JURNAL. Oleh: ANDREAS DWI MARTANTO Dibimbing oleh : 1. Dr. Subagyo 2. Sigit Puji Winarko S.E, S.Pd., M.Ak

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL, TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Jurusan Akuntansi OLEH :

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP DEVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN KELOMPOK LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI

PENGARUH QUICK RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DEBT TO ASSET RATIO

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

: JAYANTI NUSARI HARYANTO NPM

BAB V PENUTUP. on Asset, Return On Equity, Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Net

DEVITA AYUK FRASTIKA NPM:

Oleh : MARTHA NURHIDAYATI NPM : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menggunakan uji analisis linier berganda untuk menguji

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Current Ratio, Return on

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, FINANCIAL LEVERAGE, DAN LIKUIDITAS TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali:

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AJARAN

PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM

Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENGARUH CURRENT RATIO (CR), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), TOTAL ASSET SHARE (DPS) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PENGARUH ROA, EPS, PER DAN DER TERHADAP PENETAPAN HARGA SAHAM SETELAH IPO (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, AKTIVITAS DAN LEVERAGE

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Prodi Akuntansi.

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSET

ANALISIS PENGARUH BOPO, CAR, LDR, ROA TERHADAP KEPUTUSAN BERINVESTASI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, RASIO PASAR, DAN RASIO AKTIVITAS, TERHADAP RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN PROPERTY

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, NPM DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB V PENUTUP. 1. Dari model regresi linier berganda yang diperoleh diketahui adanya pengaruh

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah debt to equity ratio, arus

Firman, Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan...

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Earning Per Share (Eps) Pada Perusahaan Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. industri, kondisi ekonomi, dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. Oleh : IDA NURHAYATI

PENGARUH ARUS KAS DAN DEVIDEN TUNAI TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN PERSEDIAAN, CURRENT RATIO

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB V PENUTUP. makro (Suku Bunga) dan faktor fundamental perusahaan (Current Ratio, Debt to

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP EARNING PER SHARE PADA PT BUMI SERPONG DAMAI, Tbk DAN ENTITAS ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, CURRENT RATIO, RETURN ON INVESTMENT

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

1 BAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA. debt to equity ratio, arus kas operasi, return on assets dan earnings terhadap

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN RETAIL DAN WHOLESALE YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

DAN PRICE EARNING RATIO

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH TIME INTEREST EARNED

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB V PENUTUP. 1. Variabel Return On Asset (ROA) berpengaruh positif tetapi tidak

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SITTI MURNIATI

BAB V PENUTUP. to Equity Ratio, dan Price to Book Value berpengaruh terhadap Perubahan Harga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN. Nailal Husna. Dosen Universitas Bung Hatta, Padang.

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL INTERNAL TERHADAP HARGA SAHAM (Studi pada Saham LQ-45 yang Listing Di BEI Periode Tahun )

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI)

ANALISIS PENGARUH RASIO AKTIVITAS, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS,

PENGARUH RETURN ON ASSETS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Reni Susanti Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

BAB V PENUTUP. terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan selama periode tiga

FAKULTAS EKONOMI (FE) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

JURNAL Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Sektor Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013 Effect of Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Assets, and Earning Per Share Against Shares price in Consumer Goods Sector Listed in Indonesia Stock Exchange Year 2010-2013 Oleh: ANDREAS DWI MARTANTO 09.1.02.01.0003 Dibimbing oleh : 1. Dr. Subagyo 2. Sigit Puji Winarko S.E, S.Pd., M.Ak PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2015 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap : ANDREAS DWI MARTANTO NPM : 09.1.02.01.0003 Telepun/HP :085691125021 Alamat Surel (Email) : Andreasdwimartanto.kediri0003@gmail.com Judul Artikel : Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Sektor Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013 Fakultas Program Studi : Ekonomi - Akuntansi Nama Perguruan Tinggi : Alamat Perguruan Tinggi :Jl Kh Ahmad Dahlan No. 76 Mojoroto Kediri Dengan ini menyatakan bahwa : a. artikel yang saya tulid merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiarisme; b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mengetahui Kediri,.. Penulis, Andreas Dwi Martanto NPM: 09.1.02.01.0003 1

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Sektor Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013 Andreas Dwi Martanto 09.1.02.01.0003 Fakultas Ekonomi - Prodi Akuntansi Andreasdwimartanto.kediri0003@gmail.com Dr Subagyo dan Sigit Puji Winarko S.E, S.Pd., M.Ak UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Pasar modal Indonesia dikelola oleh suatu perusahaan swasta berbentuk perseroan terbatas yaitu, PT. Bursa Efek Indonesia (BEI). Peran aktif lembaga pasar modal sangat dibutuhkan dalam menunjang perekonomian suatu negara. Industri barang konsumsi merupakan salah satu sektor industri diantara berbagai sektor-sektor industri yang ada di pasar modal Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Sektor Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode penelitian dilakukan mulai dari tahun 2010-2013. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan penelitian yang menggunakan data berbentuk angka. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling method. Dari 36 populasi perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diambil sebanyak 21 perusahaan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Current Ratio (X 1), Debt to Equity Ratio (X 2), Return On Asset (X 3), dan Earning Per Share (X 4) dan Harga Saham (Y) sebagai variabel terikat. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, dengan mempertimbangkan syarat uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji statistik secara simultan (uji F) dan uji statistic secara parsial (uji t) dan dengan taraf signifikan α = 5%. Penganalisisan data menggunakan bantuan program SPSS for windows versi 19. Hasil uji secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa variabel Return On Asset, dan Earning Per Share yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil uji secara simultan (uji F) menunjukkan varibel bebas (Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, dan Earning Per Share) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan kesimpulan tersebut disarankan agar investor hendaknya lebih memperhatikan variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, dan Earning Per Share sebagai referensi dalam pengambilan keputusan investasi. Karena variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, dan Earning Per Share mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham KATA KUNCI : Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, Earning Per Share dan Harga Saham 2

I. LATAR BELAKANG Pasar modal sering diartikan sebagai tempat transaksi pihak yang membutuhkan dana (perusahaan) dan pihak yang kelebihan dana (pemodal). Undang-undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal Indonesia dikelola oleh suatu perusahaan swasta berbentuk perseroan terbatas yaitu, PT. Bursa Efek Indonesia (BEI). Peran aktif lembaga pasar modal sangat dibutuhkan dalam menunjang perekonomian suatu negara. Industri barang konsumsi merupakan salah satu sektor industri diantara berbagai sektor-sektor industri yang ada di pasar modal Bursa Efek Indonesia. Apabila dibandingkan dengan indeks pada tahuntahun 1990-an, indeks harga saham sektor industri barang konsumsi telah mengalami kemajuan yang cukup besar. Namun perkembangan sektor ini terlihat sangat lambat apabila dibandingkan dengan indeks harga saham sektor lainnya. Secara umum, fluktuasi pada indeks harga saham sektor industri tidak sebesar fluktuasi pada indeks harga saham sektor-sektor lainnya yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Padahal keberadaan sektor industri ini secara langsung dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, baik untuk kalangan atas, menengah, ataupun bawah. Reaksi pasar juga diperlihatkan juga dari sisi harga saham. Harga saham yang terjadi di pasar modal ditentukan oleh pelaku pasar. Dalam pasar modal yang efisien semua sekuritas diperjualbelikan pada harga pasar. Harga pasar saham adalah harga yang ditentukan oleh investor melalui pertemuan permintaan dan penawaran. Pertemuan ini dapat terjadi karena para investor sepakat terhadap harga suatu saham. Harga saham mengalami perubahan naik dan turun dari satu waktu ke waktu lain. Perubahan tersebut tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran, apabila suatu saham mengalami kelebihan permintaan, maka harga cenderung naik. Sebaliknya jika terjadi kelebihan penawaran maka harga saham cenderung turun. Sebelum para investor memutuskan menginvestasikan dananya di pasar modal, investor harus melakukan kegiatan yang paling penting yaitu melakukan penilaian dengan teliti dan cermat terhadap emiten dengan membeli sekuritas yang diperdagangkan di bursa efek, serta menyakinkan bahwa informasi yang diterima tersebut benar dan akurat. Sejumlah informasi yang berkaitan tentang dinamika harga saham harus dimiliki oleh para calon investor dalam melakukan kegiatan investasi agar bisa mengambil keputusan tentang saham perusahaan yang

layak untuk dipilih. Beberapa rasio keuangan yang sering digunakan dalam suatu perusahaan untuk mengukur rasio keuangan perusahaan. Menurut Hanafi (2009:76), Rasio keuangan terdiri dari lima kategori yaitu (1) Rasio Likuiditas contohnya Cash ratio, Current ratio; (2) Rasio Aktivitas contohnya perputaran piutang, perputaran persediaan; (3) Rasio Solvabilitas contohnya Debt to equity, Debt to total assets; (4) Rasio Profitabilitas yaitu contohnya Return on assets, Net profit margin, Earning per share; (5) Rasio Pasar contohnya Price earning ratio, Dividend yield. Rasio likuiditas (liquidity ratio) digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka pendeknya. Ukuran rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio. Menurut Hanafi & Abdul (2009:77) current ratio merupakan perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan jumlah hutang lancar. Rasio yang rendah menunjukkan resiko likuiditas yang tinggi, sedangkan rasio lancar yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar yang akan berpengaruh tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan. Rasio solvabilitas atau biasa sering di sebut rasio leverage (leverage ratio) menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal maupun asset. Ukuran rasio leverage yang digunakan dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio. Rasio ini mengindentifikasi sejauh mana perusahaan dapat menanggung kerugian tanpa harus membahayakan kepentingan kreditornya. Dengan meningkatnya debt to equity ratio memperlihatkan besarnya pembiayaan perusahaan yang berasal dari hutang, sehingga dapat menurunkan laba perusahaan, yang berarti akan mempengaruhi perubahan laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Menurut Prihadi (2010:152), Return on assets yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan aset untuk memperoleh laba, dan untuk mengukur hasil total untuk seluruh penyedia sumber dana yaitu kreditor dan investor. Menurut Sudana (2011:22), Semakin besar Return on assets maka semakin efisien penggunaan aktiva perusahaan atau dengan jumlah aktiva yang sama bisa dihasilkan laba yang lebih besar dan sebaliknya, sehingga berpengaruh pula terhadap nilai jual harga saham suatu perusahaan. Menurut Tandelilin (2010:374), Earning per share yaitu rasio yang mengukur besarnya laba bersih 1

perusahaan yang siap dibagikan kepada semua pemegang saham perusahaan dengan melihat laba per lembar saham. Jika Earning Per Share semakin tinggi, maka semakin besar laba dan terjadi peningkatan pada jumlah harga saham perusahaan. Jadi jika nilai rasio itu baik maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut baik dan sehat, dan ini juga akan berpengaruh terhadap nilai jual harga saham perusahaan. Semakin tinggi nilai Current Ratio maka harga saham rendah, karena rasio lancar yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar yang tidak baik terhadap harga saham perusahaan. Debt to Equity Ratio yang tinggi mempunyai dampak yang buruk, karena tingkat hutang yang semakin tinggi berarti beban bunga akan semakin besar dan ini menunjukkan keuntungan berkurang. Makin tinggi debt to equity ratio, makin besar financial leverage dan makin besar proporsi dana kreditor yang digunakan untuk menghasilkan laba dan akan semakin rendah begitu juga nilai harga saham perusahaan menjadi semakin rendah pula. Semakin besar Return on assets maka semakin efisien penggunaan aktiva perusahaan atau dengan jumlah aktiva yang sama bisa dihasilkan laba yang lebih besar dan sebaliknya, sehingga berpengaruh pula terhadap nilai jual harga saham suatu perusahaan. Jika Earning Per Share semakin tinggi, maka semakin besar laba dan terjadi peningkatan pada jumlah harga saham perusahaan. Jadi jika nilai rasio itu baik maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut baik dan sehat, dan ini juga akan berpengaruh terhadap nilai jual harga saham perusahaan. II. METODE Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian expost facto. Indriantoro dan Bambang (2009:27), berpendapat bahwa Jenis penelitian expost facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti suatu peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Sugiyono (2010:12), berpendapat bahwa Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan penelitian yang menggunakan data berupa angka-angka, dan dianalisis menggunakan statistik. Alasan peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif adalah data yang akan dianalisis dalam penelitian ini berbentuk angka, dan dianalisis dengan menggunakan data statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar secara berturut-turut di Bursa Efek Indonesia berdasarkan klasifikasi Indonesian Stock Exchange (IDX) periode 2

tahun 2010-2013 yaitu sebanyak 36 perusahaan sektor industri barang konsumsi. pada penelitian ini menggunakan 21 perusahaan dengan periode penelitian 4 tahun, maka jumlah anggota sampel yang diteliti dalam penelitian ini adalah 21 x 4 = 84 anggota sampel. Untuk mencapai tujuan penelitian digunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi ini dapat digunakan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubunngan antara variabel dependen dan independen baik secara simultan atau secara parsial. III. HASIL DAN KESIMPULAN 1. Pengaruh Current Ratio terhadap Harga Saham Secara parsial Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Martono (2010:55), Current Ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar (Current Assets) dengan hutang lancar (Current Liabilities). Current Ratio yang tinggi memberikan indikasi jaminan yang baik bagi kreditor jangka pendek dalam arti setiap saat perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban-kewajiban finansial jangka pendeknya. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan pinjaman (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Current Ratio dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi dengan kata lain Current Ratio tidak menjadi atau sebagai pertimbangan investor. Dengan tingginya hutang yang dimiliki perusahaan menunjukkan bahwa hutang tersebut dibiayai oleh asset saham investor, hal ini akan membuat investor merasa terbebani dan daya tarik saham perusahaan akan menurun dimata investor karena hal teersebut dapat berarti bahwa proporsi hutang perusahaan bertambah besar sehingga perusahaan mempunyai beban yang semakin berat sehingga harga saham perusahaan akan mengalami penurunan. Berdasarkan hasil perhitungan uji t pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa secara parsial Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham dengan nilai sig. sebesar 0.718. Nilai tersebut lebih besar dari α = 0.05, sehingga hipotesis Ha diterima yang berarti bahwa variasi perubahan nilai variabel bebas Current 3

Ratio tidak dapat menjelaskan variabel terikat yaitu harga saham. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Widaningsih (2012) pada Perusahaan Indeks LQ 45 yang menemukan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 2. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham Secara parsial Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan pinjaman (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Debt to Equtiy Ratio dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Debt to Equtiy Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan properti, dengan kata lain Debt to Equtiy Ratio tidak menjadi atau sebagai pertimbangan investor. Dengan tingginya hutang yang dimilki perusahaan menunjukkan bahwa hutang tersebut dibiayai oleh modal saham investor, hal ini akan membuat investor merasa terbebani dan daya tarik saham perusahaan akan menurun dimata investor karena hal teersebut dapat berarti bahwa proporsi hutang perusahaan bertambah besar sehingga perusahaan mempunyai beban yang semakin berat sehingga harga saham perusahaan akan mengalami penurunan. Berdasarkan hasil perhitungan uji t pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa secara parsial Debt to Equtiy Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham dengan nilai sig. sebesar 0.234. Nilai tersebut lebih besar dari α = 0.05, sehingga hipotesis Ha diterima yang berarti bahwa variasi perubahan nilai variabel bebas Debt to Equtiy Ratio tidak dapat menjelaskan variabel terikat yaitu harga saham. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Widaningsih (2012) pada Perusahaan Indeks LQ 45 yang menemukan bahwa Debt to Equtiy Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 3. Pengaruh Return On Asset Terhadap Harga Saham Dari hasil uji t pada tabel 4.11 didapat nilai probabilitas Return On Equity (ROE) lebih besar dari taraf signifikasi yaitu 0,004 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan variabel Return On Asset berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Return On Asset adalah laba bersih bank dengan total asset. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih 4

melalui penggunaan asset. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Faruq Ghozali (2012) dan Widaningsih (2012) yang menyatakan bahwa Return On Asset berpengaruh signifikan terhadap Harga saham. Menurut Hanafi (2009:159) Return On Assets mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang dimiliki perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi Return On Assets maka laba yang dihasilkan akan semakin tinggi begitu juga nilai harga saham perusahaan menjadi semakin tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dan kutipan tersebut dapat diketahui bahwa semakin rendahnya Return On Assets berpengaruh terhadap semakin tingginya nilai harga saham. Rasio Return On Assets mengukur efisiensi pemegang saham dalam penggunaan sahamnya dibisnis perusahaan. Return On Assets memberikan pengaruh positif terhadap harga saham hal ini terjadi dikarenakan bila ditinjau kembali unsur asset, sehingga Return On Assets yang tinggi menjamin nilai yang tinggi atas investasi karena adanya unsur hutang tersebut. Hal ini juga dapat berarti manajemen dapat menggunakan total asset dengan baik dan pada akhirnya dapat meningkatkan harga saham perusahaan sehingga menarik banyak investor untuk menanamkan modalnya. 4. Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga Saham Secara parsial Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa Earning Per Share berpengaruh terhadap harga saham. Semakin tinggi nilai Earning Per Share semakin tinggi pula laba yang didapat oleh para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimilikinya. Hal ini akan berdampak positif bagi perusahaan sebab dengan nilai Earning Per Share yang tinggi maka prospek harga saham perusahaan juga akan meningkat. Ini akan menjadi daya tarik penjualan harga saham bagi para calon investor pada perdagangan di pasar modal. Sebab setiap investor menginginkan laba yang lebih dari hasil investasinya. Berdasarkan hasil perhitungan uji t pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa secara parsial Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap harga saham dengan nilai sig. sebesar 0.000. Nilai tersebut lebih kecil dari α = 0.05, sehingga hipotesis Ha diterima yang berarti bahwa variasi perubahan nilai variabel bebas Earning Per Share dapat menjelaskan variabel terikat yaitu harga saham. 5

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Faruq Ghozali (2012) pada perusahaan properti dan penelitian yang dilakukan Widaningsih (2012) pada Perusahaan Indeks LQ 45 yang menemukan bahwa Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini berarti Earning Per Share dapat digunakan untuk memprediksi perubahan harga saham. Berarti Earning Per Share dapat dijadikan salah satu pertimbangan oleh para investor dan calon investor untuk menentukan keputusan investasi dalam bentuk saham. 5. Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, dan Earning Per Share terhadap Harga Saham Hasil dari pengujian hipotesis yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa secara simultan Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, dan Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan tabel 4.12, diperoleh nilai signifikan Uji F sebesar 0,000 yang artinya lebih kecil dari tingkat signifikansi yaitu 0,05 atau 5%. Maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, dan Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Dengan nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,94 yang berarti bahwa 94 % harga saham dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen. Dari persentase yang tergolong tinggi tersebut, menunjukkan bahwa masih terdapat pengaruh dari faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini yaitu sebesar 6 %. Variabel yang dominan adalah Earning Per Share sebesar 0,891. Dari hasil pengujian tersebut, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Return On Asset berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Earning Per Share berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5. Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, dan Earning Per Share secara simultan berpengaruh 6

signifikan positif terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Nilai Adjusted R Square harga saham dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen yaitu Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, dan Earning Per Share sebesar 94%. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat pengaruh dari faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini sebesar 6%. Variabel yang paling dominan yaitu Earning Per Share. IV. DAFTAR PUSTAKA Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Dini, Astri Wulan dan Iin Indarti. 2011. Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Yang Terdaftar Dalam Indeks Emiten LQ45 Tahun 2008 2010. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala. Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan.Bandung : Alfabeta. Ghozali, Faruq. 2012. Pengaruh Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Properti yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011). Universitas Brawijaya. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Muktivariate dengan Program SPSS. Semarang:Undip. Halim, Abdul. 2007. Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor : Ghalia Indonesia Hanafi, Mamduh M. 2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta. Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:UPP STIM YKPN. Husnan, Suad. 2009. Dasar Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE. Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan, Cetakan Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Martono dan Agus Harjito. 2010. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia. Munawir. 2008. Analisa Informasi Keuangan. Yogyakarta:Liberty. Prastowo, Dwi dan Rifka Juliaty. 2002. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi, Cetakan Kedua (Revisi). Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. Prihadi, Toto. 2010. Analisis Laporan Keuangan Teori dan Aplikasi, 7

Cetakan Pertama. Jakarta Pusat : Penerbit PPM. Rahardjo, Budi. 2009. Dasar Dasar Analisis Fundamental Laporan Keuangan Perusahaan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Samryn, L.M. 2012. Pengantar Akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Surabaya : Penerbit Erlangga. Sia, Vice Law Ren dan Tjun, Lauw Tjun. 2011. Pengaruh Current Ratio, Earning Per Share dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Akuntansi Vol. 3 No. 2 November 2011 : 136-158. Sudana, Made I. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Surabaya : Penerbit Erlangga. Suharli, Michell. 2006. Akuntnasi untuk Bisnis Jasa dan Dagang, Edisi Pertama. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu.. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. Susilo, Bambang. 2009. Pasar Modal Mekanisme Perdagangan Saham, Analisis Sekuritas dan Strategi Investasi di B.E.I., Cetakan Pertama. Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Yogyakarta : Kanisius. Widaningsih. 2012. Pengaruh Return On Assets (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2011). Universitas Siliwangi. Weygant, Jerry J., Donald E. Kieso dan Paul D. Kimmel. 2005. Accounting Principles Pengantar Akuntansi. Edisi Ketujuh. Jakarta : Penerbit Salemba Empat http://www.idx.co.id/idid/beranda/publikasi/ringkasankine rjaperusahaantercatat. Aspx. diunduh 12 April 2015. Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. 8