PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 8 TAHUN 2009 T E N T A N G PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum APBD, keadaan yang menyebabkan pergeseran antar unit organisasi, antar kegiatan dan antar jenis belanja, keadaan yang menyebabkan sisa lebih tahun anggaran sebelumnya harus digunakan untuk pembiayaan dalam tahun anggaran berjalan, maka perlu dilakukan perubahan APBD tahun anggaran 2009; b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a, perubahan APBD tahun anggaran 2009 perlu ditetapkan dengan peraturan daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia
. Tahun 1953 Nomor 9; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 352) sebagai Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 62; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569); 3. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 41; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048); 4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 44; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3688); 5. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
7. Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 8. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 9. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencaaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 12. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 4; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090); 14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 118 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4138); 15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139); 16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4540); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49; Tambahan Lembaran Negara Nomor 4503); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik
. Indonesia Tahun 2005 Nomor 137; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577); 22. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 23. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 24. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SAMARINDA DAN WALIKOTA SAMARINDA M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2009 Pasal 1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009 semula berjumlah Rp. 2.383.840.390.531,- bertambah sejumlah Rp. 338.000.285.002,- Sehingga menjadi Rp. 2.721.840.675.533,- dengan rincian sebagai berikut : 1. Pendapatan a. Semula Rp. 1.326.418.982.400 b. Bertambah / (berkurang) Rp. 338.000.285.002 Jumlah Pendapatan setelah Perubahan Rp. - 2. Belanja a. Semula Rp. 2.352.685.928.057 b. Bertambah / (berkurang) Rp. 338.000.285.002 Jumlah Belanja setelah Perubahan Rp. - Surplus / Defisit Setelah Perubahan Rp. - 3. Pembiayaan a. Penerimaan
1) Semula Rp. 1.057.421.408.131 Jumlah Penerimaan Setelah Perubahan Rp. - b. Pengeluaran 1) Semula Rp. 31.154.462.474 Jumlah Penerimaan Setelah Perubahan Rp. - Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Setelah Perubahan Rp. - Pasal 2 (1) Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari : a. Pendapatan Asli Daerah 1) Semula Rp. 112.500.000.000 2) Bertambah / (berkurang) Rp. 12.500.000.000 Jumlah Pendapatan Asli Setelah Perubahan Rp. - b. Dana Perimbangan 1) Semula Rp. 828.929.280.000 2) Bertambah / (berkurang) Rp. 161.953.135.565 Jumlah Pendapatan Asli Daerah Setelah Perubahan Rp. -
c. Lain - lain Pendapatan yang sah 1) Semula Rp. 384.989.702.400 2) Bertambah / (berkurang) Rp. 163.547.149.437 Jumlah Pendapatan Asli Daerah Setelah Perubahan Rp. 548.536.851.837 (2) Pendapatan Asli Daerah sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pendapatan : a. Pajak Daerah 1) Semula Rp. 46.631.793.291 2) Bertambah / (berkurang) Rp. 2.180.934.589 Jumlah Pajak Setelah Perubahan Rp. 48.812.727.880 b. Retribusi Daerah 1) Semula Rp. 33.870.180.174 2) Bertambah / (berkurang) Rp. 7.412.047.326 Jumlah Retribusi Daerah Setelah Perubahan Rp. - c. hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 1) Semula Rp. 5.350.000.000 Jumlah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Setelah Perubahan Rp. - d. Lain - lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 1) Semula Rp. 26.648.026.535 2) Bertambah / (berkurang) Rp. 2.907.018.085 Jumlah Pendapatan Lain - lain Pendapatan Asli Daerah yang sah
Setelah Perubahan Rp. - (3) Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pendapatan : a. Dana Bagi Hasil 1) Semula Rp. 512.500.000.000 2) Bertambah / (berkurang) Rp. 161.953.135.565 Jumlah Dana Bagi Hasil Setelah Perubahan Rp. 674.453.135.565 b. Dana Alokasi Umum 1) Semula Rp. 268.444.280.000 Jumlah Alokasi Umum Setelah Perubahan Rp. 268.444.280.000 c. Dana Alokasi Khusus 1) Semula Rp. 47.985.000.000 Jumlah Dana Alokasi Khusus Setelah Perubahan Rp. 47.985.000.000 (4) lain lain Pendapatan yang sah : a. Dana darurat 1) Semula Rp. 20.000.000.000 Jumlah Dana darurat Setelah Perubahan Rp. 20.000.000.000
b. Dana bagi hasil pajak 1) Semula Rp. 100.000.000.000 2) Bertambah / (berkurang) Rp. 8.046.864.437 Jumlah Dana bagi hasil pajak Setelah Perubahan Rp. 108.046.864.437 c. Dana penyesuaian dan otonomi khusus 1) Semula Rp. - 2) Bertambah / (berkurang) Rp. 24.784.860.000 Jumlah Dana penyesuaian dan otonomi khusus Setelah Perubahan Rp. 24.784.860.000 d. Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah lainnya : 1) Semula Rp. 264.989.702.400 2) Bertambah / (berkurang) Rp. 130.715.425.000 Jumlah Dana Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah lainnya Setelah Perubahan Rp. 395.705.127.400 Pasal 3 (1) Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari : a. Belanja Tidak Langsung 1) Semula Rp. 641.578.297.863 2) Bertambah / (berkurang) Rp. (27.862.674.022) Jumlah Belanja Tidak Langsung Setelah Perubahan Rp 613.715.623.841.
b. Belanja Langsung 1) Semula Rp. 1.711.107.630.194 2) Bertambah / (berkurang) Rp. 365.862.959.024 Jumlah Belanja Langsung Setelah Perubahan Rp. 2.076.970.589.218 (2) Belanja Tidak Langsung sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) huruf a terdiri dari jenis Belanja : a. Belanja Pegawai 1) Semula Rp. 541.516.318.137 2) Bertambah / (berkurang) Rp. (34.762.674.022) Jumlah Belanja Pegawai Setelah Perubahan Rp. 506.753.644.115 b. Belanja Bunga 1) Semula Rp. 3.000.000.000 Jumlah Belanja Bunga Setelah Perubahan Rp. 3.000.000.000 c. Belanja Hibah 1) Semula Rp. 34.989.009.726 Jumlah Belanja Hibah Setelah Perubahan Rp. 34.989.009.726 d. Belanja Bantuan Sosial 1) Semula Rp. 52.072.970.000 2) Bertambah / (berkurang) Rp. 6.000.000.000 Jumlah Belanja Bantuan Sosial
Setelah Perubahan Rp. 58.972.970.000 d. Belanja Tidak Terduga 1) Semula Rp. 10.000.000.000 Jumlah Belanja Tidak Terduga Setelah Perubahan Rp 10.000.000.000 (3) Belanja Langsung sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) huruf b terdiri dari belanja : a. Belanja Pegawai 1) Semula Rp. 267.980.605.577 2) Bertambah / (berkurang) Rp. 109.672.711.640 Jumlah Belanja Pegawai Setelah Perubahan Rp. 377.653.317.217 b. Belanja Barang dan Jasa 1) Semula Rp. 351.149.764.522 2) Bertambah / (berkurang) Rp. 28.520.328.009 Jumlah Belanja Barang dan Jasa Setelah Perubahan Rp. 379.670.092.531 c. Belanja Modal 1) Semula Rp. 1.091.977.260.095 2) Bertambah / (berkurang) Rp. 227.669.919.375 Jumlah Belanja Modal Setelah Perubahan Rp. 1.319.647.179.470
Pasal 4 (1) Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari : a. Penerimaan 1) Semula Rp. 1.057.421.408.131 Jumlah Penerimaan Setelah Perubahan Rp. 1.057.421.408.131. b. Pengeluaran 1) Semula Rp. 31.154.462.474 Jumlah Pengeluaran Setelah Perubahan Rp. 31.154.462.474 (2) Penerimaan sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) huruf a terdiri dari jenis Pembiayaan : a. SILPA Tahun Anggaran Sebelumnya 1) Semula Rp. 440.391.763.592 2) Bertambah / (berkurang) Rp. (213.043.083.620) Jumlah SILPA Tahun Anggaran Sebelumnya Setelah Perubahan Rp. 227.348.579.972 b. Penerimaan Pinjaman Daerah 1) Semula Rp. 617.029.644.539 2) Bertambah / (berkurang) Rp. 213.043.183.620 Jumlah Penerimaan Pinjaman Daerah Setelah Perubahan Rp. 830.072.828.159
(3) Pengeluaran sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) huruf b terdiri dari Jenis Pembiayaan : a. Penyertaan Modal 1) Semula Rp. 21.154.462.474 Jumlah Penyertaan Modal Setelah Perubahan Rp 21.154.462.474 b. Pembayaran Pokok Hutang 1) Semula Rp. 10.000.000.000 Jumlah Pembayaran Pokok Hutang Setelah Perubahan Rp. 10.000.000.000 Pasal 5 Uraian lebih lanjut Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini yang terdiri dari : 1. Lampiran I : Ringkasan Perubahan APBD 2. Lampiran II : Ringkasan Perubahan APBD menurut urusan Pemerintahan Daerah dan Organisasi 3. Lampiran III : Rincian Perubahan APBD menurut urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan 4. Lampiran IV : Rekapitulasi Belanja menurut urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi, Program dan Kegiatan
5. Lampiran V : Rekapitulasi Belanja Daerah untuk keselarasan dan keterpaduan urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi dalam kerangka Pengelolaan Keuangan Negara 6. Lampiran VI : Daftar Jumlah Pegawai Per golongan dan Per jabatan 7. Lampiran VII : Daftar Piutang Daerah 8. Lampiran VIII : Daftar Penyertaan Modal (Investasi) Daerah 9. Lampiran IX : Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan Aset Tetap Daerah 10. Lampiarn X : Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan Aset Lainnya 11. Lampiran XI : Daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang belum diselesaikan dan di anggarkan kembali dalam tahun anggaran ini 12. Lampiran XII : Daftar Dana Cadangan Daerah, dan 13. Lampiran XIII : Daftar Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah. Pasal 6 Walikota menetapkan Peraturan tentang Perubahan Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai landasan opersional pelaksanaan APBD.
Pasal 7 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Samarinda. Diundang di Samarinda Pada Tanggal 2009 SEKRETARIS KOTA SAMARINDA Ditetapkan di Samarinda Pada tanggal 2009 WALIKOTA SAMARINDA ttd H. ACHMAD AMINS H.M.FADLY ILLA Pembina Utama Madya NIP.195306201982121002 LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2009 NOMOR