JURNAL RELATIONSHIP BETWEEN SOCIAL INTERACTION WITH INDEPENDENCE PEERS TEENS ON STUDENTS CLASS X IN SMK MUHAMMADIYAH 2 KEDIRI LESSON YEAR 2016/2017

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ahli psikologi. Karena permasalahan remaja merupakan masalah yang harus di

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS XI DI SMK PEMUDA PAPAR KAB KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

JURNAL. Oleh: ANJARWATI Dibimbing oleh : 1. Dra. Khususiyah, M. Pd. 2. Yuanita Dwi Krisphianti, M. Pd.

JURNAL PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 MOJO KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

JURNAL HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN INTROVERT DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 8 KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

JURNAL HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VII SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

HUBUNGAN ANTARA PERGAULAN KELOMPOK SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 TANJUNGANOM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

KONSEP DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME

JURNAL PENGARUH BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL TERHADAP RASA PERCAYA DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMK PGRI 3 KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Bimbingan dan Konseling

ARTIKEL PENGARUH GAME ASAH OTAK TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI TPM SMK NEGERI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELLING TERHADAP TINGKAT DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

JURNAL STUDI KASUS KONFORMITAS KELOMPOK NEGATIF DI UPTD SMP NEGERI 1 SEMEN KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

HUBUNGAN PEMBERIAN TUGAS DENGAN KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA NEGERI 8 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP SIKAP PROSOSIAL PESERTA DIDIK DI SMA PAWYATAN DAHA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

JURNAL STUDI KEMAMPUAN SOSIALISASI SISWA INTROVERT KARENA PERCERAIAN ORANG TUA DI SMK NEGERI 1 KEDIRI

Skripsi Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar derajat sarjana S-1 Psikologi

KORELASI PERSEPSI SISWA PADA GURU DENGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI PEMBELAJARAN SISWA KELAS VIII SMPN 1 MOJO KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DIRUMAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMK PEMUDA PAPAR TAHUN PELAJARAN

JURNAL PENGARUH INTERAKSI DENGAN ORANG YANG LEBIH TUA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X DI SMA PAWYATAN DAHA KEDIRI TAHUN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 3 Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 (Burhanuddin, 2007: 82), mengungkapkan bahwa:

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PAWYANTAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

JURNAL PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM EKSTRAKURIKULER SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS X SMAN 3 KEDIRI

JURNAL STUDI KONSEP DIRI PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMPN 2 PATIANROWO, KAB. NGANJUK SEMESTER I, TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Deasy Yunika Khairun, Layanan Bimbingan Karir dalam Peningkatan Kematangan Eksplorasi Karir Siswa

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga menghasilkan peserta didik yang pintar tetapi tidak

KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK CBT UNTUK MENINGKATKAN KEMANTAPAN PEMILIHAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XI UPTD SMA NEGERI 1 TANJUNGANOM SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : WIKANINGSIH NPM P

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JURNAL. Oleh: SUYATI NPM Dibimbing oleh : 1. Dra. Budhi Utami, M.Pd. 2. Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk

KEEFEKTIFAN METODE BERMAIN OUTBOUND

H, 2016 HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DAN KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU BULLYING

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang, sehingga setiap siswa memerlukan orang lain untuk berinteraksi

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN PENGENDALIANN DIRI PESERTA DIDIK KELAS VII SMPN 5 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

RME INFLUENCE LEARNING MODEL SUPPORTED GROUP WORK METHOD TO QUICKLY NUMERACY SKILLS USING ARITHMATIC OPERATIONS MIXTURE OF

BAB I PENDAHULUAN. dewasa dimana usianya berkisar antara tahun. Pada masa ini individu mengalami

SKRIPSI. Oleh: SUKARYATI NPM : P

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB SEKOLAH.

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

JURNAL MINAT SISWA PUTRA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 2 SRENGAT KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

JURNAL PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRAMBON KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indri Murniawaty, 2013

PENGARUH PEMINATAN TERHADAP PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS X MIA 1 DI SMA NEGERI 1 GURAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan mampu mencetak sumber daya manusia yang handal tidak hanya secara

Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI

ABSTRAK Kata Kunci : Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi, Fasilitas Belajar dan Minat Belajar Ekonomi

JURNAL HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS XI DI SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN PARTISIPASI SISWA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KELAS TERHADAP PENGEMBANGAN DIRI SISWA KELAS XI SMAN 1 TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan muncul generasi-generasi yang berkualitas. Sebagaimana dituangkan

EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PUNCU TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang paling dominan dilakukan adalah melalui pendidikan. Pendidikan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

I. PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa. Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan menceerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional pada Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003, Triana, 2015:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

JURNAL PROFIL KESALAHAN KONSEP SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMFAKTORAN PROFILE MISCONCEPTIONS STUDENTS IN SOLVING PROBLEMS ABOUT FACTORING

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa remaja berlangsung proses-proses perubahan secara biologis,

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PENGEDALIAN PERILAKU AGRESIF PESERTA DIDIK KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. warganya belajar dengan potensi untuk menjadi insan insan yang beradab, dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MUHAMMAD ALDI SURYA NPM : O76

ERFIANA RESTYA RAHMAWATI A

JURNAL HUBUNGAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU BULLYING PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 2 KERTOSONO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KINERJA GURU BK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMK TI PELITA NUSANTARA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara berkembang selalu berusaha untuk mengejar ketinggalannya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain untuk berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

HUBUNGAN ANTARA SOSIALISASI TEMAN SEBAYA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU PESERTA DIDIK KELAS XI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VIII SMPN 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

PENGARUH KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN PERSON CENTERED

JURNAL HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI (SELF ESTEEM) DENGAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS XI IPS MAN II KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

OLEH : AHMAD NASRULLOH NPM : Dibimbing oleh: 1. ABDUL AZIZ HUNAIFI, S.S, M.A 2. Dr. SUBARDI AGAN, M.Pd

Transkripsi:

JURNAL HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN KEMANDIRIAN REMAJA PADA PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK MUHAMMADIYAH 2 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 RELATIONSHIP BETWEEN SOCIAL INTERACTION WITH INDEPENDENCE PEERS TEENS ON STUDENTS CLASS X IN SMK MUHAMMADIYAH 2 KEDIRI LESSON YEAR 2016/2017 Oleh: RIZKI FAISOL RUBA I 12.1.01.01.0185 Dibimbing oleh : 1. Dra. Khususiyah, M.Pd. 2. Galang Surya Gumilang, M.Pd. PROGRAM STUDI FAKULTAS UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016/2017

SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap : Rizki Faisol Ruba i NPM : 12.1.01.01.0185 Telepun/HP : 082140649766 Alamat Surel (Email) : rizki.faisol.rf@gmail.com Judul Artikel : Hubungan antara Interaksi Sosial Teman Sebaya dengan Kemandirian Remaja pada Peserta Didik Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Kediri Tahun Pelajaran 2016/2017 Fakultas Program Studi : NamaPerguruan Tinggi : Alamat Perguruan Tinggi : Jl. KH. Achmad Dahlan No.76 Kec.Mojoroto Kota Kediri Dengan ini menyatakan bahwa: a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiarisme; b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidak sesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggung jawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN KEMANDIRIAN REMAJA PADA PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK MUHAMMADIYAH 2 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Rizki Faisol ruba i 12.1.01.01.0185 Rizki.faisol.rf@gmail.com Dra. Khususiyah, M.Pd. dan Galang Surya Gumilang, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Rizki Faisol Ruba i : Hubungan antara interaksi sosial teman sebaya dengan kemandirian remaja pada peserta didik kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Kediri tahun pelajaran 2016/2017, Skripsi, BK, FKIP UNP Kediri, 2016. Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan peneliti bahwa apabila peserta didik mampu untuk berinteraksi sosial dengan teman sebayanya maka akan mendukung remaja untuk mengembangkan kemandiriannya. Adapun sebaliknya apabila peserta didik kurang mampu untuk berinteraksi dengan teman sebayanya maka peserta didik juga akan kurang mampu untuk mengembangkan kemandiriannya. Permasalahan penelitian ini adalah Adakah hubungan interaksi sosial teman sebaya dengan kemandirian remaja pada peserta didik kelas X SMK Muhammadiyah 2 Kediri tahun pelajaran 2016/2017?. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah teknik korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas X yang sebanyak 78 responden dari total populasi sebanyak 78 peserta didik kelas X SMK Muhammadiyah 2 Kediri. Hasil pengujian hipotesis dengan bantuan SPSS 16.0 for windows menunjukkan ada hubungan interaksi sosial teman sebaya dengan kemandirian remaja pada peserta didik kelas X SMK Muhammadiyah 2 Kediri ditunjukkan r hitung 0,583 lebih besar dari r table 0,223 pada taraf sigifikansi 5%. Maka hasilnya H a diterima yang berarti ada hubungan yang signifikan antara interaksi sosial teman sebaya dengan kemandirian remaja pada peserta didik kelas X SMK Muhammadiyah 2 Kediri tahun pelajaran 2016/2017. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan hasil adanya hubungan antara interaksi sosial teman sebaya dengan kemandirian remaja maka saran yang perlu dikemukakan adalah hendaknya: (1) Semua guru atau konselor dan orang tua memperhatikan peserta didik atau anaknya untuk memperhatikan tumbuh kembang anaknya yang masih remaja yang mulai belajar berinteraksi dengan teman sebayanya untuk mengembangkan kemandiriannya. (2) Serta guru BK penelitian ini dapat dijadikan sumber dan bahan ke dalam bimbingan sesuai dengan teknik yang digunakan. KATA KUNCI : Intraksi sosial teman sebaya, kemandirian remaja 2

I. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi suatu bangsa. Bangsa yang cerdas dapat dibentuk melalui pendidikan. Menurut Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 pasal 3 ayat 1 bab 2 mengemukakan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang RI tersebut, dapat terlihat bahwa salah satu tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan peserta didik yang mandiri. Individu diharapkan dapat mandiri dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pada seorang remaja. Kemudian bisa berpikir positif serta bertindak secara kreatif dan inisiatif serta mempunyai rasa percaya diri dengan menghargai dirinya dan puas atas usahanya sendiri. Sesuai yang dikemukakan oleh Masrun (dalam Untung, 2001) bahwa kemandirian remaja adalah suatu sikap yang memungkinkan individu untuk bertindak bebas dengan melakukan sesuatu atas dorongan dirinya. Tindakan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, juga sebagai kemampuan mengejar prestasi dengan ketekunan serta keinginan untuk mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain. Piaget (dalam Sunarti, 2014) mengemukakan bahwa masa remaja berhubungan dengan perubahan intelektual. Cara berpikir remaja mengarah pada tercapainya integrasi dalam hubungan sosial. Masa remaja merupakan masa yang penuh konflik, periode perubahan yang terjadi pada pola perilaku dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial, serta merupakan masa pencarian identitas. Perubahan-perubahan tersebut bagi remaja kadang-kadang merupakan situasi yang tidak menyenangkan dan sering menimbulkan masalah. Permasalahan-permasalahan tersebut menuntut suatu penyelesaian agar tidak menjadi beban yang dapat mengganggu selanjutnya. perkembangan Fase remaja merupakan salah satu periode dalam rentang 3

kehidupan dan menjadi bagian yang dilalui dalam siklus perkembangan manusia. Masa ini disebut juga masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Sama seperti tahap perkembangan sebelumnya, masa remaja memang dilalui dengan sejumlah tugas perkembangan yang harus dilalui agar remaja dapat menguasai keterampilan dan pola perilaku sepanjang rentang kehidupan. Salah satu tugas perkembangan yang harus dilalui remaja adalah mengembangkan Pentingnya kemandirian. mengembangkan kemandirian bagi remaja karena dewasa ini arus kehidupan semakin meningkat dengan segala tantangan sehingga dikhawatirkan remaja akan terpengaruh oleh hal-hal yang negatif. Melalui kemandirian remaja diharapkan tidak bergantung kepada orang lain, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain, mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk dirinya dan bertanggung jawab. Betapa banyak remaja yang mengalami kekecewaan karena tidak mendapatkan apa yang dinamakan kemandirian, contohnya remaja kurang mampu bersosialisasi dengan teman sebaya, atau ketika ada masalah remaja tersebut tidak mampu untuk menyelesaikan masalah dengan sendirinya, atau dalam pemilihan jurusan, remaja tidak mampu untuk menentukan jurusan yang harus ia pilih. Karena remaja tersebut bingung dan tidak bisa menentukan pilihannya, maka ia mengikuti pilihan jurusan temantemannya. Uraian di atas sesuai dengan yang dipaparkan oleh Mu tadin (2002), selama masa remaja, tuntutan terhadap kemandirian ini sangat besar dan jika tidak direspon secara tepat bisa saja menimbulkan dampak yang tidak menguntungkan bagi perkembangan psikologis remaja dimasa mendatang. Berbagai peristiwa yang terjadi dapat menggambarkan bagaimana remaja keliru menggunakan waktu luangnya seperti diberitakan pada Sindonews tanggal 19 November 2015, tiga pelajar di salah satu SMA di Jakarta terlibat sebagai pelaku pembacokan pelajar SMK Negeri di Jakarta dan terancam masuk penjara. Selain itu juga diberitakan pada media cetak Kompas tanggal 10 Desember 2014, di daerah Surabaya telah terjadi tawuran antar sesama pelajar SMA dengan pelajar SMA yang lain, penyebab terjadinya hanya karena saling mengejek ketika 4

pulang sekolah. Keadaan seperti di atas tidak mungkin terjadi seandainya pada diri remaja ada keinginan yang kuat untuk dapat menolak semua yang berpengaruh buruk pada perkembangannya, atau setidaknya mereka memiliki kemandirian. Selain fenomena yang ditunjukkan dari informasi berita di atas, berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru BK yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 26 November 2015 terhadap peserta didik di salah satu SMK di kota Kediri, baik disaat belajar maupun pada saat istirahat, juga terindikasi ada sekelompok peserta didik yang tidak mandiri yang ditandai dengan: (1) tidak mampu mengambil keputusan sendiri, (2) sering bolos, (3) terlambat datang ke sekolah, (4) nyontek ketika ujian berlangsung, (5) tidak mengerjakan PR, (6) tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru. Mencermati kenyataan tersebut dan kemudian dikaitkan dengan kelompok teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi remaja, bahwa remaja mempunyai peranan yang cukup penting bagi perkembangan kepribadiannya. Yusuf (2008) mengungkapkan bahwa remaja mempunyai peranan yang cukup penting bagi perkembangan kepribadiannya. Peranan kelompok teman sebaya bagi remaja adalah memberikan kesempatan untuk belajar tentang: (1) bagaimana berinteraksi dengan orang lain, (2) mengontrol tingkah laku sosial, (3) mengembangkan keterampilan dan minat yang relevan dengan usianya, (4) saling bertukar perasaan dan masalah. Kesempatan remaja untuk belajar tentang keempat hal ini akan membekali remaja untuk memiliki kemandirian. Sesuai yang dikemukakan oleh Partowisastro (dalam Ahmad, 2009) bahwa adanya interaksi sosial teman sebaya agar remaja mempunyai sifat keterbukaan, kerjasama antar individu atau dalam kelompok, frekuensi hubungan antar individu. Dari uraian pendapat ahli tersebut bisa dijelaskan bahwa kelompok teman sebaya merupakan lingkungan sosial setelah keluarga, lingkungan sosial adalah tempat remaja bisa belajar untuk hidup bersama dengan orang lain yang bukan anggota keluarganya sendiri. Ini dilakukan remaja dengan tujuan mendapatkan pengakuan dan penerimaan kelompok teman sebayanya sehingga tercipta rasa aman. 5

Fenomena di atas dapat dipahami ketika remaja berada di luar rumah atau di sekolah kemudian bergabung dengan kelompoknya (teman sebaya), keberadaan remaja yang tidak lagi mendapat campur tangan dari orang dewasa sehingga menjadikan remaja tersebut bebas berinisiatif mengambil keputusan sendiri dalam berpikir dan bertindak sekaligus bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukannya. Oleh karena itu, remaja sewaktu berada di kelompok teman sebaya sebenarnya telah belajar menjadi pribadi yang mandiri. Sebagaimana uraian di atas peneliti mengamati bahwa apabila peserta didik mampu untuk berinteraksi sosial dengan teman sebayanya maka akan bisa mendukung remaja untuk mengembangkan kemandiriannya. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk melaksanakan penelitian tentang Hubungan antara Interaksi Sosial Teman Sebaya dengan Kemandirian Remaja pada Peserta Didik Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Kediri Tahun Pelajaran 2016/2017. II. METODE Penelitian mendeskripsikan hubungan antara interaksi sosial teman sebaya (X) dengan kemandirian remaja (Y). Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan teknik korelasional dan subjek penelitian adalah siswa kelas XI. Penelitian dilakukan dengan cara mmberikan skala interaksi sosial teman sebaya dengan kemandirian remaja kepada sampel yang berjumlah 78 peserta didik. Analisis data menggunakan uji r dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Perhitungan yang digunakan untuk menguji hipotesis sebagai berikut: a. Jika r xy hitung r xy tabel taraf signifikansi 5%, maka hipotesis statistik (H 0 ) ditolak, (Ha) diterima.b. b. Jika r xy hitung < r xy tabel taraf signifikansi 5%, maka hipotesis statistik (H 0 ) diterima, (Ha) ditolak. III. HASIL DAN KESIMPULAN Dari hasil perhitungan dengan N = 78 peserta didik, diperoleh koefisien sebesar 0,583. Untuk koefisien r tabel pada taraf signifikansi 6

IV. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Online), tersedia: www.sjdih.depken.go.id/fulltex t/2003/20tahun2003uu.htm., diunduh 25 November 2015 Untung, P. 2001. Hubungan Interaksi Sosial di dalam Keluarga dengan Kemandirian pada Remaja. (Online), tersedia: repostitory.unika.ac.id/6984/, diunduh 23 November 2015. Yusuf, S. 2008. Psikologi Perkembangan Anak. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sindonews. 20 Maret 2015. Pembacokan Pelajar Jakarta, hlm. 13. 5% sebesar 0,223. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada hubungan antara interaksi sosial teman sebaya dengan kemandirian remaja pada peserta didik kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Kediri. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan yang diperoleh r hitung 0,583 r tabel 0,223 taraf signifikansi 5%. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, A. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Mu tadin, Z. 2002. Kemandirian sebagai Kebutuhan Psikologis Remaja. (Online), tersedia: http://www.epsikologi.com/remaja.050602, diunduh 24 Desember 2015. Sunarti. 2014. Hubungan antara Interaksi Sosial Kelompok Teman Sebaya dengan Kemandirian Perilaku Remaja. (Online), tersedia: repository.uinsuska.ac.id/6313/, diunduh pada 21 November 2015. 7