III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian survei ini dilaksanakan di perkebunan nenas PT.GGP Platation Group 3 dan Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Februari April 2013. 3.2 Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan adalah alat tulis, kertas label, penggaris, spidol, plastik kresek, tali rapia, patok, meteran, kuadrat, golok, pisau cutter, gunting, peta PT.GGP Plantation Group 3, peta perlokasi kebun. 3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Penentuan Petak Penelitian dilakukan menggunakan metode survei dengan Rancangan Tersarang. Penentuan petak adalah sebagai berikut: dari dua divisi di Plantation Group Tiga PT.GGP Plantation Group 3 yakni divisi 5 dan divisi 6, masing masing ditentukan secara acak dua wilayah. Kemudian dari dua wilayah akan ditentukan secara acak tiga lokasi dan dari tiga lokasi akan diambil secara acak dua petak. Petak adalah
19 hamparan pada seksi berukuran 10 m x 10 m. Pengacakan menggunakan angka acak yang dibangkitkan dari program Excel 2007. Hasil pengacakan (penentuan petak) digambarkan pada Tabel 1, Gambar 1, dan Gambar 2. Tabel 1. Petak dan Posisinya pada Setiap Seksi No Petak Posisi Petak No Petak Posisi Petak 1 501 B 13 551 A 2 501 B 14 551 A 3 510 A 15 553 A 4 510 A 16 553 A 5 511 B 17 554 A 6 511 B 18 554 A 7 528 A 19 571 E 8 528 A 20 571 E 9 536 I 21 572 C 10 536 I 22 572 C 11 537 A 23 574 B 12 537 A 24 574 B
20 23 Divisi 5 6 Wilayah 14 16 19 21 Lokasi 501 510 511 528 536 537 551 553 55 571 572 574 Seksi B A B A I A A A A E C B Petak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Gambar 1. Bagan Penentuan Petak dari Divisi Lokasi (S1 S24 adalah Petak) dengan Menggunakan Rancangan Tersarang
21 24 Gambar 2. Posisi 24 Petak di Lapangan (GGP,2011)
22 3.3.2 Pengamatan Gulma Setiap petak dibagi menjadi lima unit sampel yakni unit sampel 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 (Gambar 3). Ukuran unit sampel adalah berturut-turut 0,5 m x 0,5 m,1 m x 1 m, 2 m x 2 m, 4 m x 4 m, 8 m x 8 m, 10 m x 10 m (Tabel 2). Pengamatan gulma pada setiap petak, dimulai dari unit sampel berukuran 0,5 m x 0,5 m, 1 m x 1 m, 2 m x 2 m, 4m x 4 m, 8 m x 8 m, 10 m x 10 m, di unit sampel ini akan di identifikasi jenis-jenis gulma, dan persentase penutupan gulma (Gambar 3). Data jenis gulma digunakan untuk mengetahui tingkat dominansi gulma melalui nilai SDR atau nisbah jumlah dominan dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Tjitrosoedirdjo et al (1984) dan Kusmana (1997). Untuk mengetahui jenis gulma yang mendominansi pada setiap divisi, wilayah dan lokasi maka dilakukan identifikasi gulma yang terdapat pada tiap petak. Identifikasi gulma mengacu pada beberapa literatur antara lain Tjitrosoepomo et al (1987) dan Nasution (1986). Gulma yang di identifikasi adalah gulma yang telah memiliki organ yang lengkap (akar, batang, daun, dan bunga). Gulma yang masih dalam bentuk kecambah tidak digunakan untuk identifikasi. Pengamatan persentase penutupan dilakukan dengan cara mengestimasi luas penutupan gulma secara visual pada setiap petak yang berukuran 10 m x 10 m. Besar penutupan gulma dibuat presentase per jenis gulma yang menutupi dari setiap unit sampel.
23 Tabel 2. Unit Sampel No Unit Sampel Disebut Sebagai Unit Sampel 1 0,5 m x 0,5 m Sampel 1 (S1) 2 1 m x 1 m Sampel 2 (S2) 3 2 m x 2 m Sampel 3 (S3) 4 4 m x 4 m Sampel 4 (S4) 5 8 m x 8 m Sampel 5 (S5) 6 10 m x 10 m Sampel 6 (S6) 10 m 10 m 2 m 4 m 8 m Gambar 3. Layout Unit Sampel 3.3.3 Pendataan Gulma
24 Gulma yang telah diambil lalu dimasukan ke dalam kantong plastik untuk kemudian difoto. Data gulma yang ditemukan dalam setiap sampel di kompilasi dalam sebuah data sheet. 3.3.4. Variabel-variabel Pengamatan Data gulma pada datasheet digunakan untuk mencetak variabel-variabel pengamatan. 1. Jenis / spesies gulma 2. Presentase penutupan gulma 3.4 Analisis Data Data penutupan gulma di analisis dengan SDR (Summed Dominance Ratio) atau Nisbah Jumlah Dominan sebagai berikut : SDR = ( FN + DN) / 2 Frekuensi nisbi suatu jenis (FN) = (FM suatu jenis /FM seluruh jenis gulma) x100 % Dominansi nisbi suatu jenis (DN) = (DM suatu jenis/dm seluruh jenis gulma) x100% Keterangan: FN = frekuensi nisbi, DN = penutupan nisbi, FM = frekuensi mutlak, DM = penutupan mutlak. Frekuensi mutlak adalah jumlah petak yang memuat jenis itu. Dominansi Mutlak adalah penutupan suatu spesies dari seluruh petak. Penyebaran gulma disajikan dalam peta distribusi gulma. Data jumlah spesies gulma dianalisis dengan analisis ragam rancangan tersarang dengan taraf 1 % atau 5 %. Data temuan spesies dianalisis menggunakan species accumulation curve (Colwell, 2013)