BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis inkuiri terbimbing yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengembangkan produk berupa Lembar Kegiatan Peserta Didik

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Peserta Didik (LKPD) IPA pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiono (2009: 297) penelitian R&D

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan adalah langkah langkah untuk mengembangkan

mengembangkan kemampuan baik kognitif, keterampilan (skill), serta sikap sosialnya terhadap manusia lain, lingkungan dan teknologi. Ace Suryadi (2014:

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN. define, design, develop, dan disseminate. Namun dalam pelaksanaannya,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan Peserta Didik (LKPD) IPA Modified Free Inquiry. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. tahap yaitu, pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu untuk. mengembangkan potensi diri dan sebagai katalisator bagi terjadinya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENGEMBANGAN. 4.1 Deskripsi Pengembangan LKS berbasis Inkuiri Terbimbing

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian pengembangan dengan model Research and

METODE PENELITIAN. yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974: 5) yaitu 4D model. Produk yang

BAB IV DESKRIPSI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

E-journal Prodi Edisi 1

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (R&D) bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa Lembar

BAB I PENDAHULUAN. knowledge, dan science and interaction with technology and society. Oleh

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Nested dengan Setting

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & menggunakan model penelitian R & D yaitu melalui 4-D model.

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), buku siwa, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research Development (penelitian

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

III. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Pembahasan Tentang Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada subtopik pembuatan indikator asam basa alami. Optimasi dilakukan di

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN: e-issn: Vol. 2, No 8 Agustus 2017

yang ditetapkan di sekolah yaitu 100% siswa memperoleh nilai 65.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science Process Skill Siswa di SMP Kelas VII. Jenis penelitian yang digunakan adalah (Research and Development). Penelitian R & D adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggung jawabkan. Produk yang dikembangkan meliputi Silabus, RPP dan LKS. Penelitian ini menggunakan model 4-D yang terdiri dari tahap pendefinisian (Define), tahap perencanaan (Design), tahap pengembangan (Develop), dan tahap penyebaran (Dessiminate) (Thiagarajan, 1997:5). Adapun penjelasan dari tahap-tahap pengembangan model 4-D ditunjukkan pada Gambar 4 dibawah ini. 51

Analisis awal Analisis siswa Define Analisis konsep Spesifikasi tujuan Desain produk/ pemilihan Design Silabus RPP LKS Rancangan Awal Validasi Dosen ahli Teman Sejawat Guru Revisi 1 Develop Uji coba terbatas Revisi 2 Uji coba Lapangan Revisi 3 Disseminate Produk akhir Gambar 3. Tahap-tahap Pengembangan Model 4-D 52

Penelitian menggunakan model 4-D menurut Thiagarajan (1997:5) yang terdiri dari tahap Define, tahap Design, tahap Develop, dan tahap Disseminate. 1. Define (Pendefinisian) Tahap ini bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan syaratsyarat pembelajaran. Dalam menentukan dan menetapkan syarat-syarat pembelajaran diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang dikembangkan perangkatnya. Pada fase ini, meliputi lima langkah pokok yaitu: analisis awal, analisis siswa, analisis konsep, dan analisis perumusan tujuan pembelajaran a. Front and Analysis(Analisis Ujung Depan) Tahapan pengembangan perangkat pembelajaran IPA Terpadu dilakukan dengan mendefiniskan kebutuhan-kebutuhan dalam proses pembelajaran seperti mendefinisikan tujuan pembelajaran, membatasi materi pelajaran yang disampaikan, mempelajari keseuian dnega kurikulum yang berlaku, tahap perkembanagan peserta didik dan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP dan LKS) yang digunakan. Pada tahap ini dilakukan observasi awal di SMP N 5 Sleman. Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kondisi dan fakta tentang pembelajaran IPA dilapangan.informasi yang diperoleh pada tahap ini yaitu tentang permasalahan yang timbul dalam pembelajaran IPA. 53

Permasalahan yang dapat didefinisikan antara lain: 1) Perangkat pembelajaran IPA yang digunakan masih belum terpadu, berdiri sendiri sesuai bidang kajian IPA seperti Biologi, Fisika dan Kimia. 2) Pendekatan Pembelajaran yang digunakan kurang inovasi. 3) Beberapa guru masih sebagai pusat pembelajaran (teacher centered) seperti ceramah. 4) Kepasifan siswa dalam proses pembelajaran dan banyak siswa yang kurang memperhatikan guru saat proses pembelajaran 5) Siswa jenuh pada suasana proses pembelajaran sehingga mereka ramai sendiri. Berdasarkan permasalahan tersebut, dijadikan sebagai dasar untuk mengembangkan perangkat pembelajaran IPA Terpadu. b. Learner Analysis (Analisis Siswa) Analisis siswa merupakan telaah karakteristik siswa yang meliputi kemampuan, latar belakang pengetahuan, dan tingkat perkembangan kognitif siswa. Dari hasil analisis ini nantinya akan dijadikan kerangka acuan dalam menyusun materi pembelajaran.menurut teori belajar Piaget perkembangan anak dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu sensorimotor (0-2 tahun), praoperasional (2-7 tahun), operasional kongkret (7-11 tahun), dan operasional formal (11 tahun sampai dewasa). 54

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah siswa SMP Negeri 5 Sleman kelas 1 dengan usia antara 12-14 tahun, maka sesuai dengan teori Piaget siswa pada kelompok usia seperti itu berada dalam tahap operasional formal atau mereka telah mampu berpikir abstrak. Jadi, pada tahap ini para siswa sudah mampu menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih baik dan kompleks dari pada anak yang masih berada dalam tahap operasional kongkret. Oleh karena itu, peneliti menerapkan pendekatan inquiry terbimbing. c. Task Analysis (Analisis Tugas) Analisis tugas dilakukan untuk mengidentifikasi struktur materi yang akan dipelajari.hasil analisis tugas tertuang pada perangkatpembelajaranyang digunakan dalampenelitian.penyusunan perangkat pembelajaran berpedoman padastandar kompetensi dan kompetensi dasar IPA KTSP SMP 2006. Adapun materi pokok yang akan disusun dalam pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah materi yang terangkum dalam sebuah tema Hujan Asam dengan rincian materi pokok sebagai berikut: 1. Perubahan wujud zat 2. Asam basa 3. Ekosistem 55

d. Concept Analysis(Analisis Konsep) Analisis konsep dilakukan dengan mengidentifikasi konsepkonsep utama yang akan diajarkan dan menyusunnya secara sistematis sesuai urutan penyajiannya dan merinci konsep-konsep yang relevan, sehingga membentuk suatu peta konsep. Dari analisis konsep yang dilakukan didapatkan suatu peta konsep. e. Specifying Instructional Objective(Analisis Tujuan Pembelajaran) Perumusan tujuan pembelajaran ini merupakan dasar untuk mendesain perangkat pembelajaran dan penyusunan evaluasi. Adapun tujuan pembelajaran untuk masing-masing konsep utama adalah sebagai berikut: 1. Standar Kompetensi (SK) 3. Memahami wujud zat dan perubahannya (fisika) 2. Memahami klasifikasi zat (kimia) 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem (biologi) 2. Kompetensi Dasar (KD) 3.4 Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dansuhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 2.1 Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat. 7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan 56

3. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui kerja kelompok siswa dapat melakukan percobaan perubahan wujud zat yang terjadi pada proses hujan asam dengan benar. 2. Melalui percobaan siswa dapat mengamati perubahan wujud zat dengan benar. 3. Melalui permasalahan siswa dapat menentukan hipotesis proses perubahan wujud zat pada saat hujan asam. 4. Melalui kerja kelompok dan hasil prcobaan siswa dapat mengkomunikasikan tentang peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 5. Melalui percobaan siswa dapat menyimpulkan percobaan perubahan wujud zat pada proses terjadinya hujan asam dengan benar. 6. Melalui pemutaran video siswa dapat menjelaskan mekanisme hujan asam dengan benar. 7. Melalui diskusi dan hasil percobaan siswa dapat menyebutkan penyebab terjadinya hujan asam dengan benar. 8. Melalui kerja kelompok siswa dapat mengidentifikasi polutan yang dapat menyebabkan hujan asam dengan benar. 9. Melalui diskusi siswa dapat menggunakan indikator universal/ ph stick sebagai alat petunjuk asam atau basa pada larutan dengan benar dan hati-hati 10. Melalui kerja kelompok siswa dapat mengkomunikasikan tentang hasil percobaan hujan asam dengan benar. 11. Melalui penyelidikan siswa dapat menyimpulkan percobaan asam basa dengan benar. 12. Melalui hasil percobaan siswa dapat mengelompokkan sifat asam dan basa pada larutan dengan benar. 57

13. Melalui percobaan siswa dapat mengamati pengaruh hujan asam terhadap lingkungan. 14. Melalui kerja kelompok siswa dapat melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh hujan asam terhadap benda dan tumbuhan yang ada di sekitar lingkungan dengan benar. 15. Melalui hasil percobaan dan diskusi kelompok siswa dapat mengkomunikasikan pendapat tentang dampak terjadinya hujan asam. 16. Melalui diskusi kelompok siswa dapat mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat hujan asam. 17. Melalui kerja kelompok dan hasil percobaan siswa dapat menyimpulkan hasil percobaan pengaruh hujan asam dengan benar. 4. Indikator Pembelajaran 3.4.1 Melakukan percobaan perubahan wujud zat pada proses terjadinya hujanasam. 3.4.2 Mengamati percobaan mengenai perubahan wujud zat pada proses terjadinya hujan asam 3.4.3 Memprediksi sesuai dengan permasalahan yang ada pada LKS 3.4.4 Mengkomunikasikan atau mengemukakan pendapat tentang peran kalor dalam mengubah wujud zat dansuhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 3.4.5 Menyimpulkan percobaan perubahan wujud zat pada proses terjadinya hujan asam 2.1.1 Melakukan percobaan terhadap macam-macam larutan dengan menggunakan stick ph untuk menentukan sifat asam atau basa. 2.1.2 Mengkomunikasikan tentang hasil percobaan asam dan basa. 58

2.1.4 Menyimpulkan percobaan asam basa yang telah di lakukan dalam LKS. 2.1.5 Mengelompokkan sifat larutan asam basa pada peristiwa hujan asam 7.4.1 Mengkomunikasikan mekanisme terjadinya hujan asam 7.4.2 Menyebutkan penyebab terjadinya hujan asam 7.4.3 Mengamati lingkungan sekitar dan studi literatur siswa dapatmengidentifikasi polutan yang dapat menyebabkan hujan asam. 7.4.1 Mengamati pengaruh hujan asam terhadap lingkungan sekitar. 7.4.2 Melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh hujan asam terhadap benda dan tumbuhan yang ada di sekitar lingkungan. 7.4.3 Mengkomunikasikan tentang dampak terjadinya hujan asam 7.4.4 Upaya yang dapat dilakukan manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat hujan asam. 7.4.5 Menyimpulkan hasil percobaan pengaruh hujan asam sesuai pada LKS 2 2. Tahap perancangan (Design) Tahap ini bertujuan untuk menyiapkan desain perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan dengan langkah yaitu: a. Pemilihan format perangkat pembelajaran (silabus, RPP, dan LKS) b. Desain awal perangkat pembelajaran Desain pengembangan perangkat pembelajaran IPA Terpadu iniadalah sebagai berikut: menentukan tema Hujan 59

Asam kemudian menentukan materi-materi yang dipilih untuk mendukung tema yang sudah dirumuskan yaitu tentang proses terjadinya hujan asam, penyebab terjadinya hujan asam, efek hujan asam. 3. Tahap Pengembangan (develop) Tahap pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berupa perangkat pembelajaran IPA Terpadu yang sudah dikoreksi oleh dosen pembimbing I dan II, kemudian divalidasi oleh dosen ahli, Guru IPA, dan teman sejawat. Langkah-langkah dalam tahap ini adalah: a. Peninjauan Dosen Pembimbing I dan II Perangkat pembelajaran yang telah dibuat yaitu draft awal dikoreksi terlebih dahulu oleh dosen pembimbing I dan II dengan tujuan untuk memperoleh saran dan kritik sehingga siap untuk dilakukan penilaian (validasi) oleh dosen ahli, teman sejawat, dan guru IPA. b. Penilaian (validasi) Dosen Ahli, Teman Sejawat dan Guru IPA Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan draft perangkat pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan masukan para ahli. Penilaian para ahli meliputi validasi isi yang mencakup semua perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan pada tahap perancangan (draft-1). Hasil validasi para ahli digunakan 60

sebagai dasar melakukan revisi penyempurnaan perangkat pembelajaran. Validasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan masukan dan saran perbaikan sekaligus penilaian terhadap perangkat pembelajaran sebelum dilakukan uji coba dan hasil validasi akan digunakan melakukan revisi produk awal. c. Revisi Produk Tahap ini dilakukan untuk merevisi/ menyempurnakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan sesuai saran atau masukan dari validator sehingga diperoleh perangkat pembelajaran yang lebih baik dan dapat digunakan untuk uji coba lapangan. 4. Tahap penyebaran (Disseminate) Tahap ini merupakan tahap penggunaan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan pada skala yang lebih luas, misalnya dikelas lain, di sekolah lain, oleh pendidik lain, dan sebagainya. Pada penelitian ini, tahap penyebaran (Disseminate) tidak dilaksanakan karena keterbatasan waktu. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII D SMP Negeri 5 Sleman Tahun Ajaran 2015/2016 pada Bulan Juni sampai Agustus, dengan jumlah siswa 32 orang. Dasar pemilihan subjek penelitian adalah siswa kelas VII D memiliki masalah paling dominan mengenai kurang 61

munculnya keterampilan proses sains dan interaksi antar siswa selama proses belajara mengajar berlangsung. C. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari instrumen yang digunakan sebelum uji coba dan instrumen yang digunakan pada saat uji coba. Untuk instrumen yang digunakan sebelum uji coba terbatas meliputi lembar validasi, sedangkan untuk instrumen yang digunakan pada saat uji coba meliputi lembar observasi keterampilan proses IPAdan angket respon siswa terhadap LKS model guided inquiry. Berikut ini penjelasan untuk masing-masing instrumen: a. Lembar validasi Perangkat Pembelajaran Instrument ini digunkan untuk memperoleh data tentang penilaian dari dosen, guru IPA dan teman sejawat. Hasil penilaian dijadikan dasar untuk memperbaiki masing-masing perangkat pembelajaran sebelum di uji cobakan. Perangkat pembelajaran ini meliputi silabus, RPP, dan LKS. Indikator (Silabus, RPP, dan LKS) yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari penelitian Youana Widyawati. Berikut kisi-kisi instrument perangkat pembelajaran : Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Silabus No Aspek yang dinilai 1 Mengkaji keterkaitan antar Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam mata pelajaran. 62

No Aspek yang dinilai 2 Mengidentifikasi materi pokok yang menunjang pecapaian kompetensi dasar : b. Dipilih berdasarkan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan c. Disesuaikan dengan aktivitas, kedalaman dan keluasan materi d. Materi ajar dipilih untuk setiap kompetensi dasar sebagai sarana untuk mencapai kompetensi 3 Mengembangkan kegiatan pembelajaran: Kegiatan pembelajaran dirancang dan dikembangkan berdasarkan karakteristik SK, KD, Potensi siswa, dan lingkungan 4 Merumuskan Indikator : Indikator digunakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi yang memuat pengetahuan, sikap, maupun keterampilan sesuai dengan kompetensi dasar 5 Penentuan jenis penilaian : Penilaian kompetensi dasar siswa dilakukan berdasarkan indikator 6 Menentukan alokasi waktu Pemilihan alokasi waktu didasarkan pada tuntutan komponen dasar dan ketersedian alokasi waktu per semester 7 Menentukan sumber belajar yang disesuaikan dengan SK, KD, materi pokok, dan kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi Tabel 4.Kisi-kisi Instrumen RPP No I II III Aspek yang dinilai Indikator 1. Ketepatan penjabaran Kompetensi Dasar ke dalam indikator 2. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi 3. Kejelasan tujuan pembelajaran Isi yang disajikan 1. Sistematika penyusunan RPP 2. Kesesuaian urutan-urutan kegiatan pembelajaran IPA Terpadu model webbed dengan pendekatan Inquiry 3. Kesesuaian kegiatan siswa dan guru untuk setiap tahap pembelajaran 4. Kejelasan petunjuk atau arah pembelajaran Materi 1. Pemilihan materi ajar 2. Pengorganisasian materi ajar 3. Pemilihan sumber/ media pembelajaran 63

No IV V VI V Aspek yang dinilai Indikator Bahasa 1. Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD 2. Bahasa yang digunakan komunikatif Waktu 1. Kesesuaian alokasi waktu yang digunakan 2. Rincian waktu untuk setiap tahap pembelajaran Metode kegiatan pembelajaran 1. Pola pembelajaran adalah mengkontruksi fakta, konsep yang sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki siswa 2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir, berbicara, atau berdiskusi, menulis, bertanya atau mengajukan ide. Penutup 1. Melakukan penyimpulan 2. Kelengkapan instrument evaluasi Tabel 5.Kisi-Kisi Instrumen LKS Aspek Kelayakan isi Indikator respon a. Materi yang disajikan dalam LKS sudah sesuai dengan standar kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar( KD) kurikulum IPA SMP b. Setiap kegiatan yang disajikan dalam LKS mempunyai tujuan yang jelas c. Kegiatan yang disajikan dalam LKS dapat merangsang siswa untuk terampil dalam melakukan kegiatan praktikum d. Kegiatan yang disajikan dalam LKS dapat merangsang siswa untuk mengembangkan keterampilan proses sains yang dimiliki diantaranya: 1. Keterampilan menyusun hipotesis 2. Keterampilan mengamati 3. Keterampilan melakukan eksperimen 4. Keterampilan mengkomunikasikan 5. Keterampilan Menyimpulkan e. Kegiatan yang disajikan dalam LKS dapat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa. 64

Aspek Penyajian isi Kebahasaan isi Kegrafikan isi Indikator respon a. LKS disajikan secara sistematis b. Penyajian LKS dilengkapi dengan gambar dan ilustrasi c. Penyajian LKS mendorong siswa untuk melakukan kerja secara kreatif d. Penyajian LKS menuntun siswa untuk menggali informasi lebih dalam lagi e. Penyajian LKS mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilam proses sains yang dimiliki (keterampilan proses mengamati, menyusun hipotesis, eksperimen, komunikasi dan menyimpulkan) a. Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangkan kognitf siswa b. Bahasa yang digunakan komunikatif c. Kalimat yang digunakan dalam LKS jelas dan mudah dimengerti a. Gambar yang digunakan dapat menarik perhatian b. Jenis huruf yang digunakan mudah dibaca dan menarik c. Desain tiap halaman sederhana tetapi manarik d. Tata letak tulisan rapi dan manarik Perangkat yang dikembangkan terlebih dahulu dilakukan validasi oleh ahli materi, teman sejawat, dan guru IPA dengan menggunakan lembar validasi. Validasi digunakan untuk memperoleh kelayakan perangkat berupa silabus, RPP, dan LKS yang dikembangkan untuk dilakukan uji coba. b. Lembar observasi science process skills Lembar observasi digunakan untuk memonitor kegiatan pembelajaran pada saat uji coba. Adapun lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi science process skills. Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan data science process skills siswa 65

dalam melakukan kegiatan inquiry selama proses pembelajaran. Berikut kisi-kisi instrument penilaian science process skills: Tabel 6.Kisi-kisi Instrumen Science Process Skills No Aspek Indikator 1 Mengamati Menggunakan indera yang sesuai untuk melakukan pengamatan Data berupa data kuantitatif dan kualitatif 2 Menyusun Hipotesis Hipotesis yang dibuat sesuai dengan permasalahan Dalam membuat hipotesis menggunakan alasan yang logis dan rasional 3 Melakukan eksperimen Memecahkan masalah Menguji hipotesis 4 Komunikasi Melaporkan hasil pengamatan sesuai percobaan Melaporkan jawaban berdasarkan percobaan 5 Menyimpulkan Sesuai dengan tujuan kegiatan Sesuai hasil pengamatan c. Angket Respon Siswa Terhadap LKS Model Inquiry Instrumen berupa angket respon siswa ini berisi pernyataan-pernyataan yang harus dijawab dengan sejujurjujurnya oleh siswa.instrumen tersebut terdiri dari 4 aspek yaitu aspek kelayakan isi, aspek penyajian isi, aspek kebahasaan isi, dan aspek kegrafikan isi. Instrumen tersebut menggunakan Skala Likert dengan 5 alternatif jawaban yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Cukup (C), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS). Instrumen ini diberikan kepada siswa setelah seluruh Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) selesai dilaksanakan dengan menggunakan lembar angket siswa. 66

2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara-cara untuk memperoleh dan mengumpulkan data dalam penelitian. Data dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari tanggapan ahli materi, teman sejawat, dan guru mata pelajaran IPA tentang kualitas produk. Materi (isi) dan tanggapan siswa tentang daya tarik perangkat pembelajaran (LKS) yang digunakan untuk uji coba. Data kuantitatif diperoleh dari skor tanggapan validator terhadap perangkat pembelajaran, skor keterampilan proses sains siswa dan skor respon siswa terhadap LKS yang dikembangkan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah melalui lembar observasi science process skill siswa. Perangkat akandi uji cobakan pada kelas VII DSMP Negeri 5 Sleman. Setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan siswa diberikan angket respon untuk menilai LKS model inquiry yang digunakan oleh guru pada saat pembelajaran. D. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini berupa komentar, saran, dan hasil observasi selama uji coba. Data dianalisis secara deskriptif dan disimpulkan sebagai masukan untuk merevisi produk yang dikembangkan. Data yang berupa skor dari dosen ahli terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan, skor penilaian science process skills siswa dan skor angket respon siswadianalisis menggunakan statistik 67

deskriptif yang diperoleh dalam bentuk kategori yang terdiri dari lima pilihan tanggapan atau numerical rating scale dengan skala angka antara 1 sampai dengan 5. Skor 5 berarti Sangat Baik (SB), skor 4 berarti Baik (B), Skor 3 berarti Cukup Baik (CB), skor 2 berarti Kurang (K), skor 1 berarti SangatKurang (SK). Cara menyusun tabel klasifikasi yang telah dirangkum dari Sukardjo (2009:84) dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 7.Pengubahan Skor Menjadi Nilai Akhir No Rentang Skor Nilai Kategori 1 Xi > Mi + 1,80 SBi A Sangat Baik 2 Mi + 0,60 SBi < X Mi + 1,80 SBi B Baik 3 Mi - 0,60 SBi < X Mi + 0,60 SBi C Cukup 4 Mi 1,80 SBi < X Mi 0,60 SBi D Kurang 5 Xi < Mi - 1,80 SBi E Sangat Kurang Keterangan: Xi Mi (Rerata Skor ideal) = skor yang diperoleh = (skor maksimal + skor minimal) SBi (Simpangan Baku ideal) = (skor maksimal skor minimal) Untuk mengetahui perkembangan science process skills siswa dapat diketahui dari kenaikan persentase, maka dapat digunakan rumus sebagai berikut: Nilai Persentase Keterangan: N R : Nilai Rerata dari keseluruhan siswa N M : Nilai Maksimal dari tiap aspek science process skills 68