BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik cross sectional. Yaitu dengan menggunakan metode kuantitatif dan dengan pendekatan cross sectional, dimana data variabel independen dan variabel dependen dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan dismenore pada Mahasiswi Tingkat I Akademi Kebidanan Aisyiyah Provinsi Banten pada bulan Maret-Juni 2016 (Notoatmodjo, 2010) B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama kasus berlangsung (Notoatmodjo, 2007). Penelitian ini dilakukan di Tingkat I Akademi Kebidanan Aisyiyah Provinsi Banten 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah jangka waktu yang digunakan penulis untuk memperoleh data penelitian yang dilakukan (Notoatmodjo,2007). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2016-juni 2016. 28
29 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi Adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatomojo, 2010). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : Objek/Subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2009). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswi Tingkat I Akademi Kebidanan Aisyiyah Provinsi Banten pada tahun 2016 berjumlah 100 orang. 2. Sampel dan tekhnik pengambilan sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah jumlah Mahasiswi Tingkat I Akademi Kebidanan Aisyiyah Provinsi Banten pada tahun 2016. Menurut Arikunto (2007), jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua. Tekhnik pengambilan sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada ( Hidayat, 2007). Tekhnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu cara pengambilan sampel
30 dengan mengambil semua anggota popoulasi sampel sebanyak 100 orang. D. Pengolahan Data Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan dengan beberapa tahap menurut Arikunto (2007). Analisa data dilakukan dengan menggunakan data yang diperlukan dalam penelitian ini terkumpul, maka dilakukan tahap pengolahan data yang melalui beberapa tahap sebagai berikut : 1. Editing Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberika kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan dilapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segara dilengkapi. 2. Coding Kegiatan ini memberikan kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam mengolah data selanjutnya. Koding atau pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukan ( data entry ).
31 3. Entry Merupakan kegiatan memasukkan data dari data rekam medik kedalam komputer setelah data telah sesuai dan melewati tahap koding. 4. Tabulating Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukan kedalam tabel. E. Analisa Data 1. Analisa Univariat Analisis ini dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan proporsi dari variabel independen maupun variabel dependen yang disesuaikan dengan tujuan khusus penelitian. Dengan memakai rumus Rumus: Keterangan : P = Presentase = Jumlah Jawaban Benar N = Jumlah Item Pertanyaan 100% = Konstanta
32 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk melihat huungan variabel independen (bebas) dengan variabel dependen (terikat). Mengingat rancangan studi yang digunakan adalah studi cross sectional dan variabel bebas maupun variabel terikat adalah variabel katagorik, maka tes signifikan untuk asosiasi yang digunakan adalah Chi Sguare Test (ӽ2) dengan α 0,05 dan confidence interval (CI) 95% (penelitian dikesehatan masyarakat) dengan ketentuan bila : a. P value < 0,05 berarti Ho gagal ditolak (P value > α), uji statistic menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna. b. P value > 0,05 berarti Ho ditolak (P value < α), uji statistic menunjukan hubungan yang bermakna. c. Oleh karena memakai chi square maka distribusi yang digunakan mengikuti distribusi x 2 dan df = (r-1) (k-1). Variabel dinyatakan berhubungan signifikan jika hasil perhitungan menunjukan ρ-value lebih kecil dari α (alpha = 0,05), maka hasilnya rumus yang digunakan adalah Chi Square. Rumus : X 2 = DF= (baris-1) x (kolom-1)
33 Keterangan : X O E k b = Chi Square = Nilai Observasi = Nilai Ekspetasi = Kolom = Baris