BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya di zaman sekarang kehidupan manusia. tidak terlepas dari kegiatan muamalat, baik itu anatara individu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dirinya sendiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan memperbaiki

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. sejauh ini perbankan syariah telah menunjukkan eksistensinya dalam roda

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan perbankan syariah sebagai salah satu pilar penyangga dual-banking

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

BAB I PENDAHULUAN. konvensional. Namun, orang awam dan orang-orang mengenal bank syari ah dari

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah ini salah satunya dicirikan dengan sistem bagi hasil (non bunga)

$!%#&#$ /0.#'()'*+, *4% :;< 63*?%: #E Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan jasa. Sedangkan sektor moneter ditumpukan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

DASAR HUKUM. a. Kegiatan usaha dan produk-produk bank berdasarkan prinsip syariah. b. Pembentukan dan tugas Dewan Pengawas Syariah

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini di Indonesia lembaga keuangan berkembang dengan begitu pesatnya.

RIBA DAN BUNGA BANK Oleh _Leyla Fajri Hal. 1

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam pembukaan Undang Undang Dasar sangat strategis dalam pertumbuhan ekonomi dan stabilitas ekonomi nasional

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat memiliki kebutuhan-kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah berawal pada tahun 1950an.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

Yullyana I Gusti Ayu Purnamawati

BAB I PENDAHULUAN. dana dan menyalurkan kredit secara efisien dan efektif kepada pengusaha. memperoleh soliditas dan kepercayaan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk adanya sebuah lembaga keuangan. Salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB IV. Setelah dipaparkan pada bab II tentang fatwa Dewan Syariah Nasional dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti

BAB I PENDAHULUAN. Islamic Banking atau juga disebut dengan Interest Free Banking. 1 Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

KATA PENGANTAR. Skripsi ini dengan judul Kontribusi Pemikiran Adiwarman Karim Terhadap

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Khairunisa, 2001)

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

Perbedaan antara Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkannya. Bank juga dikenal sebagai lembaga keuangan. yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Antonio, 2001). Khairunisa, 2001 ). (Karim, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK PENGHASILAN KEGIATAN USAHA BERBASIS SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terlihat dari tindakan bank bank konvensional untuk membuka

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi yang menghubungkan antara pihak-pihak yang kelebihan (surplus) dana

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

Prinsip prinsip Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK GADAI TANAH SAWAH DI DESA ULULOR KECAMATAN PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan permodalan tidak mudah diperoleh. 1. Mudharabah BMT Bina Umat Sejahtera Semarang (Universitas Negeri Semarang, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

BAB I PENDAHULUAN. melalui jasa kredit yang sangat dibutuhkan masyarakat dalam menjalankan

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

KLIPPING BANK OLEH : NUR. FRATIWI KELAS : X IPS 4

Dan Janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfa at) sampai ia dewasa penuhilah janji; sesungguhnya janji

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan kepada ajaran islam yang diturunkan Allah SWT melalui Nabi. 2. Adanya tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pinjaman kepada orang-orang yang membutuhkan dana. Bank

BAB II KOMPETENSI DAN PROFESIONALITAS SDM PERBANKAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh UU No.10 tahun 1998 dan undang-undang terbaru mengenai perbankan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN menyebabkan banyak bank yang menjalankan prinsip syariah. Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, serta memberikan jasa

BAB I PENDAHULUAN. juga aspek ekonomi. Dalam aspek ekonomi Islam melarang adanya praktek. menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

I. PENDAHULUAN. Rumah merupakan suatu kebutuhan primer dan hak dasar manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan (agen of development). Hal ini dikarenakan adanya fungsi

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB I PENDAHULUAN. prinsip syariah sebagai dasar hukumnya berupa fatwa yang dikeluarkan oleh

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB I PENDAHULUAN

PENGANTAR BISNIS SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. syariah diragukan system operasionalnya, tetapi tidak demikian adanya bank syariah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya di zaman sekarang kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan muamalat, baik itu anatara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Berbagai kegiatan muamalat dilakukan oleh manusia di zaman sekarang ini, baik itu jual beli, sewamenyewa, pinjam meminjam dan sebagainya, di era kontemporer sekarang ini untuk melakukan kegiatan tersebut, ada wadah khusus yang mempermudah kegiatan bermuamalat yang dilakukan manusia, yakni melalui Bank. Menurut bahasa, kata Bank berasal dari bahasa italia, yaitu banca, yang artinya meja atau tempat menukarkan uang. Sedangkan menurut arti istilah, bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa di lalu lintas pembayaran dan peredaran uang, 1 dalam bank terdapat tiga bentuk kegiatan, yaitu: 1. Menghimpun dana dari masyarakat 2. Menyalurkan dana kepada masyarakat 1 Ahmad Wardi Muslich, Fiqih Muamalat ( Jakarta : Sinar Grafika Offset, 2010) hal.497 1

2 3. Memberikan jasa-jasa lainnya Pengertian menghimpun dana adalah mengumpulkan uang dengan cara membeli dari msyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito. Pengumpulan dana ini dilakukan oleh bank dengan menggunakan berbagai strategi agar masyarakat mau memberikan dan menyimpan dananya di bank, jenis simpanan yang dapat dipilih oleh masyarakat adalah simpanan giro, tabungan, sertifikat, deposito dan deposito berjngka, yang masing-masing memiliki kelebihan dan keuntungan tersendiri. 2 Di Indonesia terdapat dua jenis Bank, yakni Bank Konvensional dan juga Bank Syari ah. Bank konvensional adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha seca Konvensional, yang dalam kegiaannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran secara umum berdasarkan prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan. Pada bank konvensional akad atau perjanjian di buat berdasarkan hukum positif, pada Bank Konvensional juga menggunakan sistim bunga dan memprioritaskan keuntungan. 3 2 Ibid, hal.498 3 Abdul Somad, Hukum Islam Penormaan Prinsip Syariah dalam Hukum Indonesia,( Jakarta : Prenada Media Group) hal. 81

3 Adapun Bank Syari ah ialah Bank yang melaksankan kegiatannya dengan aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara Bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembayaran kegitan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah islam. Bank Syari ah memiliki beberapa prinsip yaitu: 1. Prinsip mudharabah (pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil) Bank memberi modal, nasabah memberikan keahliannya, laba dibagi menurut rasio nisbah yang disetujui. 2. Prinsip murabahah (prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan) Nasabah membeli suatu komoditi menurut rincian tertentu,bank mengirimkan kepada nasabah imbalan harga tertentu berdasarkan persetujuan awal kesepakatan. 3. Prinsip musharakah (pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal) Bank dan nasabah menjadi mitra usaha dengan masing menyumbang modal dan menyepakati rasio laba dimuka untuk waktu tertentu. 4. Prinsip ijarah (pembiayaan barang modal berdasarkan sew murni tanpa pilihan) 5. Ijarah wa iqtina (dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain). 4 Dari penjelasan diatas, jelas bahwa Bank Konvensional adalah Bank yang menerapkan sistem bunga, yang mana dalam syari ah islam, bunga bank adalah hal yang dilarang, hal ini juga 4 Ibid, hal.83

4 di dukung oleh Fatwa MUI no 1 tahun 2004 tentang bunga yakni : Menetapkan : FATWA TENTANG BUNGA (INTEREST / FA IDAH) Pertama : Pengertian Bunga (Interest) dan Riba 1. Bunga (interest/fa idah) adalah tambahan yang dikenakan dalam transaksi pinjaman uang (al-qardh) yang diperhitungkan dari pokok pinjaman tanpa mempertimbangkan pemanfaatan/hasil pokok tersebut, berdasarkan tempo waktu, diperhitungkan secara pasti di muka, dan pada umumnya berdasarkan persentase. 2. Riba adalah tambahan (ziyadah) tanpa imbalan yang terjadi karena penangguhan dalam pembayaran yang diperjanjikan sebelumnya dan inilah yang disebut dengan riba nasi ah Kedua : Hukum Bunga (Interest) 1. Praktek pembungaan uang saat ini telah memenuhi kriteria riba yang terjadi pada zaman Rasulullah SAW, yakni riba nasi ah. Dengan demikian, praktek pembungaan uang termasuk salah satu bentuk riba, dan riba haram hukumnya. 2. Praktek pembungaan tersebut hukumnya adalah haram, baik dilakukan oleh Bank, Asuransi, Pasar Modal, Pegadaian, Koperasi, dan Lembaga Keuangan lainnya maupun dilakukan oleh individu. Ketiga : Bermu amalah dengan Lembaga Keuangan Konvensional 1. Untuk wilayah yang sudah ada kantor/jaringan Lembaga Keuangan Syari ah dan mudah dijangkau, tidak dibolehkan melakukan transaksi yang didasarkan kepada perhitungan bunga. 2. Untuk wilayah yang belum ada kantor /jaringan Lembaga Keuangan Syariah, diperbolehkan melakukan kegiatan transaksi di lembaga keuangan konvensional berdasarkan prinsip dharurat/ hajat. 5 Dan beberapa ayat al-quran melarang adanya praktek riba atau bunga salah satunya yakni Q.S Al-Baqoroh ayat 275-276 dan Q.S Al-Imran 130: 5 Fatwa MUI No. 1 Tahun 2004 Tentang Bunga, hal.435

5 Artinya : Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila, keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orangorang yang Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. 276. Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. 6 6 Ibid, hal. 425

6 Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. 7 Berangkat dari hal inilah saya ingin mengangkat sebuah judul yakni: PENDAPAT DOSEN FAKULTAS SYARI AH DAN HUKUM DALAM MELKUKAN TRANSAKSI PADABANK KONVENSIONAL PERSPEKTIF FATWA MUI NO 1 TAHUN 2004 TENTANG BUNGA B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pendapat dosen fakultas syariah dan hukum UIN Sumatera Utara dalam melakukan transaksi di bank konvensional? 2. Bagaimana hukum bunga bank menurut fatwa MUI No 1 Tahun 2004? 7 Ibid, hal. 426

7 C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana pendapat dosen Fakultas Syariah dan hukum UIN Sumatera Utara dalam melakukan transaksi di bank konvensional 2. Untuk mengetahui bagaimana hukum bunga bank menurut Fatwa MUI No 1 Tahun 2004 D. Kegunaan Penelitian Berdasarkan penelitian yang akan dilaksanakan, kiranya penelitian ini dapat berguna untuk: 1. KegunaanTeoritis Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan rujukan terhadap permasalahan yang diteliti, dan untuk menambah wawasan, khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi perkembangan ilmu yang berkaitan langsung dengan bank konvensional. Bagi akademisi, dapat digunakan sebagai sarana untuk menambah wawasan dan dapat digunakan sebagai masukan dan refrensi bagi pihak-pihak yang melakukan penelitian serupa. 2. KegunaanPraktis

8 Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang sangat baik bagi pihak yang terkait dengan sistem syariah. Bagi penulis, untuk syarat mendapatkan gelar SH E. Kerangka Teoritis Menurut bahasa, kata bank berasal dari bahasa italia, yaitu banca, yang artinya meja atau tempat menukarkan uang. Sedangkan menurut arti istilah, bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa di lalu lintas pembayaran dan peredaran uang, 8 dalam bank terdapat tiga bentuk kegiatan, yaitu: 1. Menghimpun dana dari masyarakat 2. Menyalurkan dana kepada masyarakat 3. Memberikan jasa-jasa lainnya Pengertian menghimpun dana adalah mengumpulkan uang dengan cara membeli dari msyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito. Pengumpulan dana ini dilakukan oleh bank dengan menggunakan berbagai strategi agar masyarakat mau memberikan dan menyimpan dananya di bank, jenis simpanan yang dapat dipilih oleh masyarakat adalah 8 Ahmad Wardi Muslich, Ibid.,

9 simpanan giro, tabungan, sertifikat, deposito dan deposito berjngka, yang masing-masing memiliki kelebihan dan keuntungan tersendiri. 9 Di Indonesia terdapat dua jenis bank, yakni bank konvensional dan juga bank syariah. Bank konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha seca konvensional, yang dalam kegiaannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran secara umum berdasarkan prosedur dan ketentuan yangtelah ditetapkan. Pada bank konvensional akad atau perjanjian di buat berdasarkan hukum positif, pada bank konvensional juga menggunakan sistim bunga dan memprioritaskan keuntungan. 10 Adapun Bank syariah ialah bank yang melaksankan kegiatannya dengan aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembayaran kegitan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah islam. Bank syariah memiliki beberapa prinsip yaitu: 1. Prinsip mudharabah (pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil) 9 Ibid, hal.498 10 Abdul Somad, Ibid.,

10 Bank memberi modal, nasabah memberikan keahliannya, laba dibagi menurut rasio nisbah yang disetujui. 2. Prinsip murabahah (prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan) Nasabah membeli suatu komoditi menurut rincian tertentu,bank mengirimkan kepada nasabah imbalan harga tertentu berdasarkan persetujuan awal kesepakatan. 3. Prinsip musharakah (pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal) Bank dan nasabah menjadi mitra usaha dengan masing menyumbang modal dan menyepakati rasio laba dimuka untuk waktu tertentu. 1. Prinsip ijarah (pembiayaan barang modal berdasarkan sew murni tanpa pilihan) 2. Ijarah wa iqtina (dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain). 11 F. Metodologi Penelitian Metode penelitian merupakan tata cara pelaksanaan memuat segala sesuatu bagaimana penelitian tersebut 11 Ibid, hal.83

11 dilakukan. Sebagai pasangan dalam penulisan skripsi agar memperoleh hasil yang valid, penulis menggunakan beberapa metode: 1. PendekatanPenelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field Research). Penelitian ini dilakukan dalam kehidupan yang sebenarnya. Penelitian lapangan pada hakekatnya merupakan metode untuk menemukan secara spesifik dan realitys tentang apa yang sedang terjadi ditengah-tengah kehidupan masyarakat. 12 2. Penentuan Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan dilingkungan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, khususnya di Fakultas Syariah dan Hukum,dengan pertimbangan bahwa dilingkungan Fakultas Syariah dan Hukum, terdapat dosen-dosen yang berkompeten di bidang muamalah, hal ini memenuhi karakteristik yang reprensentatif untuk memperoleh informasi untuk mendapat gambaran mengenai masalah yang akan diteliti. 3. Penentuan Responden 12 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hal. 28

12 Responden dalam penelitian ini ditargetkan pada dosen-dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sumaera Utara. 4. Teknik Pengumpulan Data Penelitian hukum ini menitikberatkan pada penelitian lapangan dan berdasarkan pada data primer, maka untuk pengumpulan data dilakukan dengan cara beberapa kelompok, yaitu: a. Observasi pendahuluan dilakukan untuk mengetahui keadaan daerah penelitian guna penjajakan dan pengambilan data primer mengenai hal-hal yang berkaitan dengan gambaran umum lokasi penelitian. b. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang disusun dalam suatu daftar pertanyaan yang telah disiapkan lebih dulu. c. Catatan lapangan diperlukan untuk menginventarisir hal-hal baru yang terdapat di lapangan yang ada kaitannya dengan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan. 5. Teknik Analisis Data

13 Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif memiliki cirri atau karakteristik yang membedakannya dari penelitian jenis lainnya. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif, menggunakan analisis data secara induktif serta mengumpulkan data deskriptif (kata-kata, gambar) bukan angka-angka. 13 Serta catatan lapangan pada penelitian ini bersifat deskriptif. 14 Dapat juga dikatakan bahwa metode kualitatif yaitu sebagai suatu proses yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia. 13 Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet 13 (Bandung: Remaja Rosda karya, 2000), hal. 31. 14 Ibid.,hal. 156.