NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini.

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

NASKAH PUBLIKASI. Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini. Disusun oleh:

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S1. Pendidikan Guru PendidikanAnak Usia Dini. Diajukan Oleh: FARIDA HIDIYAH RAHMANI

TAHUN. Disusun Oleh: HEPI KAWURI A FAKULTA

ADANYA PENGARUH MENEMPEL GAMBAR DENGAN TEKNIK MOZAIK TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

MEDIA AUDIO VISUAL BERPENGARUH TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B RA ANAK SHOLEH COLOMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH SENI MENGGAMBAR TERHADAP KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI 1 KEYONGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KECAKAPAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

K A 2012/2013. Disusun Oleh: YULIANA DEWI A FAKULTA

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH METODE BERMAIN PANTOMIM TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI RANDULANANG II JATINOM KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

Alfian Ashshidiqi Poppyariyana A

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK KELOMPOK B (Penelitian di TK Bakti I Karanganayar Tahun Pelajaran 2013/2014)

PENGARUH MEDIA BUBUR KORAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA WADUK KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PADA ANAK TK B PAUD CAHAYA CEMERLANG AISYIYAH PUNTUKREJO KARANGANYAR TAHUN 2014

METODE EKSPERIMEN BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERPENGARUH TERHADAP KECERDASAN NATURALIS ANAK KELOMPOK B RA AL HIKMAH PANINGGARAN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

SUSI ARYATI A

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH MEDIA KAWAT BLUDRU TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

PENGARUH TAHUN AJARAN. Disusun Oleh: A FAKULTA

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

PENGARUH PERMAINAN MUSIK TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014

PERMAINAN BALOK BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses

PENGARUH MELUKIS TERHADAP KREATIVITAS SENI ANAK USIA DINI DI TK 02 BURAN TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

LISA ARDIANA A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

KOLASE DAPAT MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B TK KREBET KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MAZE ALUR TULIS TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1 Program Studi PG-PAUD. DisusunOleh: BAROROH NIHAYATI A

PENGARUH PERMAINAN PUZZLE TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI KARANGLOR, MANYARAN, WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B3 TK AISYIYAH V PALU

I. PENDAHULUAN. dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK PERTIWI 1

PENGARUH MEDIA KOTAK KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH MEDIA DADU HURUF TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN HURUF PADA TK KELOMPOK A

perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DI TK AISYIYAH BERUK 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NURKHAYATI A

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, motorik, kognitif, sosial emosi serta perkembangan bahasa.

PENGARUH METODE BERCAKAP-CAKAP TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMIRI 03 KEMIRI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGARUH PERMAINAN BOWLLING TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan untuk anak

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B2 DI TK SAMPOROA DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA PALU. Ari Okta Pratiwi 1

PENGARUH TEKNIK KOLASE DENGAN BAHAN MANIK-MANIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

III.METODE PENELITIAN. Sugiyono (2011:74) dikatakan Pre-Experimental Designs, karena desain ini

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING GAMBAR PADA KELOMPOK B TK PERINTIS MONGKRONG WONOSEGORO

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun anak anak. Sebagai contoh dalam memegang benda benda kecil

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

Disusun oleh : WINDITA FITRI ILHAMI A

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI.

METODE MEMBACA SUKU KATA BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AWAL PADA ANAK KELOMPOK B TK. PERTIWI JUWIRING KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH PERMAINAN PETAK UMPET TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (early childhood education) merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-

PENDEKATAN PEMBELAJARAN BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME (BCCT) DI SENTRA PERSIAPAN DALAM UPAYA PERSIAPAN MENULIS DASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PADA ANAK KELOMPOK B DI RA TAQIYYA KARTASURA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014

Pengaruh Kegiatan Kirigami Goemetri Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok B

HUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK JURNAL. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU

PENGARUH METODE BACA GLOBAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK KELOMPOK B DI TK MAJELIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) GEMOLONG TAHUN 2013/2014

Pengaruh Alat Permainan Edukatif (APE) Maze terhadap kemampuan motorik halus pada anak kelompok A di TK Al-Fithroh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tiarah, 2015 Meningkatkan keterampilan motorik halus anak aspek menulis melalui media lilin

I. PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

PENGARUH PERMAINAN SAINS TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK DI TK AISYISAH 20 PAJANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.dalam standar

1. PENDAHULUAN. lanjut, pendidikan dimulai dari sejak dini hingga akhir kelak. Dalam hal ini

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH MEMBATIK JUMPUTAN TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK KEMIRI 03 KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014 Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini Diajukan Oleh: CATUR WULAN HAPSARI NIM A520100132 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PENGARUH MEMBATIK JUMPUTAN TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK KEMIRI 03 KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014 Catur Wulan Hapsari, A520100132, Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan AnakUsiaDini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 58 Halaman. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh membatik jumputan terhadap perkembangan motorik halus anak kelompok B di TK Kemiri 03 Kebakkramat Karanganyar tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan one-group pretest-posttest design. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B di TK Kemiri 03 Kebakkramat Karanganyar yang berjumlah 22 anak. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data mengenai perkembangan motorik halus anak yang didapatkan melalui observasi nonpartisipan. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan uji paired sample t-test. Pengujian paired sample t-test menghasilkan nilai t hitung 11, 478 sedangkan t hitung t tabel yaitu 11, 478 2,079 dengan signifikansi 0,000 <α =0,05. Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil ini, maka keputusan hasil uji hipotesisnya adalah menolak Ho. Kesimpulannya adalah ada pengaruh membatik jumputan terhadap perkembangan motorik halus anak kelompok B di TK Kemiri 03 Kebakkramat Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014. Kata kunci: Membatik jumputan, perkembangan motorik halus.

A. Pendahuluan Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini anak seperti sponges dimana anak dapat menyerap dengan mudah segala sesuatu yang dilihat dan didengarnya. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak untuk mendapatkan stimulasi dalam semua aspek perkembangannya, karena itu sebaiknya orang tua memberikan pendidikan sedini mungkin kepada anak. Menurut PERMENDIKNAS (2009: 1), Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan dengan cara pemberian rangsangan pendidikan membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Salah satu bentuk lembaga pendidikan anak usia dini yang berada pada jalur formal adalah Taman Kanak-Kanak(TK). Taman Kanak-Kanak adalah lembaga pendidikan yang ditujukan bagi anak-anak usia 4 6 tahun. Anak pada usia4 6 tahun mempunyai potensi besar untuk mengoptimalkan segala aspek perkembangannya, salah satunya perkembangan motorik.anak Taman Kanak-Kanak (TK) dalam perkembangan fisiknya sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik. Menurut Sujiono (2005: 1.3) motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan motorik anak terbagi menjadi dua bagian yaitu gerak motorik kasar dan gerak motorik halus. Menurut Sujiono (2005: 1.13) gerak motorik kasar adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh, sedangkan motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti menggunakan jari-jemari tangan dan pergelangan tangan yang tepat.

Perkembangan motorik halus pada anak usia dini merupakan perkembangan yang sangat penting bagi anak. Gerakan motorik halus lebih membutuhkan gerakan koordinasi mata dan tangan anak. Dengan koordinasi antara mata dan tangan yang sudah semakin baik maka anak sudah dapat mengurus dirinya sendiri dengan lebih mandiri tentunya dengan pengawasan orang tua. Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangan motorik halus yang optimal apabila mendapatkan stimulasi yang tepat.anak membutuhkan rangsangan untuk mengembangkan kemampuan mental dan motorik halusnya. Apabila kemampuan motorik halus anak mengalami keterlambatan maka akan mempengaruhi rasa percaya diri anak dan kesuksesan dalam kehidupannya, oleh karena itu diperlukan suatu kegiatan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak agar dapat berkembang secara optimal. Kegiatan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti menggunting, menulis, menggambar, meronce, melipat, mewarnai, setiap anak memiliki kemampuan motorik halus yang berbeda-beda tergantung dari stimulasi yang diberikan. Anak kelompok B di TK Kemiri 03, Kebakkramat, Karangannyar tahun ajaran 2013/2014, kemampuan gerak atau fisik motorik halus masih kurang. Hal ini dibuktikan adanya anak dalam menggunting bentuk belum bisa rapi masih banyak yang melenceng. Anak dalam melipat kertas banyak hasil lipatan yang kurang baik.anak kurang mengkoordinasikan gerakan tangan dan mata.saat anak diberi kegiatan melipat anak sering meminta bantuan gurunya untuk menyelesaikan lipatannya.ketika ada tali sepatu anak lepas anak belum bisa menalikan sepatu sendiri, sehingga anak sering meminta bantuan gurunya untuk menalikan sepatu. Selama ini guru lebih sering mengembangkan kemampuan motorik halus anak dalam hal menulis, menggambar, mewarnai, keterampilan motorik halus yang lain seperti meronce, membatik, menganyam, menjahit jarang diberikan pada anak. Guru lebih sering menggunakan metode pemberian tugas dan jarang dilakukan melalui kegiatan bermain. Hal seperti ini kurang

menarik bagi anak, sehingga kemampuan motorik halus anak kurang berkembang dengan maksimal. Berkaitan dengan hal tersebut sebagai seorang pendidik, harus pandaipandai dalam memilih kegiatan pembelajaran yang menarik minat anak, sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud.kegiatan yang dapat menstimulasi perkembangan motorik halus anak salah satunya adalah membatik jumputan. Membatik jumputan merupakan salah satu cara untuk menarik perhatian anak dalam pembelajaran. Menurut Murtono (2007: 13) batik jumputan adalah batik yang proses pembuatannya berbeda dengan batik tulis atau batik cap, yaitu dengan cara mengikat di beberapa bagian kain yang ingin diberi motif. Sedangkan menurut Herni (2007: 40) membatik jumputan pada dasarnya adalah proses pencelupan yaitu, sebagian kain diikat rapat menurut pola tertentu sebelum dilakukan pencelupan dengan zat warna. Jadi, membatik jumputan adalah suatu aktivitas membatik pada kain dengan cara mengikat kain dan mencelupkan pada zat warna sehingga membentuk motif jumputan. Membatik jumputan dapatmenstimulasiperkembangan motorik halusanak karena membatik jumputan merupakan suatu kegiatan yang menarik dimana anak dapat mengenal kesenian batik, bermain warna, anak dapat mengkoordinasikan gerakan mata dan jari tangannya dalam menjumput atau mengikat kain sehingga membentuk motif batik jumputan tertentu. Adapun hipotesis yang diajukan penelitian ini yaitu bahwa ada pengaruh membatik jumputan terhadap perkembangan motorik halus anak kelompok B di TK Kemiri 03,kecamatan Kebakkramat, kabupaten Karanganyar, Tahun Ajaran 2013/2014. B. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode Pre- Experimental One-Group Pretest-Posttest, desain ini melibatkan satu kelompok namun pengukuran atau observasi dilakukan dua kali yaitu sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan.

2. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B di TK Kemiri 03,kecamatan Kebakkramat, kabupaten Karanganyar tahun ajaran 2013/2014 sejumlah 22 anak. 3. Variabel Penelitian Adapun variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel Independen atau variabel bebas (X), yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab berubahnya sesuatu. Variabel independen dalam penelitian ini adalah membatik jumputan. b. Variabel dependen atau variabel terikat (Y), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perkembangan motorik halus. 4. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi. Observasi yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi non partisipan karena peneliti tidak terlibat dalam kegiatan, tetapi hanya sebagai observer saja. Instrument yang digunakan untuk menilai perkembanganmotorik halus anak berupa tanda checlist ( ) pada kategori belum berkembang sampai berkembang sangat baik, serta menggunkan rating scale sebagai alat pengamatan. Sistem rating scale dapat mengetahui secara langsung tingkat perkembangan motorik halus anak. Dalam penelitian ini metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang perkembangan motorik halus anak sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan membatik jumputan.

5. Teknik Uji Persyaratan Analisis Pada penelitian ini peneliti menggunakan ujinormalitas Uji Normalitas pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing variabel memiliki distribusi normal. 6. Teknis Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menurut Sugiyono (2010:169) adalah: a. Teknik Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data sehingga mudah dipahami. Termasuk dalam analisis deskriptif adalah penyajian data melalui tabel, grafik, lingkaran, pengukuran tendensi sentral dan perhitungan presentase. b. Teknik Analisis Inferensial Analisis inferensial adalah teknik pengolahan data yang memungkinkan peneliti untuk menarik kesimpulan.pada penelitian ini peneliti menggunakan analisis uji t. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil analisis data berdasarkan observasi anak sebelum diberi perlakuan skor tertinggi adalah 12 sebanyak 4 anak dan skor terendah adalah 4 sebanyak 3anak dengan rata-rata 8,04 sedangkan setelah diberi perlakuan skor tertinggi adalah 16sebanyak 5 anak dan skor terendah adalah 8 sebanyak 2 anak dengan rata-rata 12,77. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata perkembangan motorik halus anak sesudah diberi perlakuan dengan menggunakan membatik jumputan mengalami peningkatan yang signifikan, terbukti dari hasil analisis nilai rata-rata sebelum diberi perlakuan dengan membatik jumputan dan sesudah diberi perlakuan. Jadi selisih rata-rata peningkatannya adalah 4,73. Hasil ini juga didukung dari analisis menggunakan T-Test yang diketahui bahwa nilai t hitung t tabel yaitu 11, 478 2,079 dengan signifikansi 0,000 < ɑ =0,05. Maka Ho ditolak. Berdasarkan

hasil ini, maka keputusan hasil uji hipotesisnya adalah menolak Hoartinya terdapat pengaruh membatik jumputan terhadap perkembangan motorik halus anak kelompok B di TK Kemiri 03,kecamatan Kebakkramat,kabupaten Karanganyar, tahun ajaran 2013/2014. D. Simpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian mengunakan t-test diperoleh t hitung (11,478) > t tabel (2,079) dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti ada pengaruh membatik jumputan terhadap perkembangan motorik halus anak. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi Pengaruh Membatik Jumputan Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Kelompok B di TK Kemiri 03, Kebakkramat, Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014 teruji kebenarannya.

DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2009. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.(tidak diterbitkan) Herni Kusantati. Dkk. 2007.Keterampilan. Bandung: Grafindo Media Pratama. Murtono Sri.Dkk. 2007.Seni Budaya dan Keterampilan. Bogor: Yudhistira. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sujiono. 2005. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka