BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Guru berperan penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswanya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan cara untuk memenuhi dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan cara yang inovatif dan kreatif dalam mengelola kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru memegang peranan penting terhadap keberhasilan belajar siswa,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas biasanya masih berfokus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pembelajaran bagi siswa. Guru sebagai pelaksana pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemerintah, diantaranya dengan melakukan perbaikan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada era modern ini

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut. Upaya peningkatan kualitas manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. hanya mendengarkan, mencatat kemudian menghapal materi pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan. kurikulum yakni dari CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), KBK (Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kualitas pendidikan yang juga tidak terlepas dari

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu wadah pembentukan sumber daya manusia agar berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk membenahi dan

BAB I PENDAHULUAN. menambah sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya sehingga harapan dan cita-cita pendidikan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang terencana diarahkan untuk mewujudkan suasana

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya yang profesional adalah aspek yang saling berkaitan. dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Maju atau mundurnya suatu bangsa dilihat dari tinggi atau rendahnya mutu

BAB I PENDAHULUAN. bermutu adalah pelaksanaan proses pembelajaran oleh guru yang prosesional yang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir seseorang. Oleh karena itu pendidkan merupakan upaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan Merupakan suatu kebutuhan dalam proses kehidupan. Majunya

BAB I PENDAHULUAN. berpikirnya dan akibatnya hasil belajar siswa menjadi rendah.

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

BAB I PENDAHULUAN. dapat berperan dalam pembangunan disegala bidang. Peningkatan mutu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi, guru selalu memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi suatu bangsa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) tahun 2006 lalu, pendidik tidak bisa lagi menggunakan paradigma lama

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan pola dan urutan kegiatan guru dan siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neneng Santi Purnama Sari, 2015

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal untuk mencapai semua standar proses

BAB I PENDAHULUAN. unsur yang terkait didalamnya saling mendukung. Dalam kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. proses interaksi antara guru dan siswa atau pembelajar beserta unsur-unsur yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini kemajuan IPTEK terus berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi Sumber Daya

`BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru tidak hanya mentransfer ilmu kepada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam kegiatan belajar mengajar sehingga harus memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. dari seluruh rakyat Indonesia, baik dari pemerhati pendidikan, birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses

BAB I. pembelajaran yang berlangsung sehingga siswa cenderung pasif. Sikap siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. atau maju. Suatu Negara dikatakan maju apabila memiliki sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berbicara tentang pendidikan, berarti membicarakan tentang hidup dan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. monoton dalam mengajar, tidak menggunakan model model pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini banyak terjadi perubahan dan pembaharuan ke arah yang lebih baik.

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. di lapangan sistem pengelolaan siswa masih menggunakan cara konvensional yang tidak

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendidikan telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah tergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini, yang mana praktik-praktik pembelajaran di lapangan cenderung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. dalam berusaha melestarikan dan mewariskan nilai-nilai hidup. Kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. telah banyak yang dilakukan pemerintah, beberapa diantaranya dengan melakukan

Alumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar dan mengajar di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan banyak cara untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia terdidik sesuai dengan tuntutan jaman. adalah situasi yang mempengaruhi pertumbuhan individu.

BAB I PENDAHULUAN. menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar sehingga siswa tersebut tidak merasa bosan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan dirinya dengan pengetahuan, keterampilan dan keahlian guru.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemecahan masalah dipandang sebagai suatu proses untuk

2016 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran adalah interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

BAB I PENDAHULUAN. agar peserta didik dapat mengembangkan kecakapan hidup ( life skills ) yang

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. memahami materi pelajaran matematika hal ini dilihat dari hasil pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan dari sebuah bangsa, sehingga cepat atau. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terutama yang berkaitan dengan masalah pendidikan. Oleh karena itu dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ditunjang oleh komponen pendidikan yang terdiri dari pesert didik, digunakan guru dalam proses belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan di bidang pendidikan sebagai salah satu bagian dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Guru berperan penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswanya. Oleh sebab itu, untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal dibutuhkan guru yang berkarakter, yang mampu berinovasi dan kreatif dalam mensukseskan kurikulum yang diterapkan. Terkait dengan hal tersebut, guru harus memiliki keterampilan dan kompetensi dalam mengemas proses belajar mengajar guna meningkatkan kemampuan siswa. Maka dari itu, seharusnya guru tidak hanya mengajar, melainkan juga melakukan inovasi dan kreasi dalam kegiatan belajar mengajar. Akan tetapi, fakta yang sering terlihat adalah kegiatan pembelajaran masih terpusat pada guru. Dimana guru mendominasi kegiatan pembelajaran, sementara siswa cenderung pasif dan mengakibatkan kurangnya aktivitas dan rendahnya hasil belajar siswa dalam belajar akuntansi. Slameto (2010) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah metode mengajar. Metode mengajar yang digunakan saat ini masih bersifat konvesional tanpa dikolaborasikan dengan model maupun strategi pembelajaran. Oleh karena itu guru diharapkan mampu merancang dan mengelola pembelajaran agar siswa lebih bebas melakukan eksplorasi terhadap dirinya. Hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha guru dalam mengembangkan intelegensi siswa dan memberikan kesempatan yang besar kepada siswa sehingga berpengaruh terhadap konsistensi dari hasil belajar tersebut. 1

2 Metode mengajar yang bersifat konvesional tanpa dibantu dengan model pembelajaran juga penulis temukan di kelas XI IPS 2 MAN 1 Medan, yang mengakibatkan hasil belajar siswa masih tergolong rendah. Ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa dengan jumlah 33 orang siswa dalam satu kelas. Ada 36% siswa dalam satu kelas nilainya di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan KKM tersebut adalah 80. Untuk melihat ketuntasan nilai ulangan harian siswa, penulis menyajikannya dalam bentuk tabel, yaitu sebagai berikut: No Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Nilai Ulangan Harian Siswa Ulangan Harian Ke KKM Siswa yang Tidak Tuntas % Siswa yang Tuntas 1 Ulangan Harian 1 80 10 30,30 23 69,70 2 Ulangan Harian 2 80 12 36,36 21 63,64 3 Ulangan Harian 3 80 12 36,36 21 63,64 Dari tabel yang disajikan di atas, dapat diketahui bahwa pada ulangan harian I terdapat 23 siswa yang tuntas dan 10 siswa yang tidak tuntas. Sedangkan pada ulangan harian ke II terdapat 21 siswa yang tuntas dan 12 siswa yang tidak tuntas. Terakhir, pada ulangan harian ke III terdapat 21 siswa yang tuntas dan 12 siswa yang tidak tuntas, hal ini serupa pada ulangan harian ke II. Begitu pula dengan tingkat aktivitas siswa di dalam proses belajar mengajar di kelas masih rendah. Dimana siswa cenderung hanya mendengarkan, mencatat, dan mengerjakan tugas sehingga mengakibatkan siswa banyak bermainmain, ngobrol dengan teman sebangkunya bahkan berjalan-jalan di dalam kelas. Siswa hanya dianggap sebagai gelas kosong yang perlu diisi dengan informasi- %

3 informasi yang sesuai dengan arahan guru. Sehingga mengakibatkan siswa menjadi kurang aktif dan cenderung untuk menunggu informasi yang diberikan oleh guru. Padahal, sejatinya untuk memperoleh hasil yang optimal di dalam proses belajar mengajar dibutuhkan interaksi dua arah antara guru dan siswa sehingga pembelajaran menjadi interaktif dan menarik. Berdasarkan masalah di atas, maka dibutuhkan perbaikan dalam kegiatan pembelajaran sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Karenanya, guru dituntut untuk memiliki kompetensi dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu bentuk pembelajaran inovatif yang dirancang untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Ada banyak model pembelajaran kooperatif, salah satu diantaranya yang dapat digunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write. Model pembelajaran Think Talk Write yang dikemas untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar berisi informasi dan rencana, baik bagi guru maupun siswa yang bertujuan agar siswa dapat belajar dengan sukses. Model pembelajaran Think Talk Write diharapkan menjadi salah satu alternatif untuk mengoptimalkan pembelajaran. Sebagaimana peneliti sebelumnya Nainggolan (2012) dalam penelitian yang berjudul Implementasi Kolaborasi Model Pembelajaran Think Talk Write dan Snowball Throwing untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AK SMK Swasta Swakarya Binjai Tahun Ajaran 2011/2012. Pada penelitian ini dikemukakan bahwa model pembelajaran Think Talk Write dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari

4 terjadinya perubahan pada siklus I, hasil belajar sebesar 61,54% menjadi 76,92% pada siklus II. Ini menunjukkan terjadinya peningkatan sebesar 15,38%. Untuk menyempurnakan model tersebut, maka digunakan suatu strategi pembelajaran yaitu strategi Student Recap agar siswa semakin tertarik dengan pelajaran akuntansi. Di dalam model pembelajaran Think Talk Write, pada tahap think siswa membuat catatan dari apa yang telah ia baca sebagai proses dari pemahaman dari suatu materi. Pada tahap talk, siswa berdiskusi dengan teman dalam kelompokknya, saling bertukar ide dan menyelesaikan permasalahan yang disajikan. Dan terakhir pada tahap write, siswa menulis solusi terhadap masalah yang diberikan, mengorganisasikan semua pekerjaan langkah demi langkah, mengoreksi semua pekerjaan, dan menyakini bahwa pekerjaannya yang terbaik. Di dalam strategi Student Recap, peserta didik diberikan kesempatan untuk meringkas apa yang telah mereka pelajari dan menyampaikan ringkasannya kepada yang lain. Dengan adanya strategi ini, memudahkan siswa dalam mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari dan memudahkan mereka mengingat catatan yang telah mereka buat sendi ri. Sehingga dengan strategi pembelajaran Student Recap ini, siswa diajak untuk lebih aktif mengemukakan pendapat, bertanya, dan memberikan saran dalam kegiatan pembelajaran. Penulis memilih model dan strategi ini karena model dan strategi ini memungkinkan siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan memperoleh partisipasi kelas yang besar guna meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa.

5 Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, Penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan ini menjadi suatu penelitian yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write dengan Strategi Student Recap pada Mata Pelajaran Akuntansi sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 2 MAN 1 Medan T.P 2013/2014 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi beberapa permasalahaan yang dihadapi, antara lain: 1. Mengapa aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 2 MAN 1 Medan T.P 2013/2014 rendah? 2. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 2 MAN 1 Medan T.P 2013/2014? 3. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 2 MAN 1 Medan T.P 2013/2014? 4. Apakah penerapan model pembelajaran Think Talk Write dengan strategi Student Recap dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 2 MAN 1 Medan T.P 2013/2014? 5. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa antar siklus di kelas XI IPS 2 MAN 1 Medan T.P 2013/2014?

6 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam proposal ini adalah: 1. Apakah penerapan kolaborasi model pembelajaran Think Talk Write dengan strategi Student Recap dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa di kelas XI IPS 2 MAN 1 Medan T.P 2013/2014? 2. Apakah penerapan kolaborasi model pembelajaran Think Talk Write dengan strategi Student Recap dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa di kelas XI IPS 2 MAN 1 Medan T.P 2013/2014? 3. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa antar siklus di kelas XI IPS 2 MAN 1 Medan T.P 2013/2014? 1.4 Pemecahan Masalah Sebagaimana telah diuraikan pada latar belakang, bahwa kenyataannya rendahnya aktivitas dan hasil belajar pada saat ini disebabkan oleh pola pembelajaran yang kurang tepat. Pola pembelajaran yang berpusat pada guru mengakibatkan siswa cenderung pasif, kurang memahami dan mengerti tentang materi yang telah diajarkan oleh guru. Keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar banyak ditentukan oleh guru melalui model pembelajaran yang digunakan. Pemilihan model pembelajaran yang tepat merupakan salah satu cara dalam membenahi dan meningkatkan kualitas proses belajar dan mengajar. Dalam peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa akuntansi siswa, maka dikolaborasikan model pembelajaran Think Talk Write dengan strategi Student

7 Recap. Ini merupakan suatu upaya yang dapat dilakukan guru untuk dapat mencipkatakan proses belajar yang menarik antara guru dan siswa sehingga tercipta suasana kelas yang aktif dan menyenangkan. Model pembelajaran Think Talk Write merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa belajar aktif karena siswa diajak untuk berpikir, berbicara, dan menulis agar siswa terlibat langsung dalam berpikir atau berdialog dalam dirinya sendiri setelah proses membaca, berbicara dan membagi ide dengan temannya sebelum menulis. Strategi pembelajaran Student Recap akan mengajak siswa untuk mengingat kembali pelajaran yang telah terjadi dengan cara mereka sendiri. Akhir pelajaran, siswa diberikan kesempatan untuk membuat ikhtisar pelajaran, dimana guru menjadi fasilitator dengan memberikan poin-poin kunci tentang pelajaran yang baru dilakukan. Kemudian mereka saling berbagi atas ringkasan yang telah mereka buat. Guru memberikan penguatan atas usaha mereka. Memberikan motivasi dan melibatkan mereka secara aktif dan kreatif dalam proses belajar mengajar. Sehingga penerapan model pembelajaran Think Talk Write dengan strategi Student Recap akan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan siswa. Melalui pembelajaran ini diharapkan seluruh siswa dapat berpikir secara optimal dan diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

8 Dari uraian di atas, diharapkan dengan menerapkan model pembelajaran Think Talk Write dengan strategi Student Recap dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 2 MAN 1 Medan T.P 2013/2014. 1.5 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dengan menerapkan model pembelajaran Think Talk Write dengan strategi Student Recap dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 2 MAN 1 Medan T.P 2013/2014. 2. Untuk mengetahui dengan menerapkan model pembelajaran Think Talk Write dengan strategi Student Recap dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas XI IPS 2 MAN 1 Medan T.P 2013/2014. 3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa antara siklus I dengan siklus II di kelas XI IPS 2 MAN 1 Medan T.P 2013/2014. 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman penulis dalam penerapan model pembelajaran menerapkan model pembelajaran Think Talk Write dengan strategi Student Recap dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas XI IPS 2 MAN 1 Medan.

9 2. Sebagai bahan masukan bagi MAN 1 Medan, khususnya guru bidang studi akuntansi dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dengan menerapkan model pembelajaran Think Talk Write dengan strategi Student Recap. 3. Sebagai bahan referensi bagi civitas akademisi Universitas Negeri Medan (UNIMED) dan pihak lainnya yang ingin mengadakan penelitian yang berkaitan dengan model pembelajaran Think Talk Write dengan strategi Student Recap.