TINJAUAN TENTANG PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA SAMARINDA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan pengayoman pada masyarakat serta kemampuan professional dan

BAB I PENDAHULUAN. Disiplin adalah fungsi operatif ke enam dan manajemen sumber daya manusia yng

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

STUDI TENTANG PROSEDUR PENERIMAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH (BKDD) KABUPATEN NUNUKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten

BAB I PENDAHULUAN. negara dengan memperbaiki kesejahteraan dan keprofesionalan serta

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M. 06. PR. 07.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara hukum, seperti yang tercantum dalam Pasal I

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan sejarah Indonesia, khusususnya pada Era Orde Baru terdapat berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

PENINGKATAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KELURAHAN HARAPAN BARU KECAMATAN LOA JANAN ILIR SAMARINDA SEBERANG. Yandry Pagappong 1

I. PENDAHULUAN. pertama dari setiap masalah yang terjadi dalam suatu organisasi. Bahkan ada

BAB I PENDAHULUAN. 1 Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Prenhallindo, Jakarta, 1998, Hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

I. PENDAHULUAN. Kedudukan pemerintah daerah berkaitan dengan otonomi daerah, bergulirnya otonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

negara dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1999 tentang Pegawai Negeri Sipil (selanjutnya disebut Undang- Undang Nomor 43 tahun 1999), adalah suatu landasan hukum untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kelancaran penyelengaraan tugas pemerintah dan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. sering menjadi kendala dalam kehidupan masyarakat. Dengan kemampuannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

PERAN LURAH DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA APARATUR SIPIL NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. dengan proses peningkatan layanan pendidikan yang diberikan, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA RESTORAN DAN ISTANA KUE CITA RASA DIPONTIANAK

I. PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Negara dan Abdi Masyarakat yang selalu hidup ditengah masyarakat dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa indonesia adalah

Pasal I. Pasal 1. Pasal 2. Ketentuan mengenai anggota Tentara Nasional Indonesia, diatur dengan undangundang.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

PENINGKATAN KEMAMPUAN APARATUR DESA DALAM UPAYA PELAKSANAAN TUGAS ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI KANTOR DESA MUARA BADAK ULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Disiplin Kerja. penguasaan diri dengan tujuan menahan impuls yang tidak diinginkan, atau untuk

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KECAMATAN SAMARINDA UTARA

Kajian Tentang Kinerja Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TKD2) Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. 4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang bedasarkan kemerdekaan,

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk pertumbuhan organisasi, terutama untuk memotivasi pegawai agar

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

Selviana Anggraini 1. Universitas Mulawarman.

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP KANTOR PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. moral dan mental yang baik, profesional, serta sadar akan tanggung jawabnya

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR

PENGARUH HUMAN RELATION DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

ABSTRAK. Petrus Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI PASAL 3 ANGKA 11 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PEMERINTAHAN KABUPATEN KEDIRI

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guna mencapai tujuan pembangunan nasional maka dalam

BAB II LANDASAN TEORI

MALINAU. Desi Natalena S 1

BAB I PENDAHULUAN. ada di daerahnya. Pembangunan daerah sebagai pembangunan yang dilaksanakan

2 pemerintah yang dalam hal ini yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS). 2 Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah bidang sumber daya manusia aparatur sebaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan nasional sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah suatu negara hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. yang tersedia. Manajemen sumber daya manusia secara sederhana dapat diartikan. daya manusia secara optimal dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

ABSTRAKSI. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan bersama. Setiap organisasi memerlukan sumber daya manusia, karena sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah

KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR Dirk Malaga Kusuma 1. Abstrak.

Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi di Kabupaten Ciamis. Yanti Wulansari ABSTRAK

IRMA DESKAYANTI 1. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan nasional yang diamanatkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat

DAMPAK STATUS AKRIDITASI SEKOLAH, SARANA PRASARANA DAN KOMPETENSI SOSIAL TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SD KECAMATAN KEDUNGTUBAN BLORA TESIS.

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kita berada pada abad ke 21, tantangan yang kita hadapi

BAB I PEDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang kompeten

BAB I PENDAHULUAN. satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

I. PENDAHULUAN. dimaksud adalah melancarkan kegiatan pelayanan publik, dan memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

Transkripsi:

ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 1, 2017: 5581-5593 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright2017 TINJAUAN TENTANG PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA SAMARINDA Ferry Ria Hagang 1 ABSTRAK Latar belakang penulisan ini adalah Sumber daya manusia yang merupakan salah satu sumber daya yang ada dalam suatu perusahaan/organisasi disamping sumber daya yang lain, misalnya modal, material, mesin dan teknologi. Dewasa ini semakin disadari oleh banyak pihak bahwa dalam menjalankan roda suatu perusahaan/organisasi, manusia merupakan unsur terpenting. Hal ini karena manusialah yang mengelola sumber daya lainnya yang ada dalam perusahaan/organisasi, sehingga menjadi bermanfaat dan tampa adanya sumber daya manusia maka sumber daya lainnya menjadi tidak berarti. Pegawai Negeri adalah unsur aparatur Negara, abdi Negara dan abdi masyarakat yang dengan penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila. Negara, dan Pemerintah menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan fokus yaitu pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda dengan indikator ketepatan waktu, menggunakan peralatan kantor dengan baik, tanggung jawab yang tinggi, ketaatan terhadap memakai seragam kantor, menggunakan kartu tanda pengenal, membuat ijin bila tidak masuk. Adapun metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan penelitian arsip-arsip secara dokumen yang ada pada Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda. Sumber data yang diperoleh menggunakan teknik purposive sampling dengan key informan adalah Kepala Dinas dan Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda. Informan adalah pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu masih belum optimalnya pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda khususnya mengenai ketepatan waktu. Faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda adalah karena kurangnya 1 Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman Email : ferryria.hanggang@yahoo.com

ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 1, 2017: 5581-5593 kesadaran pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda tentang tujuan penerapan disiplin dalam organisasi dan lingkungan kerja serta kurangnya ketegasan pimpinan dalam memberikan sanksi kepada pegawai yang melanggar aturan yang berlaku di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda. Kata Kunci : Pelaksanaan, Disiplin Kerja, Pegawai Pendahuluan Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang ada dalam suatu perusahaan/organisasi disamping sumber daya yang lain, misalnya modal, material, mesin dan teknologi. Dewasa ini semakin disadari oleh banyak pihak bahwa dalam menjalankan roda suatu perusahaan/organisasi, manusia merupakan unsur terpenting. Hal ini karena manusialah yang mengelola sumber daya lainnya yang ada dalam perusahaan/organisasi, sehingga menjadi bermanfaat dan tampa adanya sumber daya manusia maka sumber daya lainnya menjadi tidak berarti. Mengingat bahwa sumber daya manusia merupakan unsur terpenting, maka pemeliharaan hubungan yang kontinyu dan serasi dengan para karyawan dalam suatu perusahaan/organisasi menjadi sangat penting. Pelaksanaan tugas Negara, pemerintah dan pembangunan. Hal ini merupakan suatu landasan hukum bagi pegawai negeri agar dapat dijadikan dasar untuk mengatur Negara menuju Tujuan nasional tersebut hanya dapat dicapai melalui pembangunan nasional yang direncanakan dengan terarah dan realitas serta dilaksanakan secara bertahap, bersungguh-sungguh berguna, dan berhasil guna.setiap negara berkembang mempunyai komitmen dan orientasi. Pegawai Negeri adalah unsur aparatur Negara, abdi Negara dan abdi masyarakat yang dengan penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila. Negara, dan Pemerintah menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan. Adanya penjelasan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok kepegawaian yaitu Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan nasional sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya Pegawai Negeri. Karena itu, dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional, yakni mewujudkan 5582

Tinjauan Tentang Pelaksanaan Disiplin Kerja Pegawai (Ferry Ria Hagang) masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, adil, makmur, dan bermoral tinggi, diperlukan Pegawa Negeri yang merupakan unsur aparatur negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang harus menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata kepada masyarakat dengan dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila. Salah satu fungsi pemerintah yang utama adalah menyelenggarakan pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi merupakan instrument pemerintah untuk mewujudkan pelayanan publik yang efisien, efektif,berkeadilan, transparan dan akuntabel.hal ini berarti bahwa untuk mampu melaksanakan fungsi pemerintah dengan baik maka organisasi birokrasi harus profesional, tanggap, aspiratif terhadap berbagai tuntutan masyarakat yang dilayani.seiring dengan hal tersebut pembinaan aparatur negara dilakukan secaraterus menerus, agar dapat menjadi alat yang efisien dan efektif, bersih danberwibawa, sehingga mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintah maupununtuk menggerakkan pembangunan secara lancar dengan dilandasi semangat dan sikap pengabdian terhadap masyarakat. Dinas Kebersihan dan Pertamanan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum khususnya urusan persampahan. Dinas Kebersihan dan Pertamanan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah mempunyai tugas pokok membantu Kepala daerah dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah dibidangpekerjaan umum khususnya urusan persampahan berdasarkan asas otonomi dantugas pembantuan dalam merumuskan kebijakan perencanaan operasional program kegiatan pengaturan, pembinaan dan pembangunan serta pengawasan pengembangan prasarana dan sarana, pengelolaan dan bantuan teknik kepada Kecamatan dan Kelurahan dan kelompok masyarakat dalam penanganan persampahan, kebersihan dan pertamanan sesuai norma, standar, prosedur dancriteria kebijakan umum daerah yang mengacu pada kebijakan umum nasional dan propinsi. Perumusan Masalah a. Bagaimanakah pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Samarinda? b. Apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Samarinda? 5583

ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 1, 2017: 5581-5593 Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Samarinda. b. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Samarinda. Manfaat Penelitian 1) Kegunaan teoritis : a. Untuk menambah dan memperdalam serta mengembangkan pengetahuan penulis serta sebagai latihan dalam menuangkan hasil pemikiran dan penelitian sesuai dengan ketentuan penulis karya ilmiah di Universitas Mulawarman. Sebagai proses pembelajaran peneliti dalam menganalisis masalah secara ilmiah 2) Kegunaan praktis : a. Sebagai sumbangan pemikiran kepada Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Samarinda pada umumnya dan pada Bagian Kepegawaian khususnya. b. Untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Kerangka Dasar Teori Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2008:10) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranaan tenaga kerja efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, pegawai dan masyarakat. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Proses ini terdapat dalam bidang /fungsi produksi, pemasaran, keuangan, ataupun kepegawaian. Karena sumberdaya manusia(sdm) diangggap semakin penting perannya dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang di sebut manajemen sumber daya manusia. Istilah manajemen mempunyai arti 5584

Tinjauan Tentang Pelaksanaan Disiplin Kerja Pegawai (Ferry Ria Hagang) sebagai pengetahuan tentang bagaimana seharusnya memanage (mengelola) sumber daya manusia. Pengertian Disiplin Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasional hubungan kekaryawanan internal. Secara etiomologis, kata disiplin berasal dari kata Latin diciplina yang berarti mengajar. Menurut Davis (2004:36) disiplin adalah suatu tindakan manajemen memberikan semangat kepada pelaksanaan standar organisasi, ini adalah pelatihanmengarah kepada upaya membenarkan dan melibatkan pengetahuanpengetahuan dan prilaku petugas sehingga ada kedisiplinan pada diri petugas, untuk menuju pada kerjasama dan prestasi yang lebih baik. Mondy (2008:92) menyatakan bahwa disiplin adalah kondisi kendali diri pegawai dan prilaku tertib yang menunjukkan tingkat kerjasama tim yang sesungguhnya dalam suatu organisasi. Salah satu aspek hubungan internal kepegawaian yang penting namun sering kalisulit dilaksanakan adalah penerapan tindakan disipliner. Menurut Rivai (2005:443) mengatakan bahwa kedisiplinan merupakan fungsi operatif sumber daya manusia yang terpenting. Semakin baik disiplin karyawan pada suatu perusahaan semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapai, sebaliknya tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi perusahaan mencapai hasil yang maksimal. Menurut Sutrisno (2009:91) bentuk disiplin yang baik akan tercermin pada suasana, yaitu : 1) Tingginya rasa kepedulian karyawan terhadap pencapaian tujuan perusahaan. 2) Tingginya semangat dan gairah kerja dan inisiatif para karyawan dalam melakukan pekerjaan. 3) Besarnya rasa tanggung jawab para karyawan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. 4) Berkembang rasa memiliki dan rasa solidaritas yang tinggi di kalangan karyawan. 5) Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja para karyawan. 5585

ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 1, 2017: 5581-5593 Jenis-jenis disiplin kerja Menurut Sastrohadiwiryo (2001:230), jenis-jenis disiplin kerja ada dua, yaitu : 1) Self Dicipline Disiplin ini timbul karena seseorang merasa terpenuhi kebutuhannya dan telah menjadi bagian dari organisasi, sehingga orang akan tergugah hatinya untuk sadar dan secara sukarela mematuhi segala peraturan yang berlaku. 2) Command Dicipline Disiplin ini tumbuh bukan dari perasaan ikhlas, akan tetapi timbul karena adanya paksaan/ancaman orang lain. Dalam setiap organisasi, yang diinginkan pastilah jenis disiplin yang pertama,yaitu datang karena kesadaran dan keinsyafan.akan tetapi kenyataan selalumenunjukkan bahwa disiplin itu lebih banyak disebabkan oleh adanya semacam paksaan dari luar. Pengertian Pegawai Berbicara tentang pegawai maka yang dibicarakan adalah tenaga kerja. Tenaga kerja adalah orang-orang yang bekerja pada suatu organisasi, baik pada instansi pemerintah maupun pada perusahaan-perusahaan atau pada usaha-usaha sosial dimana ia memperoleh balas jasa tertentu. Dalam Undang Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan UU Nomor 8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian disebutkan bahwa pegawai negeri adalah warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang telah ditentukan, diangkat oleh pejabat berwenang dan diserahi tugas negara lainnya, dan di gaji berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku. Mengacu pada Undang-undang tersebut, pengertian pegawai negeri mengandung unsur pokok, yaitu : 1) Memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundangundangan yang berlaku. 2) Diangkat oleh pejabat yang berwenang. 3) Diserahi tugas dalam jabatan negeri atau tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. 4) Digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5586

Tinjauan Tentang Pelaksanaan Disiplin Kerja Pegawai (Ferry Ria Hagang) Berdasarkan pengertian pegawai negeri dapat disimpulkan bahwa pegawai negeri merupakan orang yang sudah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang, diserahi tugas dalam jabatan negeri atau tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Metode Penelitian Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif. Yaitu jenis penelitian yang di gunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan objek penelitian (seorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan faktor-faktor yang tampak atau sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Fokus Penelitian Yang menjadi fokus penelitian adalah sebagai berikut : 1). Pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Samarinda dengan indicator yang diteliti meliputi ;. a. Ketepatan waktu b. Menggunakan peralatan kantor dengan baik. c. Tanggung jawab yang tinggi. d. Ketaatan terhadap memakai seragam kantor, menggunakan kartu tanda pengenal/identitas, membuat ijin bila tidak masuk kantor, 2). Faktor penghambat dalam pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Samarinda. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda. Sumber Data Menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang memberikan data secara maksimal serta teknik accidental sampling, yaitu terdiri atas kelompok individual yang siap dan layak, accidental sampling dalam hal ini 5587

ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 1, 2017: 5581-5593 penggunaan jasa sehat terdiri dari semua orang yang mau diwawancarai. Sebagai langkah pertama, peneliti memilih key informan, yaitu Kepala Dinas dan Kepala Bagian Kepegawaian dan Pegawai pada kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Samarinda, serta informan yaitu, staff pegawai kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda dengan pertimbangan sebagai pegawai tetap di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda. Adapun jenis data dalam penelitian ini adalah: a. Data primer, merupakan data yang diperoleh dalam penelitian yang didapat dengan cara melakukan tanya jawab dan pengamatan secara langsung atau wawancara dan diperoleh melalui pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan fokus penelitian yang dipersiapkan peneliti. b. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui beberapa sumber informasi antara lain: a. Dokumen-dokumen, laporan-laporan DKP, dan data kependudukan dari Kelurahan. b. Buku-buku ilmiah, hasil penelitian dan media massa yang relevan dengan fokus penelitian c. Internet Teknik Pengumpulan Data Teknik atau cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian kepustakaan Pengumpulan data yang diperoleh melalui buku-buku atau literatur yang biasa digunakan sebagai bahan pendukung dalam penelitian 2. Penelitian Lapangan Pengumpulan data secara langsung kepada subjek atau objek penelitian, dengan menggunakan teknik atau cara antara lain : a. Observasi Pengamatan terhadap suatu objek yang akan diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian. b. Wawancara Suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. 5588

Tinjauan Tentang Pelaksanaan Disiplin Kerja Pegawai (Ferry Ria Hagang) Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data maka diperlukan adanya metode tertentu dalam pengumpulan data. Adapun metode pengumpulan datanya yaitu dengan menggunakan : 1. Studi Kepustakaan (Library Research), artinya penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan teori dan data dari perpustakaan berupa buku-buku ilmiah, peraturan perundang-undangan dan dokumen yang ada hubungannya dengan ruang lingkup penelitian ini, yang dipergunakan sebagai landasan pemikiran dan pembahasan. 2. Penelitian Lapangan (Field Work Research), darinya penulis langsung mengadakan penelitian kelapangan dengan mempergunakan beberapa cara yaitu : a. Observasi : yaitu pengamatan dan pencatatan secara langsung terhadap objek yang diteliti untuk mendapatkan data yang diperlukan. b. Wawancara (interview), yaitu penulis mengadakan tanya jawab dengan beberapa responden untuk melengkapi keterangan-keterangan yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Penelitian dokumen atau dokumen research artinya penelitian terhadap seluruh dokumen atau arsip-arsip yang menyangkut masalah pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Samarinda. Teknik Analisis Data Analisa data kualitatif terdiri dari 4 komponen, antara lain : 1. Pengumpulan data yaitu data pertama atau data mentah dikumpulkan dalam suatu penelitian. 2. Data reduction/penyederhanaan data yaitu proses memilih, memfokuskan dan menyedehanakan dengan membuat abstraksi, mengubah data mentah yang dikumpulkan dari penelitian ke dalam catatan yang telah disortir tau diperiksa. Tahap ini merupakan tahap analisa data yang dipertajam atau memusatkan, membuat dan sekaligus dapat dibuktikan. 3. Penyajian data yaitu menyusun informasi dengan cara tertentu sehingga diperlukan memungkinkan penarikan kesimpulan/pengambilan tindakan lebih lanjut berdasarkan pemahaman. 4. Penarikan kesimpulan yaitu sebagai langkah terakhir yang meliputi pemberian makna data yang telah disederhanakan dan disajikan. 5589

ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 1, 2017: 5581-5593 Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian Ketepatan Waktu Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa beberapa pegawai tepat waktu dalam bekerja baik mencakup jam datang, jam pulang dan menggunakan waktu istirahat. Namun beberapa pegawai juga tidak tepat waktu dalam bekerja dimana seringkali beberapa pegawai datang terlambat, pulang sebelum jam pulang dan istirahat melebihi waktu yang ditentukkan. Menggunakan Peralatan Kantor dengan Baik Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda menggunakan peralatan kantor dengan baik, sikap hati-hati sehingga peralatan kantor dapat terhindar dari kerusakan yang dapat menghambat dalam melaksanakan pekerjaan. Tanggung Jawab yang Tinggi Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas yang dibebankan kepada setiap pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda. Ketaatan terhadap Memakai Seragam Kantor, Menggunakan Kartu Tanda Pengenal/Identitas, Membuat Ijin Bila Tidak Masuk Kantor Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda memakai seragam kantor, menggunakan kartu tanda pengenal identitas dan membuat ijin bila tidak masuk kantor sesuai dengan aturan yang telah berlaku di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda. Faktor penghambat dalam pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Samarinda Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa faktor penghambat disiplin pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda adalah kurangnya kesadaran pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda tentang tujuan penerapan disiplin dalam organisasi dan lingkungan kerja serta kurangnya ketegasan pimpinan dalam memberikan sanksi kepada 5590

Tinjauan Tentang Pelaksanaan Disiplin Kerja Pegawai (Ferry Ria Hagang) pegawai yang melanggar aturan yang berlaku di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda. Pembahasan Ketepatan Waktu Ketepatan waktu menjadi indikator yang mendasar untuk mengukur kedisiplinan, dan biasanya pegawai yang memiliki disiplin kerja rendah terbiasa untuk terlambat dalam bekerja. Ketepatan waktu mencakup ketepatan dalam tingkat absensi, hilangnya waktu kerja dan penggunaan waktu istirahat. Namun pelanggaran yang sering terjadi adalah sering terlambatnya Pegawai masuk kantor dan tidak hadir tanpa keterangan pada jam kerja. Pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda sebagian besar tepat waktu dalam bekerja baik mencakup jam datang, jam pulang dan menggunakan waktu istirahat. Namun beberapa pegawai tidak tepat waktu dalam bekerja dimana seringkali beberapa pegawai datang terlambat, pulang sebelum jam pulang dan istirahat melebihi waktu yang ditentukkan. Menggunakan Peralatan Kantor dengan Baik Pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda menggunakan peralatan kantor dengan baik, sikap hati-hati sehingga peralatan kantor dapat terhindar dari kerusakan yang dapat menghambat dalam melaksanakan pekerjaan. Penggunaan alat kantor pun hanya diperbolehkan pada jam kerja yang telah ditentukkan untuk menghindari kerusakan bahkan kehilangan peralatan kantor yang dapat menghambat pekerjaan pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota. Tanggung Jawab yang Tinggi Pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda sendiri memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas yang dibebankan kepada setiap pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda. Ketaatan terhadap Memakai Seragam Kantor, Menggunakan Kartu Tanda Pengenal/Identitas, Membuat Ijin Bila Tidak Masuk Kantor Pegawai memakai seragam kantor, menggunakan kartu tanda pengenal identitas, membuat ijin bila tidak masuk kantor, juga merupakan cerminan dari disiplin yang tinggi. 5591

ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 1, 2017: 5581-5593 Faktor penghambat dalam pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Samarinda Faktor yang menghambat dalam meningkatkan disiplin, seperti contoh dalam pembagian tugas yang tidak merata oleh atasan juga menjadi kendala, ada PNS yang tugasnya banyak, tapi ada juga yang kurang dipercaya untuk menangani tugas sehingga ada perasaan datang ke kantor pun tidak ada yang mau dikerjakan, Sarana dan prasarana harus diperhatikan karena untuk menunjang pelayanan administrasi dan konsultasi. Karena sampai saat ini Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pontianak belum memiliki kantor sendiri, dan kurangnyapembinaan yang di berikan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) KabupatenPontianak terhadap pelanggaran disiplin kerja. Penutup 1. Pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda sebagian besar tepat waktu dalam bekerja baik mencakup jam datang, jam pulang dan menggunakan waktu istirahat. Namun beberapa pegawai tidak tepat waktu dalam bekerja dimana seringkali beberapa pegawai datang terlambat, pulang sebelum jam pulang dan istirahat melebihi waktu yang ditentukkan. 2. Pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda menggunakan peralatan kantor dengan baik, sikap hati-hati sehingga peralatan kantor dapat terhindar dari kerusakan yang dapat menghambat dalam melaksanakan pekerjaan. Penggunaan alat kantor pun hanya diperbolehkan pada jam kerja yang telah ditentukkan untuk menghindari kerusakan bahkan kehilangan peralatan kantor yang dapat menghambat pekerjaan pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota. 3. Pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda sendiri memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas yang dibebankan kepada setiap pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda. 4. Pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda memakai seragam kantor, menggunakan kartu tanda pengenal identitas dan membuat ijin bila tidak masuk kantor sesuai dengan aturan yang telah berlaku di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda. 5592

Tinjauan Tentang Pelaksanaan Disiplin Kerja Pegawai (Ferry Ria Hagang) 5. Faktor penghambat disiplin pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda adalah kurangnya kesadaran pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda tentang tujuan penerapan disiplin dalam organisasi dan lingkungan kerja serta kurangnya ketegasan pimpinan dalam memberikan sanksi kepada pegawai yang melanggar aturan yang berlaku di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda. Adapun saran yang penulis sampaikan berdasarkan permasalahan dalam pelaksanaan disiplin kerja pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda adalah: Ada upaya tegas dari pimpinan pada setiap bawahannya untuk melaksanakan disiplin waktu agar mendapat hasil yang maksimal serta pemberian sanksi yang tegas terhadap pegawai yang melanggar aturan sehingga pelanggaran tersebut diharap tidak akan terulang lagi. Untuk para pegawai diharapkan memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaan sehingga dapat menerapkan perilaku yang disiplin dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya. Daftar Pustaka Davis, Keith, & Jhon W. Newstrom, 2004. Perilaku Dalam Organisasi, Edisi Ketujuh, Alih Bahasa Agus Darma, Jakarta : Erlangga. Hasibuan, Malayu S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara. Mondy, R Wayne, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 1 Edisi sepuluh,erlangga : Jakarta. Partanto, Pius A. dan Dahlan M, 2001.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Arkola. Rivai, Viethzal. 2004. Manajemen Sumebr Daya Manusia untuk perusahaan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. 2001, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, edisi 2, PT. Bumi Aksara : Jakarta. 5593