BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 80 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 58 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 62 Tahun : 2016

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN SITUBONDO

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN SITUBONDO

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA.

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMO 49 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 55 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 31 TAHUN 2008

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 80 TAHUN 2016

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 09 PERATURAN WALIKOTA JAMBI

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KEBUMEN

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN BERAU

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BIMA

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

BUPATI LUMAJANG PROPINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TATA RUANG, PERMUKIMAN DAN KEBERSIHAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM WALIKOTA MADIUN,

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 29 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 73

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PERUMAHAN DAN CIPTA KARYA KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG, Menimbang Mengingat : : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 16 Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 9 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tulungagung maka perlu adanya penjabaran dan rincian tugas, fungsi dan tata kerja pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Perumahan dan Cipta Karya yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati ; 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana telah beberapa kali diubah terahir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 ); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438 ); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun` 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741 ); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat

2 Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010; 6. Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 9 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 Nomor 3 Seri E); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PERUMAHAN DAN CIPTA KARYA KABUPATEN TULUNGAGUNG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tulungagung. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Tulungagung. 3. Bupati adalah Bupati Tulungagung. 4. Wakil Bupati adalah Wakil BUpati Tulungagung. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tulungagung. 6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Tulungagung. 7. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan. 8. Daerah Otonom, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 9. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan. 10. Dinas adalah Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Perumahan dan Cipta Karya Kabupaten Tulungagung.

3 11. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah Unsur Pelaksana Tugas teknis pada Dinas. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 2 (1) Dinas merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah. (2) Dinas dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Tugas dan Fungsi Pasal 3 Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang Pekerjaan Umum Bina Marga Perumahan dan Cipta Karya berdasarkan Asas Otonomi dan Tugas Pembantuan. Pasal 4 Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis bidang Pekerjaan Umum Bina Marga Perumahan dan Cipta Karya; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang Pekerjaan Umum Bina Marga Perumahan dan Cipta Karya; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang Pekerjaan Umum Bina Marga Perumahan dan Cipta Karya; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati; BAB III SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Umum Pasal 5 Susunan Organisasi Dinas terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, membawahi:

4 1. Sub Bagian Umum; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Bina Program; c. Bidang Bina Marga, membawahi: 1. Seksi Perencanaan Teknis Leggers Jalan dan Jembatan; 2. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan; 3. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan; d. Bidang Perumahan, membawahi: 1. Seksi Perencanaan Teknis Perumahan; 2. Seksi Pembangunan Perumahan; 3. Seksi Pengendalian Perumahan; e. Bidang Cipta Karya, membawahi : 1. Seksi Pengembangan Permukiman; 2. Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman; 3. Seksi Air Minum; f. Bidang Tata Ruang dan Tata Bangunan, membawahi: 1. Seksi Perencanaan Teknis Tata Ruang dan Tata Bangunan; 2. Seksi Pembinaan Teknis Tata Ruang dan Tata Bangunan; 3. Seksi Pemanfaatan, Pengendalian Tata Ruang dan Tata Bangunan; g. Bidang Kebersihan dan Pertamanan, membawahi: 1. Seksi Kebersihan; 2. Seksi Pertamanan dan Pemakaman; 3. Seksi Instalasi Listrik dan Penerangan Jalan Umum (PJU); h. Unit Pelaksana Teknis Dinas; i. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 6 Kepala Dinas sebagaimana di maksud dalam Pasal 5 huruf a mempunyai tugas pokok memimpin, membina, mengawasi, mengkoordinasikan dan mengendalikan penyelenggaraan kegiatan serta merumuskan kebijakan teknis dibidang Pekerjaan Umum Bina Marga Perumahan dan Cipta Karya. Pasal 7 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut dalam Pasal 6 Kepala Dinas mempunyai fungsi: a. penyelenggaraan urusan di bidang Pekerjaan Umum dan pelayanan umum/publik sesuai lingkup tugas kewenangannya dengan berkoordinasi peran serta para pengaku kepentingan baik lintas sektoral maupun

5 antara strata pemerintah daerah; b. penandatangan surat dinas berupa rekomendasi teknis atau hasil uji tes laborat; c. penandatanganan berkas surat atau surat Dinas keluar gambar konstruksi berdasarkan pertimbangan teknis sebagai bahan laporan lebih lanjut; d. pembinaan dan pemberian arahan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya agar dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan; e. pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan sasaran visi dan misi yang telah direncanakan serta pelaksanaan tugas yang tertuang pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; f. pemberian laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai bidangnya secara berkala untuk disampaikan kepada yang berkepentingan; g. pelaksanaan kegiatan urusan Dinas dan hukum yang bersifat lintas program maupun sektoral dalam rapat dinas bersama pihak eksekutif atau legeslatif; dan h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati. Bagian Ketiga Sekretariat Pasal 8 (1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi ketatausahaan, kearsipan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga Dinas, penyusunan program dan perencanaan Dinas serta pembinaan hukum, organisasi dan tatalaksana Dinas; (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 9 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) Sekretariat mempunyai fungsi : a. pengelolaan dan pembinaan urusan tata usaha dan tata kearsipan, rumah tangga dan keprotokolan Dinas; b. penyusunan program dan perencanaan Dinas; c. penyusunan dan pembinaan hukum, organisasi dan tata laksana Dinas; d. pengelolaan administrasi dan penyusunan laporan kepegawaian, keuangan dan perlengkapan; e. pembinaan administrasi kepada UPTD;

6 f. pelaksanaan koordinasi dalam rangka penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas Dinas; dan g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 10 (1) Sub Bagian Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b angka 1 mempunyai tugas : a. melakukan urusan administrasi persuratan, kearsipan, perjalanan dinas, keprotokolan, rumah tangga; b. melakukan penatausahaan administrasi kepegawaian; c. menyiapkan bahan pembinaan hukum, organisasi dan ketatalaksanaan Dinas; d. melaksanakan tugas dibidang hubungan masyarakat; e. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. (2) Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b angka 2 mempunyai tugas : a. melakukan tata usaha dan administrasi keuangan dan perlengkapan; b. menyusun analisa kebutuhan pengadaan dan melakukan administrasi barang; c. melakukan pembayaran gaji pegawai; d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. (3) Sub Bagian Bina Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b angka 3 mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan penyusunan progam dan perencanaan kegiatan Dinas; b. menyiapkan bahan monitoring, evalusasi dan pelaporan program dan kegiatan Dinas; c. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. (4) Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

7 Bagian Keempat Bidang Bina Marga Pasal 11 (1) Bidang Bina Marga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis, pengawasan serta evaluasi dibidang perencanaan teknis leggers jalan dan jembatan, pembangunan dan pemeliharaan jalan serta pembangunan dan pemeliharaan jembatan. (2) Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Bina Marga mempunyai fungsi : a. pembinaan pelaksanaan kegiatan tugas setiap seksi perencanaan teknis leggers jalan dan jembatan untuk dapat diarahkan sesuai dengan pedoman dan petunjuk peraturan yang berlaku dibidang kebinamargaan; b. penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan dalam menjalankan kebijakan teknis dibidang kebinamargaan agar sesuai dengan anggaran dan rencana program kerja secara kondusif; c. pemberian pembinaan, bimbingan, pengawasan, pengendalian dan bantuan teknis peningkatan pembangunan dan pemeliharaan, dan pemanfaatan bidang jalan dan jembatan agar sesuai dengan perencanaan program teknis; d. pengelompokan dan penilaian jalan Kabupaten dan jalan Desa; e. pengembangan teknologi terapan di bidang jalan untuk jalan Kabupaten dan jalan Desa; f. pengawasan spesifikasi kondisi jalan Kabupaten dan jalan Desa serta melaporkan sesuai tugasnya; g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. (3) Bidang Bina Marga dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 12 (1) Seksi Perencanaan Teknis Leggers Jalan dan Jembatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c angka 1 mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan perencanaan teknis pekerjaan umum mengenai program kerja periode berjalan maupun yang akan datang sebagai bahan usulan di bidang kebinamargaan; b. menghimpun bahan dan data kondisi exsisting serta dokumentasinya, perkembangan atau perubahan,

8 penetapan status serta fungsi, manfaat jalan dan jembatan; c. melakukan survey tentang struktur jalan dan jembatan, topologi rencana dan gambar mengenai geometri jalan dan jembatan; d. melaksanakan perencanaan teknis pembangunan legger jalan dan jembatan; e. melaksanakan speksifikasi teknis dan estimasi biaya terhadap pelaksanaan peningkatan pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan; f. melaksanakan pendataan, analis dan evaluasi tentang status jalan dan jembatan; g. mengolah, mengkaji, menyiapkan dan melakukan pemutakhiran data jalan dan jembatan yang diperlukan sebagai dasar perhitungan teknis; h. menyusun dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya secara berkala; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (2) Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c angka 2 mempunyai tugas : a. mengumpulkan, menghimpun dan mengolah data untuk bahan pelaksanaan kegiatan peningkatan pembangunan dan pemeliharaan Jalan; b. menyusun dan mengolah pemutakhiran perhitungan teknis dari rencana program dan estimasi biaya pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan Jalan; c. melaksanakan kegiatan peningkatan pembangunan dan pemeliharaan Jalan; d. melakukan pengawasan dan pengendalian peningkatan pembangunan dan pemeliharaan Jalan; e. melaksanakan kegiatan utilitas prasarana jalan; f. memberikan pertimbangan teknis pemanfaatan ruang manfaat jalan, ruang milik jalan dan ruang pengawasan jalan; g. menyusun dan menyiapkan laporan secara berkala pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (3) Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c angka 3 mempunyai tugas : a. mengumpulkan, menghimpun dan mengolah data untuk bahan pelaksanaan kegiatan peningkatan

9 pembangunan dan pemeliharaan jembatan; b. menyusun dan mengolah pemutakhiran perhitungan teknis dari rencana program dan estimasi biaya pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan jembatan; c. melaksanakan kegiatan peningkatan pembangunan dan pemeliharaan Jembatan; d. melakukan pengawasan dan pengendalian peningkatan pembangunan dan pemeliharaan Jembatan; e. menyusun dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya secara berkala; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (4) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Bagian Kelima Bidang Perumahan Pasal 13 (1) Bidang Perumahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf d, mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis, pengawasan serta evaluasi di bidang perencanaan teknis perumahan, pembangunan perumahan dan pengendalian perumahan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Perumahan mempunyai fungsi: a. pembinaan pelaksanaan kegiatan tugas setiap seksi perencanaan teknis perumahan, pembangunan perumahan dan pengendalian perumahan untuk dapat diarahkan sesuai dengan pedoman dan petunjuk peraturan yang berlaku di bidang perumahan; b. pelaksanaan pembinaan teknis perencanaan, pembangunan, perbaikan, peremajaan, pengawasan, pengendalian dan fasilitasi pengembangan perumahan serta prasarana, sarana dan utilitas lingkungan perumahan; c. pelaksanaan pengelolaan dan pengaturan di bidang perumahan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku; d. pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data berbentuk database bidang perumahan serta analisa data untuk menyusun program kegiatan di bidang

10 perumahan; e. pengendalian perencanaan, pembangunan dan pengembangan lokasi perumahan secara optimal sesuai dengan Rencana Tata Ruang; f. pelaksanaan pemberian pertimbangan teknis dalam rangka pembangunan dan pengembangan perumahan serta izin mendirikan bangunan yang tidak memerlukan perhitungan teknis; g. penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan terhadap akses ketersediaan rumah layak huni dan terjangkau yang didukung oleh prasarana, sarana dan utilitas perumahan yang memadai; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. (3) Bidang Perumahan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 14 (1) Seksi Perencanaan Teknis Perumahan mempunyai tugas : a. mengumpulkan, menginventarisasi dan menganalisis data dalam rangka perencanaan, pembangunan, perbaikan, peremajaan pengembangan perumahan serta prasarana, sarana dan utilitas lingkungan perumahan; b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan pengaturan penataan perumahan serta perencanaan program pembangunan dan pengendalian perumahan; c. melakukan koordinasi, pembinaan dan bantuan teknis dalam rangka penyusunan rencana tapak pembangunan perumahan serta prasarana, sarana dan utilitas lingkungan perumahan; d. memfasilitasi dan memproses rekomendasi teknis rencana tapak pembangunan perumahan dengan memperhatikan tata lingkungan; e. menyusun dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (2) Seksi Pembangunan Perumahan mempunyai tugas : a. memberikan bimbingan teknis dalam pelaksanaan

11 kegiatan pembangunan dan/atau peningkatan kualitas perumahan serta prasarana, sarana dan utilitas lingkungan perumahan; b. memfasilitasi dan melaksanakan perbaikan rumah tidak layak huni dan terjangkau yang didukung oleh prasarana, sarana dan utilitas perumahan yang memadai; c. memfasilitasi dan melaksanakan pembangunan dan/atau perbaikan rumah korban bencana alam dan rumah khusus; d. melaksanakan pembangunan, perbaikan, peremajaan perumahan serta prasarana, sarana dan utilitas lingkungan perumahan; e. menyusun dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (3) Seksi Pengendalian Perumahan mempunyai tugas : a. melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan perumahan serta prasarana, sarana dan utilitas lingkungan perumahan; b. melakukan sosialisasi mengenai kebijakan, strategi, program dan Norma Standart Pedoman Manual (NSPM) bidang perumahan; c. memeriksa kelengkapan administrasi dan gambar konstruksi untuk rekomendasi teknis izin mendirikan bangunan berkaitan dengan bangunan yang tidak memerlukan perhitungan teknis; d. melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan pendirian dan pemanfaatan bangunan yang tidak memerlukan perhitungan teknis serta penyediaan prasarana, sarana dan utilitas perumahan dalam rangka penataan lingkungan; e. menyusun dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (4) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

12 Bagian Keenam Bidang Cipta Karya Pasal 15 (1) Bidang Cipta Karya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e, mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis, pengawasan serta evaluasi di bidang pengembangan permukiman, penyehatan lingkungan permukiman dan air minum. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Cipta Karya mempunyai fungsi : a. pembinaan pelaksanaan kegiatan tugas setiap seksi pengembangan permukiman, penyehatan lingkungan permukiman dan air minum, untuk dapat diarahkan sesuai dengan pedoman dan petunjuk peraturan yang berlaku di bidang cipta karya; b. penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan dalam menjalankan kebijakan teknis di bidang Cipta Karya agar sesuai dengan anggaran dan rencana program kerja; c. pemberian pembinaan, bimbingan, pengawasan dan pengendalian teknis peningkatan, pemeliharaan, dan pemanfaatan di bidang pengembangan permukiman, penyehatan lingkungan permukiman dan air minum; d. pelaksanaan pengelolaan pengaturan di bidang pengembangan permukiman, penyehatan lingkungan permukiman dan air minum; e. pengembangan teknologi terapan di bidang pengembangan permukiman, penyehatan lingkungan permukiman dan air minum; f. pengawasan pembangunan di bidang pengembangan permukiman, penyehatan lingkungan permukiman dan air minum; g. menyusun dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. (3) Bidang Cipta Karya dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 16 (1) Seksi Pengembangan Permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e angka 1 mempunyai tugas : a. menyusun kebijakan teknis dan strategi pengembangan permukiman di perkotaan dan perdesaan; b. melakukan pembinaan teknik, pengawasan teknik dan fasilitasi pengembangan kawasan permukiman

13 baru di perkotaan dan pengembangan kawasan perdesaan potensial; c. melakukan pembinaan teknik, pengawasan teknik dan fasilitasi peningkatan kualitas permukiman kumuh termasuk peremajaan kawasan; d. melakukan pembinaan teknik, pengawasan teknik dan fasilitasi peningkatan kualitas permukiman di kawasan tertinggal, terpencil dan daerah perbatasan; e. melaksanakan pembinaan kelembagaan dan peran serta masyarakat serta penyelenggaraan perumusan norma, standar, pedoman dan kriteria di bidang pengembangan permukiman; f. menyusun dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (2) Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e angka 2 mempunyai tugas : a. mengumpulkan, menghimpun dan mengolah data untuk bahan pelaksanaan kegiatan peningkatan pembangunan dan pemeliharaan di bidang penyehatan lingkungan permukiman, yang meliputi air limbah, drainase dan persampahan; b. menyusun dan mengolah pemutakiran perhitungan teknis dari rencana program dan estimasi biaya pelaksanaan peningkatan dan pemeliharaan di bidang penyehatan lingkungan permukiman, yang meliputi air limbah, drainase dan persampahan; c. melakukan survey tentang exsisting sarana dan prasarana di bidang penyehatan lingkungan permukiman, yang meliputi air limbah, drainase dan persampahan; d. melaksanakan kegiatan peningkatan pembangunan dan pemeliharaan bidang penyehatan lingkungan berdasarkan program kerja yang telah ditetapkan anggaran; e. melaksanakan pembinaan dan penyelenggaraan penyusunan/sosialisasi mengenai penyehatan lingkungan permukiman kepada warga masyarakat agar berperilaku hidup sehat; f. melakukan pengawasan dan pengendalian peningkatan pembangunan dan pemeliharaan di bidang penyehatan lingkungan agar sesuai dengan rencana program kerja; g. menyusun dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang; (3) Seksi Air Minum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e angka 3 mempunyai tugas : a. mengumpulkan, menghimpun dan mengolah data untuk bahan pelaksanaan kegiatan peningkatan

14 pembangunan dan pemeliharaan di bidang air minum perdesaan; b. menyusun dan mengolah pemutakiran perhitungan teknis dari rencana program dan estimasi biaya pelaksanaan peningkatan dan pemeliharaan bidang air minum perdesaan; c. melaksanakan kegiatan peningkatan pembangunan dan pemeliharaan di bidang air minum perdesaan berdasarkan program kerja yang telah ditetapkan anggaran; d. melaksanakan pembinaan dan penyelanggaraan penyuluhan/sosialisasi mengenai pengelolaan air minum kepada warga masyarakat Himpunan Pemakai Air Minum (HIPPAM) agar dapat bermanfaat dan difungsikan; e. melakukan pengawasan dan pengendalian peningkatan pembangunan dan pemeliharaan di bidang air minum perdesaan sesuai dengan program kerja; f. menyusun dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban atas tugasnya; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (4) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Bagian Ketujuh Bidang Tata Ruang dan Tata Bangunan Pasal 17 (1) Bidang Tata Ruang dan Tata Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf f mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis, pengawasan serta evaluasi dibidang perencanaan teknis, pembinaan teknis, pemanfaatan, pengendalian tata ruang dan tata bangunan; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Tata Ruang dan Tata Bangunan mempunyai fungsi : a. pembinaan pelaksanaan kegiatan tugas setiap seksi perencanaan teknis, pembinaan teknis dan pemanfaatan, pengendalian tata ruang dan tata bangunan untuk dapat diarahkan sesuai dengan pedoman dan petunjuk peraturan yang berlaku di bidangnya; b. penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan dalam menjalankan kebijakan teknis di bidang tata ruang dan tata bangunan agar sesuai dengan anggaran dan rencana program kerja;

15 c. pemberian pembinaan, bimbingan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan peningkatan teknis tata ruang dan tata bangunan serta pemeliharaan dan pemanfaatan di bidang tata ruang dan tata bangunan; d. pelaksanaan pengawasan pembangunan di bidang Tata Ruang dan Tata Bangunan; e. pengembangan teknologi terapan di bidang tata ruang dan tata bangunan; f. penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi terhadap pelaksanaan kegiatan rekomendasi pemanfaatan ruang; g. menyusun dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. (3) Bidang Tata Ruang dan Tata Bangunan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 18 (1) Seksi Perencanaan Teknis Tata Ruang dan Tata Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf f angka 1 mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan tata ruang dan tata bangunan; b. mengumpulkan data dan informasi sebagai bahan perencanaan tata ruang dan tata bangunan; c. menyusun dan mengolah pemutakiran perhitungan teknis dari rencana program dan estimasi biaya pelaksanaan pembangunan di bidang tata bangunan; d. melaksanakan kegiatan peningkatan pembangunan di bidang tata bangunan berdasarkan program kerja yang telah ditetapkan anggaran; e. melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan peningkatan teknis tata ruang dan tata bangunan; f. melaksanakan koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan rencana tata ruang dan tata bangunan; g. menyiapkan perencanaan dan penyusunan Rencana Penataan Bangunan dan Lingkungan; dan h. melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (2) Seksi Pembinaan Teknis Tata Ruang dan Tata Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf f angka 2 mempunyai tugas : a. melaksanakan kebijakan pengaturan

16 penyelenggaraan pembangunan gedung dan rumah negara; b. melaksanakan pembinaan teknis perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaraan pembangunan gedung dan rumah negara; c. melaksanakan pembinaan teknis rencana tata ruang dan tata bangunan dan lingkungan, konservasi arsitektur bangunan serta pelestarian bangunan bersejarah atau bangunan adat; d. melaksanakan pembinaan teknis dan pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung dan rumah negara; e. melakukan kegiatan pembinaan dan bimbingan teknis rehabilitasi bangunan; f. mengolah dan mengevaluasi data sebagai dasar perhitungan teknis untuk penafsiran dan penelitian harga bangunan dalam rangka kepentingan inventaris kekayaan milik negara/daerah bangunan lainnya; g. melaksanakan kegiatan pelaksanaan inventarisasi bangunan sebagai dasar pertimbangan penilaian aset bangunan maupun untuk renovasi kembali berdasarkan program kerja yang telah ditetapkan anggaranya; h. melaksanakan dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (3) Seksi Pemanfaatan, Pengendalian Tata Ruang dan Tata Bangunan, dimaksud dalam Pasal 5 huruf f angka 3 mempunyai tugas: a. memberikan informasi dan akses kepada pengguna ruang terkait Rencana Tata Ruang Kabupaten; b. melaksanakan pemeriksaan termasuk menyiapkan rekomendasi berdasarkan pertimbangan tata ruang dan perhitungan teknis terhadap pelaksanaan kegiatan izin pemanfaatan ruang dan bangunan yang memerlukan perhitungan teknis; c. menginventarisasi, mengkaji dan mengkoordinasikan permasalahan dalam pemanfaatan dan pengendalian ruang; d. mengkoordinasikan penetapan peraturan tentang Rencana Rinci Tata Ruang dan Peraturan Zonasi; e. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan penataan ruang; f. melaksanakan pengendalian pemanfaatan ruang untuk menjaga konsistensi pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang;

17 g. memeriksa kelengkapan administrasi dan gambar konstruksi untuk rekomendasi teknis Izin Mendirikan Bangunan berkaitan dengan bangunan yang memerlukan hitungan teknis; h. melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan pendirian bangunan yang memerlukan hitungan teknis dan penggunaannya sesuai dengan rencana rinci tata ruang; i. melakukan kegiatan pendataan bangunan gedung dan bangunan lainnya untuk keperluan tertib administrasi pembangunan dan tertib administrasi pemanfaatan bangunan gedung; j. menyusun dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (4) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Bagian Kedelapan Bidang Kebersihan dan Pertamanan Pasal 19 (1) Bidang Kebersihan dan Pertamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf g mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis, pengawasan serta evaluasi dibidang kebersihan, pertamanan dan pemakaman, Instalasi Listrik dan Penerangan Jalan Umum; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang kebersihan pertamananan mempunyai fungsi: a. pembinaan pelaksanaan kegiatan tugas setiap seksi kebersihan, pertamanan dan pemakaman serta instalasi listrik dan penerangan jalan umum untuk dapat diarahkan sesuai dengan pedoman dan petunjuk peraturan yang berlaku dibidangnya; b. penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan dalam menjalankan kebijakan teknis di bidang kebersihan, pertamanan, pemakaman, instalasi listrik dan penerangan jalan umum agar sesuai dengan anggaran dan rencana program kerja secara kondusif; c. pemberian pembinaan, bimbingan, pengawasan dan pengendalian teknis peningkatan, pemeliharaan, dan

18 pemanfaatan di bidang kebersihan pertamanan, pemakaman, instalasi listrik dan penerangan jalan umum, Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) serta Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) sampah; d. pengembangan teknologi terapan di bidang kebersihan,pertamanan dan pemakaman, instalasi listrik dan penerangan jalan umum, Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) serta Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) sampah; e. perumusan kebijakan di bidang kebersihan, pertamanan dan pemakaman, instalasi listrik dan penerangan jalan umum agar sesuai rencana kerja dan melaporkan hasil kegiatan secara berkala; dan f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas. (3) Bidang kebersihan dan Pertamanan dipimpin oleh seorang kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Pasal 20 (1) Seksi Kebersihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf f angka 1 mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan perencanaan teknis kebersihan mengenai program kerja periode berjalan maupun yang akan datang sebagai bahan usulan di bidangnya ; b. menghimpun bahan dan mendata kondisi exsisting serta dokumentasi, perkembangan atau perubahan, penetapan daerah pelayanan kebersihan ; c. melaksanakan kegiatan kebersihan sampah pada jalan protokol dan drainase saluran pembuang ; d. melaksanakan spesifikasi teknis dan estimasi biaya terhadap pelaksanaan peningkatan pemeliharaan; e. mengolah, mengkaji, menyiapkan dan melakukan pemutakhiran data base yang diperlukan sebagai dasar perhitungan teknis penyusunan program / rencana kerja; f. melakukan pengelolaan pemanfaatan terhadap sampah yang dapat didaur ulang sehingga dapat digunakan sebagai komposting termasuk pada operasional kegiatan IPLT (Instalasi Pengelolaan Limbah Tinja) dan pada TPA (Tempat Pengelolaan Akhir) sampah; g. melakukan pembinaan / penyuluhan kepada

19 lembaga-lembaga pemerintah atau warga masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih; h. melaksanakan pengawasan, pemeriksanaan dan pengendalian peningkatan pembangunan dan pemeliharaan / rehabilitasi pada bidangnya agar sesuai dengan anggaran dan rencana program kerja; i. melakukan perhitungan, penetapan dan pengumpulan retribusi pelayanan kebersihan sesuai peraturan daerah yang berlaku ; j. menyusun dan menyiapkan laporan pertanggunggjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (2) Seksi Pertamanan dan Pemakaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf g angka 2 mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan teknis pertamanan dan pemakaman ; b. menyiapkan penelitian, perencanaan, pengawasan, pengendalian kegiatan pertamanan dan pemakaman; c. melaksanakan pengawasan dan penyelamatan terhadap kelestarian taman / jalur hijau ; d. menyusun analisa kebutuhan untuk pembangunan dan pemeliharaan serta renovasi taman dan jalur hijau serta kelengkapannya ; e. melaksanakan pembangunan, pemeliharaan, renovasi taman, monumen, air mancur dan fasilitas taman lainnya ; f. melaksanakan usaha-usaha untuk terwujudnya tulungagung Bersih, Sehat, Indah dan Menarik (BERSINAR) ; g. mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pemakaman dengan dinas / instansi terkait ; h. melaksanakan pendaftaran, pemberian dan pelayanan atas permohonan permintaan tanah pemakaman ; i. mengadakan pencatatan / register makam, luas makam serta inventarisasi peralatan pemakaman ; j. melaksanakan pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana pemakaman agar makam menjadi tempat yang Bersih, Sehat, Indah dan Menarik ( BERSINAR ) ;

20 k. melaksanakan dan melayani pemberian ijin pembongkaran kerangka jenasah ; l. menyusun dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan m. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (3) Seksi instalasi listrik dan penerangan jalan umum sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf g angka 1 mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan instalasi listrik dan penerangan jalan umum (PJU); b. merencanakan kebutuhan peralatan untuk pemeliharaan/perawatan instalasi listrik dan penerangan jalan umum (PJU) c. memproses perijinan pemasangan lampu PJU secara swadana; d. melaksanakan bimbingan dan pembinaan kepada lembaga pemerintah /swasta dan masyarakat tentang instalasi listrik dan PJU; e. mengadakan pemeriksaan dan melaksanakan penyimpanan, pemeliharaan/perawatan peralatan dan perlengkapan instalasi listrik dan PJU; f. menyusun dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang. BAB IV UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS Pasal 21 (1) Pada Dinas dibentuk UPTD yang terdiri dari: a. UPTD Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Campurdarat, dengan wilayah kerja meliputi Kecamatan Campurdarat, Kecamatan Pakel, Kecamatan Bandung, Kecamatan Besuki dan Kecamatan Tanggunggunung; b. UPTD Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Ngunut, dengan wilayah kerja meliputi Kecamatan Ngunut, Kecamatan Rejotangan, Kecamatan Pucanglaban, Kecamatan Kalidawir dan Kecamatan Sumbergempol; c. UPTD Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Kauman,

21 dengan wilayah kerja meliputi Kecamatan Kauman, Kecamatan Gondang, Kecamatan Karangrejo, Kecamatan Sendang dan Kecamatan Pagerwojo; d. UPTD Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Tulungagung, dengan wilayah kerja meliputi Kecamatan Tulungagung, Kecamatan Kedungwaru, Kecamatan Ngantru dan Kecamatan Boyolangu; dan e. UPTD Peralatan dan Bengkel Kerja. f. UPTD Pembina Teknis Konstruksi (2) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. Pasal 22 (1) UPTD Pemeliharaan Jalan dan Jembatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d mempunyai tugas melaksanakan tugas teknis operasional Dinas dibidang pemeliharaan jalan dan jembatan sesuai dengan wilayah kerjanya. (2) Untuk melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) UPTD Pemeliharaan Jalan dan Jembatan mempunyai fungsi: a. pengumpulan data dan pelaksanaan survey dalam rangka penyusunan rencana pemeliharaan jalan dan jembatan; b. pelaksanaan administrasi ketatausahaan dan pembinaan kinerja para tenaga pemelihara jalan dan jembatan; c. pengusulan rencana pemeliharaan jalan dan jembatan; d. pelaksanaan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan; e. penjagaan dan pelestarian aset kebinamargaan; f. pelaksanaan pengawasan, pengendalian, monitoring dan pelaporan terhadap kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan; g. pelaksanaan kegiatan penanggulangan kerusakan jalan/jembatan akibat bencana alam maupun non bencana alam dan keadaan darurat lainnya; h. pelaksanaan koordinasi kegiatan dengan Camat di wilayah kerjanya; dan i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

22 (3) UPTD Peralatan dan Bengkel Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf e mempunyai tugas melaksanakan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengawasan serta evaluasi dibidang peralatan dan bengkel kerja. (4) Untuk melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) UPTD Peralatan dan Bengkel Kerja mempunyai fungsi : a. pengkoordinasi dalam hal perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan UPTD kepada Kepala Dinas; b. perencanaan kebutuhan sarana peralatan untuk pemeliharaan peralatan dan bengkel kerja Dinas; c. pelaksanakan pemeliharaan peralatan dan bengkel kerja Dinas; d. pelaksanaan dan pengawas pelaksanaan kegiatan peralatan dan bengkel kerja operasional Dinas; e. peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat dalam melayani penyewaan alat berat dan bengkel kerja; f. pelaksanaan laporan kegiatan pelaksanaan pekerjaan kepada Kepala Dinas secara berkala; g. pelaksanaan koordinasi kegiatan dengan Camat di wilayah kerjanya; dan h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. (5) UPTD Pembina Teknis Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf f mempunyai tugas melaksanakan, koordinasi, pembinaan, pengawasan serta evaluasi dibidang teknis jasa konstuksi. (6) Untuk melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (5) UPTD Pembina Teknis Konstruksi mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program anggaran kegiatan pembinaan teknis konstruksi; b. pelaksanaan administrasi ketatausahaan; c. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait terhadap pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan pembinaan teknis konstruksi; d. pelaksanaan verifikasi dan pemeberian rekomendasi teknis terhadap operasional penerbitan ijin usaha jasa konstruksi (IUJK); e. pelaksanaan pengembangan sistem informasi pengembangan jasa konstruksi;

23 f. pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknik konstruksi; g. pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis, pelatihan dan penyuluhan terhadap penyedia jasa konstruksi, pengguna jasa konstruksi dan masyarakat; h. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian terhadap tertib penyelenggaraan pekerjaan teknik konstruksi; i. pelaksanaan evaluasi kinerja dan penyusunan laporan kegiatan pembinaan teknis konstruksi; dan j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas. Pasal 23 (1) Susunan Organisasi UPTD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf h, terdiri dari : a. Sub Bagian Tata Usaha b. Kelompok Jabatan Fungsional; (2) Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a mempunyai tugas: a. melakukan urusan administrasi, persuratan, kearsipan dan rumah tangga UPTD; b. melakukan tata usaha dan kelengkapan administrasi kepegawaian pada UPTD untuk proses lebih lanjut; c. menyusun dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya secara berkala; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan atau kepala UPTD. B A B V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 24 Kelompok Jabatan Fungsional dimaksud dalam Pasal 5 huruf i mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Pasal 25 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah karyawan dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi sesuai dengan bidang keahliannya dikoordinir oleh tenaga fungsional senior. (2) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (3) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

24 BAB VI TATA KERJA Pasal 26 Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan unit organisasi dilingkungan Dinas dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungannya maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta dengan instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugasnya. Pasal 27 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasai bawahannya dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku apabila terjadi penyimpangan. Pasal 28 Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dari bawahannya dan memberikan bimbingan serta petunjuk yang diperlukan. Pasal 29 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggungjawab kepada atasannya dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 30 Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah untuk digunakan sebagai bahan dalam penyusunan laporan dan sebagai bahan pembinaan kepada bawahannya. Pasal 31 Tembusan atas laporan kepada atasan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 32 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengadakan rapat secara berkala dalam rangka memberikan bimbingan kepada satuan organisasi bawahannya. B A B VII KETENTUAN PENUTUP

25 Pasal 33 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 40 Tahun 2011 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 20 Tahun 2013 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 34 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tulungagung. Ditetapkan di pada tanggal Tulungagung 4 Desember 2014 BUPATI TULUNGAGUNG, ttd Diundangkan di Tulungagung pada tanggal 15 Desember 2014 SEKRETARIS DAERAH SYAHRI MULYO ttd Ir. INDRA FAUZI, MM Pembina Utama Madya NIP. 19590919 199003 1 006 Berita Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 Nomor 59

26