BAB I PENDAHULUAN. mempunyai tujuan untuk mendukung keuangan negara dan memberikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bumi pertiwi ini. Dengan perusahaaan yang selalu berkembang, manajemen tidak

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup masyarakat, hal ini seiring dengan tujuan pembangunan yang tertuang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perekonomian di Indonesia. Pembentukan BUMN sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebelumnya selain itu badan usaha dituntut pula memiliki nilai tambah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi akan mempertajam persaingan-persaingan diantara perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. audit internal. Banyak pelaku ekonomi dewasa ini semakin mengandalkan peran

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kepercayaan dari klien dan dari para pemakai laporan keuangan lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis perusahaan yang beraneka ragam. Terdapat perusahaan. swasta maupun perusahaan milik pemerintah yang ikut meramaikan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat berat. Lingkungan sekitar perusahaan semakin kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi ekonomi dan kemajuan teknologi telah mendorong kompetisi

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah menghadapi tantangan kompetensi global. Dengan begitu,

BAB I PENDAHULUAN. BUMN mempunyai tanggung jawab yang semakin besar. (Trimanto dan Lena,

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan-persaingan diantara perusahaan, sehingga perlu pemikiran yang makin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi ekonomi dan kemajuan teknologi telah mendorong kompetisi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia perbankan memiliki peranan penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan dunia usaha yang semakin kompetitif, tidak terkecuali di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Faisal

BAB I PENDAHULUAN. supremasi hukum. Namun, berdasarkan kondisi tersebut pemerintah masih tetap

BAB I PENDAHULUAN. tantangan kompetensi global dunia usaha yang semakin ketat, misi BUMN sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. melakukan ekonomi agar tetap eksis dalam persaingan. Keadaaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Jika perusahaan-perusahaan di suatu negara berkembang sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu bentuk organisasi akuntan publik yang. memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sumber dana dan sumber daya yang ada. Sebagai konsekuensi logis dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kinerja auditor harus berpedoman pada Standar Profesional

BAB I PENDAHULUAN. melakukan audit terhadap pemerintah. Sedangkan undang-undang No 15 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini dimana bisnis tidak lagi mengenal batas. negara, kebutuhan akan adanya pemeriksaan laporan keuangan oleh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas yang dikelola oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. tentang kebutuhan yang beralasan dari laporan keuangan. Tingkat materialitas salah

BAB I PENDAHULUAN. public tentu harus mempublikasikan laporan keuangan perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu sumber informasi

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan

BAB I PENDAHULUAN. dan bertanggungjawab dengan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang

BAB I PENDAHULUAN. agar auditor dapat memberikan jaminan mutlak ( absolute assurance) mengenai. hasil akhir proses audit yaitu laporan auditor.

V. SIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. c. Independensi auditor secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

BAB I PENDAHULUAN. Nepotisme). Banyaknya kasus korupsi yang terjadi akhir-akhir ini menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain yang independen dan berkompeten dalam bidang keuangan yang. auditing disebut auditor atau yang sering disebut akuntan.

BAB I PENDAHULUAN. lebih meningkatkan kualitas pengelolanya, dalam hal ini aktivitas-aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. makin banyak masalah yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada laporan keuangan perusahaan terutama yang berbentuk Perseroan Terbatas,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kinerja seseorang

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bersaing guna mempertahankan efisiensi dan kelangsungan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. kunci dalam perkembangan dan kemajuan dunia bisnis. Profesi akuntan

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan sejalan dengan berkembangnya berbagai badan usaha atau

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan laporan hasil audit. Agar pemerintah puas dengan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi masalah tersebut melalui berbagai cara, salah satunya dengan

PENDAHULUAN. Perkembangan profesi akuntan publik disuatu negara sejalan dengan. berkembangnya perusahaan dan juga bentuk badan hukum perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. independen maka hasil pemeriksaan akan lebih akurat. kewajaran laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh dan perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Begitu pula

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan bersaing untuk menjadi yang terbaik di antara. dan tidak menyesatkan pemakainya dalam pengambilan keputusan.

BAB I. melanggar dimensi moral dan etika bisnis itu sendiri, termasuk profesi. Masalah etika menjadi perhatian yang sangat penting bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan-perusahaan yang sudah go public dapat memicu

BAB I PENDAHULUAN. masalah kualitas audit (Grant et. al., 1996). Dengan kata lain, pengguna. audit dapat memberi penilaian atas kualitas audit.

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang ini, perusahaan dan profesi auditor sama-sama dihadapkan pada. tantangan-tantangan yang berat. Mereka sama-sama harus

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun ini. Menghadapi MEA, keberadaan dan

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ekonomi pada saat ini, persaingan antara para pelaku

Pengaruh Pengalaman Auditor Dan Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik

BAB I PENDAHULUAN. keuangan merupakan cara untuk menyampaikan informasi-informasi dan. manajemen perusahaan untuk periode mendatang.

Pengaruh Skeptisisme Profesional Auditor Terhadap Ketepatan Pemberian Opini

BAB I PENDAHULUAN. dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan publik dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dan perubahan pada sendi-sendinya. Salah satu bidang yang juga mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. agar auditor dapat memberikan jaminan mutlak (absolute assurance)

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan laporan keuangan kecurangan Report To The Nation : On

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat ini memicu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi makin meluas dan peran teknologi

BAB I PENDAHULUAN. melakukan inovasi agar tetap eksis dalam persaingan. Keadaan ini menuntut para

BAB I PENDAHULUAN. yang akuntabel dan transparan ditandai dengan diterbitkannya Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. governance dan penyelenggaraan organisasi sektor publik yang efektif, efisien,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Auditor pemerintahan merupakan pihak yang sangat berperan dalam pengawasan dan

BAB I PENDAHULUAN. sumber informasi secara relevan, tepat, akurat dan lengkap telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Terjadinya krisis multi dimensi di Indonesia menyadarkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Audit adalah jasa profesi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan

BAB I PENDAHULUAN. keterpurukan karena buruknya pengelolaan keuangan (Ariyantini dkk,2014).

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam penyelenggaraan pemerintahan. Melalui pengawasan intern dapat diketahui

BAB I PENDAHULUAN. baik di instansi pemerintah maupun di sektor swasta di Indonesia. Auditor di instansi

BAB I PENDAHULUAN. yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa perusahaan akan. minat investor untuk menanam atau menarik investasinya dari sebuah

BAB I PENDAHULUAN. atau prinsip tersebut secara konsisten (Wibowo, 2010). Profesi akuntan publik

BAB I PENDAHULUAN. membentuk komite audit (Abbott, 2004). Kasus ini kemudian dibuktikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan Menurut Mangkunegara (2000: 67) adalah hasil kerja

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang terjadi. Selain mempertahankan didunia usaha, perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi dan sesuai dengan kode etik auditor. Tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan publik besar dan kantor akuntan publik (KAP) besar pada

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Tabloid Opini Edisi 11, Juli 2005 tentang Korupsi BUMN menuliskan

BAB I PENDAHULUAN. korupsi yang telah dilakukan oleh institusi kelembagaan pemerintah selama ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan milik negara atau yang biasa dikenal dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu instrumen negara yang mempunyai tujuan untuk mendukung keuangan negara dan memberikan pelayanan masyarakat yang tidak bisa diberikan oleh lembaga pemerintah lainnya. Posisi auditor internal di lingkungan BUMN telah diatur dalam Undang-udang Nomor 19 Tahun 2003 mengenai BUMN pasal 67 yang berisi bahwa pada setiap BUMN dibentuk satuan pengawasan intern yang merupakan aparat pengawasan intern perusahaan. BUMN sebagai pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi saat ini. Era globalisasi mempertajam persaingan diantara perusahaan sehingga perlu pemanfaatan penggunaan sumber daya secara optimal. Sebagai konsekuensi logis dari timbulnya persaingan yang tajam, ada tiga kemungkinan yaitu: mundur, bertahan atau tetap tinggal atau bahkan semakin berkembang. Untuk itu perusahaan dituntut untuk lebih baik dalam menjalankan usahanya sehingga dapat bersaing dan tetap bertahan dalam situasi ini. Kemampuan perusahaan untuk bisa menghadapi persaingan yang muncul sehingga mampu bertahan di dunia usaha tidak lepas dari peran fungsi- 1

2 fungsi yang ada di dalam perusahaan. Salah satu fungsi yang dijalankan adalah fungsi pengawasan dan pemeriksaan intern. Pada banyak perusahaan, auditor internal disebut dengan Satuan Pengawasan Intern. Dalam menjalankan tugasnya seorang auditor internal harus berperan sebaik mungkin, yaitu dengan melakukan evaluasi dan memberikan saran berupa rekomendasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2014:67). Kinerja auditor internal yang baik sangat dibutuhkan dalam pengawasan dan pemeriksaan agar mendapatkan hasil audit yang berkualitas dan meminimalisir terjadinya penyimpangan dalam perusahaan. Kinerja auditor yang baik juga akan meminimalisir terjadinya kecurangan dan kesalahan dalam operasional perusahaan. Selain itu kinerja auditor internal akan menentukan kemajuan perusahaan karena dalam pemeriksaannya yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja perusahaan dengan memberikan rekomendasi. Auditor internal bertanggung jawab atas seluruh pemeriksaan internal perusahaan yang dilakukannya. Sebagai seseorang yang bertanggung jawab atas pemeriksaan internal perusahaan, maka apabila masih ada penyimpangan dan buruknya kualitas perusahaan kinerja auditor dalam pemeriksaannya harus dipertanyakan.

3 Kinerja yang kurang baik dari auditor internal perusahaan dapat menimbulkan permasalahan yang tentunya akan merugikan perusahaan. Baik atau tidaknya pertanggungjawaban yang diberikan tergantung dari kinerja auditor (Ida Bagus Satwika Adhi Nugraha dan I Wayan Ramantha, 2015). Kinerja auditor internal yang kurang baik tercermin pada proses pencatatan yang belum dilakukan secara akurat, belum adanya kebijakan dan perlakuan akuntansi yang jelas, kebijakan yang tidak tepat, serta lemahnya sistem pengawasan dan pengendalian intern. Fenomena yang terjadi berkaitan dengan kinerja auditor internal pernah terjadi pada PT Bio Farma. Keterlibatan audit eksternal KAP dalam tubuh Koperasi Karyawan Bio Farma (K2BF) karena para anggotanya yang merupakan karyawan Bio Farma, tidak puas dengan kinerja tim audit internal bentukan koperasi. Anggota menduga ada penyelewengan dana anggota yang dipakai untuk kepentingan pribadi para pengurus. Setelah dilakukan audit selama dua bulan pada tahun 2008, KAP menemukan perbedaan laporan pendapatan pada kas bendahara. Sejumlah pengurus K2BF diduga terlibat dalam tindakan pidana korupsi dan penggelapan pajak dalam pengelolaan keuangan selama kurun waktu 2002-2008. Nilai uang yang diselewengkan mencapai Rp 14,2 miliar. Dugaan itu mengemuka dalam Rapat Anggota Tahunan 2008 berdasarkan hasil audit eksternal oleh Kantor Akuntan Publik. (www.pikiran-rakyat.com)

4 Fenomena lainnya terjadi pada PT PINDAD. Peneliti senior Direktorat Penelitian BUMN mengatakan dalam praktiknya yang terjadi pada PT PINDAD (Persero) belum melaksanakan audit internal pada bagian operasional yang dilakukan untuk triwulan pertama pada tahun 2010. Sehingga laporan audit yang dibuat oleh auditor internal yang dinilai belum tepat waktu, seharusnya dimulai pada 5 Mei 2010 dan selesai tanggal 28 Mei 2010 mundur hingga 31 Juni 2010, dampak dari permasalahan tersebut adalah terlambatnya tujuan dari pelaksanaan audit internal dan keterlambatan tersebut menyebabkan pihak manajemen tidak akan memiliki pengetahuan lengkap atas kondisi yang terjadi di perusahaan dan akan memperlambat pengambilan keputusan atau memberikan rekomendasi untuk dilakukannya tindakan perbaikan yang dibutuhkan atas masalah yang terjadi di perusahaan. (www.tribunnews.com) Berdasarkan fenomena di atas, pada kasus PT Bio Farma jika dikaitkan dengan dimensi kinerja auditor internal maka komunikasi hasil penugasan tidak terpenuhi, karena komunikasi yang disampaikan tidak akurat, tidak objektif, tidak jelas dan tidak lengkap. Sedangkan untuk kasus pada PT PINDAD jika dikaitkan dengan dimensi kinerja auditor internal maka pelaksanaan penugasan tidak terpenuhi, karena auditor internal tidak mendokumentasikan informasi yang memadai, handal, relevan, dan berguna untuk mendukung kesimpulan, sehingga mengakibatkan komunikasi yang

5 disampaikan tidak tepat waktu dan menyebabkan terlambatnya pengambilan keputusan. Dari fenomena di atas menunjukkan bahwa masih belum optimalnya kinerja auditor internal, dan faktor yang mempengaruhi kinerja auditor internal yaitu kurangnya profesionalisme dan kurangnya motivasi kerja auditor internal tersebut. Kinerja dari auditor internal menjadi tumpuan utama dalam keberhasilan seorang auditor internal dalam melaksanakan kewajibannya. Kinerja auditor internal yang baik akan menghasilkan hasil audit yang sesuai dengan aturan pelaksanaan audit internal, sehingga menghasilkan hasil audit yang handal atau terbebas dari kesalahan dan penyimpangan di dalam penyajiannya (R. Ait Novatiani dan Taofik Mustofa, 2014). Profesionalisme merupakan standar perilaku yang diterapkan untuk memperoleh kinerja yang baik. Memiliki sikap profesional bagi seorang auditor internal dalam menjalankan tugasnya akan semakin terjamin dan dapat bertanggung jawab, karena apabila seorang auditor internal tidak berperilaku profesional maka akan dapat mempengaruhi integritas akan apa yang telah dihasilkannya. Seorang auditor internal jika telah melaksanakan tugasnya secara profesional, maka diharapkan akan menghasilkan laporan hasil pemeriksaan yang efektif sesuai dengan Standar Profesi Audit Internal (Yan Shandy Fauzi Nasution, 2011). Laporan hasil pemeriksaan sangat penting bagi auditor internal karena laporan tersebut mencerminkan kinerja auditor internal terhadap pekerjaannya, maka semakin baik profesionalisme auditor internal

6 akan menghasilkan laporan hasil pemeriksaan yang semakin efektif sehingga menciptakan kinerja auditor internal yang lebih baik (R. Ait Novatiani dan Taofik Mustofa, 2014). Motivasi bekerja dalam diri sangat penting peranannya dalam mendorong seseorang untuk selalu meningkatkan kinerjanya. Motivasi kerja yang dimiliki oleh seorang auditor mendorong personal auditor tersebut untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan yaitu kinerja yang baik (Kadek Candra Dwi Cahyani, 2015). Mangkunegara (2014:104) menyatakan bahwa jika seorang karyawan yang mempunyai motivasi kerja tinggi cenderung memiliki prestasi kerja atau kinerja yang tinggi, dan sebaliknya mereka yang prestasi kerjanya rendah dimungkinkan karena motivasi kerjanya rendah, sehingga dengan adanya penerapan atau pemberian motivasi yang benar akan meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Meylinda Triyanthi dan Ketut Budiartha (2015) dengan judul Pengaruh Profesionalisme, Etika Profesi, Independensi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Internal Auditor di dealer Yamaha di Kota Denpasar. Meskipun penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya, akan tetapi terdapat perbedaan pada variabel yang diteliti, lokasi, teknik sampling, dimensi serta indikator penelitian.

7 Berdasarkan latar belakang dan fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH PROFESIONALISME DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL (Survey Pada BUMN Sektor Industri Pengolahan di Kota Bandung) 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang diangkat untuk dibahas pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana profesionalisme auditor internal pada perusahaan BUMN sektor industri pengolahan di Kota Bandung 2. Bagaimana motivasi kerja auditor internal pada perusahaan BUMN sektor industri pengolahan di Kota Bandung 3. Bagaimana kinerja auditor internal pada perusahaan BUMN sektor industri pengolahan di Kota Bandung 4. Seberapa besar pengaruh profesionalisme dan motivasi kerja terhadap kinerja auditor internal pada perusahaan BUMN sektor industri pengolahan di Kota Bandung secara parsial 5. Seberapa besar pengaruh profesionalisme dan motivasi kerja terhadap kinerja auditor internal pada perusahaan BUMN sektor industri pengolahan di Kota Bandung secara simultan

8 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis profesionalisme auditor internal pada perusahaan BUMN sektor industri pengolahan di Kota Bandung 2. Untuk mengetahui dan menganalisis motivasi kerja auditor internal pada perusahaan BUMN sektor industri pengolahan di Kota Bandung 3. Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja auditor internal pada perusahaan BUMN sektor industri pengolahan di Kota Bandung 4. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh profesionalisme dan motivasi kerja terhadap kinerja auditor internal pada perusahaan BUMN sektor industri pengolahan di Kota Bandung secara parsial 5. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh profesionalisme dan motivasi kerja terhadap kinerja auditor internal pada perusahaan BUMN sektor industri pengolahan di Kota Bandung secara simultan 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah untuk memperluas ilmu peneliti, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumbangan ilmu untuk mendukung

9 ilmu akuntansi khususnya pengaruh profesionalisme dan motivasi kerja terhadap kinerja auditor internal. 1.4.1 Kegunaan Teoritis a. Memberikan kontribusi pada pengembangan teori dan bukti empiris mengenai profesionalisme dan motivasi kerja terhadap kinerja auditor internal b. Memberikan kontribusi bagi auditor internal untuk memperhatikan profesionalisme dan motivasi kerja terhadap kinerja auditor internal. c. Memperkaya ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan disiplin ilmu ekonomi, akuntansi pada umumnya audit internal pada khususnya. 1.4.2 Kegunaan Praktis a. Bagi Peneliti Penelitian ini dijadikan sarana untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pemahaman bagi penulis khususnya mengenai pengaruh profesionalisme dan motivasi kerja terhadap kinerja auditor internal. Selain itu juga sebagai sarana bagi peneliti untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang

10 diperoleh dalam bangku perkuliahan terutama yang berkaitan dengan judul penelitian ini. b. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan penelitian dalam menilai dan mengevaluasi sistem yang sedang berjalan dalam rangka menyempurnakan, mempertahankan serta mengembangkan praktik-praktik yang dianggap telah memadai. c. Bagi Universitas Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan riset untuk mengembangkan penelitian selanjutnya bagi mahasiswa yang mengadakan penelitian terhadap tema ini. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada perusahaan BUMN sektor industri pengolahan di Kota Bandung. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2017 sampai dengan selesai untuk mendapatkan data-data tertulis dan informasi lainnya sebagai bahan penyusunan skripsi.