PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh HAMDA WARA

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK


EFEKTIVITAS PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA YP UNILA (JURNAL) Oleh. Sinta Rahma Dhanty

Kartika Putri Adi, Afrinel Okwita, Tri Tarwiyani Dosen Pendidikan Sejarah, FKIP-UNRIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

: model pembelajaran, pemahaman konsep matematis, tutor sebaya

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

Pembelajaran Berbasis Komputer

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE DAN KONVENSIONAL (JURNAL) Oleh : Evi Mivtahul Khoirullah

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

ABSTRACT. Keywords : Effectiveness, generative model, ICT learning outcomes

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh SOKHIBUL ANSHOR

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X SMAN 6 MATARAM

ECONOMIC EDUCATION ANALYSIS JOURNAL EFEKTIFITAS METODE PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW DAN METODE KONVENSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

AKTIVITAS PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING DENGAN PENDEKATAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh KYKY ZEPTIANA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR AKTIF HOLLYWOOD SQUARES

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMA AL-ISTIQAMAH SIMPANG EMPAT ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE MIND MAPS

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.


Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS

PENGARUH TEKA-TEKI SILANG TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK ON THE DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (JURNAL) Oleh SYAHDA AULIA FATMANINGRUM

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN ILMU BAHAN TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN YOGYAKARTA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PEMBELAJARAN LUAR KELAS (OUT DOOR STUDY) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 SUNGAI KAKAP

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PRESTASI BELAJAR IPA

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

The Efectiveness Of Learning Base Card Sort Game Method to PPKn Learning Result Of Students in Man 1 Mataram. Nurul Fitriyani

ARTIKEL Oleh SILVA YUSALIM NPM:

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BERGAMBAR. Novi Astarina, Yarmaidi, Irma Lusi Nugraheni

PENGARUH MEDIA WINDOWSMOVIE MAKER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI (JURNAL) Oleh: SHELLA SAPUTRI

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU (JURNAL) Oleh : ALFI ZAHRUL FUADAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS KOMPYANG SUJANA KECAMATAN DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHEIVEMENT DIVISIONS

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

HARIO WIJAYANTO A

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DAN NHT

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013 ISSN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMPN 35 BATAM

OLEH Emilia Dewiwati Pelipa, MM dan Sawalidah STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina KM.04 Sengkuang

ISSN SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial Vol. 2, No. 2, Desember 2015

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA GRAFIS (JURNAL) Oleh LUSIANA SIMAMORA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WAWANCARA TIGA TAHAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MAN BATAM PADA POKOK BAHASAN BAKTERI

Kata kunci: metode kooperatif tipe TGT, media pembelajaran kartu domino, hasil belajar geografi

Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

Siti Kiani Pemerhati Pendidikan Matematika -

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SMA SWADHIPA (JURNAL) Oleh AFRIZAL PUTRA BUJURI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

PENGARUH SOFTWARE MIND MAPPING INTERACTIVE TERHADAP MOTIVASI PEMBELAJARAN IPA SD

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PRO GRAM ST UDI PE NDIDI KAN TE KNI K ELE KTRO JURUS AN TE KNIK ELE KTRO FAKULTAS TE KNIK UNIVE RSITAS NE GE RI PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

Penggunaan CD Interaktif Dan Digital Storytelling Berbasis Kontekstual Sebagai Media Pembelajaran Matematika

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

(The Differences of Students Learning Outcomes Between The Use Of Audio- Visual Media and Interactive Multimedia in Subject Ecology)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Keefektifan CTL Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Segiempat

BAB IV DESKRIPSI HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KANTONG BILANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN BILANGAN SECARA BERSUSUN

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTIONS STUDENTS HAVE

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

Transkripsi:

1 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI Pandu Saputra 1, Dr. Hi. Pargito, M.Pd. Drs. Edy Haryono M.Si. 3 This study aims to determine the influence of using computer-based learning and conventional learning towards learning achievement in geography of the tenth grade of IPS on Atmospheric Dynamics material at SMA Negeri 1 Way Jepara in 013/014 Academic Year. The method used in this study is quasi-experimental. Data collection tools used was achievement test subject s Atmospheric Dynamics on the geography material. Analysis of the data used is T test. The results showed that: The use of computerbased learning gives higher impact on improving student learning achievement compared with conventional learning. Students learning achievement with computer-based learning with an average score is 77.97 and mastery learning which reached 86.4%, conventional learning with the average score is 64.86 and 36.1% mastery learning. Keywords: computer-based learning, conventional learning, student achievement. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran berbasis komputer dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar mata pelajaran geografi pada materi Dinamika Atmosfer kelas X IPS SMA Negeri 1 Way Jepara Tahun Ajaran 013/014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen semu. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar mata pelajaran geografi pada materi Dinamika Atmosfer. Analisis data yang digunakan adalah uji T. Dari hasil penelitian diketahui bahwa: Penggunaan pembelajaran berbasis komputer memberikan pengaruh yang lebih tinggi terhadap peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Hasil belajar siswa dengan pembelajaran geografi berbasis komputer dengan nilai rata-rata yaitu 77,97 dan ketuntasan belajar mencapai 86,4%, pembelajaran konvensional dengan nilai ratarata yaitu 64,86 dan ketuntasan belajar 36,1%. Kata Kunci: pembelajaran berbasis komputer, pembelajaran konvensional, hasil belajar. Keterangan: 1 : Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Unila : Pembimbing I 3 : Pembimbing II

PENDAHULUAN Mengungkapkan pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya persiapkan peserta didiknya dalam profesi atau jabatan tertentu, melainkan dalam kehidupan seharihari dengan cara-cara yang baik. Hamzah (008:3). Pendidikan yang berkualitas akan memperoleh hasil belajar yang baik, sehingga dapat diterapkan pada kehidupan untuk memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari. Hasil belajar dapat diperoleh dari proses belajar, belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku yang merupakan hasil dari interaksi dengan lingkungannya. Muhibbin Syah (010:87) belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan hasil kognitif. Geografi merupakan ilmu untuk menunjang kehidupan sepanjang hayat dan mendorong peningkatan kehidupan. Proses pembelajaran geografi selalu berkenaan dengan kehidupan nyata di permukaan bumi, sehingga perlu adanya aplikasi dalam materi pembelajaran geografi yang tidak hanya bersifat abstrak, tetapi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Nursid Sumaatmadja (001:1) Pengajaran geografi adalah pengajaran tentang aspek-aspek keruangan permukaan bumi yang merupakan keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan variasi kewilahannya, yang diajarkan di sekolah-sekolah dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan mental anak pada jenjang pendidikan masing masing. Seiring dengan teknologi yang dapat diterapkan pada dunia pendidikan di Indonesia, khususnya pemanfaatan komputer dalam pembelajaran sehingga siswa tidak harus terjun langsung ke lapangan dan dapat digantikan dengan media komputer. Pembelajaran yang menggunakan komputer biasa disebut juga dengan pembelajaran berbasis komputer. Menurut Rusman (01:87) dalam pembelajaran berbasis komputer atau yang disebut juga CBI (Computer Based Instruction) secara garis besar dimanfaatkan sebagai perangkat yang membantu guru dalam proses pembelajaran, dapat dimanfaatkan sebagai pembelajaran individual yaitu siswa berinteraksi langsung dengan media interaktif berbasis komputer, sementara guru bertindak sebagai desainer dan programmer. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru geografi kelas X IPS mengenai hasil ujian tengah semester genap siswa, diperoleh keterangan bahwa hasil belajar geografi untuk kelas X IPS masih rendah, karena lebih dari 50% nilai hasil ujian tengah semester siswa dibawah nilai standard ketuntasan minimum (KKM) yaitu 75 SMA Negeri 1 Way Jepara telah memiliki komputer dan menempatkan 15 komputer pada setiap kelas sejak tahun pelajaran 011-01 yang tidak digunakan oleh guru secara optimal dalam mata pelajaran geografi.

3 Sehubungan dengan fungsi komputer yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran, baik dalam presentasi dan demonstrasi. Sehingga komputer dapat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran yang dapat membuat suasana kelas menyerupai keadaan yang sebenarnya atau yang biasa disebut dengan pembelajaran berbasis komputer. Menurut Rusman (01:309) model pembelajaran simulasi adalah CBI yang menampilkan materi pelajaran yang dikemas dalam bentuk simulasisimulasi pembelajaran dalam bentuk animasi yang menjelaskan konten menarik, hidup, dan memadukan unsur teks, gambar, audio, gerak, dan paduan warna yang harmonis. Seperti yang disebutkan di atas pembelajaran berbasis komputer model simulasi dapat diterapkan untuk mendukung pembelajaran geografi terhadap siswa yang tidak selalu dapat melakukan pengalaman langsung karena model pembelajaran simulasi memberikan pengalaman yang lebih konkret dengan menciptakan tiruan-tiruan mendekati suasana yang sebenarnya. Berdasarkan rendahnya hasil belajar geografi siswa serta penggunaan pembelajaran yang kurang bervariasi, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Berbasis Komputer dan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Kelas X IPS SMA Negeri 1 Way Jepara Lampung Timur Tahun Ajaran 013/014. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode ekspeimen semu. Menurut Sugiyono (01:114) eksperimen semu merupakan eksperimen yang memiliki perlakuan, pengukuran dampak, dan unit-unit eksperimen, tidak menggunakan penempatan secara acak. Desain penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah posttest only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPS di SMA Negeri 1 Way Jepara Lampung Timur tahun ajaran 013-014 berjumlah 144 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Random Sampling, yaitu siswa dari populasi yang ada diambil dua kelas yang memiliki nilai mid semester yang rendah dan hampir sama, sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas X IPS 3 (kelas eksperimen) dan siswa X IPS 4 (kelas kontrol). Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian adalah pembelajaran berbasis komputer dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar geografi. Hasil belajar pada penelitian ini adalah hasil yang ditunjukkan setelah mengikuti pembelajaran geografi dan ditunjukkan dengan nilai dari hasil evaluasi yang diberikan oleh guru. Siswa yang tuntas belajarnya sesuai dengan standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu nilai sebesar 75. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi langsung, teknik dokumentasi dan teknik tes.

4 Dalam penilitian ini soal post-test yang akan diujikan kepada siswa sebelumnya dilakukan uji kelayakan instrumen yaitu melalui uji validitas, uji reabilitas, uji tingkat kesukaran dan uji daya beda. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan uji kesama-an dua ratarata, yaitu dengan uji T. Sebelum melakukan analisis uji T perlu dilakukan uji prasyarat, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. HASIL DAN PEMBAHASAN SMA Negeri 1 Way Jepara terletak di Jalan Pramuka Desa Labuhan Ratu I Kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur Propinsi Lampung. Memiliki luas lahan ± 18.746 m. Desa Labuhan Ratu I secara astronomis 05 0 1 06 LS sampai dengan 05 0 1 5 LS dan antara 105 0 38 19 BT sampai dengan 105 0 38 19 BT. Luas Wilayah Desa Labuhan Ratu I ± 18,4 km. Secara administratif, Desa Labuhan Ratu I termasuk wilayah Kecamtan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur, dengan batas-batas daerah administratifnya adalah: a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Labuhan Ratu. b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Labuhan Ratu II. c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Braja Sakti. d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sri Menanti Pada tahun ajaran 013-014 jumlah siswa SMA Negeri 1 Way Jepara sebanyak 781 siswa. Jumlah siswa kelas X sebanyak 34 yang terdiri dari 9 kelas, jumlah kelas XI sebanyak 0 siswa yang terdiri dari 7 kelas dan jumlah kelas XII sebanyak 37 siswa yang terdiri dari 8 kelas. SMA Negeri 1 Way Jepara merupakan lembaga pendidikan yang berdiri pada tahun 1984, yang memiliki visi sekolah yaitu beriman, berahlak, bermutu, komperehensif, peduli lingkungan hidup dan berdaya saing. Misi sekolah adalah menghasilkan SDM beriman yang peduli lingkungan berprestasi dibidang akademik dan non akademik. Penerapan pembelajaran berbasis komputer pada pokok materi Atmosfer yang dilakukan selama tiga kali pertemuan dengan satu kali posttest pada pertemuan ke tiga. Tahapan atau langkah-langkah dalam pembelajaran berbasis komputer menurut Rusman (01;308) adalah sebagai berikut. a. Pendahuluan (Introduction), yaitu guru menjelaskan terlebih dahulu judul program (title page), tujuan penyajian (presentation of objective), dan petunjuk (direction) atau alur pembelajaran. b. Penyajian informasi (presentation of information), yaitu berupa materi pelajaran yang akan dipelajari siswa dalam bentuk simulasi. c. Pertanyaan dan respons (question of responses). d. Penilaian respons (judging of responses). e. Pemberian balikan respons (providing feedback about responses), yaitu setelah selesai, guru akan memberikan balikan. Apakah telah sukses/berhasil atau harus mengulang. f. Pengulangan (remediation). g. penutup (closing)

5 Kegiatan pembelajaran dipertemuan pertama kurang berjalan sesuai rencana. Suasana kelas terlihat kurang kondusif karena kurang sesuai dengan alokasi waktu yang tidak sesuai dengan rencana belajar dan motivasi yang kurang ditunjukkan dengan sedikitnya siswa yang bertanya. Pada pertemuan kedua dan ketiga suasana kelas terlihat lebih kondusif dan alokasi waktu yang sudah cukup sesuai dengan rencana belajar, serta mulai banyak siswa yang memberikan ide, mengajukan pertanyaan, aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru. Penerapan dengan menggunakan pembelajaran konvensional akan dilakukan tiga pertemuan dengan post-test pada akhir pertemuan. Pada pelaksanaan pembelajaran suasana kelas pada pertemuan pertama terlihat kurang kondusif karena kurang motivasi dan kurang perhatian dari siswa, akan tetapi pada pertemuan kedua, ketiga siswa telah mulai kondusif, terjadi kerjasama yang baik, aktif, tanggung jawab yang mulai terbangun dan dapat mengahargai pendapat orang lain. Data mengenai hasil belajar siswa diperoleh melalui pemberian post-test dengan 0 butir soal. Tes akan diberikan satu kali pada kelas eksperimen yaitu kelas X IPS 3 yang diberikan perakuan pembelajaran berbasis komputer dilakukan setelah tiga kali pertemuan dengan jumlah siswa sebanyak 37 siswa dan satu kali untuk kelas kontrol yaitu kelas X IPS 4 yang diberi perlakuan pembelajaran konvensional dilakukan setelah tiga kali pertemuan dengan jumlah siswa sebanyak 36 siswa. Hasil post-test kelas eksperimen X IPS 3 dari 37 siswa yaitu dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 55. Rentang data adalah 40 dengan banyak kelas 6 dan panjang interval 7. Pada kelas eksperimen jumlah siswa yang tuntas adalah sebanyak 3 siswa dan yang tidak tuntas adalah 5 siswa. Hasil post-test kelas kontrol X IPS 4 dari 36 siswa yaitu dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 30. Rentang data adalah 36 dengan banyak kelas 6 dan panjang interval 11. Pada kelas kontrol jumlah siswa yang tuntas adalah sebanyak 13 siswa dan yang tidak tuntas adalah 3 siswa. Uji persyaratan analisis meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah sampel dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji homogenitas untuk memperoleh asumsi bahwa sampel dalam penelitian berawal dari keadaan yang homogen. Untuk melihat perbedaan kedua sampel maka akan digunakan uji-t. Uji-t akan dilakukan jika data sampel memenuhi dua syarat, yaitu sudah diketahui normalitas dan homogenitas sampel. Oleh karena itu sebelum pengujian hipotesis atas hasil belajar siswa dilakukan pengujian normalitas dan homogenitas. Dari hasil uji normalitas data dengan uji chi kuadrat, terlihat nilai X hitung untuk setiap kelompok kurang dari X tabel, yang berarti H 0 diterima. Dengan demikian taraf signifikan pada uji normalitas adalah 0,05, data siswa pada kelas yang menggunakan pembelajaran berbasis komputer X hitung -6,7 < X tabel 7,81 maka data

6 berdistribusi normal dan kelas dengan pembelajaran konvensional X - hitung 1,17 < X tabel7,81 maka data berdistribusi normal dan dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dari hasil uji homogenitas dengan uji F diperoleh F hitung = 1,1 dan F tabel = 1,69, karena F hitung < F tabel maka H O diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varian kedua kelompok populasi memiliki varians yang sama atau homogen. Berdasarkan hasil uji prasyarat, data pembelajaran berbasis komputer dan data pembelajaran konvensional berdistribusi normal serta memiliki varian yang sama (homogen), maka uji kesamaan dua rata-rata dapat dilakukan dengan menggunakan uji t dengan menggunakan rumus t. Kriteria pengujian yaitu terima Ho jika dan didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n 1 + n ). Untuk harga-harga t lainnya H 0 ditolak. Dari hasil perhitungan diperoleh,08 > 1,68 = > maka Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan rata-rata nilai hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran berbasis komputer dan siswa yang diberi pembelajaran konvensional bagi siswa SMA N 1 Way Jepara. Setelah dilakukan uji-t maka dilakukan uji efektivitas, hasil uji efektifitas pada siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis komputer adalah 86,4% dari jumlah siswa dalam satu kelas, sedangkan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional mendapatkan 36,1%. Berdasarkan kriteria uji efektivitas yaitu 85% siswa yang tuntas belajarnya, maka yang dikatakan efektif dan memberikan pengaruh yang signifikan pada ketuntasan hasil belajar yaitu pembelajaran berbasis komputer sebesar 86,4%. Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar bahwa nilai siswa yang diberi perlakuan pembelajaran berbasis komputer mengalami peningkatan yang tinggi, hasil belajar siswa pada post-test mengalami peningkatan hal ini dikarenakan siswa lebih mudah mengingat materi yang disampaikan dan siswa dapat secara langsung belajar sendiri dengan materi yang telah diberikan dalam bentuk animasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Hamdani (011:190) bahwa bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games dan simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja ataupun yang menyerupai keadaan yang sebenarnya dan apabila program didesain secara tepat dengan memberikan potongan klip suara atau video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap atau afektif pun dapat dilakukan menggunakan media komputer. Adanya perbedaaan hasil belajar tersebut dikarenakan siswa lebih termotivasi memahami makna dari materi pelajaran yang diberikan oleh guru dan materi yang diberikan dirancang dengan menyerupai keadaan yang sebenarnya sehingga siswa lebih mudah untuk memahami materi yang diberikan oleh guru. Sejalan dengan pendapat Gagne dan Briggs dalam Hamdani (011:7) bahwa hubungan interaktif, komputer

7 menyebabkan hubungan diantara rangsangan dengan jawaban dan pengulangan, komputer memberi fasilitas bagi pengguna untuk mengulang apabila diperlukan, untuk memperkuat proses belajar, dan memperbaiki ingatan. Adanya hasil belajar yang tinggi pada pembelajaran berbasis komputer dikarenakan komputer memiliki hubungan interaktif dengan siswa sehingga dapat memberikan rangsangan dalam melakukan pembelajaran dan siswa dapat dapat dengan mudah mengulangi materi yang dipelajari, sehingga siswa dapat memahami sepenuhnya tentang materi tersebut. Adapun ketuntasan belajar siswa belum mencapai 100%, hal ini mungkin disebabkan oleh faktorfaktor lain selain penggunaan metode atau model pembelajaran seperti yang diungkapkan oleh Muhibbin Syah (010 : 130) faktor yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari tiga faktor, antara lain; 1) faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimiliki dan faktor lain seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, fisik dan psikis; ) faktor yang datang dari luar siswa atau lingkungan yang paling dominan pengaruhnya adalah kualitas pengajaran; dan 3) faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatand dalam mempelajari materi-materi pelajaran Pembelajaran berbasis komputer sangat dianjurkan untuk diterapkan pada pembelajaran di sekolah. Karena selain memberikan suasana belajar yang baru kepada siswa, pembelajaran ini juga bermanfaat bagi guru untuk membuat inovasi dalam proses pembelajaran dengan merancang program flash tentang sebuah materi yang akan diajarkan kepada siswa. Guru dituntut mencari ide-ide baru yang kreatif sehingga siswa tertarik serta mempermudah siswa memahami materi yang ada dalam program animasi tersebut. Khususnya dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Way Jepara diharapkan menciptakan suasana belajar yang baru juga menarik sehingga tujuan dan penerapan metode ini dapat tercapai dan tepat sasaran. KESIMPULAN Adanya perbedaan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis komputer dan pembelajaran konvensional pada siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Way Jepara Lampung Timur. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis komputer pada kelas eksperimen (X IPS 3) yaitu 77, 97 lebih tinggi dari nilai rata-rata hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional pada kelas kontrol (X IPS 4) yang hanya mendapat nilai 64,86. Penggunaan pembelajaran berbasis komputer lebih berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dibuktikan dengan uji efektivitas ketuntasan belajar siswa yang mengikuti pembelajaranberbasis komputer kelas eksperimen (X IPS 3) yaitu 86, 4% lebih tinggi dari ketuntasan belajar siswa yang mengikuti metode pembelajaran konvensional pada kelas kontrol (X

8 IPS 4) yang hanya mendapat nilai 36,1%. DAFTAR RUJUKAN Hamdani. 011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia. Hamzah Uno. 008. Evaluasi Pendidikan:Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta : Bumi Aksara. Muhibbin Syah. 010. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Nursid Sumaatmadja. 001. Metodologi Pengajaran Geografi. Jakarta : PT Bumi Aksara. Rusman. 01. Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Professional Guru. Jakarta : Rajagrafindo Persada.