BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang ideal bagi kehidupan manusia. Tujuan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang RI Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. diturunkannya ayat pertama kepada Nabi Muhammad saw yang berisi perintah

BAB I PENDAHULUAN. mentransferkan ilmunya ke siswa, sehingga hasil belajar atau kompetensi yang

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. penanaman akhlakul karimah, pembiasaan-pembiasaan atau keterampilan peserta

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. dan Negara. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia


BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab 1

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. Adopratama, 2011, hal Depdiknas, Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No. 20

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Di dalam UUD 1945 Pasal

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan dan keserasian antara aspek-aspek material dan spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Al-Qur an diturunkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang disosialisasikan sebagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. pada masa Rasululah, hingga masa sekarang. memahami dan dapat mengamalkan isi dari Al Quran. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. Membaca pada dasarnya adalah mengubah lambang-lambang tertulis

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3, yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai kebahagiaan hidup yang lebih baik dan sempurna. sendiri, untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Agama, kerena semakin tinggi kualitas suatu bangsa, semakin tinggi

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan. berkualitas dan mempunyai kelebihan dari makhluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila guru

BAB I PENDAHULUAN. guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan peserta didik atau murid.

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan. Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan yang sangat penting yang didukung dengan adanya media pendidikan di lingkungan sekolah. Karena pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional. Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu bangsa, semakin tinggi pula kualitas bangsanya. Tujuan yang ingin dicapai dalam penyelangaraan pendidikan sebagaimana dirumuskan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Berdasarkan Undang-undang Sisdiknas diatas secara implisit menggambarkan bahwa kemampuan dan keprofesionalan seorang guru sangat diperlukan dalam proses 1 Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, Tentang sistem pendidikan Nasional,(Bandung: Citra Umbara,2003) 1

2 pendidikan. Keberhasilan pendidikan disekolah sangat tergantung pada beberapa. Guru salah satu yang sangat menentukan kebehasilan tidaknya suatu unsur penting diantaranya adalah guru, siswa, lingkungan sekolah serta sarana dan prasarana pendidikan. Dengan demikian pula dengan wahyu pertama yang diturunkan Allah kepada Rasulullah SAW untuk disampaikan kepada umatnya adalah perintah membaca dan menulis sebagaimana yang terdapat pada surah Al-Alaq ayat 1-5, Yaitu: اق ر أ ب اس م ر ب ك ال ذ ي خ ل ق ) ١ (خ ل ق اإلن س ان م ن ع ل ق ) ٢ (اق ر أ و ر ب ك األك ر م ) ٣ (ال ذ ي ع ل م ب ال ق ل م ) ٤ (ع ل م اإلن س ان م ا ل ي ع ل م )٥( Disebutkan dalam hadist-hadist sahih bahwa ketika pertama kali mempakan diri dihadapan Nabi SAW. Menerima wahyu, berkata Bacalah Maka kata Nabi SAW. Aku tidak pandai membaca. selanjutnya beliau menuturkan, Maka Malaikat memelukku kuat-kuat sehingga aku merasa amat lelah. kemudian ia melepaskan ku seraya erkata lagi, Bacalah! Dan aku pun menjawab lagi, aku tak pandai membaca. Mendengar itu, malaikat tadi memelukku kuat-kuat untuk kedua kali, sehingga aku merasa amat lelah. Lalu dilepaskan aku seraya berkata lagi, Bacalah dan akupun menjawab aku tak pandai membaca. Maka untuk ketiga kalinya ia memelukku kuat-kuat sehingga membuatku amat lelah. Lalu katanya. Bacalah dengan nama Tuhanmu..., dan seterusnya sehingga mencapai ayat, yang mengajari manusia apa yang tidak ia ketahui.

3 Dari penjelasan diatas bahwa tidak ada keterangan yang paling memuaskan atau bukti paling kuat yang menunjukkan perintah Ilahi membaca dan keutamaan baca-tulis serta ilmu pengetahuan dengan segala ragamnya lebih dari pada kenyataan dibukanya kitab Allah serta dimulainya wahyu dengan ayat-ayat cemerlang ini. 2 Ayat diatas sudah menegaskan betapa penting kemampuan membaca dan menulis. Dengan tulisan, satu generasi dapat mentransferkan ilmu dan pengalaman mereka kepada generasi berikutnya. Tersebut menjelaskan bahwa membaca dan menulis merupakan dua aktivitas yang tidak bisa lepas dari kegiatan belajar. Membaca dan menulis merupakan hal yang masih perlu diperhatikan.karena saat ini masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis huruf sebagian siswa masih melakuakan kesalahan sehingga berpengaruh pada penguasaan mata pelajaran lainya. Kehidupan modern yang di tandai dengan laju informasi dan ilmu pengetahuan serta teknologi menurut setiap orang memiliki kecepatan dan ketepatan yang tinggi. Kecepatan dan ketepatan dalam penafsirkan dan menyerap inforamasi baik secara lisan maupun tulisan. Penafsiran dan penyerapan informasi tersebut dapat dilakukan dengan cara membaca, dan selanjutnya agar mengingatnya melalui cara menulis. Hal ini bertambah pentingnya mengingat sebagian besar peserta didik yang di sekolah dasar hampir tidak memiliki latar belakang pendidikan. Misalnya peserta didik yang tidak mengikuti Taman Kanak-Kanak langsung masuk Sekolah Dasar. 2 Muhammad Abduh, dkk. Tafsir Juz Amma, (Bandung: Mizan; 1999) h.247-251

4 Berbeda dengan anak yang mengkuti Taman Kanak-Kanak, peserta didik kadangkadang mengalami hambatan dalam mengkuti pembelajar dalam membaca maupun menulis. Kegiatan membaca dan menulis merupakan suatu kegiatan yang unik dan rumit, sehingga seseorang tidak dapat melakukan hal tersebut tanpa mempelajarinya. Bagi sebagian orang kegiatan membaca dan menulis merupakan kegiatan yang bermafaat. Membaca dan menulis merupakan dasar bagi anak menguasai berbagai mata pelajaran. Mengingat pentingnya menguasai kedua keterampilan tersebut, maka seorang guru atau pengajar harus memiliki usaha untuk menguasai cara membelajarkannya. Mengajarkan kegiatan membaca dan menulis memang tidak mudah, sering di jumpai berbagai kesulitan yang dialami oleh siswa. Sehingga perlu adanya usaha yang di memiliki oleh guru. Pengajaran membaca dan menulis diberikan dengan sederhana. 3 Meningat pentingnya belajar membaca dan menulis, maka dalam proses pembelajaran di sekolah guru hendaknya memiliki berbagai usaha. Dalam sebuah pembelajaran, membaca dan menulis merupakan salah satu aspek yang sangat penting, kalau anak tidak bisa membaca dan menulis, maka tidak akan bisa mengikuti proses belajar mengajar dengan baik. Salah satu usaha yang ingin dicapai tujuan pendidikan adalah melalui proses pembelajaran disekolah. Dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru dan siswa. Guru dan siswa 3 Depdiknas, Teknik Cepat Belajar membaca dan menulis, (Jakarta: Direktorat SD Dirjen Pendidikan Seoklah dasar, 1995), h. 22.

5 merupakan komponen pembelajaran yang sangat menentukan keberhasilan tujuan pendidikan Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan pada siswa kelas II di MI Al-Muhajirin Kota Banjarmasin, Masih banyak ditemukan kesulitan siswa dalam belajar membaca dan menulis. Untuk itu penulis tertarik untuk mengangkat penelitian ini dengan judul: Usaha Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Membaca Dan Menulis Siswa Kelas II di MI Al-Muhanirin Kota Banjarmasin. B. Rumusan Masalah Perumusan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apa saja kesulitan membaca dan menulis pada siswa kelas II MI Al- Muhanjirin kota Banjarmasin? 2. Bagaimana usaha guru mengatasi kesulitan membaca dan menulis pada siswa di MI Al-Muhajirin kota Banjarmasin? C. Identifikasi Masalah Idetifikasi masalah ini dalam penelitian: 1. Kurangnya kemampuan siswa dalam membaca dan menulis 2. Rendahnya prestasi siswa dalam membaca dan menulis 3. Rendahnya kualitas pembelajaran sehingga siswa mengalami kesulitan membaca dan menulis

6 D. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran judul proposal diatas, maka penulis merasa perlu menegaskan sebagai berikut: 1. Usaha guru Usaha upaya, akal, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan mencari jalan keluar. 4 Adapun yang dimaksud dengan usaha guru disini adalah dalam rangka kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi bentuk-bentuk kesulitan yang di alami oleh siswa dalam hal membaca maupun menulis. Kegiatan yang dilakukan tersebut bisa dilakukan saat berlangsung pada pembelajaran maupun di luar jam pembelajaran. menyerahkan anaknya ke sekolah sekaligus berarti pelimpahan tanggung jawab pendidikan anaknya kepada guru. 5 2. Kesulitan membaca dan menulis Kesulitan membaca dan menulis adalah sesuatu yang sulit, kesusahan, kesukaran. 6 Yang dimaksud di sini adalah kesusahan atau suatu yang dianggap sulit oleh siswa dalam membaca maupun menulis. 7 Menulis berasal dari kata dasar tulis, menulis berarti membuat huruf atau angka dengan pena 4 KBBI: 1990:995 5 Zakiah Darajat dkk, Ilmu Pendidikan islam, (jakarta: Bumi Aksara, 1990), h. 39. 6 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Umum Bahasa Indonesia,( Jakarta: Balai Pustaka, 2006), ed. Ke-3.h.1156. 7 http://www.kabarindonesia.com/berita/disgrafia pada anak kesulitan menulis dapenanganannya,tgl 19-05-2015, hari selasa, jam:10:13.

7 (pensil, kapur, dan sebagainya), melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat dan tulisan. Selain itu, kesulitan dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan ataupun gangguan dalam belajar. menulis menunjukkan adanya ketidakmampuan cara mengingat membuat huruf-huruf dan keterbatasan dapat muncul dalam bentuk kesalahan mengeja, tata bahasa, tanda baca, atau kesulitan dalam bentuk kalimat dan paragraf. E. Alasan Memilih Judul Ada beberapa faktor yang mendorong penulis untuk mengangkat judul tersebut: 1. Siswa masih mengalami kesulitan dalam hal membaca 2. Siswa masih sering mengalami kesulitan dalam hal menulis 3. Kurangnya bimbingan guru F. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diteliti maka tujuan ingin dicapai adalah: 1. Ingin mengetahui usaha-usaha apa saja yang dilakukan guru untuk mengatsi kesulitan siswa dalam membaca dan menulis 2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam membaca dan menulis.

8 G. Signifikansi Penelitian Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para guru dalam rangka mengatasi kesulitan membaca dan menulis siswa serta meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran. F. Sistematika Penulisan Dalam penulisan proposal ini penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut. BAB I Pendahuluan, Rumusan masalah, Identifikasi Masalah, Definisi Operasional, Alasan memilih judul, Tujuan penelitian, Signifikansi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Landasan Teori terdiri dari pengertian membaca dan menulis, hakekat dan tujuan membaca, aspek-aspek membaca, tahap-tahap perkembangan membaca, pengertian usaha guru, pengertian kesulitan membaca dan menulis, kesulitan membaca dan menulis, faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan membaca dan menulis, serta usaha-usaha guru untuk mengatasi kesulitan membaca dan menulis. BAB III Metode Penelitian terdiri dari jenis dan metode penelitian, objek dan subjek penelitian, data, sumber data serta teknik pengumpulan data, teknik pengolah data, analisis data, dan prosedur penelitian. BAB IV Berisi tentang laporan hasil penelitian BAB V Terdiri dari penutup dan simpulan.