STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MAKALAH PANCASILA BERPERILAKU PANCASILA DISUSUN OLEH : NAMA : EKO RAHMANTO NPM : 11.01.2979 KELOMPOK PRODI : B : PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN : D3 - TEKHIK INFORMATIKA 03 NAMA DOSEN : IRTON,SE,M.SI
DAFTAR ISI ABSTRAKSI LATAR BELAKANG MASALAH PENDEKATAN PEMBAHASAN KESIMPULAN SARAN A B C D E F
A. ABSTRAKSI Pancasila dibentuk pada tanggal 1 Juni 1945 melaui siding BPUPKI pertama yang diprakarsai oleh Ir. Soekarno, Soepomo dan dr. Radjiman Widyodiningrat. Lalu pada tanggal18 Agustus 1945 disahkanlah Undang-Undang Dasar 1945 yang mana di dalamnya termuat lima isi rumusan yang yang kita kenal dengan istilah Pancasila. Keduduan dan fungsi Pancasila apabila kita kaji memiliki pengertian yang luas, baik dalam kedudukanyasebagai dasar negara, sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai ideologi bangsa juga sebagai kepribadian bangsa. Sebagai suatu nilai, Pancasila memberikan dasar-dasar bagi manusia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan tingkah laku manusia yang dapat diukur dari sudut baik atau buruk, sopan ataupun tidak sopan, susila ataupun tidak susila. Dengan demikian nilai-nilai Pancasila telah terjelaskan dalam suatu norma-norma moralitas atau etika. Sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dan juga contoh sikap dan perilaku. Nilai-nilai tersebut kemudian dijelaskan dalam suatu norma yang jelas. Salah satunya norma moral yaitu yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari.
A. Latar Belakang Puji syukur kita panjatkan kehadirah Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga makalah yang berjudul Berperilaku Pancasila dapat selesai meskipun masih ada kekurangan di dalamnya. Maklum ini pertama kali saya membuat makalah. Shalawat serta salam semoga tercurah pada Nabi Muhammad SAW. Sebagai warga Negara Indonesia kita telah mengenal Pancasila. Pada era globalisasi ini telah banyak orang yang melupakan dasar hukum di negara Indonesia, yang lebih memprihatinkan ada orang yang mau mengubah sila-sila dari Pancasila. Pada Pancasila tertulis lima sila yang berbunyi: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, dalam permusyawaratan dan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Tentu anda sudah hafal sila-sila tersebut. Bagaimanakah awal terbentuknya Pancasila. Kenapa dan untuk apa Pancasila dibuat. Apa makna sila -sila Pancasila. Lalu bagaimana cara kita mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila. Pada makalah ini, saya akan menjelaskan sedikit makna dan cara mengamalkan pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan saya membuat makalah ini adalah untuk mengigatkan kepada saya, anda, dan semua pembaca makalah ini tentang penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
C. Pendekatan Pada tanggal 29 Mei 1945 diadakan Sidang BPUPKI pertama,. Kemudian munculah tiga orang pembicara dalam siding tersebut yaitu M. Yamin, Soepomo dan Ir. Soekarno. Kemudian dr. Radjiman Widyodiningrat mendapat kesempatan yang pertama untuk mengeluarkan/ mengemukakan pemikiranya tentang dasar Negara yaitu di hadapan Sidang lengkap Badan Penyelidik. Dan keluarlah lima asas dasar negara Indonesia Merdeka menurut Mr. Muhammad Yamin yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Peri Kesejahteraan Rakyat Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno secara lisan (tanpa teks) berpidato tentang rumusan dasar Negara Indonesia yang akan dibentuknya. Ir Soekarno pu memberi nama dasar Negara Indonesia adalah Pancasila berasal dari bahasa Sanksekerta. Panca=Lima sedangkan Sila=Dasar, yang berarti Lima Dasar. Dan nama tersebut atas saran dari teman Beliau yang tidak mau disebutkan namanya. Mengenai nama Pancasila tersebut sebagai dasar negara secara bulat diterima oleh Sidang BPUPKI. Adapun kelima rumusan tersebut, yaitu : 1. Nasionalisme/ Kebangsaan Indonesia 2. Internasionalisme/ Peri Kemanusiaan 3. Mufakat/ Demokrasi 4. Kesejahteraan Sosial 5. Ketuhanan Yang Berkebudayaan
Setelah itu beliau mempunyai usul bahwa kelima rumusan tersebut dapat diperas menjadi Trisila. Yang rumusanya sebagai berikut : 1. Sosio Nasionalisme yaitu Nasionalisme dan Internasionalisme 2. Sosio Demokrasi yaitu Demokrasi dengan Kesejahteraan Rakyat. 3. Ketuhanan Yang Maha Esa Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaanya, kemudian keesokan harinya yaitu tanggal 18 Agustus 1945 disahkanlah Undang-Undang Dasar 1945 yang di dalamnya termuat isi rumusan lima prinsip sebagai satu dasar Negara yang diberi nama Pancasila. Adapun isi rumusan Pancasila tersebut, yaitu sebagai berikut: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan Yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Sejak itu perkataan Pancasila menjadi bahasa Indonesia dan menjadi istilah umum. Dalam alenia IV, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tidak termuat istilah Pancasila. Namun yang dimaksudkan Dasar Negara Republik Indonesia ialah Pancasila. Terutama dalam rangka pembentukan calon rumusan dasar Negara, yang didasarkan atas interpretasi historis kemudian secara spontan diterima oleh peserta sidang secara bulat.
D. PEMBAHASAN Pada sidang BPUPKI pertama dr. Radjiman Widyadiningrat mengajukan suatu masalah yaitu tentang suatu calon rumusan dasar Negara Indonesia, khususnya akan dibahas pada sidang tersebut. Kemudian ada tiga tokoh pembicara yang muncul pada siding tersebut yaitu Mohammad Yamin Soepomo dan Soekarno. Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam siding tersebut Ir. Soekarno berpidato tanpa teks mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian Soekarno memberinya nama Pancasila yang artinya lima dasar yang diambil dari bahasa Sanksekerta atas saran teman yang tidak mau disebut namanya. Pada tanggal 17 agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, keesokan harinya disahkan Undang-Undang Dasar 1945 termasuk Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya termuat isi rumusan sebagai satu dasar nnegara yang diberi nama Pancasila. Di dalam Pancasila terdapat nilai-nilai yang telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu sejak bangsa Indonesia belum mendirikan Negara,yang berupa nilai-nilai istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religious. Nilai-nilai tersebut telah ada dan melekat serta teramalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pandangan hidup. Jadi pancasila selain sebagai dasar Negara Indonesia juga sebagai pandangan hidup bangsa, jiwa dan kepribadian bangsa serta sebagai perjanjian serta luruh bangsa Indonesia saat mendirikan Negara. Nilai-nilai essensial yang terkandung dalam Pancasila yaitu : 1. Ketuhanan 2. Kemanusiaan 3. Persatuan 4. Kerakyatan 5. Keadilan
Inti Isi Sila-sila Pancasila Sila-sila Pancasila itu pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan yang sistematis. Meskipun dalam setiap sila mengandung nilai-nilai yang memilki perbedaan antara satu dengan yang lainya. Oleh karena itu meskipun pada uraian berikut menjelaskan nilai-nilai yang terkandung pada setiap sila, kesemuanya itu saling berhubungan dan tidak dapat dilepaskan keterkaitanya antara sila satu dengan sila lainya. Nilai-nilai yang terkandung pada setiap sila adalah sebagai berikut : 1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Meliputi dan mennjiwai keempat sila lainya. Bahwa negara yang didirikan dengan tujuan manusia sebagi makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu segala yang berkaitan dengan pelaksanaan penyelenggaraan Negara bahkan moral, politik, pemerintahan, hokum dan peraturan perundang-undangan, kebebasan, serta hak asasi warga Negara harus dijiwai nilainilai Ketuhanan Yang Maha Esa, misalnya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan dan memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama. 2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab Negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab. Suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada nurani manusia dalam hubungan norma-norma dan kebudayaan pada diri sendiri, sesama manusia, juga terhadap lingkunganya. Perwujudan nilai kemanusiaan sebagai makhluk yang berbudaya, bermoral dan beragama. Menjunjung tinggi HAM, menghargai atas kesamaan hak dan derajat tanpa membedakan seku, ras, keturunan, status social maupun agama. Mengembangkan sikap saling mencintai sesame manusia, tenggang rasa, tidak semena-mena terhadap sesama manusia.
3. Sila Persatuan Indonesia Walaupun beraneka ragam ras, suku, kelompok, golongan, agama tetapi tetap satu Indonesia, yang terkenal dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki Indonesia. Perbedaan bukan untuk dipermasalahkan, tetapi perbedaan adalah bawaan kodrat manusia dan juga cirri khas elemen-elemen yang membentuk Negara. Usaha kearah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan Negara adalah untuk melindungi segenap warganya dan seluruh tumpah darahnya. 4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan Hakikat rakyat adalahmerupakan sekelopok manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang bersatu dan bertujuan mewujudkan harkat dan martabat manusia dalam suatu wilayah negara. Rakyat adalah merupakan subjek pendukung pokok negara. Negara adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dengan demikian rakyat merupakan asal mula kekuasaan negara. Jadi pada sila keempat terkandung nilai demokrasi yang secara mutlak harus dilaksanakan dalam hidup negara. 5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Nilai keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia didasari dan dijiwai oleh keempat sila di atasnya. Dalam sila kelima terkandung nilai-nilai yang merupakan tujuan negara sebagai tujuan hidup bersama. Yaitu hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat, bangsa dan negara. Maka bersama-sama mewujudkan kesejahteraan seluruh warganya dan seluruh wilayahnya, juga mencerdaskan seluruh wargnya.sila tersebut juga sebagai dasar dalam pergaulan antar dan sesame negara di dunia.
E. KESIMPULAN Kita telah meliht dan membaca bahwa Pancasila memang baik diterapkan dalam kehidupan, baik individu dengan Tuhan, individu dengan individu lain, serta individu dengan masyarakat, bangsa dan negara. Sila-sila pada Pancsila memang mengandung nilai dan arti yang berbeda-beda tetapi kesemuanya itu merupakan suatu kesatuan yang saling menjiwai, mendasari, mengikat dan tidak dapat dipisahkan antara sila satu dengan sila yang lain. Beberapa contoh berperilaku Pancasila : 1. Memeluk satu agama yang diyakini dan taat beribadah 2. Berusaha bersikap adil terhadap semua orang dan mempunyai adab 3. Bersatu menjaga kerukunan sesama manusia 4. Menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah dan mufakat 5. Berusaha menjadi makhluk social yang berprinsip dan melakukan berinteraksi dengan orang lain F. SARAN Untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara diperlukan usaha yang cukup keras. Salah satunya dengan mempunyai nasionalisme tinggi, adanya kemauan gunamewujudkan negara Indonesia yang aman, adil, makmur, tentram dan nyaman bagi setiap orang yang berada di dalamnya. Sedikit demi sedikit kita terapkan nilai-nilai Pancsila dalam kehidupan sehari-hari, dengan cara berperilaku seuai nilai-nilai dan makna Pancasila, agar Pancasila dapat berfungsi dan bermanfaat sebagaimana mestinya yang diidam-idamkan oleh seluruh rakyat Indonesia. Saya mohon maaf atas kekurangan dan kesalahan dalam makalah makalah ini saya. Di samping itu karena ini juga untuk pertama kalinya membuat makalah. Atas saran dan kritiknya saya ucapkan terima kasih
DAFTAR PUSTAKA Darmo Dihardjo darji, dkk., 1979, Pancasila Suatu Orientasi singkat, Cet. 8, PN. Balai Pustaka, Jakarta. Kaelan, 1996, Filsafat Pancasila, Paradigma, Yogyakarta. Kaelan, 1995, Hakikat Sila-sila Pancasila, Dalam Ensiklopedi Pancasila Pariata Westra (Ed), Penerbit BPA, Yogyakarta