I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. dengan baik dan menarik perhatian para penontonya. keterampilan tersebut. dapat berupa keterampilan dasar serta keterampilan khusus.

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

PROGRAM PELAKSANAAN UJIAN PRAKTIK MATA PELAJARAN PENJASKES SMP NEGERI 1 TAJURHALANG

I. PENDAHULUAN. penghayatan nilai - nilai (sikap mental emosional sportivitas spiritual

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani,

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

I. PENDAHULUAN. fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral-spiritual. Pendidikan jasmani

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

2015 PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING

I. PENDAHULUAN. bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan. Pembekalan pengalaman belajar diarahkan untuk membina, sekaligus

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Syarifuddin (1991, hlm. 5) mengatakan bahwa tujuan Penjas

BOLA TANGAN. Materi Bola Tangan Kelas XI 1 design by Bramasto

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini dunia khususnya olaharaga di Indonesia menunjukkan

I. PENDAHULUAN. SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidkan jasmani merupakan suatu kajian yang sangat luas, untuk peningkatan gerak manusia

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola besar. Yang dimainkan oleh dua regu masing-masing terdiri dari 6

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Analisis SKKD Gerak. Aris Fajar Pambudi FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Gerak merupakan perpindahan kedudukan terhadap benda lainnya baik

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

BAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

BAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki tersebut. Apabila tidak dikembangkan, maka akan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah

A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga salah satu cara untuk membina dan mempertahankan kesegaran

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria

BAB 1 PENDAHULUAN. luar jam sekolah melalui kegiatan ektsrakurikuler. keolahragaan butir C (diklusppra, 1999:2), sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS. maka ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang permainan bola basket.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sebagai pendidikan atau dengan istilah pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan

I. PENDAHULUAN. (human movement) yang dapat berupa aktivitas jasmani, permainan atau

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. aktif di dalam prosesnya dan gurulah yang menjadi center utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keterampilan olah raga tetapi pada perkembangan si anak seutuhnya.

I. PENDAHULUAN. penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial),

85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLABASKET

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

BAB I PENDAHULUAN. jasmani juga mencakup aspek mental, emosional, sosial dan spiritual.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Septian Try Ardiansyah 2014

PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. gerak sebagai aktifitas jasmani, maka dari itu besar bagi manusia untuk mengenal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

I. PENDAHULUAN. nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran agar siswa tertarik dalam proses belajar mengajar. Pendidikan dapat

PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

1. PENDAHULUAN. pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan. pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini.

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani adalah proses mendidik seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani, olahraga, dan kesehatan. Saat ini peranan olahraga sangat beraneka ragam. Di dalam intensifikasi penyelengaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, peranan Pendidikan Jasmani adalah sangat penting dalam memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan media untuk

2 mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritualsosial), dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang. Untuk itu dalam Pendidikan Jasmani diperlukan sarana dan prasarana yang memadai dan penggunaannya dapat disesuaikan dengan karakteristik siswa yang menggunakannya agar guru dapat memberikan materi pelajaran dengan baik dan siswa mampu menguasai tugas gerak pada berbagai cabang olahraga, meningkatkan kualitas unjuk kerja (performance) dan kemampuan belajar dan kesehatannya. Agar mencapai hasil yang optimal maka perlu diberikan berbagai latihan untuk meningkatkan kemampuan siswa meliputi ; Pengembangan fisik, pengembangan teknik dan pengembangan mental. Faktor-faktor tersebut untuk mendukung prestasi olahraga bolatangan yang meliputi aspek biologis seperti: 1) potensi atau kemampuan dasar tubuh yang meliputi kekuatan, kecepatan, kelincahan tenaga, daya tahan otot, daya kerja jantung dan paruparu, kelentukan, keseimbangan, ketepatan dan kesehatan olahraga, 2) fungsi organ tubuh yang meliputi daya kerja jantung, daya kerja pernafasan, daya kerja panca indera, 3) struktur dan postur tubuh yang meliputi ukuran tinggi dan panjang tubuh, ukuran besar, lebar dan bentuk tubuh, dan 4) gizi yang meliputi jumlah makanan yang cukup, nilai makanan yang memenuhi kebutuhan, variasi makanan. Oleh karena itu dalam permainan bolatangan selain pengembangan fisik, mental, dan faktor-faktor penentu lainnya,

3 pengembangan teknik juga perlu ditingkatkan agar mendapatkan hasil yang optimal. Pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, cabang olahraga permainan merupakan cabang olahraga yang paling banyak di minati oleh siswa, Baik cabang olahraga permainan bola besar maupun permainan bola kecil. Permainan bola besar meliputi cabang olahraga sepakbola, bolabasket, bolatangan dan bolavoli, dll. Bolatangan merupakan salah satu cabang olahraga yang telah dipertandingkan di event Olimpiade sejak 1972. Tapi dalam kehidupan sehari-hari permainan bolatangan tak banyak orang di Indonesia yang mengenal cabang olahraga (cabor) ini. Bahkan, bisa dikatakan cabang olahraga ini tidak berkembang sama sekali di tanah air. Sempat pernah dipertandingkan pada PON ke-2 tahun 1951 di Jakarta, namun kemudian tenggelam dan kalah bersaing dibandingkan dengan cabor-cabor permainan lainnya seperti sepak bola, bola basket, dan bola voli. Kalaupun ada yang memainkan olahraga ini dikalangan masyarakat mungkin masih sangat terbatas adapun di kalangan kampus, seperti di fakultas olahraga yang memang memasukkan cabor ini dalam salah satu mata kuliahnya. Sementara itu di lingkungan masyarakat olahraga bolatangan jarang dimainkan seperti halnya olahraga lainnya, karena itu olahraga ini nyaris tak dikenal, Tetapi, saat ini bolatangan merupakan permainan bola besar yang saat ini di gemari oleh kalangan remaja. Melalui kegiatan permainan bolatangan remaja banyak memperoleh manfaat, khususnya dalam hal pertumbuhan fisik, mental dan

4 sosial. Dalam bermain bolatangan siswa dilatih beberapa latihan fisik yang berkaitan bagian-bagian tubuh secara wajar seperti keseimbangan, kelincahan, kecepatan, kekuatan, daya tahan, kelentukan dan koordinasi. Komponen kelincahan dan koordinasi mata-tangan adalah komponen yang sangat membantu pemain dalam permainan dan olahraga bolatangan. Misalkan, seorang pemain yang mampu menggiring bola dengan lincah sambil berlari dengan cepat akan memberi peluang besar untuk melewati regu lawan menuju gawang lawan. Surisman (2008: 10-11) menyatakan bahwa, keterampilan dasar permainan bolatangan terdiri dari : (1) berlari, berlari cepat dan berlari cepat dan mengubah arah lari tanpa kehilangan keseimbangan (2) menangkap bola, bola setinggi dada, bola tinggi, bola disamping kiri/ kanan badan, bola rendah/ setinggi lutut, bola yang menggelundung (3) mengoper bola/ passing, (a) dengan dua tangan: chest past, overhead pass, underhand pass, (b) dengan satu tangan: javaline pass/ baseball pass, side pass, reserve pass (4) menggiring bola/ dribbling, (5) menemak/ shooting: (a) the standing throw shoot, (b) the jump shot, (c) the dive shot, (d) the fall shot, (e) the side throw, (f) the flying shot, (g) reserve shot. Salah satu teknik dasar dalam permainan bolatangan adalah menggiring ( dribbling). Menggiring bola dengan berlari (dribbling) merupakan teknik dasar dalam permainan bolatangan yaitu dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan. Dalam peraturan permainan bolatangan, di jelaskan bahwa seorang pemain di perkenankan melangkah sebanyak 3 langkah sambil memengang bola setelah memantullkan bola pada saat berlari. Dalam hal ini,

5 seorang pemain juga di perkenankan melakukan gerakan menggiring bola/memantulkan bola seperti dalam permainan bola basket. Kelincahan berlari sambil memantulkan bola mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu permainan bolatangan dan sangat membantu tim untuk mengembangkan pola-pola permainan. Ada beberapa bentuk latihan untuk meningkatkan kemampuan gerak menggiring bola (dribbling) dalam permainan bolatangan, yaitu: latihan memantul-mantulkan bola di tempat dan latihan memantul-mantulkan bola sambil berjalan atau berlari. Hasil observasi awal yang saya lakukan di SMA Persada ternyata sekolah ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap untuk menunjang kegiatan permainan bolatangan misalkan saja SMA Persada sudah memiliki gawang dan lapangan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA Persada, penulis melihat bahwa, Kemampuan penguasaan gerak dasar menggiring bola (dribbling) para siswa tersebut masih perlu ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat dalam proses pembelajaran bahwa, para siswa dalam melakukan gerak dasar menggiring bola (dribbling) masih dalam kategori rendah, di duga karena kelincahan dan koordinasi mata tangan yang dimiliki siswa pada saat menggiring bola (dribbling) masih sangat kurang, serta kurangnya koordinasi kaki dan tangan pada saat melakukan gerakan dribbling bola dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah-masalah tersebut para siswa harus balajar secara baik dan teratur dengan latihan memantul-mantulkan bola

6 sambil berlari belak belok atau bolak balik dengan melewati penanda dan untuk melatih kelincahan dapat di lakukan dengan latihan shuttle-run dan zigzag-run. Dan latihan koordinasi mata tangan dengan lempar tangkap berpasangan antar siswa. Kedua latihan tersebut merupakan cara untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar menggiring bola (dribbling). Berdasarkan latar belakang inilah penulis tertarik untuk mengadakan penelitian eksperimen tentang Pengaruh Metode Latihan Kelincahan dan Koordinasi Mata-Tangan Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Menggiring Dalam Bolatangan Pada Siswa Kelas XI SMA Persada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. B. Indentifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas terdapat masalah yang dapat di indentifikasikan antara lain: 1. Kemampuan penguasaan gerak dasar menggiring bola (dribbling) siswa masih perlu ditingkatkan; 2. Keterampilan gerak dasar menggiring bola (dribbling) yang dimiliki siswa masih rendah; 3. Kurangnya komponen kondisi fisik yang dimiliki siswa diantaranya (kelincahan dan koordinasi mata-tangan) secara terprogram dan sesuai dengan aktivitas gerak olahraga untuk meningkatkan kemampuan menggiring bola (dribbling); 4. Kurangnya koordinasi kaki dan tangan pada saat melakukan gerakan dribbling bola dengan cepat dan tepat.

7 C. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari program latihan kelincahan dan koordinasi mata-tangan terhadap gerak dasar menggiring dalam bolatangan? b. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan dari program latihan kelincahan dan koordinasi mata-tangan terhadap gerak dasar menggiring dalam bolatangan? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh dari program latihan kelincahan dan koordinasi mata-tangan terhadap gerak dasar menggiring bolatangan. 2. Untuk mengetahui perbedaan antara program latihan kelincahan dan program latihan koordinasi mata-tangan terhadap gerak dasar menggiring bolatangan. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak pihak yang terkait : 1. Bagi Peneliti

8 Hasil penelitian di harapkan dapat memberikan informasi di bidang ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu keolahragaan pada khususnya, mengenai pengaruh latihan kelincahan dan koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan menggiring bola; 2. Bagi guru Sebagai bahan pemikiran guru Penjaskes sebagai usaha penyempurnaan kemampuan dribbling dalam permainan Bolatangan; 3. Bagi siswa Sebagai bahan pembelajaran dalam meningkatkan pengetahuan siswa dalam kemampuan mendribble bola dalam permainan Bolatangan; 4. Bagi program studi Sebagai bahan informasi dan acuan bagi pihak yang ingin melakukan penelitian sejenis F. Ruang Lingkup Penelitian a. Obyek penelitian yang diamati adalah pengaruh latihan kelincahan dan koordinasi mata tangan untuk meningkatkan gerak dasar menggiring dalam bolatangan; b. Subyek penelitiannya yang diamati adalah siswa kelas XI SMA Persada Bandar Lampung; c. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di lapangan bolabasket SMA Persada Bandar Lampung.

9 G. Penjelasan Judul. 1. Latihan menurut Harsono, (1988 :101) adalah suatu proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjannya 2. Kelincahan menurut Suharjana, (2004: 59) adalah kemampuan seseorang dalam mengubah arah dalam posisi-posisi di arena tertentu. 3. Menurut Suharno (1982: 11) koordinasi adalah kemampuan untuk merangkaikan beberapa gerakan untuk menjadi suatu gerakan yang selaras sesuai dengan tujuan. 4. Gerak dasar menurut Aif Syaifudin dan Muhadi, (1992:24) Pada umumnya gerak dasar manusia adalah jalan, lari, lompat dan lempar. 5. Menggiring menurut Ilyas Haddade dan Ismail Tola, (1991:50) menngiring adalah membawa bola dalam kontrol sambil berlari, bola tetap dalam penguaasaan (bola berada dekat kaki) dan dalam penguasaan untuk dimainkan. 6. Menurut Agus (2000:6), Bolatangan adalah permainan beregu yang menggunakan bola sebagai alatnya, yang dimainkan dengan menggunakan satu tangan atau dua tangan, bola tersebut boleh dilempar, dipantulkan atau ditembakkan yang tujuannya memasukan bola sebanyakbanyaknya ke gawang lawan dan mencegah agar team lawan tidak dapat memasukan bola kegawang sendiri.