GUBERNUR JAWA TIMUR SALINAN

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK,

PEMERINTAH KOTA BLITAR

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG TARIF LAYANAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ACEH

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 560/MENKES/SK/IV/2003 TENTANG POLA TARIF PERJAN RUMAH SAKIT MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG TARIF LAYANAN RUMAH SAKIT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A M A T A R A M PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BATAM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG BESARNYA BIAYA JASA SARANA DAN BIAYA JASA PELAYANAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 25 Tahun 2014 Seri E Nomor 22 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA KOTA YOGYAKARTA NOMOR 104 TAHUN 2009 TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G POLA TARIF BLUD RSUD PROF.DR.M.A HANAFIAH SM BATUSANGKAR

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 1 Tahun 2009 Seri C

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR: 30 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

S A L I N A N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 13 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MALINGPING

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 8 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

BUPATI BATANG PEMERINTAH KABUPATEN BATANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 13 TAHUN 2010 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG. RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KUDUS T E N T A N G PEMBEBASAN BIAYA PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS DAN KELAS III DI RUMAH SAKIT BAGI PENDUDUK KABUPATEN KUDUS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.693,2012

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2004 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 1998 TENTANG

PERATURAN DAERAH : 9 TAHUN 1990 LUBUK LINGGAU

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN SWASTA DIBIDANG MEDIK DAN PENUNJANG MEDIK

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 115 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENETAPAN BESARAN TARIF PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMEDANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RSUP. DR. Mohammad Hoesin Palembang. Tarif.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG POLA TARIF PELAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 14 TAHUN 2010

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2018 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

NOMOR : 10 TAHUN 2009

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 20 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BUPATI KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANOKWARI,

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES,

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

Perda kab. Belitung No. 13 Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

Transkripsi:

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) RUMAH SAKIT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat : bahwa dengan telah ditetapkannya lima Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur, yaitu RSUD. Dr. Soetomo Surabaya, RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang, RSUD. Dr. Soedono Madiun, RSUD Haji Surabaya, dan RS Jiwa Menur Surabaya sebagai Rumah Sakit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK- BLUD), maka sesuai amanat pasal 58 ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007, perlu menetapkan Tarif Pelayanan Kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur dalam Peraturan Gubernur ; : 1. Undang - Undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ; 2. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ; 3. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomer 5063) ; 4. Undang - Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072) ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4502 ) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ; 7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 582/Menkes/SK/VI/1997 tentang Pola Retribusi Rumah Sakit Pemerintah ; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 1

2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 10.Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 999.A/MENKES/SKB/VIII/III/2002 dan Nomor 37A Tahun 2002 tentang Perubahan atas Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1013/MENKES/SKB/IX/2001 dan Nomor 43 Tahun 2001 tentang Tarip dan Tatalaksana Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah bagi Peserta PT (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia dan Anggota Keluarganya ; 11.Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI Nomor : HK.00.06.1.3.4812 Tahun 1997 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pola Tarif Rumah Sakit Pemerintah ; 12.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 Nomor 4 Seri D) ; 13.Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 29 Tahun 2008 tentang Pedoman Penerapan Pola Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah Provinsi Jawa Timur ; 14.Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/438/KPTS/013/2008 tentang Penetapan RSUD Dr. Soetomo Surabaya sebagai Badan Layanan Umum Daerah ; 15.Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/439/KPTS/013/2008 tentang Penetapan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang sebagai Badan Layanan Umum Daerah ; 16.Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/440/KPTS/013/2008 tentang Penetapan RSUD Dr. Soedono Madiun sebagai Badan Layanan Umum Daerah ; 17.Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/441/KPTS/013/2008 tentang Penetapan RSUD Haji Surabaya sebagai Badan Layanan Umum Daerah ; 18.Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/442/KPTS/013/2008 tentang Penetapan RS Jiwa Menur Surabaya sebagai Badan Layanan Umum Daerah ; Menetapkan MEMUTUSKAN : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) RUMAH SAKIT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 2

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 2. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur. 3. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Daerah yang dikelola dan dikuasai Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 4. Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah, dengan nama dan bentuk apapun, Firma, Kongsi, Koperasi, Dana Pensiun, Persekutuan Perkumpulan, Yayasan, Organisasi Massa, Organisasi Sosial Politik, atau organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap dan bentuk lainnya. 5. Badan Layanan Umum Daerah selanjutnya disingkat BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutam~kan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. 6. Pelayanan Kesehatan adalah pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. 7. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. 8. Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur selanjutnya disingkat RSD adalah rumah sakit yang dikuasai dan dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya, RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, RSUD Dr. Soedono Madiun, RSUD Haji Surabaya dan RS Jiwa Menur Surabaya. 9. Pelayanan Rawat Jalan adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa tinggal di ruang rawat inap. 10.Pelayanan Rawat Darurat adalah pelayanan kedaruratan medik yang harus diberikan secepatnya untuk mencegah atau menanggulangi resiko kematian atau kecacatan. 11.Pelayanan Rawat Inap adalah pelayanan pasien untuk observasi, perawatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan atau pelayanan kesehatan lainnya dengan menempati tempat tidur. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 3

12.Tarif pelayanan kelas utama adalah tarif pelayanan khusus pasien privat dengan fasilitas dan sarana khusus sesuai kebutuhan pasien privat yang dirawat oleh dokter spesialis yang dipilih oleh pasien dan/atau keluarganya. 13.Pelayanan Rawat Sehari (One Day Care) di rumah sakit adalah pelayanan pasien untuk observasi, perawatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan/atau pelayanan kesehatan lain yang menempati tempat tidur kurang dari 24 (dua puluh empat) jam. 14.Pelayanan Rawat Rumah (Home Care) adalah pelayanan pasien di rumah. untuk observasi, pengobatan, rehabilitasi medis pasca rawat inap. 15.Pelayanan Medik adalah pelayanan yang bersifat individu yang diberikan oleh tenaga medik dan tenaga keperawatan berupa pemeriksaan, konsultasi, tindakan medik, dan tindakan rad ioterapi. 16.Tindakan Medik Operatif adalah tindakan pembedahan kepada pasien yang disertai tindakan anastesi atau tanpa tindakan anastesi, berdasarkan kriteria durasi waktu operasi, kompleksitas, risiko, penggunaan alat canggih dan profesionalisme yang dikelompokkan dalam tindakan medik kecil, sedang, besar, canggih dan khusus. 17.Tindakan Medik Non Operatif adalah tindakan kepada pasien tanpa pembedahan baik disertai tindakan anastesi atau tanpa tindakan anastesi untuk membantu penegakan diagnosis dan/atau terapi. 18.Tindakan anastesi adalah tindakan medik yang menggunakan peralatan dan obat anastesi sehingga terjadi kondisi anastesia baik secara menyeluruh (general anastesi) atau pada sebagian tubuh pasien (regional anastesi) 19.Tindakan medik intervensi adalah tindakan medik non operatif dalam bentuk intervensi khusus dibidang jantung (kardiologi), radiologi, urologi atau tindakan intervensi lainnya. 20.Rawat Gabung adalah suatu bentuk pelayanan rawat inap bersama antara ibu dan bayinya. 21.Pelayanan Penunjang Medik adalah pelayanan kepada pasien untuk menunjang penegakkan diagnosis dan terapi. 22.Pelayanan Rehabilitasi Medik dan Mental adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien dalam bentuk pelayanan rehabilitasi medik, fisioterapi, terapi okupasional, terapi wicara, ortotik atau prostetik, bimbingan sosial medik dan jasa.psikologi serta rehabilitasi lainnya. 23.Pelayanan Medik Gigi dan Mulut adalah pelayanan paripurna meliputi upaya penyembuhan dan pemulihan yang selaras dengan upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut serta peningkatan kesehatan gigi dan mulut pada pasien di Rumah Sakit. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 4

24.Pelayanan Penunjang Non Medik adalah pelayanan yang diberikan di Rumah Sakit yang secara tidak langsung berkaitan dengan pelayanan medik antara lain pelayanan gizi, pelayanan farmasi, pendidikan, pelatihan, penelitian, administrasi, sterilisasi, pencucian (laundry) dan lainnya. 25.Pelayanan Konsultasi Medis adalah pelayanan advis (saran) dan pertimbangan medis oleh tenaga medis dalam bidangnya terhadap kondisi pasien untuk proses diagnosis, terapi, rehabilitasi medis dan pelayanan medis lainnya. 26.Pelayanan Konsultasi Khusus adalah pelayanan. yang diberikan dalam bentuk konsultasi psikologi, gizi dan konsultasi lainnya. 27.Pelayanan Medico Legal adalah pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan kepentingan hukum. 28.Pemulasaraan atau Perawatan Jenazah adalah kegiatan yang meliputi perawatan jenazah, penyimpanan, konservasi bedah mayat yang dilakukan oleh Rumah Sakit untuk kepentingan pelayanan kesehatan, pemakaman dan kepentingan proses peradilan. 29.Tarif Pelayanan adalah sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan kegiatan Pelayanan di rumah sakit, yang dibebankan kepada masyarakat sebagai imbalan atas jasa pelayanan yang diterimanya. 30.Jasa Pelayanan adalah imbalan yang diterima oleh pelaksana pelayanan atas jasa yang diberikan kepada pasien dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan, konsultasi, visite, rehabilitasi medik dan/atau pelayanan lainnya; 31.Jasa Konsultasi adalah imbalan yang diterima oleh pelaksana pelayanan atas saran atau konsul yang dilaksanakan baik di Rawat Jalan, Rawat Darurat maupun Rawat Inap. 32.Jasa sarana adalah imbalan yang diterima oleh Rumah Sakit atas pemakaian sarana, fasilitas rumah sakit, bahan pakai habis dasar yang digunakan langsung dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan/atau pelayanan lainnya. 33.Bahan pakai habis dasar adalah obat - obatan, bahan kimia, alat kesehatan pakai habis yang digunakan secara langsung dan bersifat umum dalam rangka pencegahan, observasi, diagnosis, pengobatan dan konsultasi, rehabilitasi medik dan atau pelayanan lainnya. 34.Biaya Akomodasi adalah biaya penggunaan linen, fasilitas, peralatan medis tertentu dan pelayanan umum lainnya di ruang rawat inap rumah sakit, tidak termasuk biaya makan/diet pasien. 35.Biaya Makan adalah pengganti biaya makan pasien sesuai diet yang ditetapkan oleh dokter yang merawat yang disediakan oleh rumah sakit. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 5

36.Tempat tidur rumah sakit adalah tempat tidur yang tercatat dan tersedia di ruang rawat inap. 37.Penjamin adalah orang atau badan sebagai penanggung biaya pelayanan kesehatan dari seseorang yang menggunakan atau mendapat pelayanan di rumah sa kit. 38.Wajib bayar adalah orang pribadi atau badan yang menurut Peraturan Gubernur ini diwajibkan untuk melakukan pembayaran tarif layanan sesuai dengan jenis layanan yang diterimanya. 39.Jasa Administrasi adalah imbalan yang diterima oleh pelaksana pelayanan atas jasa penyelenggaraan administrasi. 40.Kerja Sama Operasional (KSO) adalah bentuk perikatan kerjasama dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan, pendidikan, penelitian atau penyediaan sarana, prasarana, atau peralatan kesehatan dalam menunjang pelayanan di rumah sakit dengan pihak ketiga. 41.Pelayanan Intermediate adalah pelayanan pada pasien dengan observasi dan terapi khusus sampai kondisinya stabil kembali untuk dipindahkan ke ruang rawat inap atau ruang rawat intensif jika kondisinya memburuk. 42.Pelayanan rawat intensif adalah pelayanan pada pasien dengan observasi dan terapi yang intensif untuk penyelamatan jiwa pasien dan/atau mencegah kegagalan fungsi organ utama. BAB II NAMA, OBYEK, DAN CARA MENGHITUNG TARIF PELAYANAN Pasal 2 Dengan nama tarif pelayanan kesehatan dipungut tarif sebagai pembayaran atas pelayanan kesehatan di RSD. Pasal 3 (1) Obyek tarif pelayanan meliputi setiap jenis pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan dan penelitian, serta pelayanan penunjang lainnya di RSD. (2) Subyek tarif pelayanan meliputi orang pribadi atau badan yang memperoleh manfaat dari pelayanan yang diberikan oleh RSD. Pasal4 Tingkat penggunaan jasa dihitung berdasarkan frekuensi, klasifikasi, kelas perawatan, dan jenis - jenis pelayanan kesehatan. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 6

BAB III PRINSIP PENETAPAN BESARAN TARIF PELAYANAN Pasal 5 Prinsip penetapan besaran tarif pelayanan adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan di RSD guna menutup sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan pelayanan serta tidak mengutamakan mencari keuntungan dengan tetap memperhatikan kemampuan ekonomi sosial masyarakat dan daya saing. BAB IV KEBIJAKAN TARIF PELAYANAN Pasal 6 (1) Tarif pelayanan Kesehatan di RSD terdiri dari tarif pelayanan kelas III, kelas II, kelas I dan kelas utama. (2) Tarif pelayanan di RSD meliputi semua klasifikasi dan jenis pelayanan. (3) Tarif pelayanan kesehatan terdiri dari jasa sarana dan jasa pelayanan. (4) Pengalokasian anggaran jasa pelayanan kelas III sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dalam Rencana Bisnis Anggaran maksimal 44 % (empat puluh empat perseratus) dari pendapatan pelayanan. (5) Pembagian jasa pelayanan diatur lebih lanjut dengan keputusan Direktur. (6) Biaya jasa sarana sebagairnana dirnaksud pada ayat (3)dihitung berdasarkan biaya satuan (unit cost) pada kelas III dengan rnernpertirnbangkan kernarnpuan rnasyarakat. (7) Jenis dan Tarif pelayanan kelas III ditetapkan dan dicantumkan dalam Peraturan Gubernur ini dan disarnpaikan kepada pirnpinan DPRD. (8) Jenis dan Tarif pelayanan Kelas II, Kelas I dan kelas utarna ditetapkan dengan Keputusan Direktur setelah rnendapat evaluasi dari Gubernur. Pasal 7 (1) Bahan dan alat kesehatan pakai habis, obat-obatan dan bahan kirnia yang dipergunakan langsung oleh pasien diluar komponen jasa sarana yang bersifat khusus dan tidak disediakan rumah sakit rnenjadi tanggungan pasien dan/atau penjarnin. (2) Penetapan harga jual obat dan alat kesehatan pakai habis diluar jasa sarana ditetapkan tersendiri sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 7

(3) Penetapan jenis dan rnacarn bahan dan alat kesehatan pakai habis, obat-obatan dan bahan kirnia dasar yang rnerupakan komponen jasa sarana ditetapkan dengan Keputusan Direktur. BAB V PERJANJIAN KERJASAMA Pasal 8 (1) Dalam rnelaksanakan fungsinya RSD dapat rnengadakan Kerja Sama Operasional (KSO) yang dituangkan Dalam Perjanjian Kerja Sama. (2) Jenis Kerja Sama rneliputi : a. Kerja sama pelayanan kesehatan; b. Kerja sama operasional alat kedokteran; c. Kerja sama operasional sarana-prasarana; d. Kerja sama pendidikan dan pelatihan; e. Kerja sama operasional lain yang sah; (3) Tarif pelayanan kerjasama operasional sebagairnana dirnaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sesuai kesepakatan bersama dan ditetapkan tersendiri dengan Keputusan Direktur. Pasal 9 (1) Tarif pelayanan seluruh kelas perawatan RSD untuk golongan masyarakat yang dijamin pembayarannya oleh pihak penjamin yang berbentuk Badan, ditetapkan atas dasar saling membantu dengan melalui suatu kesepakatan bersama yang dituangkan dalam suatu Perjanjian Kerja Sama. (2) Perjanjian Kerja Sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan Pasal 8 harus dilaporkan pada Gubernur. BAB VI STRUKTUR DAN BESARAN TARIF PELAYANAN Pasal 10 (1) Struktur tarif digolongkan berdasarkan kelompok, jenis, klasifikasi, dan kategori pelayanan kesehatan terdiri dari jasa sarana dan jasa pelayanan. (2) Struktur dan besaran tarif pelayanan di RSD untuk Kelas III ditetapkan sebagaimana tersebut dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubenur ini. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 8

(3) Dalam hal perkembangan bidang ilmu kedokteran dan/atau penggunaan peralatan kedokteran terbaru ada jenis pelayanan baru, maka tarif jenis pelayanan tersebut untuk kelas III sambil menunggu proses penetapan Peraturan Gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diatur sementara dengan Keputusan Direktur. BAB VII JENIS-JENIS PELAYANAN YANG DIKENAKAN TARIF Pasal 11 Pelayanan kesehatan di RSD yang dapat dikenakan tarif pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, sebagai berikut : a. Berdasarkan kelompoknya : 1) Pelayanan Rawat Jalan; 2) Pelayanan Rawat Darurat; 3) Pelayanan Rawat Inap; 4) Pelayanan Rawat Sehari (One day Care); 5) Pelayanan Rawat Siang Hari (Day Care); 6) Pelayanan Rawat Rumah (Home Care). b. Berdasarkan jenis pelayanan : 1) Pelayanan Medik; 2) Pelayanan Penunjang Medik; 3) Pelayanan Kebidanan dan Penyakit Kandungan; 4) Pelayanan Penunjang Non Medik; 5) Pelayanan Rehabilitasi Medik dan Mental; 6) Pelayanan Medik Gigi dan Mulut; 7) Pelayanan Konsultasi Medik; 8) Pelayanan Konsultasi Khusus; 9) Pelayanan Medical/General Check up; 10)Pelayanan Medico Legal; 11)Pemulasaraan Jenazah; 12)Pelayanan kesehatan lainnya. c. Berdasarkan klasifikasi pelayanan, meliputi : 1) Pelayanan/Tindakan Kecil; 2) Pelayanan/Tindakan Sedang; 3) Pelayanan/Tindakan Besar; 4) Pelayanan/Tindakan Canggih; 5) Pelayanan/Tindakan Khusus. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 9

BAB VIII PELAYANAN RAWAT JALAN Pasal 12 (1) Tarif pemeriksaan umum di rawat jalan dikenakan tarif pelayanan yang meliputi jasa sarana dan jasa pelayanan. (2) Bagi pasien baru dikenakan biaya kartu identitas dan rekam medis yang besarannya ditetapkan dengan Keputusan Direktur. (3) Pengenaan tarif pelayanan bagi pasien rawat jalan dikategorikan sebagai berikut : a. Membawa rujukan dari institusi pelayanan kesehatan pemerintah; b. Tanpa membawa rujukan, atau membawa rujukan dari institusi pelayanan kesehatan swasta. (4) Setiap pasien yang mendapatkan tindakan medik dan/atau konsultasi di rawat jalan dikenakan tarif sesuai jenis pelayanan yang diterimanya. BAB IX PELAYANAN RAWAT DARURAT Pasal 13 (1) Tarif pemeriksaan umum rawat darurat dikenakan tarif pelayanan yang diwujudkan dalam bentuk karcis harian yang meliputi jasa sarana dan jasa pelayanan; (2) Bagi pasien baru dikenakan biaya kartu identitas dan rekam medis yang besarannya ditetapkan dengan Keputusan Direktur. (3) Setiap pelayanan tindakan medik, konsultasi, observasi intensif, penunjang medik dan/atau pemeriksaan khusus dikenakan tarif pelayanan sesuai pelayanan yang diterima. BAB X PELAYANAN RAWAT INAP Pasal 14 Jenis Pelayanan Rawat Inap di RSD terdiri atas : a. Pelayanan Rawat Dasar, Rawat Intermediate, dan Rawat Intensif; b. Kelas Perawatan terdiri dari Kelas III, Kelas II, Kelas I, dan Kelas Utama; c. Rawat Sehari (One Day Care). Pasal 15 (1) Setiap pemberian pelayanan rawat inap dikenakan tarif pelayanan kesehatan yang meliputi jasa sarana dan jasa pelayanan. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 10

(2) Tarif jasa sarana kelas perawatan adalah biaya akomodasi tidak termasuk makan/diet pasien. (3) Tarif pelayanan tindakan medik non operatif, konsultasi, visite, observasi intensif, penunjang medik dan/atau pemeriksaan khusus dikenakan tarif pelayanan sesuai pelayanan yang diterima. (4) Setiap pasien rawat inap dikenakan biaya administrasi 1 (satu) kali selama dirawat. (5) Besaran biaya makan/diet pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Direktur dan dilaporkan kepada Gubernur. BAB XI PELAYANAN MEDIK Pasal 16 (1) Jenis Pelayanan Medik terdiri dari : a. Pelayanan/Tindakan Medik Operatif; b. Pelayanan/Tindakan Medik Non Operatif; c. Pelayanan/Tindakan Medik Anastesi; d. Pelayanan/Tindakan Medik Intervensi Kardiologi, Radiologi, Urologi, tindakan psikiatrik dan tindakan medik lainnya. (2) Setiap tindakan medik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan tarif pelayanan yang meliputi biaya jasa sarana dan jasa pelayanan. (3) Pelayanan/Tindakan medik dikelompokkan dalam tindakan medik kecil, sedang, besar, canggih dan tindakan medik khusus. (4) Pengelompokan jenis-jenis tindakan medik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan Keputusan Direktur dan dilaporkan kepada Gubernur. BAB XII PELAYANAN PENUNJANG MEDIK Pasal 17 (1) Pelayanan Penunjang Medik terdiri dari : a. Pelayanan Laboratorium : 1) Patologi Klinik; 2) Patologi Anatomi; 3) Mikrobiologi Klinik; 4) Laboratorium Reproduksi; dan 5) Laboratorium Jaringan. b. Pelayanan Radio Diagnostik meliputi: 1) Radiodiagnostik dengan kontras; 2) Radiodiagnostik tanpa kontras; dan Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 11

3) Radiodiagnostik imaging. c. Pelayanan Diagnostik Khusus Elektromedik; d. Pelayanan Kedokteran Nuklir; e. Pelayanan Khusus Transfusi Darah; f. Pelayanan Farmakologi Klinik; g. Pelayanan Penunjang Medik Lainnya. (2) Setiap pelayanan penunjang medik dikenakan tarif pelayanan yang meliputi biaya jasa sarana dan jasa pelayanan. (3) Pelayanan penunjang medik dikelompokkan dalam kategori pelayanan penunjang medik kecil, sedang, besar, canggih dan pelayanan penunjang medik khusus. (4) Pengelompokan jenis-jenis pelayanan penunjang medik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan Keputusan Direktur dan dilaporkan kepada Gubernur. BAB XIII PELAYANAN KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN Pasal 18 (1) Pelayanan Kebidanan dan penyakit Kandungan, terdiri dari : a. Pelayanan Kebidanan : 1) Persalinan normal; 2) Persalinan dengan tindakan, berupa : a) Pervaginam; b) Operatif. b. Pelayanan Penyakit Kandungan. (2) Setiap tindakan kebidanan dan penyakit kandungan dikenakan tarif pelayanan yang meliputi biaya jasa sarana, jasa pelayanan dan jasa tindakan anastesi. (3) Tarif pelayanan kebidanan dan penyakit kandungan terdiri dari persalinan normal dan persalinan dengan penyulit. (4) Tarif kelas perawatan bayi baru lahir dengan rawat gabung ditetapkan sebesar setengah dari tarif kelas perawatan Ibu. (5) Tarif kelas perawatan bayi baru lahir dengan tidak rawat gabung ditetapkan sesuai dengan retribusi kelas perawatan yang ditempati. (6) Tarif pemeriksaan dan tindakan perawatan bayi baru lahir disesuaikan dengan kelas perawatan yang ditempati. (7) Bayi baru lahir yang ditangani oleh dokter anak ditambahkan jasa medik dokter anak yang merawat. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 12

BAB XIV PELAYANAN PENUNJANG NON MEDIK Pasal 19 (1) Jenis Pelayanan Penunjang Non Medik terdiri dari : a. Pelayanan Gizi; b. Pelayanan Farmasi; c. Pelayanan Pendidikan; d. Pelayanan Pelatihan; e. Pelayanan Penelitian; f. Pelayanan Promosi Kesehatan ; g. Pelayanan Sterilisasi Sentral dan Laundry; h. Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit; i. Pelayanan Penyehatan Lingkungan; j. Pelayanan Ambulan dan Mobil Jenazah; dan k. Pelayanan Penunjang Non Medik Lainnya. (2) Setiap Pelayanan Penunjang Non Medik dikenakan tarif pelayanan yang meliputi biaya jasa sarana dan jasa pelayanan. (3) Tarif pelayanan Penunjang Non Medik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Direktur dan dilaporkan kepada Gubernur. BAB XV PELAYANAN REHABILITASI Pasal 20 (1) Jenis Pelayanan Rehabilitasi terdiri dari : a. Pelayanan Rehabilitasi Medik dan Mental; b. Pelayanan Ortotik dan latau Prostetik ; c. Pelayanan Rehabilitasi Psikososial ; d. Pelayanan Terapi Wicara ; dan e. Pelayanan Rehabilitasi lainnya. (2) Setiap Pelayanan Rehabilitasi Medik dan Mental dikenakan tarif pelayanan yang meliputi biaya jasa sarana dan jasa pelayanan. (3) Tarif pelayanan ortotik dan/atau prostetik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b ditetapkan dengan Keputusan Direktur dan dilaporkan kepada Gubernur. BAB XVI PELAYANAN MEDIK GIGI DAN MULUT Pasal 21 (1) Pelayanan Medik Gigi dan Mulut terdiri dari : a. Pelayanan Medik Dasar; Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 13

b. Pelayanan Medik Spesialistik. (2) Jenis Pelayanan Medik Gigi dan Mulut : a. Pemeriksaan dan latau tindakan Medik Gigi dan Mulut ; b. Pemeriksaan dan latau tindakan Bedah Mulut ; c. Pemeriksaan radiologis gigi; dan d. Pelayanan prostetik gigi dan/atau konservasi gigi. (3) Setiap Pelayanan Medik Gigi dan Mulut dikenakan tarif pelayanan yang meliputi biaya jasa sarana dan jasa pelayanan. (4) Tarif pelayanan prostetik gigi dan/atau konservasi gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d ditetapkan dengan Keputusan Direktur dan dilaporkan kepada Gubernur. BAB XVII PELAYANAN KONSULTASI KHUSUS DAN MEDICO - LEGAL Pasal 22 (1) Pelayanan konsultasi khusus merupakan pelayanan yang diberikan dalam bentuk konsultasi psikologi, konsultasi pelayanan farmasi klinik, gizi dan konsultasi psiko sosial; (2) Setiap pelayanan konsultasi khusus dikenakan tarif pelayanan yang terdiri dari jasa sarana dan jasa pelayanan; Pasal23 (1) Pelayanan medico-legal merupakan pelayanan yang diberikan pada institusi, Badan atau perorangan untuk memperoleh informasi medik bagi kepentingan hukum. (2) Pelayanan medico legal meliputi : a. Pelayanan visum hidup atau visum mati; b. Pelayanan salinan rekam medik; c. Pelayanan resume medik; d. Pelayanan Keterangan Sehat; dan e. Pelayanan leges (pengesahan dokumen). (3) Setiap pelayanan medico-legal dikenakan tarif pelayanan yang meliputi biaya jasa sarana dan jasa pelayanan. BAB XVIII PEMULASARAAN JENAZAH Pasal 24 (1) Jenis Pemulasaraan atau Perawatan Jenazah, terdiri dari : a. Perawatan Jenazah; b. Penyimpanan Jenazah; c. Konservasi Jenazah; d. Bedah Jenazah; Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 14

e. Pembongkaran jenazah (ex humatio); dan f. Perabuan Jenazah (Kremasi). (2) Setiap jenis pemulasaraan atau perawatan jenazah dikenakan tarif pelayanan yang meliputi biaya jasa sarana dan jasa pelayanan. BAB XIX PELAYANAN OBAT DAN ALAT KESEHATAN PAKAI HABIS Pasal 25 (1) RSD dapat memberikan pelayanan obat dan /atau alat kesehatan melalui pelayanan depo farmasi RSD. (2) Tatacara pengadaan obat dan/atau alat kesehatan pakai habis dan penetapan harga jualnya ditetapkan dengan Keputusan Direktur dan dilaporkan kepada Gubernur. BAB XX TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENAGIHAN Pasal 26 (1) Pemungutan tarif pelayanan kesehatan di RSD menggunakan Surat Keterangan Tarif Pelayanan Kesehatan (SKTPK) atau dokumen yang dipersamakan. (2) Dalam hal wajib bayar tidak membayar tepat waktunya atau kurang bayar dikenakan sanksi administrasi berupa denda. (3) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebesar 2% dari tarif pelayanan kesehatan yang belum dibayar. (4) Ketentuan lebih lanjut tata cara penagihan diatur dengan Keputusan Direktur dan dilaporkan kepada Gubernur. BAB XXI KERINGANAN DAN PEMBEBASAN TARIF LAYANAN Pasal 27 (1) Wajib bayar tarif pelayanan tertentu dapat mengajukan keberatannya kepada Direktur atau pejabat yang ditunjuk. (2) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar tarif pelayanan dan pelaksanaan penagihan tarif pelayanan. (3) Tata cara keringanan, dan pembebasan tarif pelayanan ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 15

BAB XXII KETENTUAN PENUTUP Pasal 28 Dengan berlakunya Peraturan Gubernur ini, Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 81 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Penyelenggaraan Kelas Utama (Paviliun) di Rumah Sakit Provinsi dan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Pelayanan Obat dan Alat Kesehatan di Rumah Sakit Provinsi dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 29 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Oirektur. DIUNDANGKAN DALAM BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR Tgl 10-2 - 2010 No. 9 Th 2010 / E1 Pasal 30 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Timur. Ditetapkan di Surabaya Pada tanggal 10 Pebruari 2010 GUBERNUR JAWA TIMUR ttd Dr. H. SOEKARWO Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 16