BAB I PENDAHULUAN. secara fisik dan mental. Dan tujuan dari pendidikan itu sendiri adalah sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk merubah suatu bangsa ke arah yang lebih

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini pembangunan bidang pendidikan merupakan bagian yang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

I. PENDAHULUAN. yang diatur di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan. Menurut Suharjo (2006: 1), pendidikan memainkan peranan. emosi, pengetahuan dan pengalaman peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal penting yang diperlukan bagi setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan suatu negara. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan global. Maka sebagai bangsa, kita perlu terus mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. manusia, pendidikan dapat mempengaruhi manusia dalam semua aspek

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan wawasan dan pandangan hidup yang berkembang. Pendidikan sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta nilai-nilai sehingga sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai kata kunci untuk menguak kemajuan bangsa. Tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR EKONOMI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Efektivitas pembelajaran di sekolah merupakan indikator penting yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, karena interaksi pembelajaran merupakan kegiatan inti

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu memecahkan masalah di sekitar lingkungannya. menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang. negara, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Perilaku-perilaku yang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal ini dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN. bangsa ditentukan oleh kreativitas pendidikan bangsa itu sendiri.kompleksnya

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan bagi setiap bangsa merupakan kebutuhan mutlak yang harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang. SD Negeri 2 Tambakboyo mempunyai visi sekolah yang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD) Oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan. memanfaatkan semua komponen yang ada secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran dirancang dan dilakukan semata-mata untuk. mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Undang-Undang Sisdiknas Pasal

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan menuntut tersedianya sumber daya manusia yang memiliki

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seorang atau. kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daya pendidik dan peserta didik. Usaha peningkatan mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pendidikan berkembang

I. PENDAHULUAN. menghadapi kehidupan nyata sehari-hari di lingkungan keluarga dan

BAB I 1.1 Latar Belakang UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Bab II Pasal 3 dikemukakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh para pendidik kepada anak didik dalam upaya mengembangkan potensi yang dimiliki anak agar menjadi dewasa. Pendidikan adalah proses yang di lakukan terus menerus dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental. Dan tujuan dari pendidikan itu sendiri adalah sebagai bahan untuk menentukan ke mana anak didik akan dibawa dan diarahkan sementara itu menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan suatu pola interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Seorang siswa dikatakan belajar apabila dapat mengetahui sesuatu yang dipahami sebelumnya, dapat melakukan atau menggunakan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat digunakannya termasuk sikap tertentu yang mereka miliki. Sebaliknya seorang guru yang dikatakan telah mengajar apabila dia telah membantu siswa untuk memperoleh perubahan yang dikehendaki. Guru sebagai fasilitator dalam proses belajar mengajar yang bertugas menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar yang lebih efektif dan efisien. Sebelum mengajar, guru harus 1

2 merencanakan kegiatan pengajaran secara sistematis, sehingga dapat terampil dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini guru sebaiknya melakukan berbagai upaya untuk peningkatan prestasi belajar siswa, hal tersebut merupakan tanggung jawab semua guru dalam memperoleh kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan hal di atas seorang guru dituntut untuk memiliki keterampilan mengajar seperti: keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan memberi variasi, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan mengelola kelas, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dan keterampilan menjelaskan. Dengan demikian keterampilan mengajar tersebut harus senantiasa dikembangkan oleh guru untuk mencapai tujuan pengajaran.seperti yang telah kita ketahui bahwa mengajar merupakan suatu sistem komplek dari sejumlah keterampilan untuk menyampaikan pesan terhadap seseorang mengajar dikatakan sistem yang komplek karena dalam mengajar, guru tidak hanya sekedar memberi informasi secara lisan kepada siswa, akan tetapi dalam mengajar guru harus dapat menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan anak aktif untuk belajar, sehingga guru harus melibatkan beberapa komponen dan kompetensi interaksi belajar mengajar. Guru harus memiliki keterampilan mengajar supaya tugas dan tanggung jawab guru dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Untuk mencapai tingkat efektifitas mengajar guru harus menguasai keterampilan dalam mengajar. Salah satu keterampilan yang harus dikuasai guru untuk mencapai tujuan pembelajaran ini adalah keterampilan menjelaskan.kegiatan menjelaskan dalam proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang mutlak dilakukan oleh guru,

3 karena apapun yang disampaikan, apa pun jenis sekolah, dan bagaimanapun tingkat umur siswa, maka kegiatan menjelaskan selalu harus dilaksanakan oleh guru, hanya saja cara penyampainannya dan kualitasnya yang berbeda-beda. Memberikan penjelasan merupakan salah satu aspek yang amat penting dari kegiatan guru dalam interaksi dengan siswa di kelas Keterampilan menjelaskan berarti mengorganisasikan materi pelajaran dalam tata urutan yang terencana secara sistematis, sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh siswa. dalam menerapkan keterampilan menjelaskan yang perlu diperhatikan adalah penjelasan dapat diberikan pada awal,tengah atau akhir pelajaran sesuai dengan keperluan, penjelasan harus relevan dengan tujuan, materi yang dijelaskan harus bermakna, dan penjelasan yang diberikan sesuai dengan kemampuan dan latar belakang siswa Kegiatan menjelaskan merupakan aktivitas mengajar yang tidak dapat dihindari oleh guru. Penjelasan di perlukan karena tidak terdapat dalam buku, sehingga guru harus menuturkan secara lisan apalagi pelajaran yang diajarkan adalah mata pelajarn IPA. Seperti yang kita ketahui bahwa mat pelajaran ini merupakan mata pelajran yang sangat vital kareayang dipelajari tentang alam dan kehidupan dan harus sesuai dengan fakta atau apa yang terjadi Ini berarti guru dituntut untuk mampu menjelaskan pelajaran dengan baik. menjelaskan bukanlah hal yang mudah dan ringan guru dituntut untuk harus bisa menjelaskan pembelajaran secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan satu dengan yang lain.penyampain informasi yang terencana dengan baik disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan pada hakikatnya fungsi utama menjelaskan adalah sebagai alat

4 komunikasi. Oleh karena itu keterampilan guru untuk menjelaskan masalah atau teori kepada siswa harus memenuhi sehingga siswa mudah menerima dan menyerapnya. Penjelasan oleh guru selain untuk memberikan pengalaman, juga untuk untuk meningkatkan kemampuan berpikir, mengungkapkan gagasan, dan untuk memperluas wawasan. Gagalnya seorang guru dalam mata pelajarn IPA sejalan dengan ketidakmampuan guru dalam keterampilan menjelaskan.tolak ukur dari ketidakmampuan itu adalah prestasi belajar siswa rendah, guru kurang terampil dalam menjelasakan pelajaran,tidak sesuai dengan standar atau batasan ukuran yang ditentukan. Karena itu keterampilan menjelaskan ini merupakan kompetensi guru yang sangat penting dikuasai oleh guru dalam rangka keberhasilan dalam belajar mengajar. Keterampilan menjelaskan merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting dalam proses belajar-mengajar,tidak hanya penting bagi siswa tetapi juga sangat penting bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.dengan penjelasan guru yang memicu siswa, maka siswa dapat berbalik mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan atau pendapat,pemikiran, dan perasaan yang dimiliki oleh siswa, selain itu dapat juga mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam belajar. Dalam memberikan penjelasan sering terjadi guru berbicara panjang lebar tentang hal-hal yang sebenarnya sangat tipis kaitannya dengan masalah pokok yang dijelaskan. Akibatnya, setelah berakhirnya penjelasan siswa tidak tahu apa yang dijelasakn oleh guru, dengan perkataan lain siswa tidak menangkap inti permasalahan yang dijelaskan oleh guru. Dalam kegiatan menjelaskan dibutuhkan

5 suatu ketelitian, kepaduan, keruntutan, dan kelogisan antar kalimat yang lain, antara satu bab dengan bab yang lainnya karena itu semua bab dalam buku itu saling berikatan atau saling berhubungan sehingga membentuk suatu penjelasan yang berikatan dan beruntut tentunya. Dalam kegiatan menjelaskan ini guru juga harus menyampaikan kata kata dengan bagus atau dengan kalimat yang runtut sehingga tidak membingungkan siswa, dengan begitu siswa akan lebih mudah paham dengan apa yang dijelaskan oleh guru. Dalam memberikan penjelasan guru haruslah kreatif dalam menyampaikan pelajaran karena kalau guru tidak kreatif siswa akan lebih cepat bosan dan tidak akan mengerti lagi apa yang dibilang oleh guru contohnya adalah guru mengajak siswa untuk bernyanyi dengan itu maka siswa akan merasa jenuh dengan pembelajaran. Penjelasan harus lah sesuai dengan latar belakang dan kemampuan siswa,dalam keterampilan menjelaskan ini guru sering kali menggunakan kata-kata yang kurang dimengerti oleh siswa, kemudian contoh-contohnya yang diberikan oleh guru saat menjelaskan hanya berpusat pada informasi yang ada pada buku saja dan tidak mencari contoh yang lain maka dengan itu siswa akan lebih sulit memahami pelajaran yang diberikan oleh guru apalagi mata pelajaran yang dijelaskan adalah mata pelajaran IPA seperti yang kita ketahui bahwa mata pelaran ini guru harus memberiakn contoh yang lain selain daripada yang ada dibuku, jika hanya mengandalkan yang dari buku saja siswa akan sulit memahaminya. Disamping itu cara mengajar guru menjelaskan juga belum sepenuhnya berjalan dengan baik, contohnya adalah kurangnya perencanaan awal guru dalam mejelaskan pelajaran, kurangnya strategi guru dalam menjelaskan, kurangnya penggunaan media dalam pelaksanaan pembelajaran, sementara itu mata pelajaran

6 yang diberikan oleh guru adalah mata pelajaran IPA yang seluruhnya menyangkut keadaan yang ada di sekitar kita Seperti yang kita ketahui bahwa mata pelajaran IPA sangat penting karena ilmunya bisa langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu pengetahuan alam berhubungan dengan cara memberi tahu tentang alam secara sistematis, sehigga pelajaran IPA bukan hanya pengumpulan fakta, konsep atau proses.pendidikan IPA diharapkan mampu menjadi wahana bagi peserta didik untuk dirinya sendiri dan alam sekitarnya.dalam pelajaran ini siswa cenderung berpikir bahwa mata pelajaran IPA sukar dan menjenuhkan karena belajar tentang pengetuhan alam maka guru harus menjelaskan pelajaran ini semenarik mungkin supaya siswa tidak merasa jenuh dalam belajar. Dalam proses pembelajaran guru kurang melakukan pergantiaan posisi dan gerak guru di dalam kelas, guru cenderung kurang memusatkan perhatian kepada siswa pada saat jam pelajaran, suara guru kurang jelas pada saat melakukan penjelasan, guru jarang memberikan pertanyaan kepada siswa sehingga siswa kurang paham tentang materi yang dijelaskan, Ditemukan sebagian peserta didik kurang berminat pada mata pelajaran tertentu hal ini tampak dari sikap mereka malas belajar,acuh tak acuh, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai sebagaimana yang diharapkan. Untuk mengatasi masalah tersebut hendaknya guru dapat membangkitkan motivasi belajar peserta didik, setiap guru hendaknya mempunyai keterampilan dalam menjelaskan dalam proses pembelajaran yakni melaksanakan atau menerapkan unsur-unsur dari keterampilan menjelaskan itu sendiri, sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan suasana kondusif dan berjalan dengan efektif dan efisien.

7 Selain itu, keterampilan menjelaskan ini juga belum seperti yang diharapkan. Berdasarkan pengamatan penulis pada salah satu SD Negeri di kecamatan Tiga Panah, guru terlalu lama menjelaskan sehinga siswa bosan dalam mengikuti pelajaran, suara guru terlau pelan sehingga siswa kurang memahami apa yang dijelaskan oleh guru tersebut. Hasil pengamatan tersebut muncul suatu pernyataan bagaimana keterampilan guru dalam menjelaskan pada proses pembelajaran IPA untuk menungkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran. Oleh karena itu guru diharapkan memiliki kemampuan dalam menjelaskan, guru juga harus tahu latar belakang atau kemampuan siswa seberapa mampu siswa menyerap materi pelajaran karena kalau guru tidak memahami kemampuan siswa guru tidak akan tahu sampe mana materi yang dipahami siawa. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang : Analisis Tentang Keterampilan Menjelasakan Pada Guru Dalam Mata Pelajaran IPA Di Kelas V SD Negeri Se-Kec Tiga Panah Tahun Ajaran 2016/2017. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Guru terlalu lama menjelaskan sehingga siswa bosan dalam mengikuti pelajaran. 2. Kurangnya perencanaan awal guru dalam menjelaskan pelajaran. 3. Kurangnya strategi guru dalam menjelaskan.

8 4. Kurangnya penggunaan media dalam pelaksanaan pembelajaran. 5. Guru kurang melakukan pergantiandan posisi dan gerak guru guru di dalam kelas. 6. Guru cenderung kurang memusatkan perhatian kepada siswa pada saat jam pembelajaran. 7. Suara guru kurang keras pada saat melakukan penjelasan. 8. Guru kurang memusatkan perhatian pada siswa sehingga siswa main-main pada saat pembelajaran. 9. Guru jarang memberikan pertanyaan kepada siswa sehingga kurang paham akan tentang materi yang diajarkan. 1.3. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifiksi masalah yang dikemukkan di atas, dan melihat keterbatasan penulis baik dari segi waktu, dana dan kemampuan pengetahuan, penulis membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu mengenai Keterampilan Menjelaskan Guru Dalam Mata Pelajaran IPA Semester Genap Di Kelas V SD Negeri Se-Kecamatan Tiga Panah Tahun Ajaran 2016/2017. 1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah gambaran keterampilan menjelaskan guru pada proses pembelajaran IPA kelas V semester genap di SD Negeri Se-Kecamatan Tiga Panah Tahun Ajaran 2016/2017?.

9 1.5. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui gambaran keterampilan menjelaskan guru pada proses pembelajaran IPA kelas V semester genap di SD Negeri Se- Kecamatan Tiga PanahTahun Ajaran 2016/2017. 1.6. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam mengoptimalkan keterampilan menjelaskan dalam proses pembelajaran. 2. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam menjelasakan dalam rangka menerapkan pembelajaran yang kondusif. 3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti yang berhubungan dengan keterampilan menjelaskan guru dalam proses pembelajaran.