P PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka perlu dilaksanakan penataan kembali Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah ; b. bahwa Peraturan Daerah Kota Madiun yang mengatur tentang Daerah sudah tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, sehingga perlu diganti ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 45) ; 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890) ;
- 2-3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389) ; 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Madiun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3244) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741) ; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota ; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ; 10. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 02 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Kota Madiun ;
- 3 - Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MADIUN dan WALIKOTA MADIUN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Madiun. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Madiun. 3. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur. 4. Walikota adalah Walikota Madiun. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Madiun. 6. Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kota Madiun yang merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. 7. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah unsur pelaksana tugas teknis pada Dinas. 8. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Daerah yang diatur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, terdiri dari : a. Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga ; b. Dinas Kesehatan ;
- 4 - c. Dinas Tenaga Kerja dan Sosial ; d. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika ; e. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ; f. Dinas Pekerjaan Umum ; g. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata ; h. Dinas Pertanian ; i. Dinas Pendapatan Daerah ; j. Dinas Pasar ; k. Dinas Kebersihan dan Pertamanan ; BAB III KEDUDUKAN Pasal 3 Setiap Dinas Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dipimpin oleh Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. BAB IV SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Pertama Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Pasal 4 (1) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga, terdiri dari : a. Kepala Dinas ; b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum ; 2. Sub Bagian Perencanaan ; 3. Sub Bagian Keuangan ; c. Bidang Ketenagaan, membawahi : 1. Seksi Pembinaan Tenaga Administrasi/Non Teknis ; 2. Seksi Pembinaan Tenaga Teknis Pendidikan TK, SD dan SMP ; 3. Seksi Pembinaan Tenaga Teknis Pendidikan Menengah ;
- 5 - d. Bidang Pendidikan Dasar, membawahi : 1. Seksi Pendidikan TK dan SD ; 2. Seksi Pendidikan SMP ; 3. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan TK, SD dan SMP ; e. Bidang Pendidikan Menengah, membawahi : 1. Seksi Pendidikan Menengah Umum ; 2. Seksi Pendidikan Menengah Kejuruan ; 3. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Menengah ; f. Bidang Pendidikan Non Formal, Pembinaan Kepemudaan dan Keolahragaan, membawahi : 1. Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal dan Pendidikan Anak Usia Dini ; 2. Seksi Pembinaan Kepemudaan dan Keolahragaan ; 3. Seksi Pembinaan Perpustakaan Sekolah ; g. Bidang Kebudayaan, membawahi : 1. Seksi Pembinaan Kesenian Sekolah ; 2. Seksi Pembinaan Kesenian Masyarakat, Sejarah Nilai-Nilai Tradisional, Museum dan Kepurbakalaan ; h. UPTD ; i. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I Peraturan Daerah ini. Pasal 5 Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga. Pasal 6 (1) Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
- 6 - (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga ; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga ; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga ; d. pembinaan UPTD ; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Kedua Dinas Kesehatan Pasal 7 (1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari : a. Kepala Dinas ; b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum ; 2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ; 3. Sub Bagian Keuangan ; c. Bidang Kesehatan Keluarga, membawahi : 1. Seksi Anak, Remaja dan Usia Lanjut ; 2. Seksi Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana ; 3. Seksi Gizi ; d. Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, membawahi : 1. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit ; 2. Seksi Pemberantasan Penyakit Menular ; 3. Seksi Penyehatan Lingkungan ; e. Bidang Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat, membawahi : 1. Seksi Usaha Kesehatan Sekolah ; 2. Seksi Penyuluhan Kesehatan Masyarakat ; 3. Seksi Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat ;
- 7 - f. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi : 1. Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan ; 2. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar, Khusus dan Rujukan ; 3. Seksi Akreditasi Pelayanan Kesehatan ; g. UPTD ; h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II Peraturan Daerah ini. Pasal 8 Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Kesehatan. Pasal 9 (1) Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang Kesehatan ; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Kesehatan ; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kesehatan ; d. pembinaan UPTD ; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Ketiga Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Pasal 10 (1) Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Sosial, terdiri dari : a. Kepala Dinas ;
- 8 - b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum ; 2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ; 3. Sub Bagian Keuangan ; c. Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja, membawahi : 1. Seksi Penempatan Tenaga Kerja ; 2. Seksi Pelatihan Kerja dan Transmigrasi ; d. Bidang Perlindungan Tenaga Kerja, membawahi : 1. Seksi Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek ; 2. Seksi Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan ; e. Bidang Kesejahteraan Sosial, membawahi : 1. Seksi Bina Swadaya Sosial ; 2. Seksi Rehabilitasi Sosial ; 3. Seksi Bantuan Perlindungan Sosial dan Kepahlawanan ; f. UPTD ; g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran III Peraturan Daerah ini. Pasal 11 Dinas Tenaga Kerja dan Sosial merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial. Pasal 12 (1) Dinas Tenaga Kerja dan Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial, berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
- 9 - (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Tenaga Kerja dan Sosial menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial ; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial ; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial ; d. pembinaan UPTD ; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Keempat Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Pasal 13 (1) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, terdiri dari : a. Kepala Dinas ; b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum ; 2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ; 3. Sub Bagian Keuangan ; c. Bidang Komunikasi dan Informatika, membawahi : 1. Seksi Pos dan Telekomunikasi ; 2. Seksi Frekuensi Radio dan Sarana Komunikasi ; d. Bidang Angkutan Darat, membawahi : 1. Seksi Angkutan Orang ; 2. Seksi Angkutan Barang ; e. Bidang Lalu Lintas Darat, membawahi : 1. Seksi Rekayasa Lalu Lintas; 2. Seksi Sarana dan Prasarana lalu Lintas ; 3. Seksi Pengawasan dan Pengendalian ; f. UPTD ; g. Kelompok Jabatan Fungsional.
- 10 - (2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Daerah ini. Pasal 14 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika. Pasal 15 (1) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika ; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika ; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika ; d. pembinaan UPTD ; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Kelima Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pasal 16 (1) Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, terdiri dari : a. Kepala Dinas ;
- 11 - b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum ; 2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ; 3. Sub Bagian Keuangan ; c. Bidang Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil, membawahi : 1. Seksi Pendaftaran Penduduk ; 2. Seksi Pencatatan Sipil ; d. Bidang Pengelolaan Informasi dan Pengendalian Kependudukan, membawahi : 1. Seksi Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan; 2. Seksi Pengendalian Perkembangan Kependudukan ; e. UPTD ; f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran V Peraturan Daerah ini. Pasal 17 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Pasal 18 (1) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil ;
- 12 - b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil ; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil ; d. pembinaan UPTD ; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Keenam Dinas Pekerjaan Umum Pasal 19 (1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum, terdiri dari : a. Kepala Dinas ; b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum ; 2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ; 3. Sub Bagian Keuangan ; c. Bidang Bina Marga, membawahi : 1. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan ; 2. Seksi Pemeliharaan Alat Berat, Jalan dan Jembatan ; d. Bidang Tata Kota, membawahi : 1. Seksi Tata Ruang ; 2. Seksi Pengawasan Bangunan ; e. Bidang Cipta Karya, membawahi : 1. Seksi Bangunan Gedung dan Permukiman ; 2. Seksi Penyehatan Lingkungan dan Drainase ; 3. Seksi Penanggulangan Air Kotor ; f. UPTD ; g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran VI Peraturan Daerah ini. Pasal 20
- 13 - Dinas Pekerjaan Umum merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Pekerjaan Umum, Bidang Perumahan dan Bidang Penataan Ruang. Pasal 21 (1) Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Pekerjaan Umum, Bidang Perumahan dan Bidang Penataan Ruang berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Pekerjaan Umum menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di Bidang Pekerjaan Umum, Bidang Perumahan dan Bidang Penataan Ruang ; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pekerjaan Umum, Bidang Perumahan dan Bidang Penataan Ruang ; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang Pekerjaan Umum, Bidang Perumahan dan Bidang Penataan Ruang ; d. pembinaan UPTD ; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Ketujuh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata Pasal 22 (1) Susunan Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata, terdiri dari : a. Kepala Dinas ; b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum ; 2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ; 3. Sub Bagian Keuangan ;
- 14 - c. Bidang Perindustrian, Energi dan Sumber Daya Mineral, membawahi : 1. Seksi Sarana Industri ; 2. Seksi Usaha dan Bimbingan Produksi ; 3. Seksi Energi dan Sumber Daya Mineral ; d. Bidang Perdagangan, membawahi : 1. Seksi Bimbingan Usaha Perdagangan dan Perlindungan Konsumen ; 2. Seksi Pendaftaran Perusahaan ; 3. Seksi Metrologi ; e. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, membawahi : 1. Seksi Kelembagaan Koperasi ; 2. Seksi Pemberdayaan Koperasi ; 3. Seksi Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah ; f. Bidang Kepariwisataan, membawahi : 1. Seksi Pengembangan Kepariwisataan ; 2. Seksi Pembinaan dan Pengawasan Kepariwisataan ; g. UPTD ; h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran VII Peraturan Daerah ini. Pasal 23 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan Kapariwisataan. Pasal 24 (1) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan Pariwisata berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
- 15 - (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan Pariwisata ; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan Pariwisata ; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan Pariwisata ; d. pembinaan UPTD ; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Kedelapan Dinas Pertanian Pasal 25 (1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian, terdiri dari : a. Kepala Dinas ; b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum ; 2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ; 3. Sub Bagian Keuangan ; c. Bidang Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan, membawahi : 1. Seksi Tanaman Pangan dan Holtikultura ; 2. Seksi Perkebunan dan Kehutanan ; 3. Seksi Perlindungan Tanaman dan Penyuluhan ; d. Bidang Peternakan dan Perikanan, membawahi : 1. Seksi Peternakan ; 2. Seksi Perikanan ; 3. Seksi Kesehatan Hewan ;
- 16 - e. UPTD ; f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pertanian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran VIII Peraturan Daerah ini. Pasal 26 Dinas Pertanian merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Pasal 27 (1) Dinas Pertanian mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Pertanian menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan ; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan ; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan ; d. pembinaan UPTD ; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Kesembilan Dinas Pendapatan Daerah Pasal 28 (1) Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah, terdiri dari : a. Kepala Dinas ;
- 17 - b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum ; 2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ; 3. Sub Bagian Keuangan ; c. Bidang Pendaftaran dan Pendataan, membawahi : 1. Seksi Pendaftaran ; 2. Seksi Pendataan ; d. Bidang Penetapan dan Pembukuan, membawahi : 1. Seksi Penetapan ; 2. Seksi Pembukuan dan Pelaporan ; e. Bidang Pendapatan Asli Daerah, Pajak Bumi dan Bangunan dan Bagi Hasil, membawahi : 1. Seksi Pendapatan Asli Daerah ; 2. Seksi Pajak Bumi dan Bangunan dan Bagi Hasil ; 3. Seksi Pengaduan dan Keberatan ; f. UPTD ; g. Kelompok Jabatan Fungsional (2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran IX Peraturan Daerah ini. Pasal 29 Dinas Pendapatan Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Pendapatan Daerah. Pasal 30 (1) Dinas Pendapatan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Pendapatan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Pendapatan Daerah menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pendapatan Daerah ;
- 18 - b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pendapatan Daerah ; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pendapatan Daerah ; d. pembinaan UPTD ; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Kesepuluh Dinas Pasar Pasal 31 (1) Susunan Organisasi Dinas Pasar, terdiri dari : a. Kepala Dinas ; b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum ; 2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ; 3. Sub Bagian Keuangan ; c. Bidang Penataan dan Retribusi, membawahi : 1. Seksi Penataan dan Perizinan ; 2. Seksi Penerimaan dan Penagihan ; 3. Seksi Pembukuan dan Pelaporan ; d. Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan, membawahi : 1. Seksi Kebersihan ; 2. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan ; 3. Seksi Instalasi Listrik dan Air ; e. Bidang Ketertiban, membawahi : 1. Seksi Pengawasan Pasar ; 2. Seksi Keamanan dan Ketertiban ; f. UPTD ; g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran X Peraturan Daerah ini. Pasal 32
- 19 - Dinas Pasar merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Pengelolaan Pasar. Pasal 33 (1) Dinas Pasar mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Pengelolaan Pasar berdasarkan asas otonomi. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Pasar menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pengelolaan Pasar ; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pengelolaan Pasar ; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pengelolaan Pasar ; d. pembinaan UPTD ; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Kesebelas Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pasal 34 (1) Susunan Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan, terdiri dari : a. Kepala Dinas ; b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum ; 2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ; 3. Sub Bagian Keuangan ; c. Bidang Kebersihan, membawahi : 1. Seksi Kebersihan Lingkungan dan Jalan ; 2. Seksi Angkutan Sampah ; 3. Seksi Pengelolaan Sampah ; d. Bidang Pertamanan, Permakaman dan Penerangan Jalan Umum, membawahi :
- 20-1. Seksi Pertamanan; 2. Seksi Permakaman ; 3. Seksi Penerangan Jalan Umum ; e. UPTD ; f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran XI Peraturan Daerah ini. Pasal 35 Dinas Kebersihan dan Pertamanan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan. Pasal 36 (1) Dinas Kebersihan dan Pertamanan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Kebersihan dan Pertamanan menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan ; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan ; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan ; d. pembinaan UPTD ; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 37
- 21 - Pada setiap Dinas Daerah dapat ditetapkan Kelompok Jabatan Fungsional yang mempunyai tugas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan berdasarkan peraturan perundang-undangan. BAB VI TATA KERJA Pasal 38 (1) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dan kelompok tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dilingkungan Pemerintah Daerah serta dengan instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas masing-masing. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (3) Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (4) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. (5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. (6) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala. BAB VII PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN Pasal 39
- 22 - (1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Walikota dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan setelah berkonsultasi dengan Gubernur. (2) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kepala UPTD diangkat dan diberhentikan oleh Walikota dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah sesuai dengan Peraturan Perundangundangan. BAB VIII RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI Pasal 40 Rincian tugas dan fungsi Dinas Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota. BAB IX LAIN-LAIN Pasal 41 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota. BAB X KETENTUAN PERALIHAN Pasal 42 Semua tugas dan fungsi yang dilaksanakan oleh Dinas Daerah sebagai akibat dari ketentuan yang diatur dalam : 1. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 6 Tahun 2000 tentang Daerah ; 2. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 05 Tahun 2004 tentang Kesejahteraan Sosial dan Tenaga Kerja ;
- 23-3. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 06 Tahun 2004 tentang Keluarga Berencana, Kependudukan dan Catatan Sipil ; masih tetap dilaksanakan sampai dengan dilantik/ditugaskannya Pejabat sesuai dengan Peraturan Daerah ini. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 43 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka : 1. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 05 Tahun 2004 tentang Kesejahteraan Sosial dan Tenaga Kerja ; 2. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 06 Tahun 2004 tentang Keluarga Berencana, Kependudukan dan Catatan Sipil ; 3. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 20 Tahun 2004 tentang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal ; 4. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 21 Tahun 2004 tentang Pendapatan ; 5. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 22 Tahun 2004 tentang Kebersihan dan Lingkungan Hidup ; 6. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kesehatan ; 7. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 24 Tahun 2004 tentang Pendidikan ; 8. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perhubungan ; 9. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 26 Tahun 2004 tentang Pekerjaan Umum ;
- 24-10. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 27 Tahun 2004 tentang Pasar ; 11. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 28 Tahun 2004 tentang Pertanian ; 12. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 29 Tahun 2004 tentang Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga ; dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 44 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Madiun. Ditetapkan di M A D I U N pada tanggal 21 Juli 2008 Diundangkan di M A D I U N pada tanggal 10 Nopember 2008 Plt. SEKRETARIS DAERAH ttd BUDIONO LEMBARAN DAERAH KOTA MADIUN TAHUN 2008 NOMOR 3/D WALIKOTA MADIUN, ttd KOKOK RAYA