BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, bergaul, dan berkomunikasi, untuk keperluan semua itu manusia. memerlukan alat, dan alat yang efektif adalah bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan arbitrer yang dipakai oleh anggota

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna. Disamping manusia. terjadi karena manusia dianugerahi akal oleh Allah Swt, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. hampir disemua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dalam kaitannya dengan perkembangan individu, manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. pelangsungan berbahasa Indonesia. Termasuk di dalam kegiatan pelangsungan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya, dan mampu berkompetensi dalam persaingan global. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual saja, akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuannya. Disamping itu tiap-tiap individu manusia mempunyai kepentingan dari

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. Secara formal pendidikan mempunyai tingkatan mulai dari MI, MTs, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. martabat manusia, karena dari proses pendidikan itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satuan pendidikan, dimana anak didik belajar. Proses belajar di sekolah

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. guru agar anak didik mudah memahami materi yang diberikan. Jika guru kurang

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3, yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang RI Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Diantaranya adalah masalah guru, siswa dan materi. Kegiatan proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam kehidupan suatu negara, demi kelangsungan hidup negara dan bangsa. Karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, manusia yang mampu memahami dirinya, lingkungan serta masyarakat sekitar. Sehubungan dengan cita-cita tersebut pemerintah telah merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II pasal 3 yang berbunyi: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dab bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 1 Muhammad Rohman dan Sofan Amri, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Prestasi Pustaka karya, 2012), h. 65. 1

2 Untuk mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan di Indonesia maka pemerintah menyediakan lembaga-lembaga pendidikan formal seperti sekolah-sekolah umum dan sekolah-sekolah agama. Selain lembaga pendidikan non formal yang diadakan oleh masyarakat seperti kursus-kursus. Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh setiap kelompok masyarakat. Setiap bahasa biasanya digunakan untuk berkomunikasi dengan lingkungan yang sejenis. Oleh karena itu wajar apabila manusia berkomunitas tentu tidak dapat mengetahui bahasa dari komunitas yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa pada dasarnya bahasa adalah alat komunikasi antara individu dengan lingkungannya. 2 Setiap bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Bahasa pada umumnya berfungsi sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia untuk mengungkapkan kata hati, pikiran dan perasaan kepada orang lain lewat rangkaian kata yang membentuk kalimat. Menurut Al-Ghazawi yang dikutip kembali oleh Prof. Dr. Azhar Arsyad, bahasa Arab merupakan Salah satu bahasa yang banyak digunakan oleh masyarakat dunia, yang dituturkan oleh lebih dari 200.000.000 (dua ratus juta) umat manusia dan bahasa ini digunakan secara resmi oleh kurang lebih 20 (dua puluh) negara. 3 2 Imam Makruf, Startegi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif, ( Semarang: Need s Press, 2009), h.1. 3 Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), h. 1.

3 Salah satu pelajaran yang merupakan bagian dari ilmu pengetahuan dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa Arab. Bahasa Arab diajarkan diberbagai tingkat pendidikan, khususnya di lembaga pendidikan berciri khas agama Islam, mulai dari MI, MTS, MA sampai perguruan tinggi. Bahasa Arab adalah suatu bahasa yang penting dan digunakan dalam komunikasi Internasional. Bahasa Arab merupakan bahasa umat Islam karena Alquran dan hadits yang merupakan asas utama dan sumber hukum Islam ditulis dalam bahasa Arab sebagaimana firman Allah Swt dalam Q.S.Yusuf ayat 2 yang berbunyi: إ ن آ أ ن ل ن أ ل ن أ ه ن ه ل ن أن ن أ أ ي أ ه ل أ ن ل ه ل أ Dengan melihat penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam, dan mengingat pentingnya peran dan fungsi bahasa Arab tersebut, maka tidaklah berlebihan jika bahasa Arab diajarkan pada lembaga yang berciri khas agama Islam. Bahasa Arab sebagi salah satu bahasa pilihan di antara bahasa asing telah menjadi komponen pokok pembelajaran yang disesuaikan dengan taraf kemampuan anak didik dan lembaga-lembaga pendidikan tersebut. Dalam lampiran SK dan KD yang terdapat pada Peraturan Mentri Agama Republik Indonesia nomor 2 tahun 2008 tentang standar kompetensi lulusan dan standar isi pendidikan agama Islam dan bahasa Arab di Madrasah, dinyatakan bahwa mata pelajaran bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif

4 terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis. Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam memahami ajaran Islam yaitu Alquran dan hadits, serta kitabkitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik. 4 Dari uraian di atas, dapat dipahami bagi siapa yang ingin mempelajari ilmu pengetahuan agama Islam lebih mendalam, sebelumnya ia perlu menguasai bahasa Arab, karena dengan menguasai bahasa Arab pintu gerbang untuk mendalami Alquran, Alhadits dan ilmu pendukungnya menjadi terbuka lebar. Melihat betapa pentingnya bahasa Arab sekarang ini, maka bahasa Arab diajarkan sejak dini di lembaga pendidikan agama, mulai dari MI sampai Perguruan Tinggi Islam, Baik negeri maupun swasta. Untuk menguasai Bahasa Arab baik secara aktif maupun pasif, maka dalam kegiatan pembelajaran ada empat keterampilan yang harus dikembangkan, yaitu menyimak,(إستماع) membaca,(قراءة) berbicara,(تكلم) dan 5.(كتابة) menulis Dari empat keterampilan tersebut di atas, biasanya kesulitan yang sering dialami siswa dalam Bahasa Arab, hal ini wajar saja karena 4 Permenag, Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, (Jakarta: Nomor 2, 2008), h.19. 5 Moh. Mansyur, dkk, Materi Pokok Bahasa Arab Modul 7-12,(Jakarta: Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, 1995), h. 85.

5 kemampuan berbicara harus memerlukan latihan-latihan, dengan membiasakan diri berbicara Bahasa Arab, baik antara siswa dan guru maupun anatra siswa dengan siswa lainnya. Keterampilan hiwar yang diberikan di MIN Muara Banta Kabupaten Hulu Sungai Selatan ini dalam bentuk sederhana dan di arahkan serta berfungsi untuk menetapkan penguasaan kosa kata percakapan yang materinya pada pola-pola kalimat mufrad yang diajarkan pada qira ah dan takrib. Namun pada kenyataannya sebagian besar para guru saat ini menguasai materi pelajaran dengan baik tetapi belum melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, terbukti pada kegiatan pembelajaran Bahasa Arab guru masih menggunakan metode tradisional seperti metode ceramah, dekte, dan hafalan. Sehingga motivasi siswa dalam menerima pelajaran kurang, yang akhirnya meyebabkan suasana belajar mengajar kurang kondusif, banyak siswa yang ramai, ngantuk dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Selain adanya masalah diatas yang terkait dengan guru, dari sudut pandang siswanya juga ada kendala misalnya setiap siswa mempunyai gaya belajar yang berbeda. Ada siswa yang senang membaca, ada yang senang berdiskusi dan ada juga yang senang praktek secara langsung. Berkaitan dengan pelajaran Bahasa Arab biasanya siswa dituntut untuk bisa melakukan percakapan (hiwar) baik secara aktif maupun pasif, disini biasanya terdapat siswa yang daya hafalannya cepat dan ada juga yang sulit atau lama dalam

6 mengghafal materi hiwar, siswa kurang berani mengungkapan pikiran atau gagasannya dalam bahasa arab, kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa biasanya juga karena kurangnya penggunaan atau penerapan Bahasa Arab dalam kegiatan belajar mengajar dan dalam kehidupan sehari-hari. Guru harus bisa meningkatkan pembelajaran dengan cara memilih metode yang sesuai dengan isi materi dan juga sesuai dengan karakteristik siswanya, agar siswa termotivasi dan bersemangat dalam menerima pelajaran bahasa Arab. Sehingga dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam percakapan terutama pada materi hiwar. Berdasarkan pengamatan penulis, keterampilan hiwar siswa kelas IV pada pembelajaran bahasa Arab di MIN Muara Banta Kabupaten Hulu Sungai Selatan masih kurang, karena masih banyak siswa yang belum mampu mempraktikkan materi hiwar yang telah disampaikan guru. Di samping itu kegiatan/keterampilan hiwar ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, kemampuan guru, waktu yang tersedia masih kurang, kemampuan dasar siswa dalam penguasaan kosa kata (mufradat), serta fasilitas dan lingkungan yang belum memadai. Oleh sebab itu, penulis merasa tertarik dan memandang perlu untuk mengadakan penelitian tentang hal tersebut, dengan mengangkat sebuah skripsi yang berjudul KETERAMPILAN HIWAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MIN MUARA BANTA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN.

7 B. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap judul di atas, maka penulis memberikan penegasan mengenai judul tersebut: 1. Keterampilan Hiwar Yang dimaksud keterampilan hiwar adalah kecakapan, ketepatan siswa kelas IV dalam menggunakan bahasa Arab secara lisan, yaitu menjawab dan membuat pertanyaan yang berbentuk percakapan (hiwar). 2. Siswa Kelas IV Yang dimaksud siswa kelas IV disini adalah mereka yang belajar pada MIN Muara Banta Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 3. Pembelajaran Bahasa Arab di MIN Kabupaten Hulu Sungai Selatan Pembelajaran bahasa Arab artinya proses interaksi dan kerja sama antara guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran bahasa Arab di MIN Muara Banta Kabupaten Hulu Sungai Selatan. C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana keterampilan hiwar siswa kelas IV pada pembelajaran bahasa Arab di MIN Muara Banta Kabupaten Hulu Sungai Selatan? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keterampilan hiwar siswa kelas IV pada pembelajaran bahasa Arab di MIN Muara Banta Kabupaten Hulu Sungai Selatan?

8 D. Alasan Memilih Judul Ada beberapa alasan yang mendorong penulis untuk memilih permasalahan ini adalah sebagai berikut: 1. Bahasa Arab sebagai salah satu syarat utama memahami Alquran dan Alhadits serta buku-buku agama yang ditulis dengan bahasa Arab. bahasa Arab juga berfungsi sebagai bahasa komunikasi. Maka upaya untuk meningkatkan mutu dan keberhasilan pembelajaran bahasa Arab khususnya pada MIN Muara Banta Kabupaten Hulu Sungai Selatan harus diketahui dengan pasti dan jelas yang salah satu caranya adalah dengan mengadakan penelitian ini. 2. Mengingat keterampilan hiwar merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa Arab yang harus dikembangkan, ditingkatkan, dikuasai oleh setiap siswa serta berguna praktis lebih-lebih di tingkat MI. 3. Dari penjajakan awal diketahui bahwa keterampilan hiwar bahasa Arab kelas IV di MIN Muara Banta Kabupaten Hulu Sungai Selatan masih belum maksimal dan masih terdapat beberapa kendala. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang hal tersebut, guna meningkatkan keterampilan hiwar siswa pada kelas IV pada pembelajaran bahasa Arab di Min Muara Banta Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

9 E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana keterampilan hiwar siswa kelas IV pada pembelajaran bahasa Arab di MIN Muara Banta Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 2. Untuk mengetahui faktor-aktor apa saja yang mempengaruhi keterampilan hiwar siswa kelas IV pada pembelajaran bahasa Arab di MIN Muara Banta Kabupaten Hulu Sungai Selatan. F. Signifikasi Penelitian 1. Menjadi informasi awal bagi peneliti selanjutnya untuk mengadakan penelitian lebih mendalam pada permasalahan yang serupa. 2. Sebagai masukan bagi guru bahasa Arab di Min Muara Banta Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam mengadakan proses pembelajaran. 3. Sebagai motivasi dan penambah minat bagi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan variatif. 4. Kepada sekolah diharapkan bermanfaat sebagai upaya mempertimbangkan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan kualitas proses belajar mengajar melalui aktivitas secara rutin. 5. Sebagai referensi tambahan bagi perpustakaan IAIN Antasari khususnya Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

10 6. Sebagai bahan masukan pendahuluan dan pertimbangan bagi peneliti lain yang ingin menggali masalah ini secara lebih mendalam. G. Sistematika Penulisan Adapun gambaran sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : Bab I pendahuluan yang terdiri dari; latar belakang masalah, penegasan judul, rumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II tinjauan teoritis yang meliputi; Pembelajaran Bahasa Arab MI, Keterampilan Hiwar di MI, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Hiwar dalam Bahasa Arab. Bab III metode penelitian yang meliputi; jenis dan sifat penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data, serta prosedur penilaian. Bab IV laporan hasil penelitian yang meliputi; gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab V penutup yang meliputi; simpulan dan saran-saran.