BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 57.

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Nabi mulia Muhammad SAW. Kitab suci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat

BAB V PEMBAHASAN. cukup, yakni pada rata-rata interval 31,13%. Hal tersebut disebabkan. untuk mengikuti dan melaksanakan kegiatan kegiatan keagamaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2004), hlm Netty Hartati, dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta: PT Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik. kedewasaan dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya.

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Amzah, 2007), hlm. 55. Pemikiran dan Kepribadian Muslim, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 150.

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai kebahagiaan hidup yang lebih baik dan sempurna. sendiri, untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MPENAJAM PASER UTARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mutawtir, yang ditulis di mushaf, dan membacanya adalah ibadah. 2

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsep

BAB I PENDAHULUAN. pada masa Rasululah, hingga masa sekarang. memahami dan dapat mengamalkan isi dari Al Quran. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Al-Baqarah, Ayat 151, Al-Qur an Terjemah Kudus, Menara Kudus, 2006, Hal 23

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai belahan dunia terutama Negara-negara yang sedang berkembang banyak

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Di dalam UUD 1945 Pasal

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Saw sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. politik, sosial, dan lain sebagainya. Permasalahan-permasalahanan tersebut kerap

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap dirinya, bangsa dan agama. 1. mandiri dalam menjalani kehidupan yang dialaminya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan Islam menurut Suyanto (2008: 83) adalah terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. spiritualitas, di samping membuktikan ajaran-ajaran Al-Qur an yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berkembang dengan baik. Pendidikan dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan. berkembang sesuai dengan kondisi dan konteks lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yakni Al-Qur`an dan Hadits yang di dalamnya. Akhlak dalam Islam merupakan salah satu aspek yang sangat penting.

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2006), hlm Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Raja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. memahami ajaran Islam secara menyeluruh dan menghayati tujuan, yang pada

BAB I PENDAHULUAN. kembali pemikiran kita tentang makna pendidikan itu sendiri. Pendidikan terkait dengan nilai-nilai, mendidik berarti memberikan,

BAB I PENDAHULUAN. pada kedewasaan fisik belaka, akan tetapi dapat dipahami kedewasaan psikis. 1

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu bangsa. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan segi pendidikan yang utama yang mendasari semua segi pendidikan lainnya. Betapa pentingnya pendidikan agama itu bagi setiap warga negara Indonesia, terbukti dari adanya Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada BAB X pasal 37 bahwa kurikulum pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi wajib memuat pendidikan agama. Bahkan secara pedagogis, pendidikan agama harus sudah dimulai sedini-dininya, sejak anak masih kecil. Sama halnya dengan segi-segi pendidikan yang lain, pendidikan agama menyangkut tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afekif, dan psikomotor. Ini berarti bahwa pendidikan agama bukan hanya sekadar memberi pengetahuan tentang keagamaan, melainkan justru yang lebih utama adalah membiasakan anak taat dan patuh menjalankan ibadat dan berbuat serta bertingkah laku di dalam kehidupannya sesuai dengan norma-norma yang telah ditetapkan dalam agama masing-masing. 1 Pembinaan siswa agar mempunyai sifat-sifat terpuji, tidaklah mungkin dengan penjelasan pengertian saja, akan 1 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm. 157-158. 1

2 tetapi perlu membiasakannya untuk melakukan hal yang baik yang diharapkan nantinya sifat-sifat baik itu muncul dengan sendirinya karena terbiasa. 2 Untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia ternyata tidak bisa hanya dengan mengandalkan pada mata pelajaran pendidikan agama yang hanya 2 jam pelajaran/ 2 SKS, tetapi perlu adanya pembiasaan secara terus menerus dan berkelanjutan di luar jam pelajaran pendidikan agama baik di dalam kelas maupun luar kelas yang nantinya kegiatan pembiasaan tersebut akan berdampak dalam perkembangan suatu pandangan hidup yang bernafaskan atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai agama Islam yang diwujudkan dalam sikap hidup serta keterampilan hidup oleh para warga sekolah atau madrasah. 3 Ini merupakan bentuk penciptaan suasana religius yang bersifat vertikal yang dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan keagamaan seperti penerapan kegiatan TPQ (Taman Pendidikan al-qur an), yaitu ruang tempat belajar pendidikan al-qur an yang memiliki karakteristik khas yaitu menanamkan spirit superioritas yang 2 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1996), hlm.62. 3 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan Madrasah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 59.

3 sempurna, dalam ucapan, tindakan, dan dalam segala aspek kehidupan. 4 Belajar dan mengajarkan al-qur an adalah satu perbuatan yang sangat mulia di mata Allah SWT. Sebagaimana salah satu hadist yang menyatakan sabda Rasulullah, yaitu Sesungguhnya sebaik-baik kamu sekalian adalah orang yang mempelajari al-qur an dan mengajarkannya. 5 Al-Qur an telah melakukan proses penting dalam pendidikan manusia sejak diturunkannya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW. Ayat-ayat tersebut mengajak seluruh manusia untuk meraih ilmu pengetahuan melalui pendidikan membaca. 6 Al- Qur an sendiri melakukan proses pendidikan melalui latihanlatihan, baik formal ataupun nonformal. Pendidikan akhlak ini merupakan sebuah proses mendidik, memelihara, membentuk, dan memberikan latihan mengenai akhlak dan kecerdasan berpikir yang baik. Karena itu, kedudukan akhlak dalam al- Qur an sangat penting, sebab melalui ayat-ayatnya al-qur an berupaya membimbing dan mengajak umat manusia untuk berakhlakul karimah. Melalui pendidikan akhlak ini, manusia 4 Mahmud Muhammad Al-jauhari dan Muhammad Abdul Hakim Khayyal, Membangun Keluarga Qur ani: Panduan Untuk Wanita Muslimah, (Jakarta: AMZAH, 2005), hlm. 236. 5 Yunus Hanis Syam, Mukjizat Membaca Al-Qur an, (Yogyakarta: Mutiara Media, 2009), hlm. 42. 6 Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 57.

4 dimuliakan oleh Allah dengan akal, sehingga manusia mampu mengemban tugas kekhalifahan dengan akhlak yang benar. 7 Proses pendidikan yang terkait dengan perilaku ataupun sikap tanpa diikuti dan didukung adanya praktik dan pembiasaan pada diri, maka pendidikan itu hanya jadi anganangan belaka karena pembiasaan dalam proses pendidikan sangat dibutuhkan. Model pembiasaan ini mendorong dan memberikan ruang kepada anak didik pada teori-teori yang membutuhkan aplikasi langsung sehingga teori yang berat bisa menjadi ringan bagi anak didik bila kerap kali dilaksanakan, 8 seperti pembiasaan belajar al-qur an yang permulaannya yaitu diajarkan dari huruf-huruf hijaiyah yang lepas kemudian bersambung, maka anak akan membaca al-qur'an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Pembiasaan pada pendidikan anak sangatlah penting, khususnya dalam pembentukan pribadi dan akhlak. Pembiasaan agama akan memasukkan unsur-unsur positif pada pertumbuhan anak. Semakin banyak pengalaman agama yang didapat anak melalui pembiasaan, maka semakin banyak unsur agama dalam pribadinya dan semakin mudahlah ia memahami ajaran agama. 9 7 Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, hlm. 65. 8 Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, hlm. 139. 9 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, hlm.64-65.

Menurut Ikhwan Al-Muslimin tokoh pendidikan Islam, bahwa metode pembiasaan tersebut dapat dijumpai dasarnya baik dalam al-qur an maupun praktek yang dilakukan Rasulullah SAW dan para sahabatnya, karena dipandang efektif dan berdaya guna dapat digunakan sebagai cara untuk menerapkan pendidikan pada anak. 10 Di dalam ayat 6 surah Al- A la, Allah menegaskan metode itu : ٦ 5 س ن ق ر ئ ك ف ل ت نس ى Artinya: Kami akan membacakan (al-qur an) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa. (QS. Al A la: 6) Penjelasan ayat diatas adalah bahwa Allah menurunkan al-qur an kepada Nabi Muhammad untuk dibacanya dan ia akan membukakan hati Nabinya dan menguatkan ingatannya. Dengan demikian, setelah mendengarnya satu kali, maka ia tidak akan lupa apa yang telah didengarnya. 11 Ayat ini menegaskan bahwa Allah membacakan al-quran kepada Nabi Muhammad SAW, kemudian Nabi mengulanginya kembali sampai ia tidak lupa apa yang telah diajarkan-nya seperti dalam ayat 1-5 Surah Al- Alaq, Jibril membacakan ayat tersebut dan Nabi mengulanginya sampai hafal. Begitu juga 10 Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, Seri Kajian Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), hlm. 192-193. 11 Departemen Kementerian Agama RI, Al-Qur an dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan), (Jakarta: Lentera Abadi, 2010 ), hlm. 631.

6 menurut Al-Ghazali, bahwa seorang pendidik dalam mendidik anaknya dapat menggunakan cara-cara, latihan dan pembiasaan, karena cara tersebut akan dapat membentuk sikap tertentu pada anak, yang lamban laun sikap itu akan masuk pada bagian pribadinya. 12 Pembiasaan perilaku keagamaan pada masa anak-anak sangat kondusif untuk diterapkan, seperti pembiasaan membaca al-qur an, pembiasaan ini bila dilakukan dengan manajemen dan metode serta strategi yang tepat dapat menumbuh kembangkan nilai-nilai akhlak al-karimah bagi mereka. Sementara itu, dalam masyarakat muslim Indonesia di pedesaan dan perkotaan bisa dengan mudah dijumpai anak-anak dan remaja muslim yang belum mampu membaca al-qur an. Padahal al-qur an diakui sebagai kitab sucinya dan menjadi pedoman hidup sehari-hari. Menurut harian Suara Karya, anak-anak yang lebih disibukkan dengan sekolahnya serta kegiatan lainnya, sehingga banyak sekali anak-anak muslim lulusan sekolah menengah yang masih buta huruf terhadap al- Qur an. 13 Bagi umat islam, ini merupakan persoalan mendasar yang harus segera diatasi. 12 Zainudin dkk, Seluk Beluk Pendidikan Al Ghazali, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hlm. 107. 13 Ali Rohmad, Kapita Selekta Pendidikan, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 345-346.

7 Berdasarkan alur latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas dan mengkaji lebih dalam mengenai penelitian kependidikan yang bersifat kualitatif lapangan yang berjudul IMPLEMENTASI PEMBIASAAN KEGIATAN TPQ (TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR AN) DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK AL-KARIMAH SISWA DI MI AL-KHOIRIYYAH 1 SEMARANG. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah pokok yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana implementasi pembiasaan kegiatan TPQ dalam pembentukan akhlak al-karimah siswa di MI Al- Khoiriyyah 1 Semarang? 2. Apa problematika yang dihadapi dalam menerapkan pembiasaan kegiatan TPQ dalam pembentukan akhlak alkarimah siswa di MI Al-Khoiriyyah 1 Semarang serta upaya pemecahannya? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui implementasi pembiasaan kegiatan TPQ dalam pembentukan akhlak al-karimah siswa di MI Al- Khoiriyyah 1 Semarang.

8 2. Untuk mengetahui apakah problematika yang dihadapi dalam menerapkan pembiasaan kegiatan TPQ dalam pembentukan akhlak al-karimah siswa di MI Al- Khoiriyyah 1 Semarang serta upaya pemecahannya. Secara garis besar penelitian ini akan memberikan manfaat dari beberapa aspek, diantaranya: 1. Secara Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan sikap keberagamaan siswa yang dapat menjadikan insan yang beriman, bertaqwa, dan berakhlakul karimah. b. Penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk membantu meningkatkan pembiasaan dalam ilmu agama yang diterapkan di sekolah. 2. Secara Praktis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberi bahan masukan pada sekolah akan pentingnya menerapkan pembiasaan dalam ilmu agama yang dipraktikkan secara langsung pada guru dan peserta didik. b. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis dalam memperkaya wawasan keilmuan dalam dunia pendidikan, terutama dalam penggunaan alat pendidikan yaitu pembiasaan dalam ilmu agama dalam pembentukan akhlak al-karimah siswa.