lingkungannya secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi kecerdasan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. Kecerdasan atau inteligensi adalah kombinasi sifat-sifat manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN. karakter dan kepribadian anak. Berdasarkan Undang - undang Sistem. Pendidikan Nasional NO.20 Tahun 2003 BAB I ayat 14, menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sehingga nantinya akan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 butir 1 tentang Sistem. Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari perkembangan di usia-usia dini seseorang. Perkembangan anak pada usia pra-sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah seorang laki-laki ataupun perempuan yang belum dewasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. a. Pengertian Kecerdasan Naturalis

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

BAB I PENDAHULUAN. dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini sangat perlu, hal ini dikarenakan pada usia itu

BAB I PENDAHULUAN. juga masa awal kanak-kanak yang memiliki berbagai karakter atau ciri-ciri.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan modalitas belajar sebagai jaringan untuk pembelajaran dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE KARYAWISATA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK DESA KRAJAN 01, WERU, SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu

BAB I PENDAHULUAN. masa yang terjadi sejak anak berusia 0 6 tahun. Masa ini adalah masa yang

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan terutama,

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bahasan yang menarik dalam dunia pendidikan. Karena Sistem

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. keinginan orang tua untuk memberikan bimbingan belajar kepada anak-anaknya

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN NATURALIST INTELLIGENCE ANAK USIA 5-6 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk

Penitipan Anak), playgroup/ kelompok bermain dan juga termasuk TK.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pendidikan yang dilakukan pada anak sejak lahir hingga usia

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Perkembangan masyarakat dalam pendidikan sekarang banyak

BAB I PENDAHULUAN. berlaku untuk semua, mulai usia dini sampai jenjang perguruan tinggi. Usia

BAB 1 PENDAHULUAN. upaya pengajaran dan pelatihan. Secara umum pendidikan dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. jamak (multiple intelegence) maupun kecerdasan spiritual. yaitu usia 1-6 tahun merupakan masa keemasan (golden age), yang pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan. Mulai dari bayi, anak-anak, remaja kemudian menjadi dewasa dan

BAB I PENDAHULUAN. guru. Diantaranya permasalahan yang dialami di Taman Kanak-Kanak. TK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dunia anak-anak merupakan dunia yang khas yang diindera dan

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Berdasarkan penelitian Benyamin S. Bloon (1992)

BAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting pada masa ini. Hal ini disebabkan masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan manusia yang memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

PENGARUH METODE KARYAWISATA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO KECAMATAN MANTIKULORE ARTINA 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan pada anak pun harus disusun secara bertingkat, dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia dini adalah masa yang sangat menentukan bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ESTI UTAMI A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Taman Kanak kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Pendidikan sebagai pengubahan sikap dan tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. generasi yang handal dan mampu membangun bangsa. pasal 1, butir 14 tentang sistem pendidikan nasional PAUD adalah suatu

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anakusia dini merupakan manusia kecil yang memiliki potensi yang dikembangkan. Mereka memiliki karakteristik tertentu yang khas dan unik selalu aktif dinamis memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, selalu ingin breksplorasi dan belajar. Anak usia dini mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat baik fisik motoric, moral, social-emosional, kognitif, maupun bahasa, oleh karena itu usia dini disebut sebagai golden age atau usia emas. Untuk itu alangkah baiknya pendidikan di mulai sejak usia dini. Dalam Undang-Undang RI Nomor 21 tahun 2003 disebutkan bahwa, pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian ragsangan pendidikan untuk membantuh pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Permendiknas Nomor 58, 2009). Pendidikan Anak Usia Dini meliputi seluru upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan, dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak dapat bereksplorasi terhadap lingkungannya secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi kecerdasan anak. 1

2 Kecerdasan anak tidak hanya dapat diukir dari kepandaian intelektualnya saja.anak dikatakan cerdas apabila dapat menunjukkan satu atau dua kemampuan yang menjadi keunggulannya.gardner (dalam Yulianai Nurani Sujiono, 2009) memaparkan bahwa kecerdasan merupakan kemampuan untuk menciptakan suatu produk yang efektif atau menyumbangkan pelayanan yang benilai dalam suatu budaya.sebuah perangkat keterampilan menemukan atau menciptakan bagi seseorang dalam memecahkan permasalahan dalam hidupnya, serta sebagai potensi untuk menemukan jalan keluar dari masalah-masalah yang melimbatkan penggunaan pemahaman baru.kecerdasan didefenisikan sebagai kemampuan menghasilkan ide yang gemilang dan memecahkan masalah secara kreatif, efesien dan bijaksana. Pada akhir abad 20 muncul teori kecerdasan yang menyatakan bahwa kecerdasan tidak hanya dilihat dari aspek intelektual saja tetapi juga meliputi kemampuan lain yang terkait untuk memecahkan masalah sehingga tidak hanya mengungkap aspek-aspek kognitif saja, namun juga aspek emosional, moral, social, dan spiritual.akhirnya pada tahun 1993 Howard Gardner mengembangkan teori yang dikenal dengan Multiple intelligence atau kecerdasan jamak. Teori ini memaparkan bahwa ada banyak cara belajar dan anak dapat menngunakan intelligensinya yang berbeda untuk mempelajari sebuah keterampilan atau konsep ( Yuliani Nurani Sujiono,2009 ). Armstrong mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan untuk menangkap situasi baru serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu seseorang ( Armstrong 2002 :2). Kecerdasan jamak tersebut meliputi kecerdasan bahasa, kecerdasan logika matematika, kecerdasan

3 kinestetika, kecerdasan visual spasial, kecerdasan musical dan kecerdasan naturalistik. Kecerdasan naturalistik merupakan kemampuan seseorang yang menunjukkan kemahiran dalam mengenali dan mengklasifikasikan banyak spesies (flora dan fauna) dalam lingkungannya (Armstrong 2002: ), mengenali eksistensi suatu spesies, memetakan hubungan antara beberapa spesies, meliputi kepekaan pada fenomena alam lainnya (formasi awan, gunung), membedakan benda tak hidup dan kemampuan merasakan bentuk-bentuk serta menghubungkan elemenelemen yang ada di alam. Kecerdasan naturalis anak pada usia 4-6 tahun muncul dalam bentuk sudah mulai memilih rasa kepekaan terhadap lingkungan sekitar, mereka sudah memiliki minat terhadap alam (dengan mengamati, terlimbat, mencermati gambar, mengoleksi unsur tumbuhan/hewan), merawat dan memelihara hewan/tumbuhan, mendokumentasikan melalui gambar, dan mencari informasi melalui gambar, dan mencari informasi melalui bertanya, melihat tayangan, dan membaca. Minat terhadap alam ditunjukkan dengan kegiatan mengamati dan menyelidiki berbagai kehidupan makhluk seperti cacing, semut, ulat, dan sebagainya.anak-anak juga senang mengamati gudukan tanah, memeriksa jejak binnatang, mengkorek-korek tanah, mengamati hewan yang bersembunyi lalu menangkapnya.anak yang memiliki kecerdasan naturalis cenderung menyukai alam terbuka, akrab dengan hewan peliharaan, bahkan sering menghabiskan waktunya di dekat hewan atau tumbuhan yang mereka suka.mereka memiliki

4 keingintahuan yang besar tentangseluk beluk hewan dan tumbuhan (Amstrong 2005). Anak yang memiliki kecerdasan naturalis juga aktif mencari informasi melalui bertanya, senang membaca buku dan majalah, menonton acara televise atau film yang menggambarkan alam. Menurut hasil observasi di TK.S Bustanul Ulum Kisaran khususnya kelompok A yang berjumlah 29, hampir sebagian besar masih menunjukkan kurangnya perhatian mereka terhadap lingkungan sekitar. Terlihat dengan kegiatan dengan kegiatan memetik tanaman dengan tidak hati-hati, membuang sampah sembarangan, dan masih kurang dapat untuk ikut memelihara tanaman serta binatang yang ada disekolah.di samping itu mereka hidup di daerah pedesaan namun kurang dapat menikmati alam yang ada di sekitar mereka yang sebenarnya memberikan potensi yang besar sarana belajar anak, seperti dekat dengan sawah, sungai, kolan ikan, dan sebagainya. Mereka cenderung lebih senang bermain di dalam kelas dan mengunakan permainan di dalam kelas seperti main masak-masakan dengan kertas, bahkan dengan pensil warna.metode bercakap-cakap di dalam kelas dan menggunakan media gambar di dalam kelas. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya kegiatan yang berkaitan dengan alam serta penggunaan metode yang masih menonton. Guru lebih sering menggunakan gambar daripada benda asli padahal sebenarnya mudah untuk mendapatkan di alam, guru lebih suka belajar bermain di dalam ruangan dari pada di luar ruangan alam terbuka.

5 Melihat dari permasalahan tersebut di atas maka cara mengatasinya adalah dengan mengenalikan dan membedakan anak dengan alam melalui kegiatankegiatan yang langsung dengan alam. Hal tersebut dimaksudkan agar anak-anak dapat lebih dekat dan menyatu dengan alam serta dapat ikut memelihara alam sekitar mereka.di samping itu juga disertai dengan berubah metode pembelajaran yang tidak bervariasi dengan pembelajaran yang lebih bervariasi dan menarik perhatian anak, sehingga dapat merangsang anak untuk mengembangkan kecerdasannya. Untuk mengembangkan kecerdasan naturalis anak dapat dilakukan melalui metode karyawisata.metode karyawisata merupakan salah saatu metode melaksanakan kegiatan pengajaran di taman kanak-kanak dengan cara mengamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung yang meliputi manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda lainnya (Moeslichatoen R 2004:68). Di samping itu metode karyawisata memberi kesempatan anak untuk melihat, mendengar, membau, mengecap, dan meraba tentang benda-benda yang sesuai Salah satu metode karyawisata yang dapat mengembangkan kecerdasan naturalis anak adalah metode karyawisata kunjungan secara langsung ke objekobjek yang sesuai dengan tema-tema yang dibahas. Melalui kunjungan tersebut anak dapat mengamati langsung sekaligus memperoleh kesan dari pengamatannya. Melalui karyawisata diharapkan dapat: (1) merangsang minat anak terhadap sesuatu; (2) memperluas informasi yang diperoleh di tempatkan kegiatan; (3) memberi pengalaman belajar secara langsung; (4) menumbuhkan minat anak terhadap sesuatu; (5) menambahkan wawasan anak; (6) menjadi

6 sarana rekreasi; (7) memberi perasaan yang menyenangkan;(8) sarana mempererat hubungan antara orangtua dan pendidikan PAUD, orangtua dengan orangtua, orangtua denagn anak, serta anak dengan anak ( Mukhtar Latif,2013:108). Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis mengangkat judul penelitian yaitu Pengaruh metode karyawisata terhadap kecerdasan naturalis anak usia 4-5 tahun di TK.S Bustanul Ulum Kisaran. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang di uraikan di atas, maka dapatindentifikasimasalah penelitian sebagai berikut : 1. Masih kurangnya perhatian anak-anak kelompok A di TK.S Bustanul Ulum Kisaran terhadap lingkungan sekitar sehingga berpengaruh terhadap pengembangan kecerdasan naturalis anak. 2. Anak-anak kelompok A di TK S. Butsanul UlumKisaran hidup di daerah pedesaan namun kurang dekat dengan alam yang ada di sekitar mereka. 3. Anak-anak kelompok A di TK S Butsanul Ulum Kisaran lebih tertarik bermain di dalam kelas dari pada di luar kelas. 4. Masih kurangnya kegiatan yang berkaitan langsung dengan alam. 5. Metode pembelajaran yang digunakan guru masih kurang bervariasi dan kurang kreatif 1.3. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan indentifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh metode karyawisata terhadap kecerdasan

7 naturalis anak usia 4-5 tahun di TK.S BU.TANUL ULUM KISARAN T.A 2016/2017?. 1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh metode karyawisata terhadap kecerdasan naturalis anak usia 4-5 tahun di TKS Bustanul Ulum? 1.5. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dan penelitian ani adalah untuk mengetahui sejauh mana pengarauh metode karyawisata terhadap kecerdasan naturalis anak usia 4-5tahun di TK.S Bustanul Ulum. 1.6. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis a. Diharapkan mampu memberi sumbangan pikiran bagi penulis lain yang akan mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama atau berkaitan dengan pengaruh metode karyawisata terhadap kecerdasan naturalis anak usia dini 4-5tahun b. Secara akademis penelitian ini diharapkan memperkaya khasanah penelitian.khususnya program studi pendidikan anak usia dini, dilembaga pendidikan pada lingkungan fakultas ilmu pendidikan

8 2. Manfaat praktis a. Bagi Sekolah ( kepala sekolah ) Sebagai wacana informasi dalam mengembangkan kecerdasan naturalis anak melalui metode karyawisata b. Bagi Guru Sebagai bahan masukan untuk mengembangkan kecerdasan naturalis anak melalui metode karyawisata c. Bagi orang tua Sebagai bahan acuan dalam mengembangkan kecerdasan naturalis anak melalui metode karyawisata. d. Bagi Penulis Menambahkan pengetahuan wawasan mengenai pengaruh metode karyawisata terhadap kecerdasan naturalis anak usia 4-5 tahun dan bagi penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini ataupun menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya.