BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 242

dokumen-dokumen yang mirip
2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dituangkan melalui bahasa baik, lisan maupun tertulis.

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Kencana, 2013),hlm Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar,

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatkanya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012), hlm. 27.

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

PENGGUNAAN TEKNIK MENULIS SEMI TERPIMPIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 27 KOTA BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran Bahasa Indonesia. Menurut pendapat Pelly (Haryadi dan Zamzani,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada siswa. Perubahan tingkah tersebut merupakan tujuan dari pembelajaran. dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil mendengarkan (listening skill),

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar meliputi empat

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

BAB I PENDAHULUAN. lain. Pada masyarakat modern dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu. menulis dan membaca merupakan komunikasi tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari empat keterampilan berbahasa (skills). Dalam keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses yang cukup

KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SEBAGAI KREATIVITAS MENGARANG SISWA: STUDI KASUS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ENTENG KARYANA, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

2013 PENGARUH METODE MIND MAPPING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, pembelajaran mata kuliah bahasa Inggris diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk yang bersifat individu juga sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL

I. PENDAHULUAN. itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Octantya Prameswari, 2015

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan. Hal tersebut bisa dilihat dari digunakannya bahasa

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA OBJEK LANGSUNG

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memerlukan bahasa untuk berinteraksi. Dengan bahasa manusia dapat berekspresi, menyampaikan ide, gagasan, dan pendapat. Bahasa mencerminkan pikiran seseorang. Semakin terampil berbahasa akan semakin cerah dan jelas jalan pikirannya. Dalam pengajaran bahasa Indonesia ada empat keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa, yaitu keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Aspek berbahasa saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Bagaimana seorang anak akan bisa menceritakan sesuatu setelah ia membaca ataupun setelah ia mendengarkan. Begitupun dengan menulis. Menulis tidak lepas dari kemampuan menyimak, membaca dan berbicara anak, sehingga keempat aspek ini harus senantiasa diperhatikan untuk meningkatkan kemampuan siswa. 1 Perkembangan bahasa anak berkembang seiring dengan perkembangan intelektual anak. Anak yang berkembang bahasanya cepat, memperlihatkan lingkungan yang kondusif, dalam arti emosional positif. Perkembangan bahasa memiliki keterkaitan dengan perkembangan intelektual anak. 2 Ketika anak memasuki usia sekolah dasar, anak-anak akan terkondisikan untuk mempelajari bahasa tulis. Anak dituntut untuk berpikir lebih dalam lagi kemampuan berbahasa anak pun mengalami perkembangan. Menulis sebagai keterampilan seseorang 1 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 242 hlm. 243-244 2 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, 1

mengomunikasikan pesan dalam sebuah tulisan. Keterampilan ini berkaitan dengan kegiatan seseorang dalam memilih, memilah, dan menyusun pesan untuk ditransaksikan melalui bahasa tulis. Menurut Cahyani dan Hodijak, pesan yang ditransaksikan itu dapat berupa wujud ide (gagasan), kemampuan, keinginan, perasaan, atau informasi. Pesan tersebut dapat menjadi isi sebuah tulisan yang ditransaksikan kepada pembaca. 3 Kemampuan menulis didapat melalui latihan yang intensif dan terus menerus sesuai dengan tingkat kognitif siswa. Pengetahuan dan kemampuan menulis akan menjadi dasar pada pembelajaran, peningkatan dan pengembangan kemampuan siswa pada kelas lanjut. Apabila dasar itu baik, maka pengembangannya juga akan baik pula. Sebaliknya, apabila dasar itu kurang, maka hasilnya tidak akan maksimal. Penguasaan bahasa tulis diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Kenyataannya, pengajaran menulis kurang mendapatkan perhatian. Pelajaran menulis yang dulu merupakan pelajaran latihan pokok, kini kurang mendapat perhatian dari para siswa maupun para guru. Pelajaran mengarang sebagai salah satu aspek dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya keterampilan menulis kurang ditangani secara sungguh-sungguh. Pengalaman menulis siswa tidak terlepas dari kondisi gurunya sendiri. Umumnya, guru dalam pembelajaran belum menggunakan hlm. 243-244 3 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, 2

metode yang bervariasi, serta tidak digunakannya media dalam pembelajaran. Akibatnya kemampuan menulis siswa menjadi rendah. Faktor yang mempengaruhi rendahnya ketrampilan menulis karangan pada siswa kelas III MI Miftahul Akhlaqiyah Semarang dikarenakan siswa kurang memahami ejaan-ejaan yang disempurnakan (EYD) dan penggunaan tanda baca. Terlihat dari hasil pengamatan yang dilakukan, banyak terdapat kesalahan dalam penggunaan huruf kapital, tanda baca, dan penggunaan kosa kata yang tidak baku. Rendahnya nilai kemampuan menulis karangan pada siswa merupakan masalah bagi guru. Salah satu pemecahan masalah tersebut adalah dengan penggunaan metode dan media dalam pembelajaran. 4 Metode dan media pembelajaran ada berbagai macam dan manfaat serta keunggulannya masing-masing. Salah satunya yang digunakan dalam permasalahan kali ini ialah metode examples non examples yang artinya penggunaan contoh berupa gambar. Gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Penggunaan contoh berupa gambar dalam menulis paragraf membuat pembelajaran menjadi menarik, menyenangkan, dan siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Media gambar juga dapat membantu siswa untuk menentukan tema, menentukan kosakata, mengungkapkan ide dan gagasan ke dalam kalimat demi kalimat sehingga dapat membentuk paragraf yang padu. Pepatah cina mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata. 5 Bersamaan dengan penggunaan metode examples non examples peneliti juga menggunakan metode mind mapping untuk 4 Disampaikan oleh guru kelas 3 A Ibu Ike Dwi Hastuti, Spd pada saat wawancara pra riset di MI Miftahul Akhlaqiyah Semarang. Jum at, 20 November 2015. 5 Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: Pustekkom Dibud dan PT Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 29 3

membantu memetakan pikiran siswa tentang gambar yang telah dilihat. Karena metode mind mapping ini berfungsi untuk menggali pengetahuan awal yang sudah dimiliki siswa dan memperoleh pengetahuan baru sesuai pengalaman belajarnya. Apabila kemampuan menulis bahasa Indonesia siswa meningkat, otomatis hasil belajar bahasa Indonesia siswa pun juga akan meningkat. Multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, multimedia pembelajaran berguna untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) serta dapat merangsang pilihan, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan, dan terkendali. Multimedia proyektor menjadi pilihan utama bagi guru yang faham teknologi karena dapat menampilkan presentasi yang lebih menarik. Manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran yang lebih interaktif, jumlah waktu belajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dan sikap belajar siswa dapat ditingkatkan. 6 Berdasarkan uraian di atas, peneliti melakukan penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Metode Examples Non Examples dan Mind Mapping dengan Multimedia Proyektor Terhadap Hasil Belajar Kemampuan Menulis Karangan Bahasa Indonesia Siswa 6 Daryanto, Media Pembelajaran, (Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2012), hlm. 53-54 4

Kelas III MI Miftahul Akhlaqiyah Semarang tahun ajaran 2015/2016. B. Rumusan Masalah Masalah pokok yang timbul adalah kurangnya penggunaan media dan variasi dalam metode pembelajaran bahasa Indonesia. Maka penelitian ini dilaksanakan dengan maksud mendapat jawaban dari permasalahan: Bagaimana pengaruh penggunaan metode Examples Non Examples dan Mind Mapping dengan multimedia proyektor terhadap hasil belajar kemampuan menulis karangan bahasa Indonesia siswa kelas III MI Miftahul Akhlaqiyah Semarang tahun ajaran 2015/2016? C. Tujuan dan Manfaat Dalam penelitian ini memiliki tujuan dan manfaat adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah guna mengetahui pengaruh penggunaan metode Examples Non Examples dan Mind Mapping dengan multimedia proyektor terhadap hasil belajar kemampuan menulis karangan bahasa Indonesia siswa kelas III MI Miftahul Akhlaqiyah Semarang tahun ajaran 2015/2016. 2. Manfaat Penelitian Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain : 5

a. Bagi Siswa MI Miftahul Akhlaqiyah Semarang Adanya perubahan variasi dalam proses pembelajaran sehingga mendorong peserta didik senang belajar Bahasa Indonesia.. b. Bagi Guru MI Miftahul Akhlaqiyah Semarang 1) Adanya perubahan metode pembelajaran Bahasa Indonesia dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa yang menekankan pada penerapan metode pembelajaran Examples Non Examples dan Mind Mapping 2) Penggunaan media pembelajaran lebih diefektifkan dan ditingkatkan. 3) Sumbangan pemikiran dan pengabdian guru dalam turut serta mencerdaskan kehidupan anak bangsa melalui profesi yang ditekuni 4) Dengan dilakukannya penelitian ini guru dapat mengembangkan secara kreatif terutama dalam pemilihan metode atau model pembelajaran yang tepat dengan materi. c. Bagi Pihak MI Miftahul Akhlaqiyah Semarang 1) Diharapkan dengan metode Examples Non Examples dan Mind Mapping proses pembelajaran lebih efektif. 2) Diharapkan dapat mempengaruhi jumlah siswa yang tidak tuntas pada pelajaran Bahasa Indonesia. 6