PERBANDINGAN METODE ORDINARY LEAST SQUARE (OLS) DAN REGRESI ROBUST PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI JAWA TENGAH TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN METODE ORDINARY LEAST SQUARE (OLS) DAN REGRESI ROBUST

PERBANDINGAN METODE ORDINARY LEAST SQUARE (OLS) DAN REGRESI ROBUST PADA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA HARAPAN HIDUP DI PROVINSI JAWA TENGAH

PERBANDINGAN REGRESI METODE ROBUST DENGAN METODE OLS STUDY KASUS PENGARUH INFLASI DAN PDRB TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI JAWA TEGAH

PERBANDINGAN REGRESI ROBUST DENGAN OLS PADA PRODUKSI UBI JALAR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

ANALISIS DATA PANEL TIDAK LENGKAP DENGAN TEKNIK ESTIMASI LEAST SQUARE DUMMY VARIABLE (LSDV) (Studi Kasus pada Pertumbuhan Ekonomi Pulau Jawa)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI DI KOTA BOGOR PERIODE

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH ( )

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

BAB I PENDAHULUAN. untuk membentuk model hubungan antara variabel dependen dengan satu atau

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANGKATAN KERJA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN PENDEKATAN MULTIPLE LINIER REGRESSION

BAB III CONTOH KASUS. Pada bab ini akan dibahas penerapan metode robust dengan penaksir M

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL SPATIAL AUTOREGRESSIVE (SAR)

BAB I PENDAHULUAN. dependen disebut dengan regresi linear sederhana, sedangkan model regresi linear

PEMODELAN LAJU INFLASI DI PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI DATA PANEL

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

PEMODELAN KASUS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK METODE B-SPLINE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan teori konvergensi.

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

APLIKASI REGRESI DATA PANEL UNTUK PEMODELAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA BARAT TAHUN Oleh: Lastri Apriani Nurjannah

PERBANDINGAN MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TENGAH DENGAN METODE REGRESI LINIER BERGANDA DAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION SKRIPSI

PENGARUH SEKTOR EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PROVINSI RIAU. Dian Alfira Kasmita

Kata Kunci : Common Effect, Fixed Effect, Tingkat Kesejahteraan Masyarakat (IPM), Regresi Data Panel

SPATIAL AUTOREGRESSIVE MODEL DAN SPATIAL ERROR MODEL PADA PERTUMBUHAN EKONOMI SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DI EKS KARESIDENAN SURAKARTA

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya

PEMODELAN KASUS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK METODE B-SPLINE ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN

PEMODELAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED RIDGE REGRESSION

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. perbedaaan kondisi demografi yang terdapat pada daerah masing-masing.

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 3 METODE PENELITIAN. Wilayah dan pengumpulan data yang diambil adalah di Kabupaten Bekasi

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PDB) tahun tertentu dengan tahun sebelumnya. Perekonomian

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DENGAN REGRESI RIDGE PADA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PROVINSI JAWA TENGAH

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data).

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses pengumpulan data, peneliti sering menemukan nilai pengamatan

SKRIPSI. Disusun oleh: Alin Citra Suardi

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 01 Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Akan tetapi masih banyak ditemui penduduk yang tidak

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DKI JAKARTA

Analisis Pengaruh Sektor Pengangkutan dan Komunikasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Banyuwangi Tahun (PDRB)

Abstrak. Abstract. Pendahuluan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI BURUK BALITA DI JAWA TENGAH DENGAN METODE SPATIAL DURBIN MODEL SKRIPSI

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 17 No. 01 Tahun 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang sentralisasi menjadi struktur yang terdesentralisasi dengan

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

REGRESI ROBUST MM-ESTIMATOR UNTUK PENANGANAN PENCILAN PADA REGRESI LINIER BERGANDA

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. lebih variabel independen. Dalam analisis regresi dibedakan dua jenis variabel

ANALISIS PENGARUH PAD, DAU, DAK, PERTUMBUHAN EKONOMI, DAN KINERJA KEUANGAN DAERAH TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL DAERAH

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi,

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. hubungan ketergantungan variabel satu terhadap variabel lainnya. Apabila

METODE REGRESI DATA PANEL UNTUK PERAMALAN KONSUMSI ENERGI DI INDONESIA

PENGARUH PDRB, INFLASI DAN UMR TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

PEMODELAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI SPLINE

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BARANG DI SUMATERA UTARA OLEH KRISTINA PITURIA BUTAR-BUTAR

PENGGUNAAN METODA STEPWISE FORWARD UNTUK MENENTUKAN PERSAMAAN REGRESI LINIER BERGANDA (Studi Kasus : Jumlah Pendapatan di Kabupaten Tapanuli Utara)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

III. METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

Msi = x 100% METODE PENELITIAN

ESTIMASI PARAMETER PADA SISTEM PERSAMAAN SIMULTAN DENGAN METODE LIMITED INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (LIML) SKRIPSI

SKRIPSI JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Ketimpangan pendapatan adalah sebuah realita yang ada di tengah-tengah

Keywords : GDRP, learning distribution, work opportunity

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. independen dari listrik adalah satuan kilowatt (kwh), untuk minyak adalah

PERBANDINGAN METODE MCD-BOOTSTRAP DAN LAD- BOOTSTRAP DALAM MENGATASI PENGARUH PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

SUB SEKTOR PERTANIAN UNGGULAN KABUPATEN TASIKMALAYA SELAMA TAHUN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III. METODE PENELITIAN

PEMODELAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI DATA PANEL

JURNAL ILMIAH. Disusun oleh : Rafli Rinaldi

PENGARUH EKSPOR TERHADAP PENIGKATAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KOTA MEDAN (ANALISIS BASIS EKONOMI) PROVINSI SUMATERA UTARA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

ANALISIS DETERMINAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN

Transkripsi:

PERBANDINGAN METODE ORDINARY LEAST SQUARE (OLS) DAN REGRESI ROBUST PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI JAWA TENGAH TAHUN 2013 Muhammad Nasihin 1 dan Abdul Karim 2 1, email :muhnasihin08@gmail.com 2, email :abdulkarimcrb08@gmail.com Abstract High economic growth is a key condition for the sustainability of regional economic development. To measure the local economy by observing how much economic growth rate the region achieved as reflected by the increase of Gross Regional Domestic Product (GRDP). PDRB is one of the common indicators used to measure the success rate of economic development in a region / region, because the success of a development depends on the ability of the region to mobilize limited resources so as to make changes in a skruktural that can encourage the overall economic growth and balanced. This study aims to analyze how big these factors affect the level of GDP of regencies / cities in Java Tengan in the period 2013. Sources of data used in this study are secondary data in Central Java Central obtained from the Central Bureau of Statistics of Central Java Province in 2013. The variables used in this research are endogenous (Y) and exogenous (X) variables. Endogenous variables (Y) in the research is PDRB Agriculture while the variable (X) in the study there are 2 namely AngkaTPAK, and Wages. Using OLS method and ROBUST method of both methods is the best model that is on robus method. Keywords: OLS, Robust Regression,Gross Regional Domestic Product 1. PENDAHULUAN Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu daerah otonom yang memiliki batas wilayah tertentu dengan memiliki jumlah penduduk terbesar kedua dipulau Jawa yang sedang mengalami proses pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi di Jawa Tengah yang berlangsung secara menyeluruh dan berkesinambungan telah meningkatkan perekonomian perekonomian masyarakat.pencapaian hasil-hasil pembanguna di Provinsi Jawa Tengah sangat dipengaruhi oleh keberadaan kabupaten/kota yang berada pada wilayah tersebut termasuk sumberdaya yang dimilikinya.salah satu indicator yang penting untuk mengetahui kondisi ekonomi disuatu daerah atau provinsi dalam satu periode tertentu di tunjukan oleh data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).Nilai PDRB ini aaakan menjelaskan sejauh mana kemampuan daerah dalam mengelola atau memanfaatkan sumberdaya yang ada, selain itu, kondisi perekonomian secara keseluruhan disetiap daerah juga dapat dilihat dari seberapa besar jumlah belanja daerah bersangkutan.produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator yang biasa digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi 182

suatu wilayah/daerah. Karena keberhasilan suatu pembangunan sangat tergantung pada kemampuan daerah tersebut dalam memobilisasi sumberdaya yang terbatas adanya sedemikian rupa, sehingga melakukan perubahan struktural yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dan struktur ekonomi yang seimbang. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi suatu wilayah. Salah satu tujuan suatu negara adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya.salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi adalah pendapatan nasional.pendapatan nasional suatu negara dapat menunjukkan seberapa besar aktivitas perekonomian secara keseluruhan.konsep pendapatan nasional adalah ukuran yang paling sering dipakai sebagai indikator pertumbuhan ekonomi namun bukan satu- satunya indikator pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah sebuah proses, bukan merupakan suatu gambaran ekonomi pada suatu periode tertentu, ada perkembangan atau perubahan dan penggunaan waktu (Boediono, 1999). Sementara itu pembangunan daerah merupakan pembangunan yang dimaksudkan untuk mendorong, memberdayakan masyarakat, menumbuhkan prakarsa serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam rangka membangun daerahnya, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.pembangunan yang dilaksanakan daerah meliputi berbagai bidang, salah satunya pembangunan ekonomi. Arsyad (1999) berpendapat bahwa pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses di mana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. Sedangkan pembangunan ekonomi merupakan pembangunan yang pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka diperlukan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan distribusi pendapatan yang lebih merata.masalah pertumbuhan ekonomi di suatu daerah tergantung pada banyak faktor, salah satunya adalah kebijakan pemerintah itu sendiri.kebijakan pemerintah tersebut harus dikenali dan diidentifikasi secara tepat supaya pertumbuhan ekonomi dapat tercapai di suatu daerah.pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat diukur dengan melihat laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan.pembangunan ekonomi sebuah negara pada dasarnya bertujuan untuk mencapai kemakmuran masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Pertumbuhan ekonomi merupakan pertumbuhan output yang dibentuk oleh berbagai sektor ekonomi sehingga dapat menggambarkan bagaimana kemajuan atau kemunduran yang telah dicapai oleh sektor ekonomi tersebut pada suatu periode waktu tertentu. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Begitu juga pembangunan di daerah, sasaran utamanya adalah menciptakan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan, termasuk didalamnya pemerataan pendapatan antar daerah.untuk mencapai sasaran pembangunan tersebut, diperlukan perencanaan pembangunan ekonomi yang baik. 183

2. METODE PENELITIAN a. Sumber data dan variable penelitian Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder Produk Domestik Regional Bruto di Jawa Tengah yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah tahun 2013. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel endogenous(y) dan variabel eksogenous (X). Variabel endogenus (Y) dalam penelitian yaitu PDRB Pertanian sedangkan variabel (X) dalam penelitian ada 2 yaitu TPAK, Upah. b. Metode analisis Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda adalah teknik statistika yang digunakan untuk menentukan model hubungan satu variabel res-pon (Y) dengan melibatkan lebih dari satu variabel prediktor hingga p variabel prediktor dimana banyaknya p kurang dari jumlah observasi (n). Adapun model regresi berganda sebagai berikut : dimana Yi merupakan nilai variabel dependen dalam penga-matan ke-i,,,,..., adalah parameter yang tidak dike-tahui nilainya,,,..., adalah nilai dari variabel inde-penden dari pengamatan ke-i, dan adalah error random dan berdistribusi normal dengan rata-rata nol dan varians σ 2. OLS (Ordinary Least Square) OLS (Ordinary Least Square) merupakan metode regresi yang meminiimumkan jumlah kesalahan (error) kuadrat.metode estimasi parameter yang digunakan adalah metode OLS (Ordinary Least Square), yaitu menduga koefisien regre-si (β) dengan meminimumkan kesalahan (error). Adapun penaksir parameternya adalah sebagai berikut : Dimana adalah vektor dari parameter yang diestimasi berukuran (p + 1) 1, X adalah matriks variabel prediktor berukuran n (p + 1) dan yvektor observasi dari variabel respon berukuran n 1 Regresi Robust Regresi robust merupakan metode regresi yang digunakan ketika distribusi dari galat tidak normal atau adanya pencilan berpengaruh pada model (Ryan,1997). Metode ini merupakan alat penting untuk menganalisis data yang dipengaruhi oleh pencilan.robust artinya parameter model tidak banyak berubah ketika sampel baru diambil dari populasi.penggunaan umum dari regresi robust adalah pada data yang terdapat outlier. Deteksi outlier mencakup determinasi dimana residu(error = prediksi hasil aktual) adalah nilai positif atau negatif ekstrim. Outlier dapat benar-benar mengacau pada sample mean akan tetapi memili efek relatif kecil pada sample median. Metode regresi robust menurut Huber (1981: 43) mempunyai tiga estimasi, yaitu estimasi L (kombinasi linear dari statistik order/terurut), estimasi M (estimasi dengan maksimum likelihood) dan estimasi R (estimasi yang berasal dari uji rank).estimasi M lebih fleksibel dan dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah estimasi 184

multiparameter.dalam menentukkan estimasi parameter, pada aplikasinya estimasi M lebih mudah digunakan dibandingkan dengan estimasi maupun estimasi L. Dalam menilai hasil kedua metode dengan membandingkan standar error kedua metode dengan OLS yang terdapat outlier.apabila standar error yang dihasilkan metode regresi robust lebih kecil dari OLS, maka regresi robust dapat menganalisis data tanpa membuang outlier dan menghasilkan estimasi yang resisten terhadapoutlier.sehingga dapat dikatakan regresi robust dapat mengatasi kelemahan OLS terhadap pengaruh outlier. 3. HASIL PENELITIAN Tabel 1. Uji Normalitas Model p-value OLS 3.429e-10 Robust 3.429e-10 Berdasarkan tabel normalitas diatas diperoleh bahwa metode OLS berdistribusi normal sedangkan ROBUST tidak berdistribusi normal pada taraf signifikansi 5% Tabel 2. Uji Signifikansi Model Parameter OLS Robust Intercept 0.462 0.137 TK 3.42e-05 4.37e-07 UPAH 0.575 0.281 Berdasarkan uji signifikansi diatas diperoleh hasil untuk metode OLS terdapat 2 variabel yang signifikan yaitu Tenaga Kerja (TK), dan Upah. Sedangkan pada metode robust juga terdapat 1 variabel yang signifikan yaitu TK pada taraf signifikan 5%. Tabel 3. Parameter Model Parameter OLS Robust Intercept 2.440e+06 2.286e+06 TK 1.325e+01 1.132e+01 UPAH -1.918e+00-1.567e+00 Dari tabel parameter diatas maka di peroleh model sebagai berikut : OLS Robust n n n n 185

Tabel 4. Kriteria Kebaikan Model Model R-squared OLS 0.449 Robust 0.6137 Berdasarkan tabel kriteria kebaikan model diatas diperoleh nilai R-squared pada metode Robust lebih besar dibandingkan metode OLS sehingga dapat dikatakan bahwa model robust lebih baik dibandingkan metode OLS. Untuk nilai R-squared dari robust sendiri yaitu 0.6137yang berarti sebesar 61.04% model dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. 186

187

4. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis diatas diperoleh kesimpulan bahwa Pada metode OLS variabel yang signifikan adalah Tenaga Kerja (TK)dan sedangkan pada metode robust yaitu Tenaga Kerja (TK) Namun dari kedua metode tersebut model yang terbaik yaitu pada metode robus dengan nilai R-square sebesar 0.6137 188

6. REFERENSI Nursetyo, Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi Regional Terhadap Tingkat Kemiskinan Perkotaan (Studi Kasus 44 Kota di Indonesia Tahun 2007-2010), Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Tahun 2013 Badan Pusat Statistik. 2013. Jawa Tengah Dalam Angka 2013. Jawa Tengah: BPS Arsyad, Lincoln. 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Boediono. 1999.Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE. 189