BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan adalah peristiwa atau proses alamiah yang dialami oleh seorang ibu. Kehamilan didefenisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari sperma dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester pertama berlangsung 12 minggu, trimester kedua (minggu ke-13 hingga minggu ke-27), dan trimester ketiga (minggu ke-28 hingga ke-40). Dan bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional (Prawirohardjo, 2008). Kehamilan akan mengakibatkan terjadinya perubahan di seluruh sistem tubuh yang cukup mendasar. Tentunya perubahan ini akan menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik dan perubahan psikis wanita hamil (Kushartanti, 2004). Perubahan fisik dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil meliputi perubahan sistem reproduksi, payudara, sistem metabolisme, sistem muskuloskletal, sistem kardiovaskuler, sistem integumen, sistem gastrointestinal, sistem urinaria, sistem endokrin, dan sistem pernafasan. Perubahan ini akan menimbulkan berbagai keluhan yang dialami ibu hamil, diantaranya adalah nyeri panggul, mual & muntah, kejang tungkai, keringat berlebih, konstipasi, sering berkemih, dan sesak nafas (Kusmiyati dkk, 2009). 1
2 Perubahan dan adaptasi psikologis selama kehamilan yaitu pada trimester I (periode penyesuaian), ibu mengalami kesedihan, kekecewaan, dan kecemasan. Sedangkan pada trimester II (periode kesehatan yang baik) ibu mulai merasa sehat dan mengharapkan bayinya, dan pada trimester III (periode penantian) ibu merasa tidak sabar menunggu, cemas, khawatir akan kondisi kelahiran bayi serta waspada (Jannah,2008). Keluhan- keluhan dan perubahan yang dialami ibu hamil baik secara fisik maupun psikologis tersebut dapat diatasi dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan melakukan pergerakan atau senam hamil (Maryunani & Sukaryati, 2011). Senam hamil adalah program kebugaran yang diperuntukkan bagi ibu hamil yang memiliki prinsip- prinsip gerakan khusus yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Senam hamil dirancang khusus untuk menyehatkan dan membugarkan ibu hamil, mengurangi keluhan yang timbul selama kehamilan, serta mempersiapkan fisik dan psikis ibu dalam menghadapi persalinan (Khushartanti, 2004). Dalam perkembangannya, senam hamil dulunya menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat (mungkin masih ada sampai sekarang) yang terjebak mitos bahwa seorang ibu hamil tidak boleh bekerja, tidak boleh banyak bepergian, tidak boleh makan ikan dan masih banyak pantangan lainnya. Akan tetapi, saat ini sudah banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa senam hamil merupakan bagian penting dari perawatan kehamilan. Dan data empiris menunjukkan bahwa semua pekerjaan yang tidak melelahkan dapat dilakukan oleh ibu hamil dengan menghindari gerakan yang tiba- tiba berbalik atau berputar (Kushartanti, 2004).
3 Penelitian yang dilakukan oleh Clapp (2000) membuktikan bahwa wanita yang mengikuti program latihan senam hamil menjalani masa persalinan yang lebih pendek dan sedikit intervensi serta masa pemulihan yang lebih cepat (Brayshaw, 2007). Ada 3 faktor yang menyebabkan partus lama atau persalinan memanjang yaitu : tenaga, jalan lahir dan janin. Salah satu cara mengendalikan masalah tenaga yaitu dengan mengikuti senam hamil. Karena dengan senam hamil, wanita hamil memperoleh tenaga yang baik sehingga memperlancar proses persalinan (Huliana, 2001). Beberapa penelitian juga menyatakan mengenai manfaat senam hamil bagi ibu hamil dalam persiapan persalinannya, antara lain: Sofoewan (dalam penelitian Sri, 2000) meneliti pengaruh senam hamil terhadap lama persalinan dan luaran janin di RS dr Sardjito. Hasil penelitian menemukan senam hamil dapat memperpendek lama persalinan, menurunkan angka kejadian partus lama, dan meningkatkan cara persalinan spontan. Wulandari (2006) dalam penelitiannya tentang efektivitas senam hamil sebagai pelayanan dalam menurunkan kecemasan menghadapi persalinan pertama, menemukan bahwa senam hamil sebagai pelayanan prenatal efektif dalam menurunkan kecemasan menghadapi persalinan pertama (Maryunani, 2011). Di negara maju metode senam hamil telah lama diterapkan, begitu juga di negara berkembang seperti Indonesia. Namun, penerapannya belum merata diseluruh daerah hanya diterapkan dibeberapa rumah sakit dan klinik terkemuka, hal ini mungkin dikarenakan belum tersedianya tempat atau lokasi untuk melakukan senam hamil tersebut. Selain tempat atau lokasi, untuk mewujudkan terlaksananya senam
4 hamil sangat dibutuhkan peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang manfaat senam hamil. Karena dengan meningkatnya pengetahuan ibu hamil maka ibu akan semakin merasakan pentingnya senam hamil bagi kesehatan diri dan janinnya (Maryunani & Sukaryati, 2011). Data yang didapat pada survei awal, di wilayah kerja Puskesmas Buhit Kec. Pangururan Kab. Samosir jumlah ibu hamil pada tahun 2012 sebanyak 600 orang. Dan di wilayah tersebut belum pernah diadakan senam hamil. Dari hasil wawancara dengan 3 orang ibu hamil mendapatkan 2 orang diantaranya tidak mengetahui tentang senam hamil dan manfaatnya, sedangkan 1 orang ibu lagi hanya mengetahui tentang senam hamil tetapi belum pernah melakukannya. Berdasarkan data di atas peneliti tertarik untuk meneliti tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap senam hamil di wilayah kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir tahun 2013.
5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : Bagaimana Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Senam Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Buhit Kec. Pangururan Kab. Samosir. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang senam hamil di wilayah kerja Puskesmas Buhit Kec. Pangururan Kab. Samosir. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kegiatan senam hamil. b. Untuk mengidentifikasi sikap ibu hamil terhadap kegiatan senam hamil. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti Menambah dan meningkatkan kemampuan dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh kedalam lingkungan penelitian, serta dapat dijadikan sebagai masukan bagi mahasiswa keperawatan.
6 2. Bagi pendidikan keperawatan Sebagai bahan bacaan dan memberikan informasi bagi perkembangan ilmu keperawatan khususnya mata ajaran maternitas tentang manfaat senam hamil serta tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap senam hamil. 3. Bagi instansi tempat penelitian dan responen Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas Buhit untuk mengadakan atau melaksanakan kegiatan senam hamil di wilayah kerja Puskesmas Buhit. Menambah informasi dan wawasan tentang pentingnya melakukan senam hamil.