1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentan usia 0 tahun -8 tahun yang terbagi dalam beberapa kategori yaitu masa bayi, masa balita, masa prasekolah dan masa kelas awal SD, yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik. Mereka memiliki polapertumbuhan dan perkembangan yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhandan perkembangannya.pada usia 0 tahun 8 tahaun merupakan masa emas atau golden age, masa ini merupakan masa emas perkembangan anak. Pada usia tersebut anak mempunyai potensi demikian besar untuk mengoptimalkan lima aspek perkembangan. Sejalan dengan hal tersebut maka pemerintah mengeluarkan UU RI NO. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun. Hal ini karena pada masa anak usia dini merupakan masa keemasan atau disebut masa goldel ageuntuk mengembangkan semua aspek perkembangan seperti aspek kognitif, bahasa, fisik motorik, sosial emosiaonal, moral dan nilai-nilai agama. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan pada anak sejak lahir sampai usia delapan tahun yang dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dari 1
2 perkembagan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini sangat penting dilaksanakan sebagai dasar bagi pembentukan kepribadian manusia secara utuh yaitu untuk pertumbuhan karakter, budi pekerti, cerdas, ceria, trampil dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.Pendidikan anak usia dini sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya alam manusia seutuhnya. Tujuan pendidikan anak usia dini adalah untuk membantu mengoptimalkan seluruh potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik atau motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar. Perkembangan motorik meliputi kemampuan motorik halus dan kemampuan motorik kasar. Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Sedangkan kemampuan morik kasar adalah kemampuan anak beraktifitas dengan menggunakan otot-otot besar kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar sebagian tubuh anak. Oleh karena itu Perkembangan motorik kasar sangatlah penting untuk memperkenalkan dan melatih gerakan kasar dan halus, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi. Kemampuan motorik kasar bukan tidak penting untuk ditingkatkan dan dikembangkan. Tanpa mototik kasar yang bagus, perkembangan anak yang lain akan terganggu pula perkembangannya. Dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar anak bisa melalui kegiatan permainan yang baru dan menarik supaya anak lebih tertarik untuk
3 bermain secara maksimal. Sehingga apa yang diharapkan oleh guru tentang tujuan dari kegiatan bermain tersebut dapat dicapai. Dengan permainan anak memperoleh pengalaman, berekpresi, berimajinasi, memecahkan masalah, berperan dalam kelompok bekerja sama dan memperoleh perasaan senang. Gerakan dalam permainan bisa digunakan untuk mengembangkan motorik kasar anak sehingga bisa mendorong pertumbuhan dan kesehatan anak. Saat ini anak sering bosan dalam belajar pembelajarn yang monoton dan pembelajaran yang selalu didalam kelas sangat membuat anak bosan dan jenuh. Tetapi dengan belajar sambil bermain tentunya akan menjadi hal yang berdeda bagi anak-anak. Selain itu anak juga akan sehat karena permaian jembatan buaya tidak hanya mengembangkan motorik kasar anak tetapi juga kesehatan anak. Anak-anak usia 4-5 tahun seharusnya anak mampu melakukan koordinasi gerak, keterampilan gerak dasar sederhana untuk meningkatkan kelenturan, keseimbangan dan kelincahan tetapi pada kenyataannya banyak anak kelompok A TK BA Aisyiyah Kalikabong yang mengalami kesulitan dalam melakukan gerak motorik kasar seperti berjalan lurus dengan seimbang, belum mamapu menendang dengan tepat dan cepat, dan dalam memukul suatu benda (bola) masih sangat lemah. Dari 22 anak yang diajar hanya 3 anak yang mampu melakukan gerakan-gerakan motorik kasar secara lincah dan lentur, sisanya sebanyak 19 anak masih kesulitan dalam melakukan gerak motorik kasar dengan baik. Maka dari itu penulis bermaksud mencoba untuk melakukan metode pembelajaran yang baru dengan mengembangkan motorik kasar anak melalui bermain jembatan buaya.
4 Berdasarkan pengamatan saya di TK BA Aisyiyah Kalikabong, terdapat beberapa anak yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan motorik kasar. Saat ini di TK anak lebih ditekankan dalam melakukan kegiatan kognitif. Anak lebih bnayak melakukan kegiatan didalam kelas. Diharapkan dengan pembelajaran diluar kelas dapat meningkatkan perkembangan motorik kasar anak secara maksimal dan anak tidak mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang lain. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti menentukan rumusan masalah sebagai berikut : Apakah dengan kegiatan bermain jembatan buaya dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak TK Aisyiyah Kalikabong, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Tahun ajaran 2014-2015? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar, anak kelompok B TK Aisyiyah Kalikabong Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga tahun ajaran 2014-2015 melalui kegiatan bermain jembatan buaya.
5 D. Manfaat Penelitian Kegiatan pengembangan motorik kasar dengankegiatan berbain jembatan buaya diharapkan banyak memiliki banyak manfaat baik bagi siswa, guru, dan sekolah. 1. Mamfaat penelitian ini bagi anak yaitu membantu anak didik untuk dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar agar berkembag secara optimal. 2. Sebagai motifasi untuk guru agar pembelajaran pada anak usia dini untuk tidak selalu monoton terfokus bada bidang akademik (kognitif) pada non akademik pun bisa untuk dilakukan agar pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. 3. Dapat memberikan konstibusi yang baik dalam meningkatkan proses pembelajaran untuk semua bidang pengembangan kemampuan.