BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
2016, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 31, Tam

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR RIAU, PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 140 TAHUN 2015 TENTANG STANDARDISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG WALIKOTA MALANG,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KER]A DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 124 TAHUN 2011 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NGAWI

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH PROVINSI BALI

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 33 TAHUN 2008 TAHUN 200 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH KOTA TEGAL

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KER]A PEMERINTAHAN DAERAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG STANDARDISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 17 SERI E

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR :

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA APARATUR PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan L

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG STANDARISASI SARANA PRASARANA KERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, tambahan Lembaran Negara R

2015, No Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KANTOR STAF PRESIDEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.523,2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.114, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Uraian Jabatan. Penyusunan. Pedoman

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT LEMBAGA SENSOR FILM

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I

2 Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 2. Peraturan Menteri Pendayagunaa

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

w w w.bpkp.go.id DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN UMUM SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 09/PER/M.KOMINFO/3/2012 TENTANG

BERITA NEGARA. Ombudsman RI. Organisasi dan Tata Kerja. PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI SERTIFIKASI ELEKTRONIK

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 15 Tahun 2007 Lampiran : - TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Teknologi Informasi. Komunikasi. Tata Kelola. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

2018, No Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Nega

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 58 TAHUN 2010

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lemba

2016, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Nega

2015, No Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19)

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2017

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG

2016, No Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2014 tentang Dokter Kepresidenan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 91); 4. Per

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA


BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG

2017, No Negara Bukan Pajak yang Berasal dari Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional pada Lembaga Administrasi Negara tidak sesuai lagi

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

Struktur Organisasi Museum Nasional

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

2016, No tentang Nilai dan kelas Jabatan Struktural dan Jabatan fungsional pada Kementerian Agama; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 136 TAHUN 2017 TENTANG

2013, No BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disebut LAN adalah lembaga pemerintah nonke

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG KELAS JABATAN DI UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Transkripsi:

No.31, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Standardisasi. Sarana. Prasarana. Kerja Pejabat. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG STANDARDISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEJABAT KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 16 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertahanan, dan Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 01 Tahun 2011 tentang Susunan dan Tata Kerja Jabatan Fungsional Tertentu dan Fungsional Umum Kementerian Pertahanan, perlu dilakukan pengaturan dalam rangka tertib administrasi; b. bahwa sarana prasarana kerja pejabat Kementerian Pertahanan sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Menteri Pertahanan Nomor Skep/834/ M/XII/2004 tentang Sarana dan Prasarana Kerja Pejabat Departemen Pertahanan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan organisasi Kementerian Pertahanan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang Standardisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pejabat Kementerian Pertahanan;

2012, No.31 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609); 3. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 16 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertahanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 469); 4. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 01 Tahun 2011 tentang Susunan dan Tata Kerja Jabatan Fungsional Tertentu dan Fungsional Umum Kementerian Pertahanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 31); 5. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 551); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTAHANAN TENTANG STANDARDISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEJABAT KEMENTERIAN PERTAHANAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri Pertahanan ini yang dimaksud dengan: 1. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertahanan. 2. Kementerian adalah Kementerian Pertahanan yang sebagai pelaksana fungsi pemerintah di bidang pertahanan. 3. Satuan kerja adalah satuan di lingkungan Kementerian yang menyelenggarakan kegiatan administrasi ketatausahaan, dan kerumahtanggaan, bagi satuan masing-masing meliputi pengurusan

3 2012, No.31 administrasi umum, administrasi pegawai, administrasi material, dan administrasi keuangan yang menjadi tanggung jawab pimpinan satuan tersebut. 4. Pejabat Kementerian adalah Pegawai Kementerian Pertahanan yang memegang jabatan struktural yaitu Menteri, Eselon I, II, III, dan IV. 5. Sarana kerja adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat yang secara langsung berfungsi sebagai penunjang proses kerja aparatur dalam meningkatkan kinerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. 6. Prasarana kerja adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses kerja aparatur dalam meningkatkan kinerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. 7. Sarana prasarana kerja adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan penunjang utama terselenggaranya suatu proses kerja aparatur dalam meningkatkan kinerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. 8. Standardisasi sarana prasarana kerja adalah pembakuan segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan penunjang utama terselenggaranya suatu proses kerja aparatur dalam meningkatkan kinerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. 9. Ruangan kantor adalah ruang untuk tempat melaksanakan pekerjaan, dengan ukuran luas dan alat perlengkapannya disesuaikan dengan kebutuhan serta memenuhi persyaratan estetika. 10. Ruang kerja adalah ruang yang disediakan untuk setiap pejabat dalam melaksanakan pekerjaannya; 11. Ruang tamu adalah ruang yang disediakan untuk menerima tamu; 12. Ruang rapat adalah ruang yang disediakan untuk tempat rapat antara pejabat dengan staf maupun pejabat dari Satker lain, atau pejabat dari instansi lain; 13. Ruang simpan adalah ruang yang disediakan untuk menyimpan barang-barang dan arsip; 14. Ruang spri/staf adalah ruang yang mengurusi administrasi dan pelayanan terhadap pejabat langsung; 15. Ruang tunggu adalah ruang yang disediakan untuk menunggu bagi para tamu yang akan menghadap pejabat; 16. Ruang istirahat adalah ruang yang disediakan bagi pejabat tertentu untuk beristirahat;

2012, No.31 4 17. Ruang pantry adalah ruang tempat menyimpan bahan makanan atau minuman; dan 18. Ruang toilet adalah ruang tempat untuk buang air kecil, buang air besar atau mencuci muka. 19. Perlengkapan kantor adalah alat yang dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan dan menurut jenis pekerjaan yang dilaksanakan. 20. Kendaraan dinas adalah kendaraan milik Pemerintah Republik Indonesia yang digunakan untuk kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi. Pasal 2 (1) Peraturan Menteri Pertahanan ini disusun dengan maksud sebagai pedoman standardisasi sarana dan prasarana kerja pejabat Kementerian Pertahanan. (2) Peraturan Menteri Pertahanan ini bertujuan untuk keseragaman sarana dan prasarana kerja guna kelancaran pelaksanaan organisasi sesuai dengan tugas dan fungsi. Pasal 3 (1) Penataan sarana dan prasarana kerja kementerian dilakukan berdasarkan azas tertib, adil, transparan, efisien, manfaat, keselamatan, kesejahteraan, kepatutan, dan akuntabel serta memperhatikan kemampuan keuangan negara. (2) Prinsip penataan sarana dan prasarana kerja dilakukan untuk: a. kelancaran proses pekerjaan; b. kelancaran hubungan kerja intern dan ekstern antar pejabat/pegawai; c. memudahkan komunikasi; d. kelancaran tugas pengawasan dan pengendalian; dan e. memudahkan pengamanan arsip dan dokumentasi. BAB II PENATAAN SARANA DAN PRASARANA KERJA Pasal 4 (1) Penataan sarana dan prasarana kerja pejabat Kementerian untuk menjamin: a. keselamatan, keamanan, kesehatan jasmani dan rohani; b. keleluasaan bergerak secara sehat dan teratur;

5 2012, No.31 c. cahaya dan ventilasi yang sehat dan baik serta tingkat kebisingan yang rendah; d. penataan yang bernilai estetika; e. kemungkinan perkembangan bagian kantor untuk perubahan sesuai perkembangan volume/beban kerja dan struktur organisasi. (2) Perencanaan, pengadaan, pendistribusian, pemeliharaan, pengamanan, penghapusan, penatausahaan, pengendalian dan pelaksanaan terhadap standardisasi sarana dan prasarana kerja pejabat di lingkungan Kementerian dilaksanakan oleh Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penataan sarana dan prasarana kerja pejabat Kementerian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Petunjuk Pelaksanaan. BAB III STANDARDISASI SARANA DAN PRASARANA Pasal 5 Standardisasi sarana kerja pejabat Kementerian terdiri atas: a. Menteri. 1. Meja kerja : 1 Buah 2. Kursi kerja : 1 Buah 3. Meja samping : 1 Buah 4. Kursi hadap : 2 Buah 5. Rak buku : 1 Buah 6. Filing cabinet : 2 Buah 7. Rak surat : 2 Buah 8. Kapstok : 1 Buah 9. Almari simpan : 2 Buah 10. Meja telephone : 1 Buah 11. Televisi : 1 Unit 12. Video/disk player : 1 Unit 13. AC : 46800 BTU 14. Jam dinding : 1 Buah 15. Lambang negara : 1 Buah

2012, No.31 6 16. Foto Pres/Wapres : 1 Buah 17. Bendera merah putih : 1 Buah 18. Kalender : 2 Buah 19. Cermin : 1 Buah 20. White board : 1 Buah 21. Komputer : 1 Unit 22. Laptop : 1 Unit 23. Internet : 1 Unit 24. CCTV controller : 1 Unit 25. Intercom : 1 Unit 26. Telephone lsng : 3 Unit 27. Telephone ext : 2 Unit 28. Faksimili : 1 Unit b. Wakil Menteri. 1. Meja kerja : 1 Buah 2. Kursi kerja : 1 Buah 3. Meja samping : 1 Buah 4. Kursi hadap : 2 Buah 5. Rak buku : 1 Buah 6. Filing cabinet : 2 Buah 7. Rak surat : 2 Buah 8. Kapstok : 1 Buah 9. Almari simpan : 2 Buah 10. Meja telephone : 1 Buah 11. Televisi : 1 Unit 12. Video/disk player : 1 Unit 13. AC : 46800 BTU 14. Jam dinding : 1 Buah 15. Lambang negara : 1 Buah 16. Foto Pres/Wapres : 1 Buah 17. Bendera merah putih : 1 Buah

7 2012, No.31 18. Kalender : 2 Buah 19. Cermin : 1 Buah 20. White board : 1 Buah 21. Komputer : 1 Unit 22. Laptop : 1 Unit 23. Internet : 1 Unit 24. CCTV controller : 1 Unit 25. Intercom : 1 Unit 26. Telephone lsng : 2 Unit 27. Telephone ext : 1 Unit 28. Faksimili : 1 Unit c. Eselon I. 1. Meja kerja : 1 Buah 2. Kursi kerja : 1 Buah 3. Meja samping : 1 Buah 4. Kursi hadap : 2 Buah 5. Rak buku : 1 Buah 6. Filing cabinet : 2 Buah 7. Rak surat : 2 Buah 8. Kapstok : 1 Buah 9. Almari simpan : 2 Buah 10. Meja telephone : 1 Buah 11. Televisi : 1 Unit 12. Video/disk player : 1 Unit 13. AC : 23400 BTU 14. Jam dinding : 1 Buah 15. Lambang negara : 1 Buah 16. Foto Pres/Wapres : 1 Buah 17. Bendera merah putih : 1 Buah 18. Kalender : 2 Buah 19. Cermin : 1 Buah 20. White board : 1 Buah

2012, No.31 8 21. Komputer : 1 Unit 22. Laptop : 1 Unit 23. Internet : 1 Unit 24. CCTV controller : 1 Unit 25. Intercom : 1 Unit 26. Telephone lsng : 2 Unit 27. Telephone ext : 1 Unit 28. Faksimili : 1 Unit d. Eselon II. 1. Meja kerja : 1 Buah 2. Kursi kerja : 1 Buah 3. Meja samping : 1 Buah 4. Kursi hadap : 2 Buah 5. Rak buku : 1 Buah 6. Filing cabinet : 2 Buah 7. Rak surat : 2 Buah 8. Kapstok : 1 Buah 9. Almari simpan : 2 Buah 10. Meja telephone : 1 Buah 11. Televisi : 1 Unit 12. Video/disk player : 1 Unit 13. AC : 18000 BTU 14. Jam dinding : 1 Buah 15. Lambang negara : 1 Buah 16. Foto Pres/Wapres : 1 Buah 17. Bendera merah putih : 1 Buah 18. Kalender : 2 Buah 19. Cermin : 1 Buah 20. White board : 1 Buah 21. Komputer : 1 Unit 22. Laptop : 1 Unit 23. Internet : 1 Unit

9 2012, No.31 24. CCTV controller : 1 Unit 25. Intercom : 1 Unit 26. Telephone lsng : 2 Unit 27. Telephone ext : 1 Unit 28. Faksimili : 1 Unit e. Eselon III. 1. Meja kerja : 1 Buah 2. Kursi kerja : 1 Buah 3. Meja samping : 1 Buah 4. Kursi hadap : 2 Buah 5. Rak buku : 1 Buah 6. Filing cabinet : 2 Buah 7. Kapstok : 1 Buah 8. Almari simpan : 1 Buah 9. Meja telephone : 1 Buah 10. Televisi : 1 Unit 11. AC : 14400 BTU 12. Jam dinding : 1 Buah 13. Kalender : 1 Buah 14. Cermin : 1 Buah 15. White board : 1 Buah 16. Komputer : 1 Unit 17. Laptop : 1 Unit 18. Internet : 1 Unit 19. Telephone ext : 2 Unit f. Eselon IV. 1. Meja kerja : 1 Buah 2. Kursi kerja : 1 Buah 3. Meja samping : 1 Buah 4. Kursi hadap : 1 Buah 5. Rak buku : 1 Buah 6. Filing cabinet : 1 Buah

2012, No.31 10 7. Kapstok : 1 Buah 8. Almari simpan : 1 Buah 9. Meja telephone : 1 Buah 10. Televisi : 1 Unit 11. AC : 12.600 BTU 12. Jam dinding : 1 Buah 13. Kalender : 1 Buah 14. Cermin : 1 Buah 15. White board : 1 Buah 16. Komputer : 1 Unit 17. Laptop : 1 Unit 18. Internet : 1 Unit 19. Telephone ext : 1 Unit g. Jabatan fungsional 1. Meja kerja : 1 Buah 2. Kursi kerja : 1 Buah 3. Rak buku : 1 Buah 4. Filing cabinet : 1 Buah 5. Kapstok : 1 Buah 6. Almari simpan : 1 Buah 7. Meja telephone : 1 Buah 8. Televisi : 1 Unit 9. AC : 12.600 BTU 10. Jam dinding : 1 Buah 11. Kalender : 1 Buah 12. Cermin : 1 Buah 13. White board : 1 Buah 14. Komputer : 1 Unit 15. Internet : 1 Unit 16. Telephone ext : 1 Unit Pasal 6 Standardisasi sarana kerja pejabat Kementerian, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Pertahanan ini.

11 2012, No.31 Pasal 7 Standardisasi Prasarana kerja pejabat Kementerian terdiri atas: a. Menteri. 1. Ruang kerja : 26 m 2 2. Ruang tamu : 45 m 2 3. Ruang rapat : 52 m 2 4. Ruang simpan : 6 m 2 5. Ruang spri : 104 m 2 6. Ruang tunggu : 105 m 2 7. Ruang istirahat : 26 m 2 8. Ruang pantry : 7 m 2 9. Ruang toilet : 9 m 2 b. Wamen. 1. Ruang kerja : 26 m 2 2. Ruang tamu : 45 m 2 3. Ruang rapat : 52 m 2 4. Ruang simpan : 6 m 2 5. Ruang spri : 40 m 2 6. Ruang tunggu : 30 m 2 7. Ruang istirahat : 26 m 2 8. Ruang pantry : 7 m 2 9. Ruang toilet : 9 m 2 c. Eselon I (Sekjen). 1. Ruang kerja : 13 m 2 2. Ruang tamu : 24 m 2 3. Ruang rapat : 24 m 2 4. Ruang simpan : 5 m 2 5. Ruang spri : 21 m 2 6. Ruang tunggu : 27 m 2 7. Ruang istirahat : 13 m 2 8. Ruang pantry : 6 m 2 9. Ruang toilet : 7 m 2

2012, No.31 12 d. Eselon I (Irjen). 1. Ruang kerja : 12 m 2 2. Ruang tamu : 21 m 2 3. Ruang rapat : 21 m 2 4. Ruang simpan : 5 m 2 5. Ruang spri : 18 m 2 6. Ruang tunggu : 24 m 2 7. Ruang istirahat : 11 m 2 8. Ruang pantry : 5 m 2 9. Ruang toilet : 6 m 2 e. Eselon I (Dirjen/Kabadan). 1. Ruang kerja : 11 m 2 2. Ruang tamu : 21 m 2 3. Ruang rapat : 21 m 2 4. Ruang simpan : 5 m 2 5. Ruang spri : 18 m 2 6. Ruang tunggu : 24 m 2 7. Ruang istirahat : 11 m 2 8. Ruang pantry : 5 m 2 9. Ruang toilet : 6 m 2 f. Eselon I (Sahli). 1. Ruang kerja : 11 m 2 2. Ruang tamu : 21 m 2 3. Ruang rapat : 21 m 2 4. Ruang simpan : 5 m 2 5. Ruang spri : 18 m 2 6. Ruang tunggu : 24 m 2 7. Ruang istirahat : 11 m 2 8. Ruang pantry : 5 m 2 9. Ruang toilet : 6 m 2 g. Eselon II (Ses). 1. Ruang kerja : 10 m 2

2. Ruang simpan : 2 m 2 Pasal 8 13 2012, No.31 2. Ruang tamu : 15 m 2 3. Ruang rapat : 15 m 2 4. Ruang simpan : 4 m 2 5. Ruang spri : 15 m 2 6. Ruang tunggu : 21 m 2 7. Ruang istirahat : 9 m 2 8. Ruang pantry : 4 m 2 9. Ruang toilet : 5 m 2 h. Eselon II (Ir/Dir/Kapus/Karo). 1. Ruang kerja : 9 m 2 2. Ruang tamu : 13 m 2 3. Ruang rapat : 13 m 2 4. Ruang simpan : 4 m 2 5. Ruang spri : 13 m 2 6. Ruang tunggu : 13 m 2 7. Ruang istirahat : 6 m 2 8. Ruang pantry : 4 m 2 9. Ruang toilet : 4 m 2 i. Eselon III 1. Ruang kerja : 8 m 2 2. Ruang tamu : 9 m 2 3. Ruang simpan : 4 m 2 j. Eselon IV 1. Ruang kerja : 7 m 2 2. Ruang simpan : 3 m 2 k. Jabfung 1. Ruang kerja : 7 m 2 Standardisasi prasarana kerja pejabat Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Pertahanan ini. Pasal 9 Standardisasi perlengkapan kantor pejabat Kementerian, terdiri atas: a. perabot kantor;

2012, No.31 14 b. alat peralatan elektronik kantor; c. alat peralatan bermesin; d. alat tulis kantor; e. papan informasi; f. peralatan alat ukur; g. alat-alat audio visual; h. alat-alat medis; i. perangkat sandi dan telekomunikasi; j. perlengkapan kearsipan; k. perlengkapan petugas keamanan; dan l. perlengkapan lain sesuai kebutuhan. Pasal 10 Standardisasi kendaraan dinas pejabat Kementerian, terdiri atas: a. Menteri. Kendaraan bermotor jenis sedan dengan isi silender diatur dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia. b. Wakil Menteri. Kendaraan bermotor jenis sedan dengan isi silender 2500 cc s.d. 3500 cc c. Eselon I Kendaraan bermotor jenis sedan dengan isi silender 2000 cc s.d 3500 cc d. Eselon II Kendaraan bermotor jenis sedan dengan isi silender 1800 cc s.d 2000 cc e. Eselon III Kendaraan bermotor jenis sedan dengan isi silender 1500 cc s.d 1800 cc f. Eselon IV Kendaraan bermotor jenis mini bus dengan isi silender 1300 cc s.d 1500 cc g. Kendaraan dinas operasional khusus/kendaraan dinas operasional lapangan, diatur tersendiri sesuai kebutuhan. Pasal 11 Kendaraan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf g, disediakan dan dipergunakan untuk kegiatan operasional khusus/ lapangan serta diperuntukkan bagi pegawai yang menjalankan tugas-tugas khusus/lapangan dan dapat diperuntukkan bagi antar jemput pegawai.

15 2012, No.31 Pasal 12 Standardisasi kendaraan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a sampai dengan huruf g, tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Pertahanan ini. BAB IV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 13 (1) Lantai ruangan yang sudah dipasang dengan granit, marmer, porselen, atau kayu yang sudah diplitur, tidak perlu dilapis dengan karpet dan sejenisnya. (2) Ukuran ruangan yang sudah ada dan melebihi ukuran standar sepanjang tidak melebihi kebutuhan, dapat dipertahankan. (3) Kendaraan dinas yang sudah ada dan melebihi ukuran standar, dapat dipertahankan. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Pada saat berlakunya Peraturan Menteri ini, maka Surat Keputusan Menteri Pertahanan Nomor : Skep/834/M/XII/2004 tentang Sarana dan Prasarana Kerja Pejabat Departemen Pertahanan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 15 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

2012, No.31 16 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 Desember 2011 MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, PURNOMO YUSGIANTORO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 5 Januari 2012 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, AMIR SYAMSUDIN