BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAMBANG SUPAGI A

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam menumbuhkan motivasi, minat, dan disiplin siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh:

PENGARUH KEDISIPLINAN MENGGUNAKAN WAKTU BELAJAR DAN PERILAKU SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH TATA TERTIB DAN BIMBINGAN WALI KELAS TERHADAP PENEGAKAN KEDISIPLINAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan adalah usaha yang dijalankan seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang tepat. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. disusun oleh: FEBRI ARIFIN A

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

I. PENDAHULUAN. upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan keahlian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan

PEMBINAAN DISIPLIN ANAK TUNA GRAHITA DI SEKOLAH. (Studi Kasus di SLB Pelita Bangsa Kesamben Jombang) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjaga dari perilaku yang menyimpang dan hal-hal yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada tantangan baru dan berkembang cepat, karenanya perlu kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. diajukan oleh:

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam. Dalam (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003) Selain faktor yang berada dalam diri peserta didik, untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelajaran yang telah diberikan oleh guru dan didukung oleh nilai-nilai budipekerti

BAB I PENDAHULUAN. tata tertib, peraturan dengan penuh rasa tanggung jawab dan disiplin. Di

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aman belajar bagi dirinya sendiri, sekaligus bagi siswa lain yang berada di

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan AGUS PRASETYO A

BAB I PENDAHULUAN. akan dibutuhkan anak dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Keluarga

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB 1 PENDAHULUAN. nantinya akan membawa bangsa menuju kearah kemajuan karena di. taraf kemajuan peradapan suatu bangsa.

PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PERJANJIAN DAN PENGUATAN DIRI SISWA KELAS V SDN 1 TAWANG HARJO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN. semua pihak baik itu pemerintah, keluarga, masyarakat, maupun anak

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, agar dapat menciptakan sumber. peningkatan terhadap kualitas pendidikan itu sendiri.

PENGARUH NILAI TES MASUK DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS MAN 2 BANJARNEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003, telah di gariskan bahwa:

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berkharakter baik. Selain itu juga harus mempunyai kepribadian yang sehat,

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan tanggung jawab setiap siswa dan kualitas hasil

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai kebijakan tertentu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam berbagai disiplin ilmu serta memajukan daya pikir manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari ayah dan ibu, dan

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangkan diri untuk dapat hidup di tengah-tengah masyarakat, apalagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak merupakan buah kasih sayang bagi orang tua, sumber

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang perlu mendapat

BAB I PENDAHULUAN. pancasila yang bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan YME,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lingkungan yang terus mengalami perubahan, dan bagaimana mengambil inisiatif

1. PENDAHULUAN. Pendidikan, sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang sisdiknas No.

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. keluargalah semua aktifitas dimulai, keluarga merupakan suatu kesatuan social

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang. Sekolah merupakan wadah bagi peserta didik dalam menempuh

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhannya. Sekolah merupakan salah satu lembaga yang

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa komponen yang saling terkait. Adapun komponenkomponen

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk memberikan, pengetahuan, ketrampilan tertentu pada setiap individu guna

KENDALA DAN SOLUSI PEMBENTUKAN KARAKTER KERJA KERAS PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. datang, jika suatu bangsa memiliki sumber daya manusia yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam aspek kehidupan

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR. SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pkn SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Disusun Oleh: DENI EKA RINTAKASIWI A

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab untuk membimbing anak-anak didik menuju kedewasaan. serta mampu menghadapi permasalahan dengan sikap terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, agar berlangsung tertib, efektif dan efisien. Norma-norma itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan belajar dalam keluarga adalah merupakan lingkungan belajar yang pertama bagi anak untuk mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluarga merupakan sekumpulan orang yang

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berhubungan dengan manusia lain. Timbulnya hubungan ini didukung oleh

I. PENDAHULUAN. yang mereka lahirkan. Dalam kelompok ini, arus kehidupan di kemudikan oleh

Salam sejahtera, Terimakasih kepada Tuhan yang maha Esa atas segala rahmat dan nikmat-nya yang terus mengalir dalam kehidupan kita.

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN DISIPLIN ANAK DI KOMPLEK MENDAWAI KOTA PALANGKA RAYA

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan

MATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa

BAB I PENDAHULUAN. tercapaikah tujuan pembelajaran matematika. Hasil belajar diperoleh dari

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi. Untuk itu diperlukan upaya pengajaran. dimensi kehidupan terutama dibidang pendidikan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada dasarnya keberhasilan belajar, dalam hal ini prestasi belajar ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) dan dari luar diri siswa (eksternal). Faktor internal antara lain, faktor jasmani, kecerdasan/intelegensi, kedisiplinan, minat, bakat, motivasi, dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal berasal dari faktor sosial dan faktor non sosial. Faktor sosial mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Interaksi dan komunikasi antar individu dalam ketiga lingkungan tersebut mempunyai pengaruh terhadap perilaku dan aktivitas belajar siswa. Jadi tidak ada faktor tunggal yang berdiri sendiri secara otomatis menentukan prestasi belajar seseorang. Keluarga merupakan salah satu faktor yang berperan dalam keberhasilan belajar. Keluarga adalah tempat yang pertama dan utama bagi anak. Selain itu keluarga juga merupakan fondasi primer tempat anak untuk menghabiskan sebagian besar waktu dalam kehidupannya. Keluarga juga diartikan sebagai suatu satuan sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial, yang ditandai dengan adanya kerjasama. Ada beberapa pandangan atau anggapan mengenai keluarga. Menurut Soelaeman dalam Moch shochib (1998: 17) menyatakan bahwa, keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dan masing-masing anggota 1

2 merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan, dan saling menyerahkan diri. Sedangkan David (1992: 33) mengkategorikan keluarga dalam pengertian sebagai keluarga seimbang, keluarga kuasa, keluarga protektif, keluarga kacau, dan keluarga simbiotis. Dari pernyataan diatas menunjukan bahwa suasana iklim yang kondusif dalam keluarga adalah kebersamaan dan kasih sayang dalam lingkungan pribadi setiap anggotanya, terutama bagi pertumbuhan dan perkembangan dalam hal pembentukan sikap dan perilakunya sehari-hari. Dalam pembentukan dan perkembangan kepribadian masa kanak-kanak di lingkungan keluarga yang kondusif mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembentukan dasar kepribadian dan identitas pribadi seseorang. Keseimbangan didalam kehidupan keluarga perlu dipupuk dan di jaga. Masing-masing anggota keluarga hendaknya mengetahui tugas, kewajiban, dan tanggung jawabnya. Orang tua (ayah dan ibu) memiliki peranan yang penting dalam menciptakan keseimbangan hubungan yang harmonis di dalam keluarga. Dengan tanggung jawabnya, orang tua sangat berperan di dalam mengantarkan keberhasilan anak dalam pendidikan. Dikatakan demikian karena apabila suatu keluarga itu harmonis yang di dalamnya terdapat hubungan yang nyata, teratur dan baik, terutama hubungan anak dengan orang tua, maka intensitas orang tua dalam membimbing anak untuk belajar akan meningkat.

3 Latar belakang lingkungan keluarga yang harmonis akan mengantarkan anak untuk mencapai cita-citanya. Demikian pula sebaliknya, lingkungan keluarga yang tidak baik atau yang tidak harmonis akan sulit untuk membimbing anak-anaknya menjadi yang terbaik untuk masa depannya. Karena keluarga yang tidak harmonis akan membentuk karakter dan kepribadian anak yang tidak baik pula. Anak yang tumbuh dari keluarga yang kacau akan tumbuh menjadi anak yang nakal dan suka membuat kekacauan. Hal ini disebabkan karena dalam lingkungan keluarganya anak-anak tidak mendapatkan perhatian dan bimbingan yang baik oleh orang tuanya. Di sekolah sering kita jumpai anak melakukan pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Misalnya sering membolos, terlambat datang ke sekolah, sering membuat keributan, dan pelanggaran lainnya yang disebabkan rendahnya tingkat disiplin diri siswa. Untuk mengatasinya sekolah membuat peraturan beserta sanksi apabila peraturan tersebut tidak dilaksanakan, sehingga siswa benar-benar mentaati peraturan. Banyak siswa yang benarbenar mentaati peraturan tersebut, namun juga tidak sedikit yang tidak mentaatinya. Timbulnya sikap disiplin bukan merupakan peristiwa dadakan yang terjadi seketika tanpa perlu adanya pembiasaan. Penanaman disiplin memerlukan proses dan latihan yang cukup lama. Pengenalan dan penanaman sikap disiplin belajar pada anak dapat dilakukan di rumah dan di sekolah. Penanaman sikap disiplin di rumah hendaknya dimulai sejak usia dini dengan mengajarkan kebiasaan-kebiasaan yang baik pada anak. Kebiasaan-

4 kebiasaan yang ditanamkan oleh orang tua akan terbawa oleh anak dan akan mempengaruhi perilaku kedisiplinanannya. Oleh karena itu orang tua harus melatih anak untuk disiplin belajar sejak usia dini. Sering kita melihat anakanak pada saat ini banyak yang tidak disiplin dalam belajar. Mereka setiap harinya lebih suka menghabiskan waktu di depan televisi, atau di komputer dibandingkan dengan belajar. Namun, apabila anak sejak usia dini sudah ditanamkan sikap disiplin dalam belajar setiap harinya maka anak akan terbiasa melakukan belajar setiap hari tanpa dipaksa oleh orang tuanya. Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 114) Disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya. Kedisiplinan di sekolah pada umumnya berupa tata tertib dan sanksi-sanksi yang harus dipatuhi oleh siswa. Dengan memberikan tata tertib dan pengawasan terhadap pelaksanaanya serta penjelasan-penjelasan terhadap arti pentingnya kedisiplinan diharapkan akan dapat menumbuhkan rasa disiplin siswa. Sehingga dengan terciptanya kedisiplinan di sekolah akan mendukung proses kegiatan belajar mengajar yang ada dan dengan proses belajar yang sesuai dengan kurikulum dan tujuan yang hendak dicapai diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Keharmonisan Keluarga dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V SD IT Nur Hidayah Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

5 B. PEMBATASAN MASALAH Permasalahan yang dikaitkan dengan judul diatas sangat luas, sehingga tidak mungkin permasalahan tersebut dapat terjangkau dan terselesaikan semua. Oleh karena itu perlu adanya pembatasan masalah guna menghindari kemungkinann kesalahpahaman sehingga timbul penafsiran yang berbeda-beda yang akan mengakibatkan penyimpangan terhadap judul diatas, maka perlu adanya pembatasan dan pemfokusan masalah, sehingga kesalahan yang ditelipun menjadi jelas dan kesalahpahaman dapat dihindari. Dalam hal ini, penulis membatasi ruang dan fokus masalah yang diteliti sebagai berikut : 1. Objek penelitian Objek penelitian adalah aspek-aspek dari subjek penelitian yang menjadi sasaran peneliti. Objek penelitian ini meliputi : a. Keharmonisan keluarga b. Kedisiplinan belajar c. Prestasi belajar matematika 2. Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD IT Nur Hidayah Surakarta tahun ajaran 2010/2011 C. PERUMUSAN MASALAH Perumusan masalah atau sering di istilahkan problematika merupakan kegiatan penting yang harus ada dalam penulisan suatu karya ilmiah. Oleh karena itu seorang peneliti sebelum melakukan penelitian harus terlebih

6 dahulu mengetahui permasalahan yang ada. Adanya permasalahan yang jelas maka proses pemecahannya akan terarah dan terfokus pada permasalahan tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan keharmonisan keluarga terhadap prestasi belajar matematika? 2. Apakah ada pengaruh yang signifikan kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar matematika? 3. Apakah ada pengaruh yang signifikan keharmonisan keluarga dan kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar matematika? D. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian merupakan pijakan untuk merealisasikan aktivitas yang akan di laksanakan, sehingga perlu dirumuskan secara jelas. Dalam penelitian ini perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang akan diteliti, sehingga peneliti akan dapat bekerja secara terarah dlam mencari data sampai pada langkah pemecahan masalah. Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan keharmonisan keluarga terhadap prestasi belajar matematika siswa. 2. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa.

7 3. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan keharmonisan keluarga dan kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa. E. MANFAAT PENELITIAN Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat teoritis a. Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya maupun masyarakat pada umumnya mengenai pengaruh keharmonisan keluarga dan kedisiplinan terhadap prestasi belajar siswa. b. Menambah pengetahuan dan wawasan, khususnya mengenai pengaruh keharmonisan keluarga dan kedisiplinan belajar terhadap prestasi terhadap prestasi belajar siswa. c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman penelitian berikutnya yang sejenis. 2. Manfaat praktis a. Menyebarluaskan informasi mengenai arti pentingnya pengaruh keharmonisan keluarga dan kedisiplinan belajar dalam rangka mendukung pencapaian prestasi belajar siswa.

8 b. Sebagi calon pendidik, pengetahuan dan pengalaman selama mengadakan penelitian ini dapat ditransformasikan kepada peserta didik pada khususnya, serta bagi masyarakat pada umumnya.