntut demikian. Inilah yang dimaksud dengan nasionalisme bahwa setiap kita dituntut untuk bekerja dan berjuang, bahwa setiap kelompok harus mewujudkan tujuannya hingga kita bertemu dengan izin Allah di medan kemenangan, maka inilah pengelompokan terbaik. Nasionalisme Islam adalah nasionalisme kemanusiaan yang menyerap dan menampung seluruh jenis manusia dari suku bangsa, warna kulit, negara asal manapun. Karena menurut beliau, ikatan dan hubungan aqidah lebih kokoh dibanding ikatan darah, keluarga, kepentingan dan wilayah geografis tertentu. Hal itu bisa terjadi karena hubungan aqidah memberikan kesempatan bagi semua jenis

bangsa manusia tergabung dalam satu ikatan Umat Islam yang sangat manusiawi. Disini Hasan Al Banna mengungkapakan bahwa nasionalisme barat itu bisa membantu kemajuan suatu bangsa namun cara penerimaan nasionalisme itu harus dlakukan dengan proporsional bagi umat islam. Dan menurutnya pemerintahan yang paling cocok untuk islam adalah pemerintahan parlementer. b) Daulah (Negara) adalah sekumpulan manusia yg bermukim secara permanen pada satu wilayah dan mempunyai penguasa yg memerintah, menguasai serta mengatur urusan mereka di dalam maupun di luar negeri. Sedangkan Negara Islam adalah Negara yang merdeka, tegak di atas syari at Islam, bekerja dalam rangka menerapkan system sosialnya, memproklamasikan prinsip prinsip yang lurus, dan melakukan dakwah yang bijak ke segenap umat manusia. Negara islam berbentuk khilafah. Khilafah adalah kekuasaan umum yang paling tinggi dalam agama Islam. Khilafah Islam didahului oleh berdirinya pemerintahan islam di Negara Negara Islam. Kemudian yang dimaksud dengan pemerintahan oleh Imam Hasan Al Banna adalah pemerintah Islam yg diantara karakteristiknya yg khas adalah bersifat Qur'ani dan Syura. Disebut pemerintah Qur'an karena ia tegak diatas prinsip-prinsip Al-Qur'an dan tunduk kepada akidah-akidah dan hukumhukumnya. Disebut pemerintahan syura karena ia tidak diktaktor dalam menentukan kebijakan tanpa musyawarah dengan Ahlul Hali wal Aqdi. Sebaliknya ia selalu mempertimbangkan pandangan dan pendapat mereka, khusus nya dalam hal-hal yg sangat penting. c) Umat adalah sekelompok manusia yg disatukan oleh ikatan tertentu yg menjadikan mereka sebagai komunitas yg saling menyatu dan ingin hidup bersama dengan penuh ketentraman. Islam sebagai sistem yg berasal dari ALLAH yg maha Mengetahui kepentingan dan dorongan hamba-hambanya, IA telah memilih untuk umatnya itu ikatan yg paling kuat, kokoh dan kekal yaitu ikatan Akidah dan Taqwa

TUGAS UK 2 Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Politik Dosen Pengampu : Muh Muhtarom, S.Ag Oleh Tri Rahayu Ningsih K6408059 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010