SOAL: 1. Apa yang anda ketahui Negara integralistik menurut hegel? Dan mengapa adnan Buyung nasution dalam disertasinya menolak konsep Negara integralistik? 2. Jelaskan konsep pemikiran ibnu siena(avicina) tentang: a. Kepala Negara b. Masyrakat manusia atau warga negara 3. Apa yang dimaksud dengan a) Ashabiyah menurut ibnu khaldun.jelaskan! b) Negara kepemimpinan dan syarat-syarat kepemimpinan menurut ibnu khaldun.jelaskan! 4. Apa pandangan Hasan Al-banna tentang: a) Nasionalisme b) Konsep Negara c) Warganegara
JAWABAN: 1. Pemikiran HEGEL a) Negara Integralistik menurut hegel yaitu Negara itu bukan alat melainkan tujuan itu sendiri. Oleh karena itu di dalam logika Hegel, bukan Negara yang harus mengabdi kepada rakyat atau individu maupun golongan masyarakat melainkan sebaliknya, mereka lah yang harus mengabdi dan diabdikan demi Negara. Hegel berdalih, adalah justru untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Hegel berasumsi bahwa Negara bersifat unik karena ia memliki logika, nalar system berpikir dan perilaku tersendiri yang beda dengan yang dimiliki organ politik apa pun. Hegel mempunyai interpretasi sendiri tentang kebebasan, ia berargumentasi bahwa karena manusia itu makhluk rasional dan memiliki kesadaran diri, maka ia akan sangat mengkultuskan kebebasan, tetapi di sisi lain, Hegel menyangsikan kemampuan manusia untuk mengekang dan menguasai hawa nafsunya andaikata kebebasan sejati diberikan sepenuhnya kepada manusia. b) Adnan Buyung Nasution menolak konsep Negara Integralistik disebabkan oleh beberapa hal diantaranya: 1) Buyung sedkit Kontradiktif dengan pandangan Prof. Soepomo, masalah hubungan antara negara dan masyarakat. Buyung berargumentasi bahwa paling tidak secara teoritis perlu ada dualisme antara negara dan masyarakat. Sebab kalau tidak, masyarakat tidak akan menjadi entitas yang bebas. Masyarakat akan cenderung sealu diatur dan berada dalam kontrol kekuasaan negara. Ini akan membuat negara bersifat totaliter dan anti demokrasi, begitu juga sebaliknya. 2) Konsep Negara Integralistik berdampak negative pada HAM atau menodai HAM Menurut Buyung Negara model ini melihat Negara bersifat superfluous atau kekuasaaannya absolute dimana rakyat tunduk pada
Negara dan Negara dilayani rayat hal ini bertentangan denagn system demokrasi. Tidak adanya jaminan HAM bagi warga Negara. Sebab, menurut model ini individu merupakan bagian integral---organis dari Negara. Jadi bisa saja HAM dinegasikan sedemikian rupademi kepentingan Negara. 3) Negara Integralistik bertentangan dengan prinsip Individualisme (terkait HAM). Dalam Negara integralistik menurut Buyung, yang paling esensial adalah bukan pertanyaan apa saja hak-hak saya tetapi apa tugas dan kewajiban saya sebagai anggota keluarga besar. Manusia, dengan menganut prinsip ini, akan bisa mengembangkan potensi kemanusiaan sesuai dengan fitrahnya. 2. Pemikiran Ibnu Sina a. Kepala Negara atau Seorang penguasa itu adalah seorang Nabi / pemimpin yang dapat menjamin hukum yang telah dibuatnya tetap valid sepeninggalannya. Menurut ibnu sina Kepala negara bukanlah sumber kekuasaan dari negara tapi merupakan hasil atau akibat dari kekuasaan yang berada di tangan rakyat. Pemilihan kepala negara dilakukan dengan cara pencalonan dan kepala negara haruslah dapat membesarkan syiar agama. b. Warga Negara adalah Orang-orang yang dilahirkan di kota itu atau terikat dengannya sertelah itu, terikat untuk menerima tatanan politik yang ada. Sejalan dengan tatanan ini, masing-masing orang dijamin dengan suatu kedudukan dan fungsi yang sesuai dengan bakat alamiahnya dan suatu tingkat keunggulan yang ia peroleh sebagai seorang anggota masyarakat. Fungsi dan kedudukan masingmasing orang akan diberikan sesuai dengan tujuan tatanan politik kota. 3. Pemikiran Ibnu Kaldun a) Ashabiyah adalah sentimen kelompok dan solidaritas kelompok. Sehingga ashabiyah juga disebut sebagai kekuatan penggerak Negara dan merupakan
landasan tegaknya suatu Negara atau dinasti. Ashabiyah juga mempunyai peran besar dalam perluasan Negara. b) Negara menurut Khaldun adalah bentuk sempurna dari ashabiyah. Dan menurut pandangannya Negara yang paling sempurna adalah Negara agama atau Siyasah Diniyyah. Ibnu kaldun berpendapat bahwa negara adalah suatu makhluk hidup yang lahir, mekar menjadi tua dan akhirnya hancur. Negara mempunyai umur seperti makhluk hidup lainnya, ia berpendapat bahwa umur suatu Negara adalah tiga generasi, yakni sekitar 120 tahun. c) Pandangan Ibnu Khaldun mengenai kepemimpinan adalah sunnatulloh. Runtuh dan kokohnya suatu kekuasaan sangat bergantung pada ashobiyah (solidaritas sosial). Kepemimpinan berdasarkan ashobiyah, menurut Ibnu Khladun memiliki enam syarat atau karakter yaitu : AL- Ilm (mempunyai ilmu pengentahuan) Seorang pemimpin harus berpengetahuan disertai kesanggupan untuk mengambil keputusan-keputusan sesuai dengan hukum. Menurut Ibnu Khaldun, seorang pemimpin harus menempatkan hukum sebagai aturan yang pokok. Ia sendiri tidak boleh bermain dan mempermainkan hukum. AL- Adalah atau Ia harus adil. Artinya bersikap jujur, berpegang pada keadilan, dan memiliki sifat-sifat moral yang baik sehingga perkataan dan tindakannya dapat dipercaya. Al-Khilafah atau Sanggup Menjalankan Tugas Pemerintahan Ia memiliki kesanggupan menjalankan tugas-tugas yang dituntut dari padanya sebagai pemimpin pemerintahan, termasuk melaksanakan hukum yang diputuskan secara konsekuen.
As Salamah atau Tidak cacat Secara fisik dan mental, ia harus bebas dari cacat yang tidak memungkinkan ia dapat menjalankan tugas sebagai pemimpin yang baik. Pemimpin sebuah pemerintahan harus berasal dan dipilih dari suku sendiri. Seorang pemimpin harus lemah lembut dan sopan santun terhadap pengikutnya dan harus mengutamakan kepentingan rakyat dan wajib membelanya dan juga tidak mencari-cari kesalahan rakyat. 4. Pemikiran Hasan Al Banna a) Nasionalisme adalah anggapan bahwa suatu kelompok etnis atau sebuah komunitas masyarakat merupakan pihak yang paling berhak memperoleh kebaikan-kebaikan yang merupakan hasil perjuangannya, maka benar adanya semua makna nasionalisme ini adalah indah dan mengagumkan, tidak diingkari oleh Islam. Itulah tolak ukur terbaik menurut al-banna.beliau menegaskan bahwa Islam mewajibkan umatnya untuk mencintai negeri dan tumpah darah mereka, serta melakukan tindakan bela negara dan tanah air mereka di saat kondisi menuntut demikian. Inilah yang dimaksud dengan nasionalisme bahwa setiap kita dituntut untuk bekerja dan berjuang, bahwa setiap kelompok harus mewujudkan tujuannya hingga kita bertemu dengan izin Allah di medan kemenangan, maka inilah pengelompokan terbaik. Nasionalisme Islam adalah nasionalisme kemanusiaan yang menyerap dan menampung seluruh jenis manusia dari suku bangsa, warna kulit, negara asal manapun. Karena menurut beliau, ikatan dan hubungan aqidah lebih kokoh dibanding ikatan darah, keluarga, kepentingan dan wilayah geografis tertentu. Hal itu bisa terjadi karena hubungan aqidah memberikan kesempatan bagi semua jenis
bangsa manusia tergabung dalam satu ikatan Umat Islam yang sangat manusiawi. Disini Hasan Al Banna mengungkapakan bahwa nasionalisme barat itu bisa membantu kemajuan suatu bangsa namun cara penerimaan nasionalisme itu harus dlakukan dengan proporsional bagi umat islam. Dan menurutnya pemerintahan yang paling cocok untuk islam adalah pemerintahan parlementer. b) Daulah (Negara) adalah sekumpulan manusia yg bermukim secara permanen pada satu wilayah dan mempunyai penguasa yg memerintah, menguasai serta mengatur urusan mereka di dalam maupun di luar negeri. Sedangkan Negara Islam adalah Negara yang merdeka, tegak di atas syari at Islam, bekerja dalam rangka menerapkan system sosialnya, memproklamasikan prinsip prinsip yang lurus, dan melakukan dakwah yang bijak ke segenap umat manusia. Negara islam berbentuk khilafah. Khilafah adalah kekuasaan umum yang paling tinggi dalam agama Islam. Khilafah Islam didahului oleh berdirinya pemerintahan islam di Negara Negara Islam. Kemudian yang dimaksud dengan pemerintahan oleh Imam Hasan Al Banna adalah pemerintah Islam yg diantara karakteristiknya yg khas adalah bersifat Qur'ani dan Syura. Disebut pemerintah Qur'an karena ia tegak diatas prinsip-prinsip Al-Qur'an dan tunduk kepada akidah-akidah dan hukumhukumnya. Disebut pemerintahan syura karena ia tidak diktaktor dalam menentukan kebijakan tanpa musyawarah dengan Ahlul Hali wal Aqdi. Sebaliknya ia selalu mempertimbangkan pandangan dan pendapat mereka, khusus nya dalam hal-hal yg sangat penting. c) Umat adalah sekelompok manusia yg disatukan oleh ikatan tertentu yg menjadikan mereka sebagai komunitas yg saling menyatu dan ingin hidup bersama dengan penuh ketentraman. Islam sebagai sistem yg berasal dari ALLAH yg maha Mengetahui kepentingan dan dorongan hamba-hambanya, IA telah memilih untuk umatnya itu ikatan yg paling kuat, kokoh dan kekal yaitu ikatan Akidah dan Taqwa
TUGAS UK 2 Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Politik Dosen Pengampu : Muh Muhtarom, S.Ag Oleh Tri Rahayu Ningsih K6408059 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010