BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu masalah yang sedang dihadapi masyarakat di Provinsi Sumatera Utara sekarang ini adalah, seringnya pemadaman listrik yang terjadi setiap saat. Hal ini disebabkan karena defisitnya pasokan listrik ke masyarakat melalui pembangkit listrik yang dimiliki pemerintah dan swasta. Langkah konkrit yang dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat yang sangat mendesak ini adalah dengan diterbitkannya Peraturan Presiden No. 71 Tahun 2006 dan Peraturan Presiden No. 59 Tahun 2009 tentang Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik. Tindak lanjut pemerintah dalam menyikapinya adalah dengan pelaksanaan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap atau disebut dengan PLTU. Pembangunan PLTU ini berkapasitas 2 x 200 MW, yang berlokasi di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Dengan harapan kekurangan pasokan listrik di Provinsi Sumatera Utara dapat segera terpenuhi. Struktur dan bentuk tanah merupakan elemen yang memegang peranan penting dalam pembangunan PLTU 2 x 200 MW ini, terutama dalam hal tahapan pengerjaan konstruksinya. Perihal penting yang harus dicermati adalah dikarenakan
ketidaktentuan struktur dan bentuk dari tanah yang berbeda-beda pada setiap lokasi pembangunan. Tahapan awal untuk proses pembangunan konstruksi yang dikerjakan di lapangan adalah pekerjaan pondasi. Pondasi merupakan bagian dari struktur bawah (sub structure), yang memiliki peranan penting untuk memikul dan menahan beban yang bekerja di atasnya, sebagai akibat dari adanya gaya atau beban yang terjadi pada struktur atas (upper structure). Adapun gaya atau beban yang terjadi itu meliputi : berat struktur itu sendiri, beban angin, beban gempa dsbnya. Salah satu beban utama dalam perencanaan pondasi adalah beban aksial pondasi dan penurunan pondasi tersebut. Beban aksial yang terjadi pada suatu pondasi adalah akibat dari beban bangunan di atasnya, serta beban sendiri dari pondasi tersebut. Oleh karena itu, kapasitas aksial dan penurunan pondasi yang terjadi perlu diperhitungkan agar dapat mendukung struktur dengan baik. Untuk mengetahui kekuatan pondasi yang sudah terpasang dan tertanam, harus dilakukan beberapa pengujian di lapangan. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan di dalam mengambil data yang diperlukan serta mengetahui ketepatan dan keakuratan perhitungan dari tahapan perencanaan sampai kepada tahapan pelaksanaan di lapangan. Adapun beberapa metode pengujian yang dilakukan di lapangan adalah Static Loading Test, Dynamic Loading Test, Pile Driving Analysis. Dalam penelitian tesis ini sumbernya berasal dari data Proyek PLTU 2 Sumatera Utara 2 x 200 MW Medan Baru, Pangkalan Susu Sumatera Utara. Tipe
pondasi yang digunakan dan yang di teliti menggunakan pondasi tiang pancang, dimana batang yang relatif panjang dan langsing digunakan untuk menyalurkan beban melewati lapisan tanah dengan daya dukung rendah ke lapisan tanah keras, dan memiliki kapasitas daya dukung yang relatif cukup tinggi. Daya dukung tiang pancang diperoleh dari daya dukung ujung (end bearing capacity), hasil dari tekanan ujung tiang dan daya dukung geser atau selimut (friction bearing capacity). Membangun pondasi yang tepat dan baik merupakan salah satu bahasan yang sangat penting pada saat ini. Terutama untuk struktur bangunan yang di rencanakan memikul beban-beban yang besar di atasnya, pembangunan pondasi yang baik merupakan salah satu alternatif yang perlu dikembangkan dalam meningkatkan kualitas bangunan. Atas dasar inilah pengamatan tentang pondasi tiang pancang sangat perlu dilakukan. Ditinjau dari segi pelaksanaan, ada beberapa keadaan dimana kondisi lingkungan tidak memungkinkan adanya pekerjaan yang baik, sesuai dengan kondisi yang di asumsikan dalam perencanaan, jenis pondasi yang sesuai telah dipilih dengan perencanaan yang memadai, dan struktur pondasi yang telah dipilih itu dilengkapi dengan pertimbangan mengenai kondisi tanah serta batasan komponen struktur konstruksinya. Di dalam perencanaan konstruksi pondasi tiang pancang, penentuan daya dukung tiang pancang adalah merupakan suatu permasalahan pokok. Penentuan daya dukung tiang pancang tersebut pada waktu perencanaan konstruksi pondasi, biasanya
belum dianggap sempurna sehingga masih perlu diadakan pengujian pembebanan (Loading Test) untuk menentukan daya dukung yang langsung dilaksanakan di tempat. Daya dukung tiang pancang tunggal dapat ditentukan dari data-data pengujian tanah di lapangan yaitu dari data Sondir, Standart Penetration Test (SPT), Kalendering, Laboratorium Uji Tanah, Uji Pembebanan (Loading Test) dan metode analisis yang dapat digunakan untuk menentukan daya dukung tiang pancang, yang selama ini cukup banyak di analisis oleh para ahli Geoteknik. Setiap pondasi harus mampu mendukung beban sampai batas keamanan yang telah ditentukan, termasuk mendukung beban maksimum yang mungkin terjadi. Penerapannya di lapangan, pondasi yang terdiri dari tiang pancang tunggal jarang ditemukan, umumnya digunakan Tiang Pancang Kelompok (Pile Group). Dalam penelitian tesis ini penulis akan mengupas mengenai metode pelaksanaan pekerjaan pemancangan, perhitungan daya dukung aksial tiang pancang tunggal yang diperoleh dari data sondir, Standart Penetration Test (SPT), Kalendering dan uji pembebanan (Loading Test) untuk 1 (satu) lokasi dari beberapa titik peninjauan.
1.2 Tujuan Tujuan dari penulisan tesis ini adalah untuk : a. Memperoleh nilai besaran daya dukung aksial pondasi tiang pancang tunggal, menggunakan hasil data Sondir, Standard Penetration Test (SPT), Kalendering dan Loading Test di lapangan. Membandingkannya menggunakan metode elemen hingga (Finite Element Method) dengan model tanah Mohr Coulomb menggunakan program Plaxis. Hasil keseluruhan analisis ini di bandingkan dengan hasil uji pembebanan (Loading Test) yang telah dilakukan di lapangan. b. Menghitung daya dukung tiang pancang akibat beban lateral. c. Menganalisis besarnya penurunan (settlement) tiang pancang tunggal yang terjadi dengan metode Elemen Hingga (Finite Element) menggunakan Program Plaxis versi 8.0, dengan menggunakan pemodelan tanah Mohr Coulomb. 1.3 Manfaat Penulisan Penelitian dan penulisan tesis ini diharapkan bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menghitung daya dukung dan penurunan pondasi tiang pancang terhadap tanah.
1.4 Pembatasan Masalah Data-data yang diperoleh adalah data penyelidikan tanah di lapangan (data Sondir, Standart Penetration Test (SPT), Kalendering untuk 1 (satu) lokasi dari beberapa titik peninjauan), dan pengujian pembebanan di lapangan (Loading Test) dengan mengkaji dan berfokus pada : a. Penyelidikan dan peninjauan untuk tiang pancang tunggal akibat pembebanan vertikal (Compressive Loading Test). b. Metode analisis dengan perhitungan semi empiris yang bertujuan untuk mendapatkan perkiraan daya dukung dan penurunan (settlement) berdasarkan pada teori daya dukung dan penurunan (settlement). c. Metode analisa numerik yang bertujuan untuk memodelkan kejadian yang terjadi di lapangan menggunakan media program komputer Plaxis 2D Ver. 8.0 dan dalam hal menganalisanya memakai pemodelan tanah Mohr Coulomb. d. Tidak memperhitungkan efek beban dinamik akibat pengoperasian Boiler yang akan di tempatkan di atas pondasi tiang pancang ini. e. Tidak membahas efek penurunan tanah akibat terjadinya proses konsolidasi, serta perhitungan efisiensi tiang pancang. Karena keterbatasan data yang diperoleh dari lapangan. f. Pekerjaan yang dilakukan di lapangan diasumsikan benar karena proses konstruksi sudah selesai dan bangunan sudah mulai di fungsikan.
1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tesis yang berjudul Analisis Daya Dukung Loading Test Tiang Pancang Tunggal Diameter 600 Mili Meter Pada Proyek PLTU Pangkalan Susu Dan Pemodelannya dibagi dalam enam bab, dimana pada masing-masing bab membahas hal-hal sebagai berikut : Bab I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang, tujuan penulisan, manfaat penulisan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan. Bab II TINJAUAN KEPUSTAKAAN Bab ini berisi tentang teori-teori dasar yang mendukung studi yang digunakan dalam penyusunan tesis ini. Bab III METODOLOGI Bab ini membahas tentang deskripsi proyek, data teknis, deskripsi tentang pondasi tiang pancang, tahapan penelitian, denah lokasi penelitian dan metode penelitian.
Bab IV PERHITUNGAN SEMI EMPIRIS Bab ini menguraikan perhitungan semi empiris yang mencakup perhitungan daya dukung tiang pancang berdasarkan dari hasil data penyelidikan tanah (data Sondir, Standart Penetration Test (SPT), Kalendering untuk 1 (satu) lokasi dari beberapa titik peninjauan), perhitungan daya dukung horizontal tiang pancang dan uji pembebanan (Loading Test) yang dilakukan di lapangan. Bab V PEMODELAN ELEMEN HINGGA Bab ini menguraikan tentang pemodelan elemen hingga menggunakan program software Plaxis 2D Ver. 8.0, baik model tanah yang digunakan, model pondasi tiang pancang yang digunakan, uraian pembebanan, dan grafik/kurva hubungan antara beban dengan penurunan yang terjadi, serta dibandingkan antara hasil uji Loading Test di lapangan dengan program Plaxis 2D Ver. 8.0. Bab VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil perhitungan dan pemodelan yang dilakukan, serta saran yang disajikan untuk tinjauan dari hasil Loading Test dan pemodelan elemen hingga yang menggunakan program komputer Plaxis 2D Ver. 8.0.