adsorpsi dan katalisator. Zeolit memiliki bentuk kristal yang sangat teratur dengan rongga yang saling berhubungan ke segala arah yang menyebabkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. mengandung bahan anorganik yang berisi kumpulan mineral-mineral berdiameter

HASIL DAN PEMBAHASAN. kedua, dan 14 jam untuk Erlenmeyer ketiga. Setelah itu larutan disaring kembali, dan filtrat dianalisis kadar kromium(vi)-nya.

Kata kunci: surfaktan HDTMA, zeolit terdealuminasi, adsorpsi fenol

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

4 Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

besarnya polaritas zeolit alam agar dapat (CO) dan hidrokarbon (HC)?

HASIL DAN PEMBAHASAN. Skema interaksi proton dengan struktur kaolin (Dudkin et al. 2004).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan melalui atom O (Barrer, 1982). Klasifikasi zeolit dapat didasarkan

METODA AKTIVASI ZEOLIT ALAM DAN APLIKASINYA SEBAGAI MEDIA AMOBILISASI ENZIM α-amilase. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh WENI ASTUTI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

POLA ADSORPSI ZEOLIT TERHADAP PEWARNA AZO METIL MERAH DAN METIL JINGGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber nitrogen pada ternak ruminansia terdiri dari non protein nitrogen dan

TINJAUAN PUSTAKA Kadmium (Cd) Stuktur Kimia Zeolit

HASIL DAN PEMBAHASAN. Preparasi Adsorben

Ion Exchange Chromatography Type of Chromatography. Annisa Fillaeli

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis proses preparasi, aktivasi dan modifikasi terhadap zeolit

ION EXCHANGE DASAR TEORI

I. PENDAHULUAN. Perkembangan industri tekstil dan industri lainnya di Indonesia menghasilkan

MODIFIKASI ZEOLIT MELALUI INTERAKSI DENGAN Fe(OH) 3 UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TUKAR ANION. Syafii, F; Sugiarti, S; Charlena.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan pestisida selama aktifitas pertanian umumnya digunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perindustrian di Indonesia semakin berkembang. Seiring dengan perkembangan industri yang telah memberikan

I. PENDAHULUAN. akumulatif dalam sistem biologis (Quek dkk., 1998). Menurut Sutrisno dkk. (1996), konsentrasi Cu 2,5 3,0 ppm dalam badan

Penurunan Kandungan Fosfat dalam Air dengan Zeolit

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS CU/ZEOLIT DENGAN METODE PRESIPITASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Banyak sekali logam-logam berat yang dilepaskan ke lingkungan sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Tahu merupakan bahan pangan yang berasal dari kedelai yang harganya relatif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan Ca-Bentonit. Na-bentonit memiliki kandungan Na +

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ION. Exchange. Softening. Farida Norma Yulia M. Fareid Alwajdy Feby Listyo Ramadhani Fya Widya Irawan

MANFAAT ZEOLIT DALAM BIDANG PERTANIAN DAN PETERNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun memerlukan bahan pangan yang semakin meningkat

MODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI KATALIS MELALUI PENGEMBANAN LOGAM TEMBAGA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KROMATOGRAFI PENUKAR ION Ion-exchange chromatography

TINJAUAN PUSTAKA Zeolit

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, fungsinya bagi kehidupan tidak pernah bisa digantikan oleh senyawa

C. Reaksi oksidasi reduksi berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. Bilangan Oksidasi (biloks)

Disusun Oleh : Shellyta Ratnafuri M BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Adsorpsi Pb (II) oleh Lempung Alam Desa Talanai (Das Kampar): modifikasi NaOH ABSTRAK

II. TEORI. A. Motor Bakar. I. Motor Bensin 4-Langkah

HASIL DAN PEMBAHASAN Preparasi Contoh

4 Hasil dan Pembahasan

dapat mencapai hingga 90% atau lebih. Terdapat dua jenis senyawa santalol dalam minyak cendana, yaitu α-santalol dan β-santalol.

PEMANFAATAN ZEOLIT SEBAGAI BAHAN PEMBUAT FORMULA PAKAN DAN PENGELOLAAN KOTORAN TERNAK DOMBA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menunjukkan

HASIL DAN PEMBAHASAN. nm. Setelah itu, dihitung nilai efisiensi adsorpsi dan kapasitas adsorpsinya.

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT UNTUK ANALISIS LOGAM

KESETIMBANGAN ADSORPSI Cd 2+ DENGAN MENGGUNAKAN ZEOLIT TERAKTIVASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

et al., 2005). Menurut Wan Ngah et al (2005), sambung silang menggunakan glutaraldehida, epiklorohidrin, etilen glikol diglisidil eter, atau agen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. aktifitas yang diluar kemampuan manusia. Umumnya mesin merupakan suatu alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISASI KAPASITAS TUKAR KATION ZEOLIT UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH B3 CAIR

ZEOLIT DAN MANFAATNYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan pestisida dari tahun ke tahun semakin meningkat.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi di dunia terus berjalan seiring dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Modifikasi Ca-Bentonit menjadi kitosan-bentonit bertujuan untuk

PENGEMBANGAN METODE SINTESIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS ZEOLIT ALAMI DI INDONESIA

POTENSI ZEOLIT ALAM GUNUNG KIDUL TERAKTIVASI SEBAGAI MEDIA ADSORBEN PEWARNA TEKSTIL

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Selama dua dasawarsa terakhir, pembangunan ekonomi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan adalah kromium (Cr). Krom adalah kontaminan yang banyak ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang perindustrian. Penggunaan logam krombiasanya terdapat pada industri

SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOPORI TiO2-SiO2/KITOSAN DENGAN PENAMBAHAN SURFAKTAN DTAB SKRIPSI SARJANA KIMIA. Oleh STEFANI KRISTA BP :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, tujuan dari penelitian dan manfaat yang diharapkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN y = x R 2 = Absorban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Permanganometri merupakan metode titrasi dengan menggunakan kalium

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODA GRAVIMETRI. Imam Santosa, MT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Regina Tutik Padmaningrum, Jurdik Kimia, UNY

PENURUNAN KADAR LOGAM Fe DAN Zn PADA AIR LINDI MENGGUNAKAN MEDIA KARBON AKTIF DAN ZEOLIT SEBAGAI ADSORBEN (Studi Kasus TPA Tamangapa Makassar)

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. dengan laju penemuan cadangan minyak bumi baru. Menurut jenis energinya,

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dalam bidang industri sampai saat ini masih menjadi tolak ukur perkembangan pembangunan dan kemajuan suatu negara. Kemajuan dalam bidang industri ini ternyata tidak hanya mendatangkan manfaat, tetapi juga kerugian. Salah satu hal yang merugikan adalah masalah yang berhubungan dengan penurunan kualitas lingkungan, yang disebabkan oleh berbagai polutan yang dihasilkan oleh berbagai proses industri yang mencemari lingkungan, baik dari hasil samping proses industri, maupun dari penggunaan hasil produksi industri tersebut. Sebagian besar polutan yang dihasilkan dari industri melibatkan proses kimia. Polutan tersebut muncul selama proses produksi sampai dihasilkan suatu produk, atau dapat juga dihasilkan dari bahan mentah untuk proses industri itu sendiri. Zeolit mampu mengadsorpsi berbagai macam ion logam antara lain Ni, Pb, Zn, Ba, Ca, Mg, Sr, Cd, Cu, dan Hg. Kemampuan zeolit sebagai adsorben didasarkan atas sifat kimia fisika zeolit, antara lain rasio Si/Al dalam struktur zeolit, ukuran pori dan volume pori. Di wilayah Indonesia zeolit banyak ditemukan di daerah Bayah, Cibinong, Bogor, Sukabumi, Lampung, dan Tasikmalaya, yang mana di masing-masing daerah memiliki karakter zeolit seperti luas permukaan, jari-jari pori, dan daya serap yang berbeda-beda. Zeolit dari daerah Sukabumi Jawa Barat adalah jenis Klinoptilolit. Struktur zeolit terdiri dari tiga dimensi kerangka SiO 4 dan AlO 4 serta blok bangunan utamanya berbentuk tetrahedral. Pusat tetrahedral berupa atom silikon atau alumunium, sedangkan keempat sudutnya ditempati masing-masing oleh satu atom oksigen. Setiap atom oksigen menjadi atom pengikat untuk dua tetrahedral yang berdekatan, dan tetrahedral-tetrahedral tersebut membentuk rangka yang bersambung (Suriawan dan Nindhia, 2010). Zeolit merupakan material berpori yang penggunaannya sangat luas. Kegunaan zeolit didasarkan atas kemampuannya melakukan pertukaran kation, 1

2 adsorpsi dan katalisator. Zeolit memiliki bentuk kristal yang sangat teratur dengan rongga yang saling berhubungan ke segala arah yang menyebabkan luas permukaan zeolit sangat besar sehingga sangat baik digunakan sebagai adsorben (Sutarti dan Rachmawati, 1994). Peningkatan daya guna zeolit sebagai adsorben dapat dilakukan melalui aktivasi secara fisis maupun kimia. Proses aktivasi secara fisis dilakukan dengan pemanasan (kalsinasi). Pemanasan ini bertujuan untuk menguapkan air yang terperangkap dalam pori-pori kristal zeolit sehingga jumlah pori dan luas permukaan spesifiknya bertambah. Aktivasi secara kimia dapat dilakukan dengan menggunakan larutan asam klorida atau asam sulfat yang bertujuan untuk menghilangkan pengotor anorganik dan memodifikasi rasio Si/Al (Suyartono dan Husaini, 1991). Pemanfaatan zeolit sebagai adsorben masih sangat terbatas untuk adsorpsi kation. Zeolit alam mengandung kation logam alkali dan alkali tanah dimana kation-kation tersebut dapat digantikan oleh kation lain melalui pertukaran kation. Kemampuan pertukaran kation dari zeolit alam telah banyak dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan lingkungan seperti penanganan limbah ammonium dan kation logam berat seperti Pb, Cd, Zn, Cu, Mn, dan Ni. Penelitian tentang adsorpsi kation logam berat (Co 2+, Cu 2+, Zn 2+, dan Mn 2+ ) salah satunya telah dilakukan oleh Erdem et al. (2004). Fakta yang ada adalah, limbah di lingkungan tidak hanya dalam bentuk kation, tetapi terdapat juga limbah anion yang berasal dari limbah industri bahan peledak, pupuk, insektisida serta limbah zat warna dari industri tekstil. Seperti limbah anion, limbah zat warna dari industri tekstil juga merupakan polutan yang secara signifikan dapat menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan. Sebagian besar zat warna tekstil bersifat toksik, non biodegradable dan karsinogenik terutama pewarna yang mengandung gugus azo (-N=N-). Pewarna reaktif ini banyak digunakan dalam proses pencelupan bahan tekstil. Zat warna azo adalah senyawa yang paling banyak terdapat dalam limbah tekstil yaitu sekitar 60% - 70% (Widjajanti, 2009).

3 Zat warna tekstil umumnya dibuat dari senyawa azo dan turunannya yang merupakan gugus benzena. Diketahui bahwa gugus benzena memiliki laju degradasi yang sangat lama. Senyawa azo bila terlalu lama berada di lingkungan, akan menjadi sumber penyakit karena bersifat karsinogenik dan mutagenik (Widjajanti et al., 2011). Agar dapat digunakan untuk mengadsorpsi limbah anion dan zat warna secara efektif, maka diperlukan modifikasi pada zeolit. Modifikasi yang sering dilakukan adalah dengan menggunakan surfaktan kationik untuk mengubah permukaan eksternal zeolit menjadi bermuatan positif dengan cara membentuk bilayer. Bentuk bilayer tersebut diperoleh dengan menambahkan surfaktan dengan konsentrasi 2 kali kapasitas tukar kation (2 KTK) (Taffarel dan Rubio, 2010) atau lebih besar dari konsentrasi kritis miselnya (Li et al., 1998). Surfaktan yang sering digunakan adalah Hexadecyltrimethylammonium Bromide (HDTMAB) Cetyltrimethylammonium Bromide (CTAB), dan propilamina. Penelitian mengenai Surfactant Modified Zeolite (SMZ) untuk adsorpsi limbah anionik telah banyak dilakukan, di antaranya adalah penggunaan SMZ- HDTMAB untuk adsorpsi arsenat (H 2 AsO 4 ) yang dilakukan oleh Campos dan Buchler (2006). Nezamzadeh dan Esmaeilian (2012) melakukan penelitian tentang aplikasi Surfactant Modified Zeolite Carbon Paste Electrode (SMZ-CPE) untuk penentuan sulfat secara potensiometri. Karadag et al. (2007) telah melakukan penelitian tentang aplikasi dari SMZ dengan CTAB (SMZ-CTAB) dan HDTMAB untuk adsorpsi zat warna tekstil Everzol Yellow 3RS/HC (RY176) dan Astrazon Red FBL (BR46). Keberhasilan penelitian tersebut serta belum adanya penelitian tentang aplikasi SMZ-CTAB sebagai adsorben untuk adsorpsi kation Cu 2+, anion SO 4 2- dan zat warna anionik metil merah menjadi alasan untuk dilakukannya penelitian ini. 1.2 Rumusan Masalah Pemanfaatan zeolit alam sebagai adsorben sebatas untuk adsorpsi kation logam berat. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk memanfaatkan zeolit alam secara efektif seperti pengaktifan dengan asam kuat dan memodifikasi permukaan

4 zeolit dengan berbagai cara. Umumnya penelitian selama ini dilakukan hanya untuk memodifikasi zeolit sebagai adsorben kation logam berat yang berbahaya. Fakta di lingkungan, polutan tidak hanya dalam bentuk kation, tetapi juga terdiri dari anion, sehingga perlu dilakukan modifikasi zeolit. Surfaktan CTAB pada penelitian ini digunakan untuk memodifikasi permukaan eksternal zeolit sehingga efektif untuk mengadsorpsi anion yang berbahaya dan zat warna anionik metil merah yang memiliki gugus azo. Ukuran molekul CTAB cukup besar untuk masuk ke dalam pori atau permukaan internal (internal surface) dari zeolit, sehingga modifikasi hanya berlangsung di permukaan eksternal (external surface). Oleh karena itu, permukaan internal zeolit alam diharapkan masih bisa digunakan untuk adsorpsi kation. Proses modifikasi ini dilakukan dengan menambahkan surfaktan kationik CTAB dengan konsentrasi 2 KTK sehingga akan terbentuk bilayer pada permukaan eksternal dan terbentuk muatan positif. Modifikasi zeolit alam Klaten dengan surfaktan kationik dari senyawa CTAB diharapkan efektif untuk mengadsorpsi kation Cu 2+, anion SO 2-4 dan zat warna anionik metil merah. Proses adsorpsi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya ph sistem, rasio massa adsorben dengan adsorbat, temperatur adsorpsi, waktu adsorpsi dan konsentrasi adsorbat. Agar diperoleh daya adsorpsi yang tinggi, maka perlu ditentukan kondisi optimum proses adsorpsi terlebih dahulu, misalnya menentukan ph optimum dan waktu adsorpsi seperti yang akan dilakukan pada penelitian ini. 1.3 Tujuan Penelitian 1. Memodifikasi permukaan eksternal zeolit alam Klaten dengan CTAB untuk menghasilkan adsorben zeolit termodifikasi CTAB (SMZ-CTAB). 2. Mengaplikasikan SMZ-CTAB sebagai adsorben untuk adsorpsi kation Cu 2+, anion SO 2-4 dan zat warna anionik metil merah.

5 1.4 Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi modifikasi zeolit menggunakan CTAB. 2. Memberikan informasi penggunaan SMZ-CTAB sebagai adsorben untuk menangani permasalahan lingkungan, khususnya penanganan limbah kation logam berat, anion dan molekul zat warna di perairan.