BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perdagangan surat berharga merupakan cara untuk menarik dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh dividen per share (DPS), earning per share

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain setiap perusahaan harus mengembangkan usahanya yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan penting dalam menunjang perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hendak menyusun penelitian baru. Dimana penelitian sebelumnya dijadikan Nurjanti Takarini Hamidah Hendrarini (2011)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sutrisno (2003: 266) Rasio profitabilitas merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hal ini dikarenakan dalam pasar modal, perusahaan emiten dapat memperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia secara efektif, dengan di dukung oleh sumber-sumber lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan keuangan merupakan media informasi yang disajikan oleh

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan, alat ukur yang utama digunakan adalah laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh investor untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Return investasi dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset rill (tanah, emas, satu tahun, seperti saham dan oblogasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULAN. Investasi dapat dilakukan dalam bentuk investasi pada aspek fisik (real asset)

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Untuk mencapai tujuan tersebut,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER))

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik terdapat dua acuan yang paling dominan yang dapat dilakukan. Penilaian ini

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

PENGARUH CURRENT RATIO

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah gedung, perkantoran, mall, hotel,

Analisa Laporan keuangan

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manejemen keuangan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting bagi perusahaan, karena untuk mencapai tujuan perusahaan yang dikehendaki. Oleh karena itu, banyak para ahli yang mempelajarinya. Manejemen keuangan (Financial Management) menurut Agus dan Martono (2014:4) adalah sebagai berikut : Segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola aset sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Selanjutnya menurut Horne dan Wachowicz (2012:2) yang diterjemahkan oleh Mubarakah pengertian manajemen keuangan adalah : Manajemen keuangan (financial management) berkaitan dengan perolehan aset, pendanaan, dan manajemen aset dengan didasari beberapa tujuan umum. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan merupakan segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh, menggunakan dan mengelola aset sesuai dengan tujuan perusahaan. 10

11 2.1.2 Fungsi Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan manajemen (pengelolaan) mengenai bagaimana memperoleh aset, mendanai aset, dan mengelola aset untuk mencapai tujuan perusahaan. Dari definisi tersebut menurut Agus dan Martono (2014:4) terdapat 3 (tiga) fungsi utama dalam manajemen keuangan, yaitu : 1. Keputusan Investasi (Investment Decision) Keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aktiva apa yang akan dikelola oleh perusahaan. Keputusan investasi ini merupakan keputusan yang paling penting di antara ketiga keputusan lainnya. Hal ini karena keputusan investasi berpengaruh langsung terhadap besarnya rentabilitas investasi dan aliran kas perusahaan untuk waktu yang akan datang. 2. Keputusan Pendanaan (Financing Decision) Keputusan pendanaan ini menyangkut beberapa hal. Pertama, keputusan mengenai penetapan sumber dana yang diperlukan untuk membiayai investasi. Kedua, penetapan tentang perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau sering disebut struktur modal yang optimum. 3. Keputusan Pengelolaan Aktiva (Assets Management Decision) Apabila aset telah diperoleh dengan pendanaan yang tepat, maka aset tersebut memerlukan pengelolaan secara efisien. Pengalokasian dana yang digunakan untuk pengadaan dan pemanfaatan aset menjadi tanggungjawab manajer keuangan. Tanggungjawab tersebut menuntut manajer keuangan lebih memperhatikan pengelolaan aktiva lancar daripada aktiva tetap. 2.1.3 Tujuan Manajemen Keuangan Manajemen keuangan sebagai aktivitas memperoleh dana, menggunakan dana dan mengelola aset secara efisien membutuhkan beberapa tujuan dan sasaran. Menurut Agus dan Martono (2014:13) tujuan dari manajemen keuangan adalah Memaksimumkan nilai perusahaan (memaksimumkan kemakmuran pemegang saham) yang diukur dari harga saham perusahaan.

12 Selanjutnya menurut Brigham dan Houston (2010:132) yang diterjemahkan oleh Yulianto tujuan dari manajemen keuangan yaitu : Memaksimalkan kekayaan pemegang saham dalam jangka panjang, tetapi bukan untuk memaksimalkan ukuran-ukuran akutansi seperti laba bersih atau EPS. Berdasarkan tujuan manajemen keuangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari manajemen keuangan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan dan memaksimalkan kemakmuran pemegang saham. 2.2 Pasar Modal 2.2.1 Pengertian Pasar Modal Keberadaan pasar modal di suatu negara bisa menjadi acuan untuk melihat tentang bagaimana kegairahan atau dinamisnya bisnis negara yang bersangkutan dalam menggerakkan berbagai kebijakan ekonominya seperti kebijakan finansial dan moneter. Pendapat para ahli mengenai pasar modal antara lain: Menurut Fahmi dan Hadi (2011:41) : Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat dana perusahaan. Menurut Sunariyah (2011:4) : Pasar modal adalah suatu pasar (tempat,berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek.

13 Menurut Martalena dan Malinda (2011:2) : Pasar modal sebagai tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap modal, baik dalam bentuk ekuitas maupun hutang jangka panjang. Dapat disimpulkan pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (perusahaan) dengan memperjualbelikan saham dan obligasi maupun jenis surat berharga lainnya melalui jasa perantara pedagang efek. 2.2.2 Jenis-Jenis Pasar Modal Penjualan saham (termasuk jenis sekuritas lain) kepada masyarakat dapat dilakukan dengan beberapa cara. Umumnya penjualan dilakukan sesuai dengan jenis ataupun bentuk pasar modal dimana sekuritas tersebut diperjualbelikan. Menurut Sunariyah (2011:12) jenis-jenis pasar modal tersebut ada beberapa macam, yaitu : 1. Pasar Perdana (Primary Market) Penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan saham (emiten) kepada pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder. Dari uraian di atas menegaskan bahwa pada pasar perdana, saham yang bersangkutan untuk pertama kalinya diterbitkan emiten dan hasil penjualan saham tersebut keseluruhannya masuk sebagai modal perusahaan. 2. Pasar Sekunder (Secondary Market) Dimana saham dan sekuritas lain diperjualbelikan secara luas, setelah melalui masa penjualan di pasar perdana. Sehingga hasil penjualan saham di sini biasanya tidak lagi masuk modal perusahaan, melainkan masuk ke dalam kas para pemegang saham yang bersangkutan.

14 2.2.3 Manfaat Pasar Modal Menurut Martalena dan Malinda (2011:5) manfaat pasar modal adalah : 1. Pasar modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien. 2. Pasar modal sebagai alternatif investasi. 3. Memungkinkan untuk para investor memiliki perusahaan yang sehat dan berprospek baik. 4. Pelaksanaan manajemen perusahaan secara professional dan transparan. 5. Peningkatan aktivitas ekonomi nasional. 2.2.4 Instrumen Pasar Modal Menurut Sunariyah (2011:48) terdapat berbagai efek yang beredar di pasar modal Indonesia yaitu : 1. Saham Saham merupakan surat berharga yang paling dikenal masyarakat, saham ini terdapat dua jenis ada saham biasa dan saham preferen. Saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. 2. Obligasi Surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi dana (dalam hal ini pemodal) dengan yang diberi dana (emiten). 3. Right Surat berharga yang memberikan hak bagi pemodal untuk membeli saham baru yang dikeluarkan emiten. 4. Waran Hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang sudah ditentukan. 5. Reksa Dana Salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

15 2.3 Investasi 2.3.1 Pengertian Investasi Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana atau sumber yang mereka miliki untuk dikonsumsi saat ini atau di masa yang akan datang. Kegiatan investasi pada hakekatnya memiliki motif dan tujuan yang sama yaitu untuk mendapatkan keuntungan atau laba dalam jumlah tertentu. Investasi dapat diartikan sebagai berikut: Menurut Martalena dan Malinda (2011:1) : Investasi merupakan bentuk penundaan konsumsi masa sekarang untuk memperoleh konsumsi di masa yang akan datang, di mana di dalamnya terkandung unsur risiko ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut. Selain itu menurut Sunariyah (2011:4) investasi adalah Penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Dari beberapa pendapat para ahli di atas, ditarik kesimpulan bahwa investasi adalah penempatan sejumlah dana saat ini pada satu atau lebih aktiva yang dimiliki pada periode tertentu untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. 2.3.2 Bentuk- bentuk Investasi Menurut Fahmi dan Hadi (2011:7) Dalam aktivitasnya investasi pada umumnya dikenal ada dua bentuk, yaitu: 1. Real Investment Investasi nyata (real investment) secara umum melibatkan aset berwujud, seperti tanah, mesin-mesin, atau pabrik.

16 2. Financial Investment Investasi keuangan (financial investment) melibatkan kontrak tertulis, seperti saham biasa (common stock) dan obligasi (bond). 2.3.3 Tipe-tipe Investasi Menurut Fahmi dan Hadi (2011:7) terdapat dua tipe investasi yang dapat dipilih, yaitu : 1. Direct Investment Direct Investment (investasi langsung) adalah mereka yang memiliki dana dapat langsung berinvestasi dengan membeli secara langsung suatu aktiva keuangan dari suatu perusahaan yang dapat dilakukan baik melalui perantara atau berbagai cara lainnya. 2. Indirect Investment Indirect Investment (investasi tidak langsung) adalah mereka yang memiliki kelebihan dana dapat melakukan keputusan investasi dengan tidak terlibat secara langsung atau pembelian aktiva keuangan cukup dengan memegang dalam bentuk saham atau obligasi saja. 2.4 Laporan Keuangan 2.4.1 Pengertian Laporan Keuangan Sebelum manajer keuangan mengambil keputusan, manajer keuangan perlu memahami kondisi keuangan di suatu perusahaan. Untuk memahami kondisi keuangan perusahaan, diperlukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan. Di samping manajer keuangan, beberapa pihak di luar perusahaan juga perlu memahami kondisi keuangan perusahaan diantaranya adalah calon investor dan kreditur. Menurut Agus dan Martono (2014:51) laporan keuangan adalah sebagai berikut : Laporan keuangan (Financial Statement) merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu.

17 Menurut Irham Fahmi (2013:2) laporan keuangan yaitu : Merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut. Menurut Brigham dan Houston (2010:84) yang diterjemahkan oleh Yulianto, laporan keuangan adalah Beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis di atasnya, tetapi penting juga untuk memikirkan aset-aset nyata yang berada di balik angka tersebut. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan dan informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja suatu perusahaan tertentu. 2.4.2 Jenis-Jenis Laporan Keuangan Laporan keuangan yang dibuat perusahaan sangat bermanfaat bagi stakeholder. Stakeholder ini perlu mengetahui bagaimana kinerja perusahaan. Untuk itu, mereka tergantung pada laporan keuangan perusahaan yang diumumkan secara periodik sebagai sarana penyedia informasi mendasar tentang kinerja keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang biasa disajikan adalah neraca (balance sheet), laporan laba rugi (income statement) dan arus kas (cash flow). Di mana menurut David dan Kurniawan (2010:188) jenis laporan keuangan, yaitu : 1. Necara (Balance Sheet) Gambaran tentang penggunaan sumber dana (aktiva) dan sumber-sumber keuangan yang digunakan untuk membeli aktiva tersebut pada suatu saat (terdiri dari utang dan modal).

18 2. Laporan Laba Rugi (Income Statement) Laporan keuangan yang memperlihatkan pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan selama satu periode waktu. 3. Arus Kas (Cash Flow) Laporan keuangan yang memperlihatkan penerimaan kas dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama periode waktu tertentu. 2.4.3 Manfaat Laporan Keuangan Laporan keuangan memiliki beberapa manfaat menurut Agus dan Martono (2014:52) laporan yang baik dan akurat dapat menyediakan informasi yang berguna antara lain dalam : 1. Pengambilan keputusan investasi. 2. Keputusan pemberian kredit. 3. Penilaian aliran kas. 4. Penilaian sumber-sumber ekonomi. 5. Melakukan klaim terhadap sumber-sumber dana 6. Menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi terhadap sumber-sumber dana. 7. Menganalisis penggunaan dana. Selain itu juga menurut Irham Fahmi (2013:4) manfaat laporan keuangan adalah Mengukur hasil usaha dan perkembangan dari waktu ke waktu dan untuk mengetahui sudah sejauh mana perusahaan mencapai tujuannya.

19 2.5 Rasio Keuangan 2.5.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan dapat dipahami sebagai hasil yang diperoleh antara jumlah satu dengan jumlah lainnya. Perbandingan tersebut dapat memberikan gambaran relatif tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan. Menurut Irham Fahmi (2013:107) rasio keuangan adalah : Analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan dan dilihat oleh pihak investor sebagai satu pendukung dalam pengambilan keputusan. Selanjutnya menurut Hanafi dan Halim (2012:74) rasio keuangan adalah: Disusun dengan menggabungkan angka-angka di dalam atau antara laporan laba rugi dan neraca. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan adalah gabungan angka-angka yang ada di dalam atau antara laporan laba rugi dan neraca sebagai salah satu pendukung dalam pengambilan keputusan dan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. 2.5.2 Jenis-Jenis Rasio Keuangan Rasio keuangan diperoleh dengan cara menghubungkan elemen-elemen laporan keuangan. Secara garis besar terdapat 4 (empat) jenis rasio yang dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Menurut Sutrisno (2012: 215) yaitu : 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka pendeknya. Terdapat tiga alat ukur rasio likuiditas yaitu : Current Ratio, merupakan rasio yang membandingkan antara aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek.

20 Rumus : Quick Ratio, rasio yang menunjukan besarnya alat likuid yang paling cepat yang bisa digunakan untuk melunasi hutang lancar. Rumus : Cash Ratio, merupakan rasio yang membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan utang lancar. Rumus: 2. Rasio Leverage (Leverage Ratio), rasio ini digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Terdapat tiga rasio yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan yaitu: Total Debt to Total Asset Ratio, mengukur presentase besarnya dana yang berasal dari hutang. Rumus: Total Debt to Equity Ratio, merupakan imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri Rumus:

21 Time Interest Earned Ratio, mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa bunga dengan laba yang diperolehnya. Rumus: 3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio), rasio ini untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya. Terdapat empat rasio dalam rasio aktivitas, yaitu: Inventory Turnover, mengukur efektivitas manajemen perusahaan dalam mengelola persediaan. Rumus: Receivalbe Turnover, merupakan ukuran efektivitas pengelolaan piutang. Rumus: Fixed Asset Turnover, merupakan perbandingan antara penjualan dengan total aktiva tetap uang dimiliki perusahaan. Rumus: Total Assets Turnover, merupakan ukuran efektivitas pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan Rumus:

22 4. Rasio keuntungan (Profitability Ratio), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mendapatkan keuntungan. Rasio keuntungan ini dapat diukur dengan beberapa alat ukur, yaitu: Profit Margin, merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasikan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Rumus: Return On Asset, merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Rumus: Return On Equity, mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki. Rumus: Return On Invesment, kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan jumlah aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Rumus :

23 Earning Per Share, merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham pemilik. Rumus: 2.6 Saham 2.6.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu cara untuk mencari tambahan dana dan saham merupakan instrument utama yang diperdagangkan di pasar modal yang memiliki beberapa definisi menurut para ahli diantaranya : Menurut Fahmi dan Hadi (2011:68) definisi saham adalah : a. Tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada suatu perusahaan. b. Kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan dan di ikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegang sahamnya. c. Persediaan yang siap untuk dijual. Selanjutnya menurut Martalena dan Malinda (2011:12) saham adalah : Saham sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dapat disimpulkan saham merupakan surat bukti tanda kepemilikan suatu perusahaan yang di dalamnya tercantum nilai nominal, nama perusahaan dan di ikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya.

24 2.6.2 Jenis-Jenis Saham Secara umum ada dua macam jenis saham yang dikenal di pasar modal menurut Martalena dan Malinda (2011:13), yaitu : 1. Saham biasa memiliki karakteristik : Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuidasi. Hak klaim suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang ditetapkan pada rapat umum pemegang saham. Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam rapat umum pemegang saham. Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut di tawarkan kepada masyarakat. 2. Saham Preferen memiliki karakteristik : Pembayaran dividen dalam jumlah tetap. Hak klaim terlebih dahulu dibandingkan saham biasa jika perusahaan dilikuidasi. Dapat dikonversikan menjadi saham biasa. 2.6.3 Harga Saham Dalam melakukan investasi pada pasar modal khususnya saham, perubahan harga pasar menjadi perhatian penting bagi para investor, selain kondisi emiten dan keadaan perekonomiannya. Harga saham yang digunakan dalam melakukan transaksi di pasar modal merupakan harga yang terbentuk dari mekanisme pasar yaitu permintaan dan penawaran pasar. Menurut Jogiyanto H.M ( 2010:8 ) harga saham adalah : Harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal.

25 Selanjutnya harga saham menurut David dan Kurniawan (2010:3) adalah : Harga saham mencerminkan segala sesuatu yang diketahui tentang saham tersebut dan harga saham merupakan harga yang paling efisien. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa harga saham mencerminkan segala sesuatu tentang saham yang terbentuk dari adanya transaksi yang terjadi di pasar modal yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor. 2.6.4 Analisis Saham Setiap pelaku di pasar modal memerlukan suatu alat analisis untuk membantu dalam mengambil keputusan membeli, mempertahankan atau menjual saham. Terdapat dua tipe dasar analisis pasar untuk pedoman para pelaku di pasar modal setiap tipe mempunyai kelebihan masing-masing. Kedua tipe analisis tersebut adalah analisis fundamental dan analisis teknikal. Di dalam praktiknya para investor menggunakan kedua tipe analisis tersebut untuk transaksi saham mereka. 2.6.4.1 Analisis Fundamental Analisis fundamental merupakan analisis yang mencoba memperkirakan saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Analisis fundamental umumnya dilakukan dengan tahapan melakukan analisis ekonomi terlebih dahulu, diikuti dengan analisis industry dan akhirnya analisis perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.

26 Analisis fundamental menurut Martalena dan Malinda (2011:47) mengatakan bahwa : Analisis fundamental mempraktikkan harga saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut. Selanjutnya menurut David dan Kurniawan (2010:203) analisis fundamental adalah Studi tentang ekonomi, industri dan kondisi perusahaan untuk memperhitungkan nilai dari saham perusahaan. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa analisis fundamental adalah metode analisis yang dilakukan dengan data-data ekonomi dan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham, sehingga dapat mengidentifikasi saham mana saja yang memiliki prospek bagus di masa yang akan datang atau sebaliknya dapat mengetahui saham yang kurang bagus di masa depan. 2.6.4.2 Analisis Teknikal Analisis teknikal merupakan upaya untuk meperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut di waktu yang lalu. Pemikiran yang mendasari analisis tersebut adalah bahwa harga saham mencerminkan informasi yang relevan, bahwa informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga di waktu yang lalu dan karenanya perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan berulang. Analisis teknikal pada dasarnya merupakan upaya untuk menentukan kapan untuk membeli atau menjual saham dengan memanfaatkan indikator-indikator teknis atau menggunakan analisis grafik.

27 Manurut Darmadji dan Fakhrudin (2012:149) analisis teknikal adalah sebagai berikut : Analisis teknikal atau sering disebut chartist percaya bahwa perkembangan atau kinerja saham dan pasar di masa lalu merupakan cerminan kinerja ke depan Menurut David dan Kurniawan (2010:3) analisis teknikal adalah : Suatu jenis analisis yang selalu berorientasi kepada harga (pembukaan, penutupan, tertinggi dan terendah) dari suatu instrument investasi pada timeframe tertentu (price oriented). Berdasarkan pengertian di atas maka disimpulkan analisa teknikal adalah analisa tentang pergerakan harga saham yang didasarkan pada harga saham itu sendiri di masa lalu.

28 2.7 Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 PENELITIAN TERDAHULU No Peneliti Judul Hasil 1 Denies Priatinah Pengaruh ROI, EPS dan Prabandaru dan DPS terhadap Adhe Kusuma Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI periode 2008-2010 2 Hj. Henny Analisis Pengaruh EPS, Septiana Amalia ROI dan DER terhadap Penelitian ini menyimpulkan bahwa ROI, EPS dan DPS secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan siginifikan terhadap harga saham. Dan hasil uji parsial menunjukan ROI berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, dan DPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Penelitian ini menyimpulkan hasil EPS, ROI dan DER Harga Saham secara bersama-sama Perusahaan Farmasi di (simultan) terbukti BEI periode 2005-2007 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hasil uji parsial menunjukan EPS mempunyai pengaruh dominan terhadap harga saham pada perusahaan

29 3 Mursidah Nurfadillah 4 Siti Marfuatun dan Iin Indarti 5 Rescyana Putri Hutami Analisis Pengaruh EPS, DER dan ROE terhadap Harga Saham PT Unilever Indonesia Tbk periode 1999-2010 Pengaruh EPS, DER dan ROE terhadap Harga Saham Perusahaan LQ-45 Di BEI periode 2007-2009 Pengaruh DPS, ROE dan NPM terhadap Harga Saham Perusahaaan Industri Manufaktur yang farmasi yang telah go public. Hasil penelitian ini menyimpulkan EPS, DER, dan ROE secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Dan hasil uji parsial menunjukan bahwa EPS dan ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham sedangkan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham PT Unilever Indonesia Tbk. Menyimpulan hasil uji parsial EPS terdapat pengaruh terhadap harga saham sedangkan DER tidak berpengaruh terhadap harga saham dan ROE tidak berpengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan pengujian secara simultan EPS, DER dan ROE berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian ini menyimpulkan, bahwa DPS, ROE dan NPM secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga

30 tercatat di BEI periode 2006-2010 saham. Dan hasil uji secara parsial DPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham dan NPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. 2.8 Kerangka Pemikiran Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi di suatu negara. Menurut Martalena dan Malinda (2011:2) pasar modal sebagai tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap modal, baik dalam bentuk ekuitas maupun hutang jangka panjang. Dalam pasar modal investor akan memilih perusahaan yang baik atau menguntungkan untuk berinvestasi. Investasi menurut Sunariyah (2011:4) adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Tujuan utama investor pada umunya adalah mendapatkan keuntungan atau kekayaan. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan melakukan investasi di pasar modal, seperti melakukan pembelian saham. Dalam melakukan investasinya pada saham, keputusan investasi harus didasarkan pada informasi kinerja perusahaan terutama kinerja keuangan perusahaan. Hal ini disebabkan investasi dalam saham memberikan potensi keuntungan dan juga memberikan potensi kerugian bagi investor. Pemegang saham suatu perusahaan dapat disebut juga pemilik perusahaan tersebut sebesar prosentase jumlah lembar saham yang dimilikinya. Untuk melakukan analisis dan memilih saham terdapat pendekatan dasar, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Menurut David dan Kurniawan (2010:203) analisis fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri dan kondisi

31 perusahaan untuk memperhitungkan nilai dari saham perusahaan. Dan analisis teknikal menurut David dan Kurniawan (2010:3) adalah suatu jenis analisis yang selalu berorientasi kepada harga (pembukaan, penutupan, tertinggi dan terendah) dari suatu instrument investasi pada timeframe tertentu (price oriented). Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan invetasi secara ekonomi. Informasi keuangan digunakan oleh investor untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menjual atau mempertahankan saham tersebut. Dari laporan keuangan itu terdapat rasio-rasio keuangan diantaranya rasio profitabilitas yaitu Return On Invesment (ROI), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS). Agus dan Martono (2014:60) menyatakan bahwa Return On Investment (ROI) membandingkan laba setelah pajak dengan total aktiva. Di mana rasio ini merupakan suatu ukuran tentang efektifitas manajemen dalam mengelola investasinya. Return On Equity (ROE) menurut Agus dan Martono (2014:61) yaitu mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri. Rasio ini merupakan analisis untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemilik saham atas modal yang mereka investasikan. Earning Per Share (EPS) merupakan salah satu indikator yang dapat dijadikan pertimbangan sebelum berinvestasi. Menurut Fahmi dan Hadi (2011:77) Earning Per Share (EPS) adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki. Biasanya investor tertarik pada laba yang lebih besar karena merupakan salah satu indikator utama keberhasilan suatu perusahaan dan kesejahteraan (ekonomis) para pemegang sahamnya. Alasan investor membeli saham adalah untuk mendapatkan dividen, maka dapat dikatakan investor akan lebih meminati saham yang memiliki

32 Earning Per Share (EPS) yang tinggi dibandingkan dengan Earning Per Share (EPS) yang rendah karena cenderung membuat harga saham turun. Perhatian para investor di pasar modal adalah harga saham. Harga saham dalam penelitian ini merupakan harga saham dalam pengertian harga saham pasar sekunder. Pasar sekunder adalah pasar untuk memperdagangkan saham yang telah beredar. Harga saham dalam pasar sekunder di tentukan oleh para investor melalui permintaan dan penawaran. Harga saham memiliki nilai yang berbeda-beda setiap waktu. Jadi harga saham di pasar modal akan tergantung pada permintaan dan penawaran para investor terhadap suatu saham. Permintaan dan penawaran para investor yang membentuk harga saham dapat terjadi karena para investor sepakat terhadap harga satu saham. Berbagai penelitian telah dilakukan oleh para peneliti. Salah satunya adalah Denies Priatinah dan Prabandaru Ade Kusuma, Jurnal Vol. 1, No. 1, Tahun 2012 yang meneliti pengaruh ROI, EPS dan DPS terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2008-2010. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ROI, EPS dan DPS secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan siginifikan terhadap harga saham. Dan hasil uji parsial menunjukan ROI berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, dan DPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian, Hj. Henny Septiana Amalia, Jurnal Manajemen dan Akuntansi Vol. 11, No. 2, Oktober 2011 yang meneliti analisis pengaruh EPS, ROI dan DER terhadap harga saham pada perusahaan farmasi di BEI pada periode 2005-2007. Penelitian ini menyimpulkan hasil EPS, ROI dan DER secara bersama-sama (simultan) terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hasil uji parsial menunjukan EPS mempunyai pengaruh dominan terhadap harga saham pada perusahaan farmasi yang telah go public. Hasil penelitian, Mursidah Nurfadillah, Jurnal Manajemen dan Akuntansi Vol. 12, No. 1, April 2011 yang meneliti analisis pengaruh EPS, DER dan ROE terhadap harga saham pada PT Unilever Indonesia Tbk periode 1999-

33 2010. Hasil penelitian ini menyimpulkan EPS, DER, dan ROE secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Dan hasil uji parsial menunjukan bahwa EPS dan ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham sedangkan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham PT Unilever Indonesia Tbk. Hasil penelitian, Siti Marfuatun dan Iin Indarti, Jurnal Vol. 14, No. 1, Maret 2012 yang meneliti pengaruh EPS, DER dan ROE terhadap harga saham perusahaan LQ-45 di BEI pada periode 2007-2009. Menyimpulan hasil uji parsial EPS terdapat pengaruh terhadap harga saham sedangkan DER tidak berpengaruh terhadap harga saham dan ROE tidak berpengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan pengujian secara simultan EPS, DER dan ROE berpengaruh terhadap harga saham. Hasil penelitian, Rescyana Putri Hutami, Jurnal Vol. 1, No. 1, Tahun 2012 yang meneliti pengaruh DPS, ROE dan NPM terhadap harga saham perusahaaan industri manufaktur yang tercatat di BEI periode 2006-2010. Penelitian ini menyimpulkan, bahwa DPS, ROE dan NPM secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Dan hasil uji secara parsial DPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham dan NPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

34 Tabel 2.2 Kerangka Pemikiran Pasar Modal Investasi Saham Analisis Fundamental Analisis Teknikal Analisis Rasio ROI (X1) ROE (X2) EPS (X3) Harga Saham (Y) Keterangan : = Diteliti = Tidak diteliti

35 2.9 Hipotesis Penelitian Pengertian hipotesis menurut Nazir (2011:151) adalah keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks. Berdasarkan uraian kerangka pemikiran yang telah dilakukan, maka dapat ditarik hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah : Return On Invesment (ROI), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham baik secara parsial maupun secara simultan pada perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2013.