Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, Volume VI, No.3 September 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan di negara-negara sedang berkembang (Unicef-WHO, 2004). BBLR

*Armi

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran bayi dengan Bayi Berat Lahir Rendah hingga saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir

Tingkat Motivasi Ibu Tentang Perawatan Metode Kanguru

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.18 No.1 Tahun 2018

PENGARUH PERAWATAN METODE KANGURUU DENGAN KESTABILAN TANDA VITAL PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT AN NISA TANGERANG 2014

BAB I PENDAHULUAN gram pada waktu lahir (Liewellyn dan Jones, 2001). Gejala klinisnya

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT SOEDARSO PONTIANAK ABSTRAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saat lahir kurang dari gram. Salah satu perawatan BBLR yang

GAMBARAN PENERAPAN METODE KANGURU DALAM PENCEGAHAN HIPOTERMI PADA BBLR DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN Oleh

Nurse Study Program School of Allied Health Science of Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan December, 2016 ABSTRAK

PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI BBLR DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2013

*) Mahasiswa PSIK STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Dosen PSIK STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

PENGARUH PERAWATAN METODE KANGURU TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUANG PERINATOLOGI RSUD DR. RASIDIN PADANG TAHUN

Laila Rahmi Stikes Syedza Saintika Padang ABSTRAK

PENGETAHUAN IBU TENTANG PENATALAKSANAAN PERAWATAN BAYI BBLR DI RUMAH DI RSKIA KOTA BANDUNG Rita Magdalena br. Tarigan 1,Restuning Widiasih 1,Ermiati 1

EFEKTIFITAS PENINGKATAN SUHU TUBUH PADA PERAWATAN METODE KANGGURU DENGAN PERAWATAN INKUBATOR DI BLUD RS H. BOEJASIN PELAIHARI TANAH LAUT TAHUN 2013

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

Pengaruh Perawatan Metode Kanguru terhadap Respons Fisiologis Bayi Prematur

PENGETAHUAN IBU PADA PENATALAKSANAAN BBLR DI RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh FENNY NIM

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BAB I PENDAHULUAN. kematian neonatal yaitu sebesar 47,5%. 1 Penyebab kematian neonatal. matur 2,8%, dan kelainan konginetal sebesar 1,4%.

JURNAL ILMIAH. Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Diploma III Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Oleh:

PENGARUH PERAWATAN BAYI LEKAT TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN PELAKSANAAN PERAWATAN METODE KANGURU (PMK) DENGAN KEJADIAN HIPOTERMI PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

BAB II. Tinjauan Pustaka. manusia melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, melalui panca

Nurse Study Program School of Allied Health Science of Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Nophember, 2016 ABSTRACT

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN BAYI DENGAN BBLR (BERAT BADAN LAHIR RENDAH) DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

PERUBAHAN RESPON FISIOLOGIS BBLR SETELAH PERAWATAN METODE KANGURU DI KOTA PALEMBANG. Nurcahayati, Bina Melvia Girsang, Dian Wahyuni

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

BAB I PENDAHULUAN. berat badannya kurang atau sama dengan 2500 gr disebut low birth weight infant (berat

BAB I PENDAHULUAN. Masalah tumbuh kembang merupkan masalah yang masih perlu

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

FAKTOR IBU YANG MELATARBELAKANGI KEJADIAN BBLR DI RSUD JOMBANG

PENGARUH PERAWATAN METODE KANGURU TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI, PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM MERAWAT BBLR DI RSUD CIBABAT CIMAHI. Siti Dewi Rahmayanti

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan masyarakat merupakan salah satu tujuan Rencana. Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJN-N) tahun yang

PENDAHULUAN BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari gram dan merupakan penyumbang tertinggi angka kematian perinatal dan

ASUHAN KEPERAWATAN KESEIMBANGAN SUHU TUBUH PADA BY NY TII DI RUANG PERISTI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. minggu atau berat badan lahir antara gram. Kejadiannya masih

Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 7, Mei 2014, hal

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

Peningkatan Keterampilan Mahasiswa untuk Memberikan Edukasi Mengenai Perawatan Metode Kanguru (PMK) Kontinu di Rumah

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ASTER DAN ICCU RSUD dr.

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

HUBUNGAN PARITAS IBU BERSALIN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RSUD PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang variabel

PENGARUH PENERAPAN METODE KANGURU DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG ABSTRAK

Suryo Pratikwo 1, Millatin Puspaningtyas 2, Dyah Retno Sukmaningrum 3 Poltekkes Prodi Keperawatan Pekalongan ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

Judul: Resusitasi Bayi Baru Lahir (BBL) Sistem Lain - Lain Semester VI Penyusun: Departemen Ilmu Kesehatan Anak Tingkat Keterampilan: 4A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

Hardiana 1 PENDAHULUAN

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i3 ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki standar mutu pelayanannya. Dengan adanya peningkatan mutu

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

BAB III METODE PENELITIAN

SURAT PERNYATAAN KASEDIAAN MENJADI RESPONDEN. Maka saya mengharapkan kesediaan ibu menjadi responden dalam penelitian ini

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

EFEKTIVITAS TERAPI MUSIK KLASIK MOZART DAN KANGURU METHOD

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

Susi Akper YPSBR Bulian Korespondensi Penulis :

Nora Fitri 1, Ruri Yuni Astari 2

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

PENGARUH PENERAPAN METODE KANGURU TERHADAP PENINGKATAN SUHU BAYI BARU LAHIR (Di BPS. Kasih Ibu Ny. Soenarlin Jatirogo Tuban)

GAMBARAN PERAWATAN METODE KANGGURU PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI KELURAHAN LILIBA TAHUN Ni Luh Made Diah Putri A.

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN

Susi Widiawati Dosen STIKES Harapan Ibu Jambi ABSTRAKS

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

Tri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MODEL ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM DENGAN IMPLEMENTASINYA DI RUANG BEDAH FLAMBOYAN RSUD DR SOETOMO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan

Fristia Hidayat b023 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Progran Studi Diploma IV Kebidanan

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KANGAROO MOTHER CARE

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Rendah. Veronica Magdalena Pinontoan 1, Sandra G.J Tombokan 2, 1. RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou Manado 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

Suci Trisnawaty Djunu, Dian Saraswati, Vik Salamanja 1 Jurusan S1 Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo

GAMBARAN EVALUASI PENATALAKSANAAN PERAWATAN METODE KANGURU (PMK) PADA BBLR DI RSUD SLEMAN KARYA TULIS ILMIAH PERPUSTAKAAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA USIA 0-2 TAHUN DI RUANG PERAWATAN BAJI MINASA RSUD. LABUANG BAJI MAKASSAR VIDIANTI RUKMANA

Transkripsi:

ORIGINAL RESEARCH GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERAWATAN METODE KANGURU (PMK) PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUANG PERINATOLOGI RSUD SULTAN SYARIF M. AL QADRIE KOTA PONTIANAK Ramadhaniyati 1 1 Staf Pengajar Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak, Jl. Sei Raya Dalam Gg. Ceria V No. 10 Pontianak Email: niyanaura@gmail.com ABSTRAK Latar Belakang : Perawatan metode kanguru merupakan metode yang bermanfaat dalam meningkatkan berat badan bayi lahir rendah. Pengetahuan yang baik tentang perawatan metode kanguru oleh perawat perinatologi menjadi hal yang penting dalam upaya mengarahkan dan mendidik ibu dengan bayi prematur atau dengan BBLR agar dapat memberikan perawatan metode kanguru pada bayinya. Tujuan: Mendiskripsikan pengetahuan perawat dalam pelaksanaan perawatan metode kanguru pada bayi berat lahir rendah (BBLR) di Ruang Perinatologi RSUD Sultan Syarif M. Al Qadrie Kota Pontianak. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Hasil Penelitian: Pengetahuan seluruh perawat ruang perinatologi RSUD Sultan Syarif M. Al Qadrie Kota Pontianak tentang perawatan metode kanguru adalah baik, sehingga dalam pelaksanaannya perawat dapat membantu dan mengajarkan ibu dalam melakukan perawatan metode kanguru pada bayi mereka dan yang dirawat di ruang perinatologi dengan kondisi BBLR. Kesimpulan: Adanya pengetahuan yang baik dari seluruh perawat diruang perinatologi sangat mendukung keberhasilan pelaksanaan perawatan metode kanguru di Ruang Perinatologi RSUD Sultan Syarif M. Al Qadrie Kota Pontianak. Kata kunci: Perawatan metode kanguru, BBLR, pengetahuan perawat, perinatologi 1

PENDAHULUAN Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan bayi yang ketika dilahirkan mempunyai berat badan kurang dari 500 gram (Yulifah & Yuswanto, 009). Perawatan BBLR yang berkualitas baik, dapat menurunkan kematian neonatal, seperti inkubator dan perlengkapannya pada Neonatal Intensive Care Unit. Di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia dihadapkan pada masalah kekurangan tenaga terampil, biaya pemeliharaan alat, serta logistik. Selain itu, penggunaan inkubator dinilai menghambat kontak dini ibu dengan bayi serta bersifat kurang praktis dan kurang ekonomis. Sehingga para pakar khususnya dibidang perinatologi melakukan penelitian dan didapatkan asuhan metode kanguru atau metode lekat, banyak memberikan manfaat dalam menangani BBLR (Setyowati, 009). Perawatan metode kanguru merupakan metode perawatan dengan kontak kulit ke kulit dengan cara meletakkan bayi di dada ibu ternyata dapat menstabilkan suhu tubuh dan memperbaiki keadaan umum bayi. Metode kanguru atau perawatan bayi melekat sangat bermanfaat untuk merawat bayi yang lahir dengan berat badan rendah. Metode ini dapat dilakukan selama perawatan di rumah sakit ataupun dirumah (Proverawati & Ismawati, 010). Banyak faktor yang mempengaruhi pelaksanaan metode kanguru diantaranya adalah pengetahuan ibu dalam memberikan perawatan dengan metode kanguru, sehingga dengan pengetahuan yang baik dapat mempengaruhi sikap serta perilaku ibu untuk melakukan perawatan bayi dengan metode kanguru. Begitu juga halnya dengan pengalaman, pengalaman dapat mempengaruhi pengetahuan karena dari pengalaman pengetahuan sesorang akan semakin luas (Notoatmodjo, 007). Perawatan metode kanguru memberikan manfaat yang baik bagi ibu maupun bayi itu sendiri. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ali, et al (009) menyatakan bahwa frekuensi napas, suhu tubuh dan saturasi oksigen tampak lebih baik pada bayi yang diberikan perawatan metode kanguru dibandingkan dengan yang tidak dilakukan PMK. Selain itu, melalui PMK juga dapat meningkatkan berat badan bayi secara signifikan. Sebagaimana hasil studi pendahuluan terhadap pelaksanaan metode kanguru selama dua minggu pada bayi dengan berat 1900 gram dan 1700 gram, menunjukkan adanya peningkatan berat badan sebesar 500 gram. Hal ini menunjukkan bahwa metode ini sangat bermanfaat bagi bayi lahir rendah. PMK dapat dilakukan oleh ibu pada bayinya yang prematur atau dengan BBLR dengan pengarahan dari perawat (Deswita, 010). Oleh karena itu, pengetahuan yang baik tentang perawatan metode kanguru oleh perawat perinatologi menjadi hal yang penting dalam upaya mengarahkan dan mendidik ibu dengan bayi prematur atau dengan BBLR agar dapat memberikan perawatan metode kanguru pada bayinya. Oleh karena itu, peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul Gambaran Pengetahuan Perawat Dalam Pelaksanaan Perawatan Metode pada Bayi Berat Lahir Rendah.

METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Cross-sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 011). Penelitian ini dilaksanakan di ruang Perinatologi RSUD Sultan Syarif M. Al Qadrie Kota Pontianak dan dilaksanakan pada bulan Agustus 015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat perinatologi di ruang Perinatologi RSUD Sultan Syarif M. Al Qadrie Kota Pontianak. Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah total sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner, yaitu kuesioner tentang pengetahuan perawat tentang PMK dan kuesioner tentang pelaksanaan PMK. Analisa data Hasil dari penelitian ini adalah analisa data deskriptif univariat, dimana peneliti hanya mendeskripsikan presentase dari setiap data yang didapat kemudian diinterpretasikan. HASIL PENELITIAN Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden No Tk. Frekuen Presentase Pendidikan si (%) 1 S1 5 9,4 % DIII 1 70, 6 % Hasil analisis berdasarkan tabel tingkat pendidikan responden diatas dapat terlihat bahwa tingkat pendidikan responden yang paling banyak adalah Diploma / DIII, yaitu sebanyak 70,6 % (1 orang). Tabel 4. Distribusi Frekuensi Usia Responden No Usia Frekuensi Presentase (%) 1 30 39 3 17,6 % 0 9 14 8,4 % Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa pada umumnya usia responden ada pada rentang usia 0 9 tahun dengan frekuensi 8,4% (14 orang). Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Lama Kerja Responden No Usia Frekuensi Presentase (%) 1 Tahun 10 58,8 % < Tahun 7 41, % Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa pada umumnya responden memiliki masa kerja Tahun dengan frekuensi 58,8 %, sedangkan responden dengan masa kerja > Tahun dengan frekuensi 41, %. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Perawatan Metode N o Tingkat Pengetahua n Frekuens i Presentas e (%) 1 17 100 % Cukup 0 0 % 3 Kurang 0 0% Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa seluruh reponden (100%) telah memiliki pengetahuan yang baik tentang perawatan metode kanguru. 3

Tabel 4.5 Gambaran Pelaksanaan Perawatan Metode No Usia Frekuensi Presentase (%) 1 17 100 % Kurang 0 0 % Dari tabel diatas menunjukkan bahwa seluruh responden (100%) telah mampu melaksanakan perawatan metode kanguru dengan baik. Tabel 4.6 Ganbaran Tingkat Pengetahuan Tentang Perawatan Metode dengan Pelaksanaan Perawatan Metode N o Tk. Pengetah uan Pelaksanaan Perawatan Metode Kurang TOTAL F % F % F % 1 17 100 0 100 0 17 % % % Cukup 0 0 0 % 0 % 0 0% 3 Kurang 0 0 0% 0 % 0 0% Jumlah 17 100 0 0 % % 0 0% Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa seluruh responden yang memiliki pengetahuan yang baik tentang perawatan metode kanguru mampu melaksanakan perawatan metode kanguru dengan baik juga. PEMBAHASAN 1. Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Perawatan Metode Notoadmodjo (005) menyatakan bahwa pengetahuan dapat terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek dengan menggunakan inderanya. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh perawat (100%) memiliki pengetahuan yang baik tentang perawatan metode kanguru. Hasil ini memberikan gambaran bahwa pengetahuan seluruh perawat tentang perawatan metode kanguru telah baik, meskipun tingkat pendidikan perawat berbeda. Hasil pengetahuan yang baik ini diiringi dengan kemampuan perawat dalam melaksanakan perawatan metode kanguru dengan baik pula. Tingkat pendidikan perawat dalam penelitian ini lebih banyak pada tingkat pendidikan Diploma (DIII) yaitu sebanyak 1 orang (70,6%), sedangkan dengan tingkat pendidikan S1 terdiri dari 5 orang perawat (9,4%). Meskipun dengan tingkat pendidikan yang berbeda, perawat ruang Perinatologi ini telah mendapat supervisi dari dokter dan perawat lain yang terlatih atau yang telah mendapatkan pelatihan tentang perawatan metode kanguru. Hal ini dapat dijelaskan berdasarkan konsep yang disampaikan oleh Notoadmodjo (007) bahwa seseorang akan semakin mudah mendapatkan informasi dan semakin luas pengetahuannya seiring dengan tingginya tingkat pendidikan orang tersebut. Pengalam perawat yang didapatkan melalui supervisi diruangan juga merupakan pengalaman belajar yang menjadi sumber pengetahuan perawat, sehingga perawat mampu mengambil keputusan dan memecahkan masalah yang dihadapainya (Dewi & Wawan, 011).. Pelaksanaan Metode Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh perawat (100%) ruangan Perinatologi telah mampu melaksanakan perawatan metode 4

kanguru dengan baik. Gambaran pelaksanaan perawatan metode kanguru yang telah dilakukan oleh perawat antara lain adalah: perawat mampu secara mandiri mengajarkan Ibu dalam melakukan perawatan metode kanguru baik selama bayi dirawat di rumah sakit maupun saat akan pulang, perawat mampu menilai kriteria bayi yang dapat diberikan perawatan metode kanguru selama dirawat di ruang perinatologi, dan perawat mampu menjelaskan atau mengajarkan Ibu terkait manfaat dan teknik perawatan metode kanguru serta tanda bahaya pada bayi selama dilakukan perawatan metode kanguru. Perawatan metode kanguru merupakan metode sangat tepat dan mudah dilakukan dalam upaya mendukung kesehatan dan keselamatan BBLR. Hal ini dikarenakan melalui perawatan metode kanguru dapat menunjang ikatan kasih sayang antara Ibu dan Bayinya, mendukung program ASI ekslusif atau pemenuhan nutrisi, dapat dilanjutkan selama dirumah apabila pasien telah dapat dipulangkan, dan sangat efektif dalam meningkatkan berat badan Bayi, serta efisien bagi keluarga Bayi dari sisi pembiayaan karena dapat memperpendek lama rawat di rumah sakit (Shetty, 007). 3. Pengetahuan perawat dalam Pelaksanaan Perawatan Metode Berdasarkan hasil penelitian ini pengetahuan seluruh perawat tentang perawatan metode kanguru adalah baik dengan gambaran pelaksanaan perawatan metode kanguru yang dilakukan oleh seluruh perawat diruang perinatologi yang juga baik. Penerapan perawatan metode kanguru sangat efektif dalam upaya mengontrol suhu tubuh bayi dengan BBLR, sehingga resiko hipotermia yang menjadi masalah utama pada bayi dengan BBLR dapat dicegah. Selain itu pemenuhan nutrisi pada bayi BBLR melalui ASI secara langsung dapat terpenuhi dengan baik dan sekaligus menjadi jembatan dalam meningkatkan hubungan kasih sayang antara ibu dan anak (Shetty (007) dan Suriviana (009)). Keberhasilan pelaksanaan perawatan metode kanguru ini bergantung pada kemampuan ibu dan pada kondisi bayi itu sendiri. Perawatan metode kanguru dapat diberikan pada bayi dengan kondisi yang baik (suhu tubuh dan pernapasan yang stabil) atau menggunakan alat bantu perawatan minimal, misalnya bayi yang terpasang infus atau selang nasogastrik (Suriviana, 009). Kemampuan ibu dalam melakukan perawatan metode kanguru jelas sekali tergantung pada kemampuan perawat ruang perinatologi dalam mengajarkan ibu. Untuk mencapai keberhasilan ini pula maka sangat penting perawat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam melakukan perawatan metode kanguru, sehingga akan mudah pula dalam memberikan pelayanan perawatan metode kanguru (Kusumawati, 011). Hasil penelitian ini juga sangat sesuai dengan yang disebutkan diatas, dimana tingkat pengetahuan yang baik tentang perawatan metode kanguru yang diiringi dengan pelaksanaan perawatan metode kanguru yang juga baik, sangat membantu meningkatkan kemampuan ibu dan ditunjukkan dengan hasil peningkatan berat badan bayi yang sangat signifikan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Ruangan RSUD 5

Sultan Syarif M. Al Qadrie Kota Pontianak, menyatakan bahwa pada bayi dengan kondisi yang stabil dan dengan penggunaan alat perawatan yang minim, melalui perawatan metode kanguru secara intermiten dapat meningkatkan berat badan bayi sampai dengan 100 00 gram dalam bulan. Gambaran terkait pengetahuan perawat perinatologi di RSUD Sultan Syarif M. Al Qadrie Kota Pontianak ini menunjukkan korelasi yang baik dalam pelaksanaan perawatan metode kanguru. Melalui hasil penelitian ini juga telah menunjukkan bahwa perawat mampu memberikan pelayanan yang professional dengan memfasilitasi keterlibatan langsung ibu bayi dalam memberikan perawatan pada bayi dengan BBLR yaitu melalui perawatan metode kanguru. KESIMPULAN Melalui penelitian tentang gambaran pengetahuan perawat ruang perinatologi di RSUD Sultan Syarif M. Al Qadrie Kota Pontianak ini menunjukkan bahwa seluruh perawat telah memahami dengan baik tentang perawatan metode kanguru, sehingga perawat dapat membantu dan mengajarkan ibu dalam melakukan perawatan metode kanguru pada bayi mereka dan yang dirawat di ruang perinatologi dengan kondisi BBLR. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa seluruh perawat telah mampu dan memiliki keterampilan yang baik dalam pelaksanaan perawatan metode kanguru, dan hal ini merupakan potensi mereka dalam memberikan perawatan yang profesional. DAFTAR PUSTAKA Ali, S.M., Sharma, J., Sharma, R., & Alam, S. (009). Kangaroo mother care as compared to conventional care for low birth weight babies. Dicle Tip Derg/Dicle Med J, 36(3). 155-160. Deswita. (010). Pengaruh Perawatan Metode Terhadap Respon Fisiologis Bayi Premature Dan Kepercayaan Diri Ibu Dalam Merawat Bayi Di Dua Rumah Sakit di Jakarta (Tesis). Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia. Kusumawati, NN. (011). Gambaran Tingkat Pengetahuan Perawat tentang Perawatan Metode di RSAB Harapan Kita. Skripsi, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Notoatmodjo, S. (007). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (003). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Pantiawati, I. (010). Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta: Nuha Medika Proverawati, A.,&Ismawati, C. (010). Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta : Nuha Medika Setyowati, T. (009). About Midwifery. http://www.scribd.com/doc/191 844/DrafKMC. diakses pada 10 April 014 Shetty, A. (007). Kangaroo mother care. Nursing Journal of India, 98(11), 49-50. Retrieved April 0, 010, from ProQuest Health and Medical Complete. (Document ID: 1387300961). 6

Sudarti dan Khoirunnisa, E. (010). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Dan Anak Balita. Jogjakarta: Nuha Medika Suriviana. (009). Metode Untuk Merawat Bayi Prematur. http://www.belajarkesehatan.wor dpress.com/009/04/19/posisi-. diakses pada 1 April 014 Wawan, A & Dewi, M. (010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika. Yulifah, R.,& Yuswanto, T. (009). Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika 7