BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1999), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,

PENDIDIKAN FORMAL PROGRAM INTRAKURIKULER PROGRAM KOKURIKULER PROGRAM EKSTRAKURIKULER

BAB I PENDAHULUAN. kejuaraan atletik. Pelaksanaan lompat dalam perlombaan atletik memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. dan memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan kemampuan masingmasing

BAHAN AJAR. : Pengelolaan Ekskul Olahraga Sekolah Kode Mata Kuliah : POR 309. Materi : Hakikat Ekstrakurikuler

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana yang sangat penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah adalah bagian dari pendidikan yang

PELUANG BISNIS BIMBINGAN EKSTRA KURIKULER

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman kehidupan manusiap musik saat ini

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimilik. Menurut. Suryonosubroto (2009; 286) menyatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, mengembangkan potensi diri, membentuk pribadi yang bertanggung

PENERAPAN TEKNIK OLAH TUBUH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DALAM PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER TARI DI SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. persoalan dan pertanyaan yang timbul dalam pelaksanaannya. Sesuai dengan

Karakteristik Laki-Laki Perempuan Rata-rata SD Rata-rata SD. Pendidikan Ayah (tahun) 3,94 1,43 3,82 1,30. Pendidikan Ibu (tahun) 3,64 1,70 3,40 1,56

BAB I PENDAHULUAN. umum, sekolah adalah sebagai tempat mengajar dan belajar.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Selain mendididik siswa untuk. pemahaman, daya pikir, keterampilan dan kemampuan-kemampuan lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani ditandai dengan proses mempelajari gerak

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh terhadap berbagai aspek. Salah satunya terhadap kegiatan

JALUR PRESTASI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan dan usaha untuk

2015 PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PADUAN SUARA DI SMPN 1 BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlombakan yaitu kiyouruki (fighting) dan poomsae (gerakan. maka peserta ujian tersebut dapat dinyatakan lulus.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk yang butuh akan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sepakbola ini adalah olahraga yang penuh teka-teki, misalnya dari

PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Nomor : Tanggal :

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Internasional. Untuk dapat dan menjunjung tinggi nama baik negara kita

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran. dalam pembinaan dan peningkatan olahraga khususnya cabang bolavoli.

BAB I PENDAHULUAN. maka kualitas yang memadai dan output yang berkualitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat

ORGANISASI KEMAHASISWAAN. Universitas Dian Nuswantoro

2.3.3 Tujuan Kelas Akselerasi Manfaat Kelas Akselerasi Keunggulan Kelas Akselerasi Kelemahan Kelas Akselerasi...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (2005:

BAB I PENDAHULUAN. bingung, potensi apa yang kita miliki. Mana yang benar-benar bakat alami dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. apabila seseorang dapat menguasai teknik dasar yaitu passing bawah, passing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap siswa tentu mempunyai kebutuhan untuk berprestasi yang berbedabeda.

I. PENDAHULUAN. Budaya kekerasan dan kemerosotan akhlak yang menimpa anak-anak usia

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia

PEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

REDESAIN KOMPLEKS GELANGGANG OLAH RAGA SATRIA DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RIWAYAT HIDUP A. Identitas Diri. 3. Alamat Rumah : Ds. SijaroTurunrejo Rt. 06 Rw. 02, Kec. Brangsong, Kab. Kendal

BAB 1 PENDAHULUAN. sendiri, seperti faktor individual (kematangan atau pertumbuhan fisik, tua/keluarga dan lingkungan serta fasilitas atau dukungan).

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI BANTUAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 PALEMBANG

PROGRAM KERJA KOORDINATOR EKSTRAKURIKULER SMP ITUS JALAKSANA TAHUN AJARAN 2015/2016 SMP ITUS

Karakter di Sekolah, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), hlm Jamal Ma ruf Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mempunyai rasa percaya diri yang memadai. Rasa percaya diri (Self

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi dan terarah dengan siswa diharapkan dapat mencapai prestasi

1. PEMBINAAN MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, tantangan dan persaingan di era

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam bab ini, penulis akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah serta tujuan dari penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi diri dalam berbagai disiplin ilmu. Lembaga pendidikan

PROPOSAL PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN EKSTRA KURIKULER SEKOLAH

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara

PETUNJUK TEKNIS BEASISWA BAKAT DAN PRESTASI MADRASAH TSANAWIYAH ( MTs ) DAN MADRASAH ALIYAH ( MA )

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga telah menjadi sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia seutuhnya baik secara jasmani maupun rohani seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat kualitatif dan kuantitatif juga merupakan hasil dari proses

SURVEI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA SALATIGA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PEDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pencak silat dalam perkembangannya saat ini sudah banyak

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... BAB I Pendahuluan. Mekanisme Pelaksanaan. BAB III Pengendalian Program BAB VI PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN. moral manusia. Olahraga bukan hanya sekedar hobi, tapi olahraga sudah

BEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. sedemikian rupa agar lawan tidak dapat mengembalikan bola.

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah salah satu penentu keberhasilan dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu lembaga. Pendidikan khusus yang mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki

BAB 1 PENDAHULUAN. Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam (Undang-Undang Dasar 1945 Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1) yang

ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Penerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah

Key Words : Evaluasi Kinerja, Ekstrakurikuler, Bantuan Operasional Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembukaan Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN FULL DAY SCHOOL. DI MTs MUHAMMADIYAH KEBONAN KECAMATAN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. bunyi pasal 31 ayat 1 UUD 1945, yang menyatakan bahwa: Tiap-tiap warga. Negara berhak mendapat pengajaran.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bentuk pelaksanaan proses belajar mengajar meliputi kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler merupakan kegiatan belajar tatap muka dalam alokasi yang sudah diatur dalam struktur dan muatan kurikulum. Sedangkan pengertian ekstrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan di luar jam pelajaran biasa. Kegiatan ini dilaksanakan siang hari bagi sekolah-sekolah yang masuk pagi, dan dilaksanakan pagi hari bagi sekolah-sekolah yang masuk sore. Suatu sekolah mempunyai peran dalam mengembangkan potensi, minat, bakat, dan hobi yang dimiliki oleh peserta didik. Ekstrakurikuler dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa. Misalnya olahraga, kesenian, dan berbagai macam ketrampilan lain. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah bermacam-macam, ada yang bersifat pendidikan, kedisiplinan, olahraga, seni dan budaya, dan masih banyak yang lainnya. Diharapkan dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah siswa dapat mengatur waktu antara kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan belajar. Sebagian besar sekolah-sekolah mewajibkan siswanya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di luar jam sekolah, namun 1

ada sebagian sekolah yang tidak mewajibkan siswanya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di luar jam sekolah. Padahal dilihat dari manfaatnya banyak sekali manfaat jika mereka mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di luar jam sekolah. Salah satu manfaatnya adalah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk itu setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh kehidupan yang bermutu sesuai minat dan bakat yang dimiliki tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan gender. Di masa sekarang yang modern ini dengan majunya pengetahuan teknologi dan komunikasi banyak siswa yang enggan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di luar jam sekolah, mereka cenderung memilih langsung pulang ketika kegiatan belajar berakhir. Terkadang kebanyakan siswa tidak langsung pulang, tetapi lebih memilih warnet dan nongkrong untuk mengisi waktu luang. Bahkan ada siswa yang melakukan hal-hal yang tidak sesuai seperti mabuk-mabukan, drugs dan lain-lain. Demi mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terkadang sekolah mewajibkan siswa-siswinya untuk mengikuti kegiatan 2

ekstrakurikuler di luar jam sekolah guna memanfaatkan waktu yang dimiliki siswa dan menyalurkan bakat serta minatnya. 1 Kualitas kegiatan ekstrakurikuler di suatu lembaga pendidikan menjadi salah satu indikator kualitas pendidikan di dalamnya secara menyeluruh. Ekstrakurikuler seakan menjadi brand image bagi sekolah/madrasah yang akan meningkatkan bargaining price kepada calon peminatnya. Bahkan dalam sekolah-sekolah unggulan ekstrakurikuler mendapatkan prioritas utama dalam rangka mengangkat prestige sekolah yang dikelolanya 2. Adanya persaingan yang ketat di bidang ekstrakurikuler yang terjadi di dunia pendidikan belakangan ini menjadi bukti bahwa sekolah harus berusaha sedemikian rupa agar sekolah mampu mengelola kegiatan pendidikan secara baik dan bermutu tinggi. Pengelola lembaga pendidikan secara tidak langsung dituntut untuk mampu mengantarkan anak didiknya menjadi siswa berprestasi di banyak bidang dalam ajang lomba yang diadakan untuk tingkat para pelajar. Baik secara akademik maupun non akademik. Sekolah yang mampu menjadi juara dialah yang akan mendapatkan kepercayaan lebih banyak dari masyarakatnya. 1 Tholib Kasan, Teori dan Apliaksi Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Studia Press,2005) hlm. 82. 2 Tholib Kasan, Teori dan Apliaksi Administrasi Pendidikan, hlm. 82. 3

Kegiatan ekstrakurikuler sangat bermanfaat bagi siswa boleh dikatakan hampir semua kegiatan di sekolah pada akhirnya ditujukan untuk membantu siswa mengembangkan potensi dirinya. Oleh karena itu, sangat penting untuk menciptakan kondisi agar siswa dapat mengembangkan diri secara optimal. Sebagai pemimpin pendidikan, Kepala Sekolah memegang peranan penting dalam membangun kondisi yang demikian. Yaitu menyediakan fasilitas kegiatan pembelajaran kurikuler dan ekstrakurikuler dengan sebaik-baiknya demi terciptanya lulusan yang bermutu. Saat ini masih jarang sekolah yang menerapkan konsep manajemen mutu dalam kegiatan ekstrakurikuler. Biasanya sekolah hanya menyediakan layanan ekstrakurikuler akan tetapi tidak terurus dengan baik. Akibatnya program tersebut hanya menimbulkan permasalahan baru seperti besarnya anggaran yang harus dikeluarkan untuk membiayai kegiatan ekstrakurikuler siswa. 3 Secara garis besar, ekstrakurikuler di sekolah terbagi menjadi dua bagian, yaitu ekstrakurikuler olahraga dan ekstrakurikuler bukan olahraga. Yang termasuk dalam ekstrakurikuler olahraga ialah olahraga permainan (sepakbola, basket, futsal, voli, dan bulutangkis), ekstrakurikuler olahraga atletik (lari, lempar, dan lompat), ekstrakurikuler olahraga akuatik 3 Departemen Agama RI, Kegiatan Ekstrakurikular Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum dan Madrasah, (Jakarta: Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2004) hlm 54. 4

(renang), dan ekstrakurikuler olahraga beladiri (karate, pencak silat, taekwondo). Sedangkan ekstrakurikuler bukan olahraga ialah ekstrakurikuler musik (band, marching band, paduan suara), ekstrakurikuler tari (tari tradisional, modern dance, dan cheerleader), ekstrakurikuler teater, ekstrakurikuler karya ilmiah, ekstrakurikuler pramuka, ekstrakurikuler pecinta alam, dan Paskibraka. 4 Kegiatan ekstrakurikuler dalam bentuk olahraga, selain untuk media kesehatan melalui olah tubuh, juga merupakan sarana bagi para siswa untuk dapat mengembangkan potensi, bakat dan minat yang dimilikinya, sehingga menjadi manusia yang sehat dan berprestasi, baik secara individu maupun kolektif. Hal ini sejalan dengan apa yang diajarkan agama, akal yang sehat terdapat pada raga yang sehat. Sekolah MA NU 04 Al-Ma arif merupakan sekolah yang terletak di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Sekolah ini merupakan salah satu dari 10 sekolah menengah atas yang berdiri dalam satu lingkungan yang tidak terlalu berjauhan. Dalam praktek kehidupan sekolah, persaingan promosi MA NU Al- Ma arif Boja Kendal merupakan tantangan tersendiri. Ketatnya persaingan pendidikan di lingkungan sekolah juga sangat mempengaruhi untuk mempertahankan eksistensinya. 4 Departemen Agama RI, Kegiatan Ekstrakurikular Pendidikan Agama Islam..., hlm 54. 5

MA NU 04 Al-Ma arif Boja Kendal sudah seringkali menjadi juara dalam kejuaraan di berbagai ajang lomba di tingkat Kabupaten Kendal dan menjadi wakil ke tingkat Provinsi, diantara prestasi siswa dari tahun 2007-2015 adalah: No Bulan Prestasi Lomba Tingkat 1 15 Agustus Juara I Voly Kabupaten 2010 Kendal 2 6 September 2010 Mewakili Kabupaten Voly Provinsi Jawa Tengah Kendal di ajang Porsema 3 4 Agustus Juara Harapan Voly Provinsi Jawa 2011 4 29 September 2012 I Perwakilan 4 pemain Voly Tengah Kabupaten Kendal 5 7 Agustus 2013 6 12 November 2015 Juara Harapan I Voly Kecamatan Boja, Kendal Juara III Voly Kabupaten Kendal Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti berminat untuk meneliti sekolah yang memberikan perhatian lebih pada ekstrakurikuler bidang olahraga. Kegiatan ekstrakurikuler olahraga yang diselenggarakan di MA NU 04 Al-Ma arif Boja ini antara lain, futsal dan voly. Penelitian ini akan dilakukan di MA NU 04 Al-Ma arif Boja tersebut yang membahas bagaimana penerapan manajemen program kegiatan ekstrakurikuler bidang olahraga sehingga dapat mencetak siswa-siswa berprestasi di berbagai ajang kompetisi olahraga antar sekolah. 6

B. Rumusan Masalah Berpijak dari latar belakang masalah di atas, maka ada beberapa permasalahan yang akan dikaji pada penelitian ini. Permasalahan-permasalahan tersebut adalah: 1. Bagaimana perencanaan kegiatan ekstrakurikuler bidang olahraga di MA NU 04 Al-Ma arif Boja Kendal? 2. Bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler bidang olahraga di MA NU 04 Al-Ma arif Boja Kendal? 3. Bagaimana evaluasi kegiatan ekstrakurikuler bidang olahraga di MA NU 04 Al-Ma arif Boja Kendal? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini yakni: 1. Untuk mendeskripsikan perencanaan program ekstrakurikuler bidang olahraga di MA NU 04 Al-Ma arif Boja Kendal. 2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan manajemen program ekstrakurikuler bidang olahraga di MA NU 04 Al-Ma arif Boja Kendal. 3. Untuk mendeskripsikan apa saja kegiatan ekstrakurikuler bidang olahraga di MA NU 04 Al-Ma arif Boja Kendal. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang mendalam dan komprehensif terhadap peneliti khususnya dan instansi atau lembaga terkait Manajemen Ekstrakurikuler Bidang Olahraga. Secara ideal penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dari beberapa aspek, di antaranya: 7

1. Secara Teoritis a. Memberikan sumbangan pemikiran mengenai ilmu manajemen, khususnya manajemen program ekstrakurikuler bidang olahraga. Selain itu, tidak menutup kemungkinan diadakan penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju dari pihak yang berkompeten. b. Dari hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi MA NU 04 Al-Ma arif Boja Kendal sebagai bahan evaluasi dan bahan informasi atau pengetahuan terhadap lembaga lain dalam upaya meningkatkan mutu pengelolaan ekstrakurikuler di bidang olahraga. 2. Secara Praktis a. Bagi Sekolah Dari hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi bahan informasi atau pengetahuan terhadap MA NU 04 Al-Ma arif Boja Kendal maupun lembaga lain dalam rangka meningkatkan mutu sekolah melalui optimalisasi ekstrakurikuler bidang olahraga. b. Bagi Guru Dengan melihat penelitian ini guru diharap dapat memahami secara betul-betul apa yang dibutuhkan siswa dalam pembelajaran di bidang ekstrakurikuler, sehingga guru akan lebih memahami dalam mengelola kegiatan ekstrakurikuler. 8

c. Bagi Siswa Siswa dapat mengembangkan potensi, minat, bakat, dan hobi yang dimiliki. Sekolah bisa memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan mencari prestasi di bidang nonakademik. d. Bagi stakeholder Dapat menjadi bahan penelitian sejauh mana pengelolaan ekstrakurikuler bidang olahraga di MA NU Al-Ma arif Boja Kendal yang diimplementasikan dalam bentuk pelayanan terhadap pengguna pendidikan. 9