HUBUNGAN ANTARA GAYA MENGAJAR GURU, MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA MINAT, LINGKUNGAN, DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA, LINGKUNGAN, DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL DAN INTENSITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA, KECERDASAN EMOSI DAN KREATIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK, KECERDASAN EMOSI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA

HUBUNGAN ANTARA KARAKTER SISWA, KEDISIPLINAN SISWA, DAN KELENGKAPAN SARANA PRASARANA SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, TINGKAT KECEMASAN SISWA DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK, VERBAL DAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA FISIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

Proses pembelajaran melalui praktikum di bengkel merupakan. perwujudan dari suatu teori ke dalam bentuk nyata. Kegiatan praktik juga akan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MINAT DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP. Tri Astuti Arigiyati

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

Esa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

Cahyo Aji Sakti Nugroho* Pairun Roniwijaya** ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA PERHATIAN SELAMA PEMBELAJARAN DAN KECEMASAN SEBELUM TES DENGAN PRESTASI BELAJAR

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH AKTIFITAS, KREATIFITAS, DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI ALAT UKUR DI SMK INSTITUT INDONESIA KUTOARJO

HUBUNGAN ANTARA SIKAP, GAYA BELAJAR, DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP SEKECAMATAN JETIS BANTUL

PENGARUH PEMBELAJARAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data pada penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN MATEMATIKA MINAT BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 1 JETIS

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GELOMBANG DAN BUNYI

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa)

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 01 WONOLOPO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, yaitu Penelitian untuk

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh: QONITAH HAPPY EXACTA A

DUKUNGAN LINGKUNGAN SOSIAL, MINAT, DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Waktu. penelitian pada bulan November 2013 Mei 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

DINA FITMILINA A1A110053

Oikonomia Volume 2 Nomor 1

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bandar Lampung pada tahun

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165)

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG

JURNAL PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Disusun oleh : ANISA ANGGO MARTANI A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Swasta se-kabupaten. Karanganyar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1

Dosen Program Pendidikan Geografi PIPS, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP : ,

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA, KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO. (Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ARVITA MAYASARI A

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA GAYA MENGAJAR GURU, MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA Diyah Ayu Triumiana 1)* Sumadi 2) 1) 2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta. * diyah.fisika@gmail.com Abstract Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara gaya mengajar guru, motivasi belajar, kreativitas belajar siswa dan prestasi belajar siswa kelas XI fisika SMK Muhammadiyah tahun ajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI sebanyak 290 siswa dengan teknik proportional random sampling dengan jumlah sampel 164 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan tes. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif dan sangat signifikan antara gaya mengajar guru, motivasi belajar, kreativitas belajar siswa dan prestasi belajar fisika. Nilai koefisien determinasi R 2 = 0.372. Sumbangan efektif sebesar 37,171%. Terdiri dari gaya mengajar guru 6.420%, motivasi belajar 16,048% dan 14,702% kreativitas belajar siswa. Kata kunci: gaya mengajar guru, motivasi belajar, dan kreativitas belajar siswa PENDAHULUAN Guru sebagai pendidik ataupun pengajar merupakan faktor penentu kesuksesan setiap usaha pendidikan. Ia sebagai suri tauladan bagi siswanya, seorang peserta didik akan memperhatikan kemudian menirukan apa yang dilakukan oleh gurunya. Rendahnya kualitas gaya guru dalam mengajar ternyata mempunyai implikasi negatif kepada siswa, seperti kurangnya motivasi dan kreativitas siswa dalam belajar sehingga menyebab-kan prestasi belajar fisika rendah. Menurut Arifin (2009:2) Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang setelah memperoleh proses untuk mendapatkan perubahan tingkah laku baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Keberhasilan suatu lembaga pendidikan dapat dilihat dari hasil prestasi belajar siswa. Prestasi belajar yang tinggi memberi arti kepada keberhasilan dalam proses belajar yang telah digariskan dalam tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh sebab itu, perlu dikaji lebih lanjut terkait faktor apa sajakah yang 56 Hubungan Antara Gaya...(Diyah Ayu Triumiana)

mempengaruhi prestasi belajar fisika. Setiap peserta didik mempunyai kemampuan dan karakter berbeda untuk dapat menerima materi pelajaran yang disampaikan guru. Seorang siswa yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan belajar deep (mendalam) misalnya, mungkin sekali berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang bermutu daripada siswa yang menggunakan pendekatan belajar surface (bersifat lahiriah). Permasalahan yang sering ditemui oleh seorang guru ialah saat Kegiatan Belajar Berlangsung ada siswa yang mengantuk, asik dengan gedgetnya dan bermain dengan teman sebangkunya. Sehingga apa yang dijelaskan oleh guru tidak dapat diterima dengan baik. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Hubungan antara Gaya Mengajar Guru, Motivasi Belajar, Dan Kreativitas Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas XI Semester Genap SMK kecamatan Sleman Tahun Ajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel bebas, dan antar variabel bebas dengan variabel terikat yang bersifat ex post facto dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah se-kecamatan Sleman kelas XI. Peneltian ini dilaksanakan selama 3 bulan, mulai dari bulan Februari 2015 sampai dengan bulan April 2015. Jumlah sampel responden pada penelitian ini sebanyak 164 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket dan tes prestasi belajar fisika. Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap gaya mengajar guru, motivasi belajar dan kreativitas belajar siswa dan teknik tes digunakan untuk mendapatkan data tentang prestasi belajar fisika. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen (bebas) yaitu gaya mengajar guru, motivasi belajar siswa, dan kreativitas belajar siswa. Serta satu variabel dependen (terikat) yaitu prestasi belajar fisika. Gaya mengajar guru ialah tanggapan siswa terhadap gaya mengajar guru yang meliputi metode mengajar, memotivasi siswa, bahasa yang digunakan, pengelolaan kelas, tekhnik bertanya dan evaluasi. Motivasi belajar ialah dorongan baik dari dalam diri maupun dari luar siswa yang meliputi pencapaian prestasi yang tinggi, dorongan rasa ingin tahu siswa dan cara untuk menghindari kegagalan. Kreativitas belajar siswa dalam mencari alternatif dengan pandangan berbeda, berfikir secara jelas, imajinatif, percaya diri, intuitif, rasa ingin tahu, antusias dan konsisten. Kemudian, Prestasi belajar fisika adalah hasil pengukuran dengan menggunakan tes prestasi belajar pokok bahasan usaha dan energi, hasil Volume 3, Nomor 2 Desember 2016 57

pengukuran tersebut dinyatakan dalam bentuk skor. Uji coba instrumen menggunakan dua buah uji yaitu uji validitas dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus alpa cronbach untuk instrumen angket dan rumus KR-20 untuk instrumen test. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan kurva normal, uji prasyarat analisis yang terdiria dari dua buah uji yaitu uji normalitas sebaran dengan meng-gunakan rumus Chi Kuadrat dan uji reliabilitas hubungan dengan menggunakan rumus Fhitung. Uji hipotesis dibedakan menjadi dua yaitu uji hipotesis mayor dengan menggunakan regresi ganda tiga prediktor, dan uji hipotesis minor dengan menggunakan korelasi parsial. 1. Uji Coba Instrumen a. Uji Validitas 1) Uji validitas angket tanggapan siswa terhadap gaya mengajar guru dari 25 butir gugur 2 yaitu item nomor 10, 5. 2) Uji validitas angket motivasi belajar 25 butir gugur 2 yaitu nomor 1 dan 6. 3) Uji validitas angket kreativitas belajar siswa 25 butir gugur 3 yaitu nomor item 4, 9 dan 24. 4) Hasil uji validitas tes prestasi belajar fisika dari 25 soal gugur 3 yaitu item nomor 3, 13, dan 25. b. Uji Reliabilitas Tes Untuk menguji reliabilitas tes menggunakan rumus KR-20, jika F hitung yang diperoleh dengan p < 0,05 maka instrumen tersebut reliabel diperoleh: Hasil uji reliabilitas tes prestasi belajar fisika diperoleh rtt = 0,732 dengan nilai p = 0,000 sehingga tes prestasi belajar fisika reliabel. c. Uji Reliabilitas Angket Untuk uji reliabilitas angket menggunakan rumus Alpha Cronbach, jika rhitung yang diperoleh dengan p < 0,05 maka instrumen tersebut reliabel diperoleh: 1) Uji reliabilitas angket tanggapan siswa terhadap gaya mengajar guru diperoleh rtt = 0,895 dengan nilai p = 0,000 sehingga tanggapan siswa terhadap gaya mengajar guru reliabel. 2) Uji reliabilitas angket motivasi belajar rtt = 0,888 dengan niliai p = 0,000 sehingga motivasi belajar reliabel. 3) Uji reliabilitas angket kreativitas belajar siswa rtt = 0,839 dengan nilai p = 0,000 sehingga kreati-vitas belajar reliabel. 2. Deskriptif Data Penelitian a. Gaya Mengajar Guru (X 1 ) Untuk angket tanggapan siswa terhadap gaya mengajar guru yang terdiri dari 25 butr soal. Dari hasil pengujian validitas diperoleh 58 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON

23 butir soal valid dan 3 soal gugur dengan skala penilaian tertinggi 5 dan terendah 1 diperoleh. Skor maksimal ideal 23 x 5 = 115 dan skor minimal ideal 23 x 1 = 23. Dari skor maksimal ideal dan skor minimal ideal tersebut diperoleh rerata ideal M ideal = ½ (115+3) =69 dan standar deviasi SD ideal = 1/6 (115-23) = 15,33. Dari hasil penelitian diperoleh skor tertinggi 102 dan skor terendah 39, simpangan baku 10,76 dan rerata sebesar 65,37. Karena rerata observasi berada di interval 61,335 X < 76,665 berarti kecenderungan gaya mengajar guru di SMK Kecamatan Sleman tahun pelajaran 2014/2015 termasuk kategori sedang. b. Motivasi Belajar (X 2 ) Untuk angket motivasi belajar yang terdiri dari 30 butir soal. Dari hasil pengujian validitas diperoleh 23 butir soal valid dan 2 butir soal gugur dengan skala penilaian tertinggi 5 dan terendah 1 diperoleh skor maksimal ideal 23 x 5 = 115 dan skor dan skor minimal ideal 23 x 1 = 23. Dari skor maksimal ideal dan skor minimal ideal tersebut diperoleh rerata ideal M ideal =½ (115+23)=69 dan standar deviasi SD ideal = 1/6 (115-23)= 15,33. Dari hasil penelitian diperoleh skor tertinggi 100, skor terendah 34, simpangan baku 12,09 dan rerata sebesar 64,42, karena rerata observasi berada di interval 61,335 X < 76,665 berarti kecenderungan motivasi belajar di SMK Muhammadiyah se-kecamatan Sleman tahun pelajaran 2014/2015 termasuk kategori sedang. c. Kreativitas Belajar Siswa (X 3 ) Untuk angket kreativitas belajar siswa yang terdiri dari 25 butir soal. Dari hasil pengujian validitas diperoleh 22 butir soal valid dan 3 butir soal gugur dengan skala penilaian tertinggi 5 dan terendah 1 diperoleh skor maksimal ideal 22x 5 = 110 dan skor minimal ideal 22 x 1 = 22. Dari skor maksimal ideal dan skor minimal ideal tersebut diperoleh rerata idea M ideal =½ (110+22)=66 dan standar deviasi SD ideal = 1/6 (110-22) =14,66. Dari hasil penelitian diperoleh skor tertinggi 100, skor terendah 38, simpangan baku 10,72 dan rerata sebesar 64,93. Karena rerata observasi berada di interval 58,67 X <73,33 berarti kecenderungan kreativitas belajar siswa di SMK Muhammadiyah se- pelajaran 2014/2015 termasuk kategori sedang. d. Prestasi Belajar Fisika (Y) Untuk tes prestasi belajar fisika terdapat 22 soal valid dan 3 soal gugur dengan penilaian jawaban benar diberi skor 1 Volume 3, Nomor 2 Desember 2016 59

dan jawaban salah diberi skor 0 diperoleh skor maksimal ideal 22 x 1 = 22 dan skor minimal ideal = 22 x 0 = 0. Dari skor maksimal ideal dan skor minimal ideal tersebut diperoleh rerata idea M ideal = ½ (22+ 0) = 11 dan standar deviasi SD ideal = 1/6 (22-0) = 3,7 Dari hasil penelitian diperoleh skor tertinggi 22, skor terendah 4, simpangan baku 3,79 dan rerata sebesar 10,76. Karena rerata observasi berada di interval 9,15 X < 12,85 berarti kecenderungan prestasi belajar fisika di SMK kategori sedang. 3. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Sebaran Dari uji normalitas sebaran diperoleh hasil untuk variabel prestasi belajar dengan prestasi belajar dengan χ 2 = 1,777 dan hitung p =0,411 maka sebarannya normal. Variabel gaya mengajar guru dengan χ 2 = 5,202 dan p= hitung 0,158 maka sebaran normal. Variabel motivasi belajar dengan χ 2 hitung = 5,927 dan p = 0,115 maka sebaran normal. Variabel kreativitas belajar dengan χ 2 hitung = 2,176 dan p = 0,537 maka sebaran normal. b. Uji Linieritas Sebaran Perhitungan uji linieritas hubungan variabel X dengan Y diperoleh hasil bahwa semua hubungan variabel dengan p > 0,05 maka terdapat hubungan yang linier antar variabel. 1. Pengujian Hipotesis a. Hipotesis Mayor Dalam pengujian hipotesis ini terdapat hubungan yang sangat signifikan dari ketiga variabel dengan prestasi belajar fisika, karena nilai p 0,01. b. Hipotesis Minor Hasil perhitungan statistik analisis korelasi parsial dari ketiga hipotesis minor, maka dapat dinyatakan bahwa semua hipotesis diterima dengan variabel gaya mengajar ada hubungan yang signifikan karena p >0,01 dan variabel motivasi belajar dan kreativitas belajar siswa memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan prestasi belajar karena nilai p 0,01 HASIL DAN PEMBAHASAN Mengajar bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan bagi seorang guru, karena dalam mengajar seorang guru diperhadapkan dengan sekelompok peserta didik yang memerlukan bimbingan untuk menuju kedewa-saan. Dalam kegiatan mengajar yang dilaksanakan oleh guru maka diharapkan siswa dapat menjadi pribadi dewasa yang sadar dan bertanggung jawab. Kualitas 60 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON

prestasi belajar peserta didik banyak ditentukan oleh gaya mengajar guru di kelas. Seorang guru atau pendidik hendaknya memperhatikan sikap belajar peserta didiknya, apakah sikap peserta didik tersebut berminat atau tidak terhadap pelajaran. Guru yang mempunyai gaya mengajar menarik dan disenangi oleh peserta didik akan dapat membawa peserta didik memperoleh prestasi belajar yang maksimal. Gaya mengajar guru merupakan cara yang digunakan guru dalam mengajar baik cara memotivasi siswanya, mengola kelas, penggunaan bahasa verbal maupun non verbal. Kinerja seorang guru dalam pengembangan pribadi siswa harus dimulai dari dirinya sendiri. Dengan keunikan karakteristik yang sesuai dengan posisinya sebagai guru seharusnya dapat menjadi suritauladan yang baik bagi siswanya, dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, menumbuhkan kreativitas belajar siswa sehingga prestasi belajar fisika dapat tercapai dengan sangat baik. Untuk memberi motivasi kepada siswanya dimulai dari diri sendiri, yang mana seorang guru senantiasa memiliki motivasi yang kuat dalam mewujudkan perilaku keguruannya. Dengan memotivasi yang kuat, maka guru akan berperilaku lebih baik, sehingga dapat membantu proses perkembangan siswa. Dengan demikian, untuk mengoptimalkan prestasi belajar fisika, maka usaha-usaha yang harus dilakukan seorang guru fisika adalah dengan meningkatkan kemampuan profesional guru, meningkatkan komunikasi guru dengan peserta didiknya, serta mencari model, metode maupun strategi belajar mengajar yang sesuai dengan materi dan kondisi siswa. Dengan usaha-usaha tersebut diharapkan siswa memiliki tanggapan yang baik terhadap gaya mengajar guru sehingga mereka dapat meningkat-kan prestasi belajarnya. Salah satu faktor keberhasil-an seorang siswa selain dari ketertarikannya terhadap gaya mengajar guru juga ada faktor dari dalam diri siswa, salah satunya ialah faktor pendekatan belajar (approach to learning). Faktor tersebut juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa. Faktor pendekatan belajar ialah jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materimateri pelajaran. Seorang siswa yang terbiasa mengaplikasikan pendeka-tan belajar deep (mendalam) misalnya, mungkin sekali berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang bermutu daripada siswa yang menggunakan pendekatan belajar surface (bersifat lahiriah). Termasuk faktor pendekatan belajar ialah kreativi-tas belajar siswa. Pengembangan kreativitas anak didik yang pada dasarnya dimiliki setiap individu, dikarenakan anak didik adalah subjek yang akan menentukan kualitas pendidikan sehingga seorang guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah dituntut Volume 3, Nomor 2 Desember 2016 61

untuk dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia juga harus mampu menarik simpati para siswanya sehinga menjadi idola. Selain itu, seorang guru dalam bidang kemasyarakatan harus mampu bergaul dengan masyarakat karena guru dipandang oleh masyarakat adalah orang yang mempunyai ilmu dan sebagai manusia yang serba bisa tanpa cela, sehingga masyarakat sering menjadikan guru sebagai teladan dan figur yang kharismatik. Apapun perilaku guru selalu diikuti oleh siswa, guru belum dianggap mengajar jika siswa yang diajar tidak memahami apa yang diajarnya. Permasalahan yang sering dihadapi oleh guru adalah jika dalam proses pembelajaran siswa sering ramai, mengantuk dan tidak memperhati-kan pelajaran yang disampaikan terkhusus materi fisika yang dalam sugesti siswa sudah tertanam fikiran fisika pelajaran yang sulit. Dengan demikian guru dituntut untuk bisa memberi motivasi belajar siswa, menggunakan metode mengajar yang menarik dan mengelola kelas dengan baik sehingga terciptalah suasana kelas yang kondusif saat pembelajaran. Menurut Poerwadarminta, (2005: 526) Kreativitas adalah daya cipta atau kemampuan mencipta. Dalam hal ini kreativitas lebih diartikan pada kemampuan membuat gabungan atau kombinasi-kombinasi baru dari unsur-unsur yang telah ada sebelumnya, sekalipun dalam bentuk sederhana. Kreativitas belajar siswa adalah sikap dan perilaku berbeda, berfikir secara jelas, mencari alternatif dengan panda-ngan yang berbeda, imajinatif, memiliki rasa ingin tahu, mempunyai banyak ide, antusias, intuitif, konsisten, merespon dengan cara-cara non konvensional dan unik dalam menghadapi masalah yang ada. Kreativitas belajar siswa bukanlah sesuatu yang statis. Kreativitas belajar dapat berubah tergantung pada aktifitas belajar atau perubahan pengalaman. Menurut Sukmadinata (2011:104) Kreativitas adalah suatu kemampuan, yaitu kemampuan untuk membayangkan atau menciptakan sesuatu yang baru, kemampuan untuk membangun ide-ide baru dengan mengkombina-sikan, merubah, menerapkan ulang ide-ide yang sudah ada. Sebagian peserta didik mungkin mengguna-kan cara belajar yang unik dalam situasi dan kondisi yang tidak sama. Seorang siswa yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan belajar deep (mendalam) misalnya, mungkin sekali berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang bermutu daripada siswa yang menggunakan pendekatan belajar surface (bersifat lahiriah). Seorang siswa yang bersikap conserving terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik umpamanya, biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, seorang yang berintelegensi tinggi dan mendapat dorongan positif dari orangtuanya, mungkin akan memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas 62 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON

belajar. Jadi, karena pengaruh faktor-faktor tersebut muncul siswa-siswa yang high-achievers (berprestasi tinggi) dan underachievers (berprestasi rendah) atau gagal sama sekali. Dalam hal ini, seorang guru yang kompeten dan profesional diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya kelompok siswa yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi faktor yang menghambat proses belajar mereka. Seorang guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah dituntut untuk dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia juga harus mampu menarik simpati para siswanya sehinga menjadi idola. Selain itu, seorang guru dalam bidang kemasyarakatan harus mampu bergaul dengan masyarakat karena guru dipandang oleh masyarakat adalah orang yang mempunyai ilmu dan sebagai manusia yang serba bisa tanpa cela, sehingga masyarakat sering menjadikan guru sebagai teladan dan figur yang kharismatik. Apapun perilaku guru selalu diikuti oleh siswa, guru belum dianggap mengajar jika siswa yang diajar tidak memahami apa yang diajarnya. Keterkaitan antara gaya mengajar guru dengan prestasi belajar siswa adalah kesatuan tugas utama guru dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal. Peran guru di sini merupakan faktor yang dominan dalam proses pembelajaran di sekolah. Siswa akan memiliki motivasi dan kreativitas belajar yang tinggi apabila sudah merasa senang dan nyaman dengan guru kemudian mencintai mata pelajarannya. Karena pada hakekatnya tidak ada siswa yang bodoh atau pintar. Akan tetapi, perbandingan yang sebenarnya ialah siswa pemalas dan rajin. Siswa yang rajin akan dengan sangat mudah untuk mendapatkan prestasi belajar tinggi khususnya di bidang fisika yang akrab dikenal sebagai mata pelajaran yang sulit dengan segudang rumusnya. KESIMPULAN 1. Secara Deskriptif a. Kecenderungan prestasi belajar fisika siswa kelas XI semester genap SMK dalam kategori sedang. b. Kecenderungan tanggapan siswa terhadap gaya mengajar guru kelas XI semester genap SMK dalam kategori sedang. c. Kecenderungan motivasi belajar siswa kelas XI semester genap SMK dalam kategori sedang. d. Kecenderungan kreativitas belajar siswa kelas XI semester genap SMK Volume 3, Nomor 2 Desember 2016 63

dalam kategori sedang. 2. Secara Korelatif a. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara gaya mengajar guru, motivasi belajar dan kreativitas belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar fisika siswa kelas XI semester genap SMK ajaran 2014/2015. b. Adanyn hubungan positif yang signifikan antara gaya mengajar guru secara parsial dengan prestasi belajar fisika siswa kelas XI semester genap SMK ajaran 2014/2015. c. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara motivasi belajar secara parsial dengan prestasi belajar fisika siswa kelas XI semester genap SMK ajaran 2014/2015. d. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kreativitas belajar siswa secara parsial dengan prestasi belajar fisika kelas XI semester genap SMK Kecamatan Sleman. DAFTAR PUSTAKA Poerwodarminta, W.J.S. 2005. Kamus besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitan Pendidikan. Bandung: PT Rosdakarya Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. 64 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON