KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 226/PER-DJPB/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN BENIH IKAN TAHUN 2018 DAFTAR FORMAT

2017, No dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No menetapkan Pedoman Umum Pemberian dan Pengelolaan Bantuan di Lingkup Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Menging

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2016, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015 tentang Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undan

2017, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah Di Kementerian Kelautan Dan Perikanan;

PERATURANMENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/PRT/M/2015 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

FORMULIR. 1. Formulir 1 surat pernyataan siap melaksanakan kegiatan

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang Undang Nomor 45 Tahun 2013 tentang T

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Pasal Permen 70/PERMEN-KP/2016 Rancangan Perubahan Keterangan

2. Undang Undang Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Bantuan Uang Muka Bagi Masyarakat Berpenghasilan Renda

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

BERITA NEGARA. No.1711, 2015 KEMENPORA. Belanja Barang. Pertanggungjawaban. Pengelolaan. Perubahan. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

TATACARA PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERIAN HIBAH

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b di atas, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaa

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG REHABILITASI SOSIAL RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DAN SARANA PRASARANA LINGKUNGAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 29/PER-DJPB/2017

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN-KP/2013 TENTANG

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Repu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Subsidi Pupuk. Tata Cara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Ekonomi Kreatif (Berita Negara Rep

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.24/Menhut-II/2013 TENTANG

PERJANJIAN KERJASAMA NOMOR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 02/PRT/M/2009

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN IMBAL JASA PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 29 /PER-DJPB/2017

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 14); 2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 15 Tahu

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 A TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

DRAFT HASIL RAPAT 15 JAN 18

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 30/PER-DJPB/2018

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 176 TAHUN 2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 194/PMK.05/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Nega

2017, No pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 158/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ANGGARAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN LANGSUNG PUPUK

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 225/PMK.05/2014 TENTANG

2017, No untuk pembangunan bendungan serta sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 202/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA UPAYA KHUSUS KEDELAI

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 282/Kpts/KU.210/4/2006 TENTANG

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN UJI MUTU OBAT PADA INSTALASI FARMASI PEMERINTAH

PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 207/PMK.02/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 225/PMK.05/2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM TAHUN ANGGARAN 2014

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Transkripsi:

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 36 /PER-DJPB/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN ALAT BERAT TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mensukseskan pembangunan kelautan dan perikanan yang berdaya saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat, maka diperlukan sarana perikanan budidaya melalui langkah-langkah Penyaluran Bantuan Alat Berat; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Alat Berat Tahun 2017; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pembentukan Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 4. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111);

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 136/M Tahun 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara; 7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.25/MEN/2012 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1); 8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340); 9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745); 10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2153); 11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 220); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN ALAT BERAT TAHUN 2017. Pasal 1 Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Alat Berat Tahun 2017 dimaksudkan sebagai pedoman bagi Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dalam penyaluran bantuan alat berat air hasil pengadaan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya untuk tahun anggaran 2017.

Pasal 2 Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Alat Berat Tahun 2017 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini. Pasal 3 Bentuk dan format kegiatan dan Laporan Pemanfaatan Bantuan Alat Berat sebagaimana tercantum dalam Lampiran II merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini. Pasal 4 Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 130/PER-DJPB/2016 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran dan Pemanfaatan Bantuan Alat Berat, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 5 Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 13 Maret 2017 DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA, ttd. SLAMET SOEBJAKTO

LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 36 /PER-DJPB/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN ALAT BERAT TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya pengembangan usaha berbasis pemanfaatan potensi sumber daya alam, Kementerian Kelautan dan Perikanan menginisiasi akselerasi pengembangan usaha budidaya perikanan melalui program peningkatan infrastruktur tambak budidaya. Untuk berjalannya kegiatan usaha budidaya tersebut sangat diperlukan prasarana seperti tambak/kolam serta jaringan irigasinya yang memadai sebagai fasilitas utama dalam penyediaan air yang cukup bagi media usaha budidaya ikan tersebut. Oleh karena itu dalam mendukung percepatan peningkatan infrastruktur tambak/kolam budidaya, Satker Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan mempunyai tanggung jawab untuk ikut berperan serta dalam penyediaan prasarana mendukung pengembangan usaha budidaya berupa alat berat. Pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi dan tambak serta kolam air tawar di satu sisi memerlukan biaya yang cukup besar, sedangkan pada sisi lain alokasi anggaran yang disediakan oleh pemerintah untuk rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana jumlahnya sangat terbatas. Hal ini menyebabkan pembangunan dan pengembangan usaha budidaya berjalan sangat lambat. Untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan tersebut, diperlukan partisipasi aktif dari pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan dan rehabilitasi tambak/kolam air tawar serta pemeliharaan jaringan irigasinya dengan menggunakan alat berat. Penyediaan alat berat ini diharapkan dapat mendorong kegiatan pengembangan sentra produksi perikanan terutama kawasan yang memiliki potensi unggulan di kawasan budidaya air payau dengan komoditas udang dan bandeng, serta kawasan budidaya air tawar dengan komoditas patin, nila, mas, serta lele sehingga diharapkan dengan tersedianya peralatan ini kegiatan pembangunan infrastruktur untuk pencetakan kolam dan tambak dapat menjadi lebih mudah.

B. Tujuan Tujuan penggunaan bantuan alat berat adalah untuk mendukung berjalannya kegiatan usaha di bidang kelautan dan perikanan. Prasarana seperti tambak/kolam serta jaringan irigasi yang memadai sangat diperlukan, dengan bantuan alat berat maka kegiatan pembangunan, rehabilitasi atau pemeliharaan prasarana tersebut akan menjadi lebih mudah. Indikator keberhasilan adalah tersalurkannya sebanyak 42 unit alat berat untuk penerima bantuan yang memenuhi kriteria. Sasaran bantuan alat berat adalah kelompok pembudidaya yang bergerak di bidang kelautan dan perikanan. C. Pengertian Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan: 1. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN. 2. Kuasa Pengguna Barang yang selanjutnya disebut KPB adalah kepala satuan kerja atau pejabat yang ditunjuk oleh Pengguna Barang untuk menggunakan barang yang berada dalam penguasaannya dengan sebaik-baiknya. 3. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa. 4. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan. 5. Biaya operasional adalah pembiayaan atas penggunaan alat berat yang antara lain mencakup biaya mobilisasi dan demobilisasi alat, bahan bakar, oli/pelumas, operator, helper, kerusakan besar, dan lain-lain. 6. Alat berat adalah mesin yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. 7. Pemeliharaan adalah proses perawatan rutin dan perbaikan kecil/ringan agar prasarana dan sarana budidaya tetap berfungsi secara optimal. 8. Dinas adalah dinas provinsi atau kabupaten/kota yang membidangi urusan kelautan dan perikanan. 9. Penyedia adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan alat berat.

BAB II PEMBERI BANTUAN, BENTUK BANTUAN, RINCIAN JUMLAH BANTUAN, PERSYARATAN PENERIMA BANTUAN, TATA KELOLA PENCAIRAN DANA BANTUAN, DAN PENYALURAN DANA BANTUAN A. Pemberi Bantuan Pemerintah Pemberi bantuan adalah Satuan Kerja Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan. B. Bentuk Bantuan Pemerintah Bantuan yang diberikan merupakan bantuan sarana/prasarana dalam bentuk barang berupa alat berat. C. Rincian Jumlah Bantuan Pemerintah Bantuan sarana/prasarana berupa alat berat akan diberikan sebanyak 42 unit untuk pembudidaya ikan. D. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah Penyaluran alat berat dapat diberikan kepada kelompok masyarakat, kelompok masyarakat hukum adat, lembaga swadaya masyarakat, lembaga pendidikan dan lembaga keagamaan, dengan kriteria sebagai berikut: 1. Persyaratan administrasi a. Kriteria calon penerima bantuan pemerintah sebagai berikut: 1) Kelompok masyarakat yaitu: a) diutamakan berbadan hukum; dan b) sudah atau akan melakukan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan. 2) Kelompok masyarakat hukum adat yaitu: a) telah mendapatkan penetapan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; dan b) melakukan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan. 3) Lembaga swadaya masyarakat yaitu: a) berbadan hukum; dan b) sudah atau akan melakukan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan. 4) Lembaga pendidikan yaitu: a) terdaftar pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, atau Kementerian Agama; dan

b) sudah atau akan melakukan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan. 5) Lembaga keagamaan yaitu : a) diutamakan berbadan hukum; dan b) sudah atau akan melakukan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan. b. menyampaikan usulan bantuan sarana alat berat yang ditandatangani oleh ketua/pimpinan calon penerima bantuan kepada kepala dinas; c. kepengurusan organisasi (ketua, sekretaris dan bendahara) bukan perangkat desa/kelurahan, pegawai ASN, TNI/POLRI; dan d. menandatangani surat pernyataan bermaterai 6.000 rupiah sebanyak 2 rangkap (Formulir 1). 2. Persyaratan Lokasi Pemanfaatan Kriteria lokasi yang harus dipenuhi dalam pemanfaatan alat berat adalah: a. memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan/dioptimalkan untuk kegiatan di bidang kelautan dan perikanan; dan b. lokasi pemanfaatan alat berat sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang peruntukannya di bidang kelautan dan perikanan kecuali dalam kondisi force majeur (keadaan darurat/kahar). E. Tata Kelola Pencairan Bantuan Pemerintah Organisasi pengelola bantuan alat berat mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya a. menetapkan petunjuk teknis penyaluran bantuan alat berat; b. menetapkan dan mensahkan calon penerima bantuan usulan dinas; c. melakukan pengadaan dan menyalurkan alat berat; d. melakukan pembinaan pemanfaatan alat berat; dan e. melakukan monitoring dan evaluasi pemanfaatan alat berat yang telah disalurkan. 2. Dinas Provinsi a. melakukan proses identifikasi, seleksi, dan verifikasi calon penerima bantuan; b. mengusulkan calon penerima bantuan yang memenuhi syarat (Formulir 3) kepada Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan dan dilengkapi dengan berita acara hasil identifikasi, seleksi, dan verifikasi (Formulir 2);

c. melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi pemanfaatan alat berat yang telah disalurkan; d. melakukan pemeriksaan dan memberi tanggapan/saran/koreksi terhadap rencana dan jadwal pemanfaatan alat berat yang dibuat oleh penerima bantuan (untuk penerima bantuan yang diusulkan oleh dinas provinsi); e. merekapitulasi laporan pemanfaatan alat berat di wilayah kerjanya dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan (Formulir 7); dan f. memberikan sanksi sesuai mekanisme yang ditetapkan dalam petunjuk teknis ini. 3. Dinas Kabupaten/Kota a. melakukan proses identifikasi, seleksi, dan verifikasi calon penerima bantuan; b. mengusulkan calon penerima bantuan yang memenuhi syarat (Formulir 4) kepada Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan dan dilengkapi dengan berita acara hasil identifikasi, seleksi, dan verifikasi (Formulir 2); c. melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi pemanfaatan alat berat yang telah disalurkan; d. melakukan pemeriksaan dan memberi tanggapan/saran/koreksi terhadap rencana dan jadwal pemanfaatan alat berat yang dibuat oleh penerima bantuan (untuk penerima bantuan yang diusulkan oleh dinas kabupaten/kota); e. melaporkan pemanfaatan dan pemeliharaan alat berat kepada dinas provinsi dan ditembuskan kepada Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan setiap 6 bulan (Formulir 6); dan f. memberikan sanksi sesuai mekanisme yang ditetapkan dalam petunjuk teknis ini. 4. Penerima bantuan a. menyusun tata cara penggunaan alat berat yang meliputi prosedur peminjaman, biaya operasional dan pemeliharaan yang dibebankan, tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak pengguna alat berat; b. membuat jadwal pemanfaatan setelah alat berat diterima dan melaporkannya kepada dinas untuk mendapatkan tanggapan/saran/koreksi; c. menyediakan biaya untuk operasional dan pemeliharaan alat berat;

d. melaporkan pemanfaatan dan pemeliharaan alat berat kepada dinas setiap 1 bulan sekali (Formulir 6); e. menyediakan lahan untuk penyimpanan alat berat bila sedang tidak digunakan; f. mengamankan dan memelihara alat berat yang berada dalam pengelolaannya secara rutin sesuai standar pemeliharaan pada buku manual dari produsen; g. melakukan service secara berkala sesuai buku manual dari produsen; dan h. menyediakan tenaga operator, tenaga mekanik dan tenaga pembantu (helper) untuk keperluan operasional dan pemeliharaan alat berat. F. Penyaluran Dana Bantuan Pemerintah 1. Sumber Pembiayaan Sumber pembiayaan untuk kegiatan pengadaan alat berat ini adalah DIPA No. SP.DIPA-032.04.1.465054/2017 tanggal 7 Desember 2016 Satker Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran 2017 dengan Akun 526xxx pada belanja barang dalam bentuk Belanja Peralatan dan Mesin untuk diserahkan kepada pemerintah daerah/masyarakat. 2. Mekanisme Usulan dan Penetapan Calon Penerima dan Calon Lokasi Calon penerima bantuan dapat mengusulkan kebutuhan alat berat sesuai dengan mekanisme sebagai berikut: Usulan dari kelompok masyarakat, kelompok masyarakat hukum adat, lembaga swadaya masyarakat, lembaga pendidikan dan lembaga keagamaan: a. Calon penerima bantuan mengusulkan permohonan bantuan alat berat kepada dinas, dengan melampirkan: 1) Profil bidang kelautan atau perikanan yang berisi data gambaran umum lokasi, data calon penerima; dan 2) Rencana pemanfaatan alat berat. b. Dinas melakukan identifikasi, seleksi, dan verifikasi terhadap calon penerima bantuan; c. Dinas menyampaikan usulan calon penerima bantuan yang sudah diverifikasi kepada Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan; dan d. Usulan calon penerima selanjutnya di evaluasi untuk ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA.

3. Penyaluran Penyaluran alat berat dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya langsung kepada penerima bantuan sesuai dengan tahapan sebagai berikut: Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan 2c 2a 2c Penyedia Dinas Provinsi 3 2a 2b Dinas Kabupaten/Kota 1 Kelompok masyarakat, kelompok masyarakat hukum adat, lembaga swadaya masyarakat, lembaga pendidikan dan lembaga keagamaan Diagram 1. Alur Mekanisme Usulan, Penetapan dan Penyaluran Alat Berat Keterangan: 1 : Kelompok masyarakat, kelompok masyarakat hukum adat, lembaga swadaya masyarakat, lembaga pendidikan dan lembaga keagamaan menyampaikan usulan kepada dinas provinsi/kabupaten/kota 2a 2b 2c : Usulan-usulan yang memenuhi persyaratan diteruskannya kepada Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan - Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya : Usulan yang memenuhi persyaratan dari Dinas Kabupaten/Kota ditembuskan kepada Dinas Provinsi : Penetapan penerima bantuan alat berat disampaikan dinas provinsi/kabupaten/kota 3 : PPK menandatangani kontrak pengadaan alat berat dengan penyedia, Penyedia melaksanakan pengadaan barang sesuai kontrak, kemudian disalurkan langsung kepada penerima bantuan.

BAB III PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN, KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI A. Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah 1. Setelah pekerjaan selesai, Penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan; 2. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK menugaskan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan. Hasil pemeriksaan dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan; 3. PPK melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh Penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, Penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikannya; 4. Serah terima bantuan alat berat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. serah terima dari Penyedia kepada PPK. b. serah terima dari PPK kepada KPA; c. serah terima dari KPA kepada KPB; dan d. serah terima dari KPB kepada ketua/pimpinan penerima bantuan (Formulir 5). B. Ketentuan Perpajakan Nilai barang dikenakan pajak pertambahan nilai sebesar 10%. C. Sanksi Sanksi kepada penerima bantuan dikenakan apabila penerima bantuan melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. tidak mengoperasionalkan dan memanfaatkan alat berat untuk kegiatan bidang kelautan dan perikanan dalam waktu 2 bulan; 2. tidak memelihara alat berat secara rutin sesuai standar pemeliharaan pada buku manual dari produsen; 3. tidak melakukan service secara berkala sesuai buku manual dari produsen; 4. tidak menyediakan tenaga operator, tenaga mekanik dan tenaga pembantu (helper) untuk keperluan operasional dan pemeliharaan alat berat; 5. tidak menyediakan lahan untuk penyimpanan alat berat yang aman; 6. tidak membuat dan melaporkan jadwal pemanfaatan alat berat;

7. menjaminkan, menggadaikan, memperjualbelikan alat berat ke pihak lain; 8. memberikan keterangan yang tidak benar terhadap pengawas intern dan ekstern pemerintah; dan/atau 9. tidak membuat laporan pemanfaatan alat berat setiap 1 (satu) bulan sekali yang ditujukan kepada dinas kabupaten/kota. Bentuk sanksi yang dikenakan adalah pengalihan alat berat kepada penerima bantuan lain yang memenuhi kriteria. Pengalihan menjadi wewenang dinas dengan tetap melakukan identifikasi, seleksi dan verifikasi kepada calon penerima yang baru serta dilengkapi dengan berita acara. Mekanisme pemberian sanksi adalah: 1. memberikan peringatan tertulis dan meminta segera ditindaklanjuti dalam jangka waktu 1 (satu) bulan. 2. apabila sampai dengan berakhirnya peringatan tertulis tidak ditindaklanjuti, maka alat berat dialihkan kepada penerima bantuan lain dan dilaporkan kepada Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan.

BAB IV PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN A. Pembinaan Pembinaan pemberian bantuan pemerintah dilakukan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya melalui Petunjuk Teknis dan Kepala Dinas, sesuai dengan kewenangannya. Pembinaan dapat dilakukan secara terpadu. B. Monitoring Monitoring dilakukan oleh Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan dan Dinas sesuai dengan tugas masing-masing : 1. Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan melakukan monitoring berdasarkan laporan yang disampaikan oleh dinas, apabila diperlukan dapat dilakukan monitoring ke lokasi. 2. Dinas melakukan monitoring pemanfaatan alat berat secara berkala sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali. Laporan hasil monitoring disampaikan kepada Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan. C. Evaluasi Dalam rangka meningkatkan kualitas operasional dan pemanfaatan alat berat maka perlu dilakukan evaluasi secara berkala, yaitu: 1. evaluasi yang dilakukan oleh dinas sekurang-kurangnya setiap 6 (enam) bulan sekali untuk mengetahui kesesuaian pemanfaatan alat berat, hasil pemanfaatan alat berat, dan ketaatan penerima bantuan untuk memelihara alat berat; 2. evaluasi yang dilakukan oleh Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan sekurang-kurangnya setiap 1 (satu) tahun sekali. Hasil evaluasi digunakan sebagai rekomendasi untuk meningkatkan pemanfaatan alat berat agar lebih optimal. D. Pelaporan Laporan perkembangan kegiatan pemanfaatan alat berat dilakukan secara berjenjang dari penerima bantuan ke dinas kabupaten/kota, selanjutnya dinas kabupaten/kota menyampaikan kepada dinas provinsi. Dinas provinsi merekapitulasi laporan pemanfaatan alat berat di wilayah kerjanya dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan. Laporan yang disampaikan minimal memuat: 1. data penerima bantuan dan alat berat; 2. foto-foto pelaksanaan pemanfaatan alat berat;

3. kompilasi perjanjian penggunaan alat berat pada tahun berjalan (Formulir 7); 4. permasalahan dan rekomendasi/upaya pemecahan masalah dalam pengelolaan alat berat; 5. tabel pemanfaatan alat berat; dan 6. tabel monitoring pemeliharaan/perbaikan alat berat. Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan 3 Dinas Provinsi 2 2 Dinas Kabupaten/Kota kelompok masyarakat, kelompok masyarakat hukum adat, lembaga swadaya masyarakat, lembaga pendidikan dan lembaga keagamaan 1 Keterangan: Diagram 2. Alur Pelaporan 1 : kelompok masyarakat, kelompok masyarakat hukum adat, lembaga swadaya masyarakat, lembaga pendidikan menyampaikan laporan pemanfaatan alat berat kepada dinas kabupaten/kota 2 : dinas kabupaten/kota menyampaikan laporan pemanfaatan alat berat kepada dinas provinsi tembusan Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan setiap 6 bulan sekali 3 : dinas provinsi menyampaikan rekapitulasi laporan pemanfaatan alat berat di wilayah kerjanya kepada Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan setiap 6 bulan sekali

BAB V PENUTUP Penyediaan alat berat merupakan salah satu kegiatan untuk mendukung penyediaan infrastruktur yang memadai dalam mendukung program Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kegiatan tersebut diharapkan dapat mendukung percepatan peningkatan produksi dan kesejahteraan masyarakat melalui usaha berbasis kelautan dan perikanan. Besar harapan petunjuk teknis ini bermanfaat dalam pelaksanaan Penyaluran Bantuan Alat Berat sehingga memenuhi kriteria yang tepat sebagai penerima bantuan dan lokasi. DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA, ttd. SLAMET SOEBJAKTO

LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 36 /PER-DJPB/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN ALAT BERAT TAHUN 2017 DAFTAR FORMAT KEGIATAN DAN LAPORAN NO. ISI LAMPIRAN 1. Formulir 1 surat pernyataan calon penerima bantuan 2. Formulir 2 berita acara identifikasi, seleksi dan verifikasi calon penerima bantuan 3. usulan calon penerima bantuan alat berat oleh dinas Formulir 3 provinsi 4. usulan calon penerima bantuan alat berat oleh dinas Formulir 4 kabupaten/kota 5. Formulir 5 berita acara serah terima 6. Formulir 6 contoh laporan pemanfaatan bantuan alat berat 7. Formulir 7 contoh perjanjian penggunaan alat berat DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA, ttd. SLAMET SOEBJAKTO

FORMULIR 1 SURAT PERNYATAAN CALON PENERIMA BANTUAN (KOP ORGANISASI CALON PENERIMA) SURAT PERNYATAAN [isi nama organisasi calon penerima] Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Jabatan Alamat penduduk] :. : Ketua/Kepala :. [isi sesuai dalam kartu tanda Menyatakan bahwa berkenaan dengan bantuan sarana alat berat yang diberikan kepada kami, dengan ini kami menyatakan: a. bersedia menerima, mengoperasionalkan dan memanfaatkan sarana alat berat yang diserahterimakan untuk kegiatan di bidang kelautan dan perikanan; b. memelihara alat berat secara rutin sesuai standar pemeliharaan pada buku manual dari produsen; c. melakukan service secara berkala sesuai buku manual dari produsen; d. bersedia dialihkan oleh dinas ke penerima bantuan lain yang memenuhi persyaratan apabila sarana alat berat tidak dimanfaatkan untuk kegiatan di bidang kelautan dan perikanan dalam waktu 2 bulan; e. menyediakan tenaga operator, tenaga mekanik dan tenaga pembantu (helper) untuk keperluan operasional dan pemeliharaan alat berat; f. menyediakan lahan untuk penyimpanan alat berat yang aman; g. bersedia menandatangani berita acara serah terima alat berat; h. bersedia membuat dan melaporkan jadwal pemanfaatan alat berat; i. tidak menjaminkan, menggadaikan, memperjualbelikan alat berat ke pihak lain; j. bersedia untuk memberikan keterangan yang benar terhadap pengawas intern dan ekstern pemerintah; k. bersedia membuat laporan pemanfaatan alat berat setiap 1 bulan sekali yang ditujukan kepada dinas kabupaten/kota; dan l. tidak akan menuntut Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan Perikanan, Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota. atau siapapun apabila dikenakan sanksi jika tidak melaksanakan huruf a s.d k sebagaimana dimaksud. Demikian pernyataan ini dibuat sebagai komitmen atas bantuan yang diberikan....,...... 2017 Materai Rp. 6.000,-... Ketua/Kepala

FORMULIR 2 BERITA ACARA IDENTIFIKASI, SELEKSI DAN VERIFIKASI CALON PENERIMA BANTUAN (KOP DINAS PROVINSI/KAB./KOTA) Berita Acara Identifikasi, Seleksi dan Verifikasi Calon Penerima Bantuan Alat Berat Tahun 2017 Provinsi/Kabupaten/Kota... Nomor :... Pada hari ini,... tanggal... bulan... tahun Dua Ribu Tujuh Belas, tim identifikasi, seleksi dan verifikator untuk Kegiatan Penyaluran Bantuan Alat Berat yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya untuk tahun anggaran 2017, telah melaksanakan identifikasi, seleksi dan verifikasi terhadap calon penerima bantuan kegiatan tersebut yaitu: 1. Nama kelompok : masyarakat/kelompok masyarakat hukum adat/lembaga swadaya masyarakat/ lembaga pendidikan/lembaga keagamaan [pilih salah satu] 2. Alamat : Hasil identifikasi, seleksi dan verifikasi dinyatakan.. (memenuhi/tidak memenuhi) kriteria dengan data terlampir. Demikian Berita Acara Identifikasi, Seleksi dan Verifikasi ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Tim identifikasi, seleksi dan verifikator Dinas.. Provinsi/Kabupaten/Kota 1. NIP. 2. NIP. 3. NIP. Mengetahui, Kepala Dinas.. Provinsi/Kabupaten/Kota... NIP.

FORM IDENTIFIKASI, SELEKSI DAN VERIFIKASI CALON PENERIMA BANTUAN A. Data kelompok masyarakat/kelompok masyarakat hukum adat/lembaga swadaya masyarakat/lembaga pendidikan/lembaga keagamaan [pilih salah satu] 1. Nama : 2. Alamat : 3. Status Akte Pendirian : Berbadan hukum/belum berbadan hukum [pilih salah satu] (lampirkan dokumen pendukung) 4. Tahun Pendirian : 5. Kepengurusan Organisasi - Ketua : Nomor HP : - Sekretaris : Nomor HP : - Bendahara : Nomor HP : 6. Anggota : 1... 2.... dst 7. Komoditas perikanan dan kelautan : 1.... 2..... dst 8. Luas Kawasan (Ha) : 9. Keterangan lainnya : B. Verifikasi Dokumen kelompok masyarakat/kelompok masyarakat hukum adat/lembaga swadaya masyarakat/lembaga pendidikan/lembaga keagamaan [pilih salah satu] No. Uraian Ada Tidak Ada 1. Usulan/proposal calon penerima bantuan 2. Rencana pemanfaatan alat berat 3. Surat pernyataan 4. Ketersediaan lahan untuk penyimpanan alat berat yang aman 5. Ketersediaan SDM yang mengoperasikan: 6. Kepengurusan organisasi (ketua, sekretaris dan bendahara) bukan kepala daerah, perangkat desa/kelurahan, pegawai ASN, TNI/POLRI 7. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pengurus dan anggota..,.. 2017 Tim identifikasi, seleksi dan verifikasi Dinas.. Provinsi/Kabupaten/Kota 1. NIP. 2. NIP. 3. NIP. Mengetahui, Kepala Dinas.. Provinsi/Kabupaten/Kota... NIP. Keterangan sewa/milik sendiri/ lainnya (sebutkan)

FORMULIR 3 USULAN CALON PENERIMA BANTUAN ALAT BERAT OLEH DINAS PROVINSI (KOP DINAS PROVINSI) Nomor : Perihal : Usulan Calon Penerima Bantuan Alat Berat Lampiran : 1 (satu) berkas Yth. Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan Di Tempat Sesuai dengan Berita Acara Identifikasi, Seleksi dan Verifikasi Calon Penerima Bantuan Kegiatan Penyaluran Bantuan Alat Berat Tahun 2017 di Provinsi... Nomor :...tanggal., bersama ini kami sampaikan usulan calon penerima bantuan alat berat yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk tahun anggaran 2017. 1. Nama kelompok masyarakat/kelompok masyarakat hukum adat/lembaga swadaya masyarakat/lembaga pendidikan/lembaga keagamaan [pilih salah satu] 2. Kepengurusan Organisasi Ketua Sekretaris Bendahara : : : : 3. Alamat : Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasih...,.. 2017 Kepala Dinas.. Provinsi... NIP.

FORMULIR 4 USULAN CALON PENERIMA BANTUAN ALAT BERAT OLEH DINAS KABUPATEN/KOTA (KOP DINAS KABUPATEN/KOTA) Nomor : Perihal : Usulan Calon Penerima Bantuan Alat Berat Lampiran : 1 (satu) berkas Yth. Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan Di Tempat Sesuai dengan Berita Acara Identifikasi, Seleksi dan Verifikasi Calon Penerima Bantuan Kegiatan Penyaluran Bantuan Alat Berat Tahun 2017 di Kabupaten/Kota... Nomor :... tanggal., bersama ini kami sampaikan usulan calon penerima bantuan alat berat yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk tahun anggaran 2017. 1. Nama kelompok : masyarakat/kelompok masyarakat hukum adat/lembaga swadaya masyarakat/lembaga pendidikan/lembaga keagamaan [pilih salah satu] 2. Kepengurusan Organisasi Ketua : Sekretaris : Bendahara : 3. Alamat : Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasih...,.. 2017 Kepala Dinas Kabupaten/Kota... NIP. Tembusan yth. Kepala Dinas Perikanan Provinsi.

FORMULIR 5 BERITA ACARA SERAH TERIMA BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG MILIK NEGARA (BMN) ALAT BERAT.. Nomor :../DPB.2/PL.510/BA.D2/../2017 Pada hari ini,.. tanggal.. bulan.. tahun Dua Ribu Tujuh Belas, yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : Jabatan : Kuasa Pengguna Barang.. Alamat : Bertindak untuk dan atas nama Menteri Kelautan dan Perikanan selaku Pengguna Barang, berkedudukan di (alamat kantor), untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU 2. Nama : Jabatan : Alamat : yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA Dengan ini menyatakan sebagai berikut: 2. PIHAK KESATU menyerahkan hasil pengadaan bantuan pemerintah dari Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja berupa barang kepada PIHAK KEDUA, sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini. 3. PIHAK KEDUA telah memeriksa dan menerima dengan baik hasil penyerahan barang/jasa dari PIHAK KESATU. 4. PIHAK KEDUA menyetujui kewajiban memelihara dan mengoperasikan barang/jasa hasil penyerahan dari PIHAK KESATU sesuai Petunjuk Teknis Pelaksanaan. 5. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan pada Berita Acara Serah Terima ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya berdasarkan persetujuan para pihak.

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandangani oleh Para Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut diatas, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. PIHAK KESATU Kuasa Pengguna Barang PIHAK KEDUA. NIP... Ketua/Kepala Mengetahui, Kepala Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota.. NIP. Tembusan disampaikan kepada yth: 1. Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta; 2. Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta; 3. Arsip.

FORMULIR 6 CONTOH LAPORAN PEMANFAATAN BANTUAN ALAT BERAT Laporan pemanfaatan alat berat disusun sebagai berikut:

FORMULIR 7 CONTOH PERJANJIAN PENGGUNAAN ALAT BERAT Pada hari ini tanggal bulan. Tahun., kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama :. Jabatan :. Alamat :. Dalam hal ini sebagai pemanfaat alat berat, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU 2. Nama :. Jabatan :. Alamat :. Dalam hal ini sebagai pengguna/pemakai, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA Kedua belah pihak telah sepakat mengadakan perjanjian pemanfaatan alat berat dengan ketentuan sebagai berikut: Pasal 1 Jenis dan Jumlah Alat Berat Pihak Kesatu melaksanakan pemanfaatan 1 (satu) unit alat berat Merk Type...kepada Pihak Kedua yang akan dipergunakan untuk kegiatan.. (sebutkan jenis penggunaannya) di lokasi. (kecamatan/desa). Pasal 2 Jangka Waktu Pemanfaatan alat berat disepakati selama... hari/jam terhitung sejak tanggal...perubahan jangka waktu pemanfaatan alat berat termasuk kegiatan lembur harus mendapat persetujuan dari PIHAK KESATU. Pasal 3 Angkutan Biaya Mobilisasi dan demobilisasi alat berat sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pihak Kedua. Pihak Kedua wajib mengembalikan alat berat sesuai waktu ke tempat yang telah ditentukan Pasal 4 Pembiayaan Pihak Kedua bertanggung jawab untuk menyediakan dan menanggung biaya yang dibutuhkan dalam pemanfaatan alat berat seperti BBM; pelumas; uang saku dan konsumsi Operator Mekanik; pengamanan alat; landasan kerja;

rintisan jalan ke lokasi; penggantian spare part, termasuk pergantian karena kerusakan kecil dan kelalaian pihak kedua, atau dan biaya-biaya lainnya yang timbul selama pemanfaatan alat berat. Pasal 5 Keamanan Alat Berat Keamanan alat berat secara utuh berikut keselamatan operator di lokasi kegiatan menjadi tanggung jawab Pihak Kedua. Kehilangan atau kerusakan pada perlengkapan alat berat tersebut selama jangka waktu perjanjian menjadi tanggungjawab Pihak Kedua, termasuk kecelakaan kerja alat berat yang diakibatkan kekurangan faktor pendukung operasional. Pasal 6 Sanksi Apabila alat berat tidak beroperasi akibat kesalahan Pihak Kedua dan bukan karena kerusakan alat, PIHAK KESATU berhak menarik/memindahkan alat tersebut ke tempat lain. Pasal 7 Perselisihan Apabila terjadi silang pendapat para pihak dalam pelaksanaan perjanjian pemanfaatan alat berat ini, maka akan diselesaikan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila dengan cara tersebut di atas permasalahan tidak dapat diselesaikan, maka akan ditempuh melalui jalur hukum sesuai ketentuan yang berlaku. Pasal 8 Penutup Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. Dibuat di : PIHAK KEDUA PIHAK KESATU.... Catatan : Contoh perjanjian ini sifatnya minimal, dimungkinkan pengguna alat berat menambah pasal-pasal tambahan yang diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku