ANALISIS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN (STUDI KASUS JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA)

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

ANALISIS EMISI GAS BUANG AKIBAT MOBIL DI KAMPUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET

ANALISIS PENERAPAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DARI KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN ESTIMASI BEBAN EMISI (Studi Kasus : DKI JAKARTA)

PROFIL VOLUME LALU LINTAS DAN KUALITAS UDARA AMBIEN PADA RUAS JALAN IR. SOEKARNO SURABAYA

Joko Purwadi NIM : S

BAB I. PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota dengan kepadatan penduduk tertinggi di

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadinya perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lain.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kota lebih banyak mencerminkan adanya perkembangan

II.TINJAUAN PUSTAKA. tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakkan

BAB I PENDAHULUAN. konstan meningkat sebesar 5,64 % (BPS, 2012). Perkembangan pada suatu wilayah

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan sebuah pusat kota, sekaligus ibu kota Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INVENTARISASI EMISI SUMBER BERGERAK DI JALAN (ON ROAD) KOTA DENPASAR

PENGARUH RENCANA PEMBANGUNAN TRANSPORTASI MASSAL TERHADAP EMISI GAS BUANG KARBON MONOKSIDA DI SURABAYA

KONSENTRASI POLUSI UDARA DARI KENDARAAN BERMOTOR PADA RUAS JALAN SAM RATULANGI MANADO

Prediksi Emisi Karbondioksida Dari Kegiatan Transportasi Di Kecamatan Tampan Febrian Maulana 1), Aryo Sasmita 2), Shinta Elystia 3)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang semakin menurun untuk mendukung kehidupan mahluk hidup. Menurut

JRSDD, Edisi Maret 2015, Vol. 3, No. 1, Hal:57-70 (ISSN: )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas lingkungan yang baik merupakan hal penting dalam menunjang kehidupan manusia di dunia.

Muhimmatul Khoiroh 1), dan Alia Damayanti 2)

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup lainnya (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41. Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara).

TINGKAT POLUSI UDARA DARI EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN VOLUME LALU LINTAS (Studi Kasus : Simpang Empat Bersinyal Kota Lhokseumawe)

TINGKAT PENCEMARAN UDARA CO AKIBAT LALU LINTAS DENGAN MODEL PREDIKSI POLUSI UDARA SKALA MIKRO

BAB I PENDAHULUAN. ini dalam mendukung perkembangan kemajuan kota-kota besar di dunia, namun

PENGARUH PROGRAM CAR FREE DAY TERHADAP PENURUNAN BEBAN PENCEMAR CO DAN NO 2

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pengesahan... Kata Pengantar Dan Persembahan... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Kusumawati, PS.,Tang, UM.,Nurhidayah, T 2013:7 (1)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan sektor transportasi berjalan sangat cepat. Perkembangan di bidang industri

Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Surakarta 57102,

EVALUASI PERUBAHAN EMISI GAS NOX DAN SO 2 DARI KEGIATAN TRANSPORTASI DI KAMAL BANGKALAN AKIBAT PENGOPERASIAN JEMBATAN SURAMADU

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN. menghasilkan 165 grid. Seperti terlihat pada Gambar 4.1.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup

BAB I PENDAHULUAN. dalam memberikan kehidupan di permukaan bumi (Chandra, 2007). Permasalahan utama yang dihadapi kota-kota di dunia yaitu semakin

PENCEMARAN UDARA AKIBAT KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN P. H. H. MUSTOFA, BANDUNG. Grace Wibisana NRP : NIRM :

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur unsur

BAB I PENDAHULUAN. udara terbesar mencapai 60-70%, dibanding dengan industri yang hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership)

HUBUNGAN KAPASITAS MESIN DAN TAHUN PEMBUATAN SERTA PERAWATAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA MEDAN TAHUN 2012

berbagai cara. Pencemaran udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industri,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian membantu peneliti dalam langkah-langkah memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BEBAN EMISI SEKTOR TRANSPORTASI DI KOTA YOGYAKARTA

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil survei, perhitungan dan pembahasan dapat diperoleh

BAB VI PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil perhitungan pada bab V sebelumnya, dapat dihitung total

BAB I PENDAHULUAN. (natural sources) seperti letusan gunung berapi dan yang kedua berasal dari

Cyndia Putri Lupita *), Sudarno, Titik Istirokhatun PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

II.TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai salah satu cabang dari bidang ilmiah (disiplin ilmu). Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Bagi masyarakat, transportasi merupakan urat nadi kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. pada bertambahnya jumlah pencemar di udara (Badan Pusat Statistik, 2013).

BAB 1 : PENDAHULUAN. kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang

PEGARUH SISTEM PEMBAKARAN TERHADAP JENIS DAN KONSENTRASI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ESTIMASI SEBARAN KERUANGAN EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR

4.1 Konsentrasi NO 2 Tahun 2011

ANALISIS BEBAN PENCEMAR UDARA SO 2 DAN HC DENGAN PENDEKATAN LINE SOURCE MODELING (STUDI KASUS DI JALAN MAGELANG YOGYAKARTA)

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 ( ) ISSN:

SIMULASI LAJU PERTUMBUHAN PENJUALAN AUTOMOTIF DENGAN METODE EKSPONENSIAL DAN GUI MATLAB DI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Elaeis Noviani R *, Kiki Ramayana L. Tobing, Ita Tetriana A, Titik Istirokhatun. Abstrak. 1. Pendahuluan. 2. Dasar Teori Karbon Monoksida (CO)

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan pun muncul seiring semakin padatnya jumlah penduduk. Salah. satunya permasalahan di bidang transportasi.

ANALISIS PERBANDINGAN KADAR GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK (CDI) DAN PENGAPIAN KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

KONTRIBUSI SEKTOR TRANSPORTASI DARAT TERHADAP TINGKAT EMISI CO2 DI EKOREGION KALIMANTAN. Disusun Oleh :

KAJI EKSPERIMENTAL EMISI GAS BUANG MOTOR BAKAR BENSIN DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN CAMPURAN PREMIUM BIOETANOL

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEMACETAN DAN POLUSI UDARA DI JALAN SULTAN ABDURAHMAN PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Jalur hijau di sepanjang jalan selain memberikan aspek estetik juga dapat

ANALISIS PENGARUH JARAK TEMPUH, PERIODE SERVIS DAN UMUR MESIN TERHADAP KONSENTRASI CO, HC,

STUDI PENGARUH JARAK TEMPUH DAN UMUR MESIN KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPATTERHADAP KONSENTRASI EMISI KARBON MONOKSIDA (CO) DAN NITROGEN OKSIDA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KEBERADAAN PARKIR DAN PEDAGANG KAKI LIMA TERHADAP BIAYA KEMACETAN DAN POLUSI UDARA DI JALAN KOLONEL SUGIONO MALANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EMISI KENDARAAN PADA RUAS JALAN PROVINSI DI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILTER ASAP PADA INCINERATOR SAMPAH (RJ01)

BIAYA KEMACETAN DAN POLUSI KARBON MONOKSIDA PADA LALU LINTAS AKIBAT ADANYA PEMBANGUNAN FLY OVER

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 45 Tahun 1997 Tentang : Indeks Standar Pencemar Udara

PENGARUH KEGIATAN CAR FREE DAY (CFD) DI KOTA PEKANBARU UNTUK PENGURANGAN EMISI KARBON DARI KEGIATAN TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain

BEBERAPA ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

BAB I PENDAHULUAN. Polusi udara adalah salah satu masalah yang sangat meresahkan

Evaluasi Perubahan Emisi Gas NO x dan SO 2 dari Kegiatan Transportasi di Kamal-Bangkalan Akibat Pengoperasian Jembatan Suramadu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI KRITERIA TRANSPORTASI BERKELANJUTAN DI PERKOTAAN

Tersedia online di: Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 3 (2017)

Analisis emisi gas buang dan daya sepeda motor pada volume silinder diperkecil

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Estimasi Beban Pencemar Dari Emisi Kendaraan Bermotor di Ruas Jalan Kota Pekanbaru

Transkripsi:

ANALISIS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN (STUDI KASUS JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA) Lydia Novitriana 1), Dewi Handayani 2),,Muh Hasbi 3) 1) Pengajar Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret 2) Mahasiswa Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret 3) Pengajar Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126 Telp. 0271-634524 Email: hasbi.civil09@gmail.com ABSTRACT The impact of exhaust emissions can be a health impact and environmental impact road section being used is a section of Jalan Slamet Riyadi which is an arterial road in the middle of Surakarta. Surakarta city has a population growth rate in the period 2000 to 2010 average of 0.08% per year. The rate of population growth is a consequence increase in population activities that encourage the movement of motor vehicles. It is important to analyze the amount of motor vehicle exhaust emissions that occur in the roadway. The research method using the Regulation of the Minister of Environment No. 12 of 2010. The data was collected using a survey method directly in the field. The study was conducted at 5 segment of Jalan Slamet Riyadi Surakarta. The results of data collection, analysis, and calculation of the exhaust emissions of motor vehicles obtained values of exhaust emissions exiting produced gas CO, HC, NOx, PM 10, CO 2, and SO 2 respectively amounted to 813.598 tons / year, 241.684 tons / year, 29.799 tons / year, 9.135 tons / year, 140,934.571 tons / year, 4.509 tons / year Keywords : Emission, Exhaust, Roads, reduction 3 in 1 ABSTRAK Dampak emisi gas buang dapat berupa dampak kesehatan dan dampak lingkungan Ruas jalan yang digunakan adalah ruas Jalan Slamet Riyadi yang merupakan jalan arteri yang berada di tengah Kota Surakarta. Kota Surakarta memiliki laju pertumbuhan penduduk pada periode tahun 2000 hingga tahun 2010 rata-rata sebesar 0,08% per tahun. Laju pertumbuhan penduduk tersebut membawa konsekuensi peningkatan aktivitas penduduk yang mendorong pergerakan kendaraan bermotor. Metode penelitian menggunakan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2010. Pengumpulan data menggunakan metode survey langsung di lapangan. Penelitian dilakukan di 5 ruas Jalan Slamet Riyadi Surakarta. Hasil pengumpulan data, analisis, dan perhitungan emisi gas buang kendaraan bermotor didapat nilai dari emisi gas buang eksiting yang dihasilkan gas CO, HC, NO x, PM 10, CO 2, dan SO 2 berturut-turut adalah sebesar 813,598 ton/tahun, 241,684 ton/tahun, 29,799 ton/tahun, 9,135 ton/tahun, 140.934,571 ton/tahun, 4,509 ton/tahun. Kata Kunci : Emisi, Gas Buang, Ruas Jalan, Reduksi 3 in 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Jalan Slamet Riyadi merupakan salah satu jalan arteri yang berada di tengah Kota Solo. Jalan Slamet Riyadi juga merupakan jalan yang mempunyai banyak akses dengan baik jalan kolektor maupun jalan lokal Kota Solo. Di sepanjang jalan Slamet Riyadi terdapat sekolah-sekolah yang menjadikan jalan ini merupakan salah satu jalan dengan volume lalu lintas yang tinggi di Kota Solo. Banyaknya pergerakan kendaraan baik pribadi maupun umum untuk menjalankan aktivitas di Kota Surakarta terutama di Jalan Slamet Riyadi yang dimana kendaraan-kendaraan tersebut menghasilkan emisi gas buang. Volume lalu lintas yang meningkat akan mempengaruhi besar emisi gas buang dari kendaraan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penting untuk menganalisa besaran emisi gas buang kendaraan bermotor yang disebabkan volume lalu lintas di Jalan Slamet Riyadi Kota Surakarta. DASAR TEORI Terdapat enam komponen polusi udara hasil emisi gas buang kendaraan bermotor yang menjadi perhatian utama yaitu: karbon monoksida oksida sulfur, hidrokarbon, oksida nitrogen, partikel dan timah hitam. Beban pencemar adalah besarnya emisi yang masuk ke dalam udara ambien dari suatu kegiatan di suatu daerah selama satu kurun waktu tertentu. Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juni 2017/753

umum. Faktor emisi adalah besarnya emisi yang dilepaskan ke dalam udara ambien dari suatu kegiatan untuk setiap satuan bahan bakar yang digunakan atau intensitas kegiatan yang dilakukan. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Riset lapangan. Berupa pengambilan data kecepatan dan volume lalu lintas kendaraan bermotor di Jl. Slamet Riyadi Surakarta 2. Riset kepustakaan. Berupa penelitian yang bersifat teoritis dengan melakukan studi literatur, mempelajari catatan-catatan dan bahan-bahan yang memiliki relevansi dengan permasalahan yang dibahas. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Tabel 1. Nilai Qrencana Tiap Ruas Total Survey Ruas Ke Nilai Q rencana (Kend/Jam) Roda 2 Roda 4 Roda 2 Roda 4 Tabel 2. Data 1 11.895 2.992 3.965 997 2 11.447 2.796 3.816 932 3 11.778 2.913 3.926 971 4 11.837 3.066 3.946 1.022 5 12.050 3.180 4.017 1.060 Jumlah Penumpang Roda 4 Lokasi Pengambilan Data Apill ke Jumlah Penumpang 1 2 3 1 (Jl. Bhayangkara) 147 128 74 2 (Jl. Honggowongso) 133 121 70 3 (Jl. Gatot Subroto) 137 131 69 4 (Jl. Banjarsari Juron) 140 126 71 Perhitungan LHRT LHRT = Q rencana k... (1) dimana: LHRT = LaluLintas Harian Rata-rata Tahunan (kend/tahun) Q rencana = Arus rencana (kend/jam) k = faktor jam sibuk untuk volume jam Tabel 3. Nilai LHRT Tiap Ruas Ruas Ke LHRT Roda 2 (Kend/Tahun) LHRT Roda 4 (Kend/Tahun) 1 44.056 11.078 2 42.400 10.356 3 43.622 10.789 e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juni 2017/754

4 43.844 11.356 5 44.633 11.778 Rumus yang digunakan berdasarkan peraturan menteri negara lingkungan hidup nomor 12 tahun 2010 dimana: E a = (VKT b,c * FE a,b,c *10-6 )...(2) Ea = beban pencemar untuk polutan a (ton/tahun) VKTb,c = total panjang perjalanan tahunan kendaraan Bermotor kategori b yang menggunakan bahan bakar jenis c (km/tahun) FEa,b,c = besarnya polutan a yang diemisikan untuk setiap [kilometer] perjalanan yang dilakukan kendaraan bermotor kategori b yang menggunakan bahan bakar jenis c (g/km) atau disebut juga faktor emisi a = jenis pencemar (1-6 untuk CO, NO 2, HC, PM 10, SO 2, CO 2) b = kategori kendaraan bermotor c = jenis bahan bakar (1-2 untuk bensin dan solar) Tabel 4. Rekapitulasi Emisi Gas Buang Eksiting per Jenis Kendaraan untuk Setiap Ruas Jalan Slamet Riyadi Surakarta Ruas ke 1 2 3 4 5 Jenis Beban Pencemar Jenis Emisi yang Dihasilkan (Ton/Tahun) CO HC Nox PM10 CO2 SO2 Roda 2 2,38E-03 1,00E-03 4,93E-05 4,08E-05 5,41E-01 4,42E-06 Roda 4 Bensin 6,81E-03 6,81E-04 3,40E-04 1,70E-06 5,41E-01 7,49E-05 Roda 4 Solar 4,76E-04 3,40E-05 5,96E-04 9,02E-05 5,40E-01 1,87E-05 Roda 2 1,80E-03 7,57E-04 3,72E-05 3,08E-05 4,08E-01 3,34E-06 Roda 4 Bensin 5,13E-03 5,13E-04 2,57E-04 1,28E-06 4,08E-01 5,65E-05 Roda 4 Solar 3,59E-04 2,57E-05 4,49E-04 6,80E-05 4,07E-01 1,41E-05 Roda 2 2,73E-03 1,15E-03 5,65E-05 4,68E-05 6,20E-01 5,07E-06 Roda 4 Bensin 7,80E-03 7,80E-04 3,90E-04 1,95E-06 6,20E-01 8,58E-05 Roda 4 Solar 5,46E-04 3,90E-05 6,82E-04 1,03E-04 6,18E-01 2,14E-05 Roda 2 1,48E-03 6,25E-04 3,07E-05 2,54E-05 3,37E-01 2,75E-06 Roda 4 Bensin 4,24E-03 4,24E-04 2,12E-04 1,06E-06 3,37E-01 4,66E-05 Roda 4 Solar 2,97E-04 2,12E-05 3,71E-04 5,62E-05 3,36E-01 1,17E-05 Roda 2 2,91E-03 1,22E-03 6,02E-05 4,98E-05 6,60E-01 5,40E-06 Roda 4 Bensin 8,30E-03 8,30E-04 4,15E-04 2,08E-06 6,60E-01 9,13E-05 Roda 4 Solar 5,81E-04 4,15E-05 7,27E-04 1,10E-04 6,59E-01 2,28E-05 Total 4,58E-02 8,15E-03 4,67E-03 6,04E-04 7,69E+00 4,65E-04 Tabel 5. Nilai LHRT Tiap Ruas Berdasarkan Jenis Bahan Bakar Ruas ke Roda 2 Roda 4 Bensin Roda 4 Solar 1 44056 9748 1329 e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juni 2017/755

2 42400 9113 1243 3 43622 9494 1295 4 43844 9993 1363 5 44633 10364 1413 Berdasarkan tabel-tabel di atas, maka dapat dihitung nilai emisi kendaraan tahunan di ruas Jalan Slamet Riyadi Surakarta. Nilai emisi kendaraan tahunan tersebut didapat dengan mengalikan antara tiap nilai dengan LHRT masing-masing ruas di Jalan Slamet Riyadi Surakarta. Sedangkan nilai LHRT kendaraan roda 4 bensin dan roda 4 solar didapat dari mengalikan persentasi dari survey jenis bahan bakar dengan LHRT roda 4. Hasil dari nilai emisi kendaraan bermotor tahunan di Jalan Slamet Riyadi Surakarta dapat dilihat dalam tabel di bawah. Tabel 6. Emisi Gas Buang Eksiting Kendaraan Bermotor Tahunan di Ruas Jalan Slamet Riyadi Surakarta Ruas ke 1 2 3 4 5 Jenis Beban Jenis Emisi yang Dihasilkan (Ton/Tahun) Pencemar CO HC Nox PM10 CO2 SO2 Roda 2 104,953 44,230 2,174 1,799 23.839,269 0,195 Roda 4 Bensin 66,353 6,635 3,318 0,017 5.275,062 0,730 Roda 4 Solar 0,633 0,045 0,792 0,120 717,517 0,025 Roda 2 76,201 32,113 1,578 1,306 17.308,451 0,142 Roda 4 Bensin 46,793 4,679 2,340 0,012 3.720,047 0,515 Roda 4 Solar 0,447 0,032 0,558 0,085 506,003 0,018 Roda 2 119,056 50,174 2,466 2,041 27.042,719 0,221 Roda 4 Bensin 74,035 7,403 3,702 0,019 5.885,752 0,814 Roda 4 Solar 0,707 0,883 0,883 0,134 800,583 0,028 Roda 2 65,040 27,410 1,347 1,115 14.773,439 0,121 Roda 4 Bensin 42,354 4,235 2,118 0,011 3.367,116 0,466 Roda 4 Solar 0,404 0,505 0,505 0,077 457,997 0,016 Roda 2 129,730 54,672 2,687 2,224 2.9467,202 0,241 Roda 4 Bensin 86,071 8,607 4,304 0,022 6.842,670 0,947 Roda 4 Solar 0,822 0,059 1,027 0,156 930,744 0,032 Total 813,598 241,684 29,799 9,135 140.934,571 4,509 Diketahui bahwa sebanyak 41,5 % roda 4 berisikan 1 orang, 37,5% berisikan 2 orang, dan 21% roda 4 berisikan 3 orang atau lebih. Sehingga jika diterapkan system 3 in 1, akan dapat mereduksi 79% dari emisi gas buang kendaraan roda 4. Hasil emisi gas buang kendaraan bermotor setelah dikurangi reduksi tersebut didapat dari mengurangi jumlah kendaraan roda 4 secara keseluruhan dengan 79% dari total kendaraan roda 4. Hasil nilai total emisi gas buang eksiting dari kendaraan bermotor setelah dikurangi dengan reduksi jika diterapkan sistem 3 in 1 dapat dilihat dalam tabel. Tabel 7. Emisi Gas Buang Eksiting Kendaraan Bermotor Tahunan di Ruas Jalan Slamet Riyadi Surakarta Setelah Tereduksi Jenis Emisi yang Dihasilkan (Ton/Tahun) e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juni 2017/756

Ruas ke 1 2 3 4 5 Jenis Beban Pencemar CO HC Nox PM10 CO2 SO2 Roda 2 104,953 44,230 2,174 1,799 23.839,269 0,195 Roda 4 Bensin 52,419 5,242 2,621 0,013 4167,299 0,577 Roda 4 Solar 0,500 0,036 0,625 0,095 566,838 0,020 Roda 2 76,201 32,113 1,578 1,306 17.308,451 0,142 Roda 4 Bensin 36,967 3,697 1,848 0,009 2938,837 0,407 Roda 4 Solar 0,353 0,025 0,441 0,067 399,742 0,014 Roda 2 119,056 50,174 2,466 2,041 27.042,719 0,221 Roda 4 Bensin 58,487 5,849 2,924 0,015 4649,744 0,643 Roda 4 Solar 0,491 0,035 0,614 0,093 556,566 0,019 Roda 2 65,040 27,410 1,347 1,115 14.773,439 0,121 Roda 4 Bensin 33,459 3,346 1,673 0,008 2660,022 0,368 Roda 4 Solar 2,342 0,167 2,928 0,443 2653,330 0,092 Roda 2 129,730 54,672 2,687 2,224 29.467,202 0,241 Roda 4 Bensin 67,996 6,800 3,400 0,017 5405,709 0,748 Roda 4 Solar 0,649 0,046 0,811 0,123 735,288 0,025 Total 748,644 233,841 28,139 9,368 137.164,454 3,832 Pembahasan Besar emisi gas buang eksiting akibat kendaraan bermotor di Jalan Slamet Riyadi Surakarta yang dihasilkan gas CO, HC, NO x, PM 10, CO 2, dan SO 2 berturut-turut adalah sebesar 813,598 ton/tahun, 241,684 ton/tahun, 29,799 ton/tahun, 9,135 ton/tahun, 140.934,571 ton/tahun, 4,509 ton/tahun. Dari nilai tersebut diatas, sebesar 61% gas CO, 86% gas HC, 34% gas NO x, 93% gas PM 10, 80% gas CO 2, dan 20% gas SO 2 berasal dari gas buang kendaraan roda 2. Sisanya dari roda 4. Roda 4 sendiri dikategorikan menjadi 2 menurut jenis bahan bakarnya. Roda 4 dengan bahan bakar bensin menyumbang 39% gas CO, 13% gas HC, 53% gas NO x, 1% gas PM 10, 18% gas CO 2, dan 77% gas SO 2 dari total nilai emisi gas buang kendaraan bermotor eksiting secara keseluruhan. Dan sisanya berasal dari roda 4 dengan bahan bakar solar. Prediksi nilai total emisi gas buang eksiting dari kendaraan bermotor di Jalan Slamet Riyadi Surakarta setelah tereduksi dengan system 3 in 1 menjadi sebesar 748,644 ton/tahun untuk gas CO, 233,847 ton/tahun untuk gas HC, 28,139 ton/tahun untuk gas NO x, 9,368 ton/tahun gas PM 10, 137.164,454 ton/tahun untuk gas CO 2, dan 3, 832 ton/tahun untuk gas SO 2. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1) Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data menggunakan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2010 diketahui bahwa emisi gas buang eksiting tahun 2016 yang dihasilkan gas CO, HC, NO x, PM 10, CO 2, dan SO 2 berturut-turut adalah sebesar 813,598 ton/tahun, 241,684 ton/tahun, 29,799 ton/tahun, 9,135 ton/tahun, 140.934,571 ton/tahun, 4,509 ton/tahun. 2) Potensi Reduksi jika diterapkan sistem 3 in 1 dapat mereduksi gas CO sebesar 31%, 11% gas HC, 50% gas NOx, 5% untuk gas PM 10, 16% gas CO 2, dan 62% gas SO 2. Saran 1) Penelitian ini merupakan perhitungan besarnya emisi gas buang mobil dengan menggunakan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2010 dimana masih bisa dikembangkan lagi e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juni 2017/757

dengan metode lain yang dapat digunakan untuk menghitung besar emisi gas buang kendaraan bermotor. 2) Penelitian mendatang dapat memperhitungkan nilai reduksi emisi yang disebabkan oleh pohon. DAFTAR PUSTAKA Hodijah Nurhadi. 2014. Estimasi Beban Pencemar dari Emisi Kendaraan Bermotor di Pekanbaru. Dinamika Lingkungan Hidup Indonesia, Riau. Jatmiko Wahyu. 2013. Analisis Dampak Pemasangan ATCS terhadap Emisi Gas Buang (CO 2) di Tangerang. Biro Penerbit Planologi, Universitas Diponegoro. Kusdiantoro Irvan. 2014. Pengaruh Kerusakan Jalan terhadap Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor. Jurnal Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2010 Rauf Syafruddin. 2014. Analisis Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Roda Empat di Kota Makasar. The 17 th FSTPT International Symposium, Jember University Sengkey Sandri Linna, dkk. 2011. Tingkat Pencemaran Udara CO Akibat Lalu Lintas dengan Model Prediksi Polusi Skala Mikro. Media Engineering, Manado e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juni 2017/758