BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan menulis seseorang akan mampu mengungkapkan segala pikiran dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa ada empat aspek, yaitu keterampilan berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. diri yang kuat untuk menepati apa yang telah direncanakan itu.

BAB I PENDAHULUAN. dibedakan atas empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB 1 PENDAHULUAN. mencakup empat jenis yaitu keterampilan menyimak (listening skill),

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

2015 PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat tepat bagi individu. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan atau lebih tepatnya hampir mustahil dilaksanakan. Akibatnya guru

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. (2005:3-4), Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa kelas X. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang saat ini berlaku di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu aktivitas yang dipengaruhi oleh daya pikir untuk

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan pendidik tentang karakteristik peserta didik tersebut hendaknya

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca dan menulis. Menulis merupakan kegiatan yang produktif

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 pada pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizky Ananda Oktaviani, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran bahasa bertujuan untuk memperoleh keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. deskripsi, eksposisi, argumentasi, proposal, surat resi, surat dinas, rangkuman,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki 4 (empat) kompetensi, yakni kompetensi membaca, menulis, menyimak, dan

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

BAB I PENDAHULUAN. tersebut erat kaitannya satu sama lain. Keterampilan berbahasa diperoleh dengan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran terpenting

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendengarkan, berbicara/ bercerita, membaca, dan menulis/mengarang.

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia yang siap menyampaikan maupun menulis teks berita. Menulis teks

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari bahasa saja, tetapi juga mempelajari sastra. Menurut Lukens

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut

BAB I PENDAHULUAN. ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia yang didalamnya terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia tidak pernah telepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kemampuan berbahasa pada siswa. Dari pengajaran sastra, siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) universitas juga diberikan mata pelajaran bahasa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. saling berkaitan satu sama lain. pada dasarnya belajar bahasa diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya pengajaran bahasa bertujuan untuk menempuh dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kehidupan manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. sekelilingnya. Menurut Oemarjati dalam Milawati (2011: 1) tujuan pembelajaran

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh keterampilan menyimak, membaca dan berbicara. membuat parafrasa lisan dalam kontek bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu dari empat kompetensi dasar berbahasa, melalui kegiatan menulis seseorang akan mampu mengungkapkan segala pikiran dan perasaannya ke dalam sebuah media. Melalui kegiatan menulis seseorang juga berusaha menyampaikan suatu pesan, ide atau gagasannya agar dapat diketahui oleh orang lain. Oleh karena itu, menulis dapat dikatakan sebagai bentuk komunikasi antar penulis dan pembacanya, sehingga dengan membaca tulisan tersebut pembaca akan dapat memahami dan mengetahui apa yang ada di dalam pikiran penulis. Agar dapat berkomunikasi secara tertulis, maka diperlukan kemampuan menulis yang baik, dan sesuai dengan kaidah penulisan dalam bahasa Indonesia. Dari deskripsi di atas jelaslah bahwa kemampuan menulis sangat penting untuk dikuasai siswa, karena akan mengasah kemampuan berpikirnya. Dengan demikian mereka akan mampu untuk berpikir kritis menanggapi setiap fenomena dalam kehidupannya untuk diungkapkan dalam berbagai bentuk kegiatan menulis, seperti menulis teks puisi, cerpen, naskah drama, berita dan lain-lain. Karena itulah kompetensi menulis harus mendapatkan prioritas utama dalam hal pengajaran bahasa, tentunya dengan tidak mengenyampingkan ketiga kompetensi bahasa lainnya seperti berbicara, menulis dan menyimak karena pada dasarnya keempat kompetensi tersebut saling berhubungan satu sama lain. 1

2 Pembelajaran menulis di kalangan sekolah Menengah Atas saat ini dilaksanakan berpedoman pada kurikulum 2006 atau yang lebih dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Standar isi mata pelajaran bahasa Indonesia SMA, siswa kelas X dituntut memiliki kompetensi menulis puisi melalui kegiatan pembelajaran menulis puisi. Untuk membantu siswa memiliki kompetensi menulis puisi, peranan guru sangatlah penting yaitu sebagai sumber belajar, mediator, motivator, dan innovator. Guru harus berusaha menemukan metode dan teknik pembelajaran yang tepat sehingga mempermudah siswa menguasai kompetensi yang harus dikuasai. Dalam GBPP (garis besar program pengajaran) dijelaskan bahwa pembelajaran bahasa selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa dan bersastra juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Selain itu juga mempertajam perasaan siswa. Oleh karena itu, pembelajaran berbahasa dan bersastra diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar siswa, baik dalam lisan maupun dengan pilihan kata yang sesuai dengan rima yang menarik untuk mengungkapkan perasaan. Namun kenyataannya masih banyak siswa yang belum mampu menuliskan puisi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam GBPP. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Portibi Padang Lawas Utara, menyatakan bahwa kemampuan menulis puisi siswa masih rendah dan belum memenuhi standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Hal tersebut disebabkan oleh faktor internal dan

3 faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri siswa tentang pemahaman, minat, bakat, motivasi, dan pengetahuan. Sedangkan faktor eksternal merupakan wadah dan guru. Kebanyakan siswa kesulitan memilih kata yang tepat dalam menuangkan ide dan imajinasi mereka ke dalam puisi. Guru juga menambahkan ada kemungkinan ketidakmampuan siswa menguasai pemilihan diksi juga disebabkan kebiasaan siswa yang menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa batak Mandailing pada kegiatan sekolah maupun kegiatan di luar sekolah. Faktor yang mempengaruhi motivasi dalam kegiatan belajar siswa lebih ditekankan pada faktor internal. Faktor ini menyangkut faktor-faktor psikologis. Faktor psikologis akan senantiasa memberikan landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan belajar secara optimal sehingga penguasaan terhadap bahan pelajaran lebih mudah dan afektif. Sebaliknya, tanpa kehadiran faktor-faktor psikologis, bisa jadi memperlambat proses belajar, bahkan dapat pula menambah kesulitan dalam mengajar. Strategi yang dipakai guru tidak dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri siswa agar dapat mengekspresikan perasaannya. Guru hanya mengajarkan teori saja dan siswa sama sekali tidak mendapatkan pelajaran tentang praktek menulis karya sastra. Siswa hanya diajarkan teori-teori tentang menulis puisi, cara menulis, dan ketentuan-ketentuan menulis sementara teori tesebut jarang dipraktekkan. Hal ini disebabkan karena kurangnya media pembelajaran yang

4 dimiliki guru dalam pengajaran sastra. Penggunaan media sangatlah penting terhadap pencapaian kualitas pembelajaran. Dengan media dapat digunakan sebagai sumber belajar yang dapat menyampaikan pesan-pesan dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara tersebut diperkuat jurnal hasil penelitian Kristina dkk (2013) yang berjudul Hubungan antara Penguasaan Kosakata dengan Kemampuan Menulis puisi. Hasil penelitian tersebut terdapat hubungan yang positif antara penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis puisi. Semakin tinggi penguasaan kosakata siswa maka semakin meningkat pula kemampuan menulis puisi siswa. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi dapat dilihat dari penelitian sebelumnya oleh Alpi Septa Pratama pada skiripsinya yang berjudul Efektivitas metode nature learning terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 2 Binjai tahun pembelajaran 2010/2011. Hasil analisis data menyatakan bahwa kemampuan siswa menulis puisi masih kurang memenuhi nilai yang memuaskan. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata kemampuan menulis puisi siswa adalah 67,5. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis puisi masih perlu peningkatan. Siswa mengalami kesulitan menuangkan pikiran dan perasaannya dalam bentuk puisi. Kesulitan yang dihadapi siswa ditandai dengan beberapa hal seperti kesulitan menemukan ide, menemukan kata pertama dalam puisinya, mengembangkan ide menjadi puisi karena minimnya penguasaaan kosa kata dan

5 menulis puisi karena tidak terbiasa mengemukakan perasaan, pemikiran, dan imajinasi. Senada dengan pendapat tersebut, menurut Barnas (dalam http://karangsemkab.go.id/index.php/detil 8/2005/03/kemampuan menulis/html), menyatakan bahwa rendahnya kemampuan menulis siswa disebabkan oleh beberapa faktor: 1) siswa kurang tertarik dengan kegiatan menulis karena motivasi belajar yang kurang, 2) pembelajaran keterampilan menulis belum dilihat sebagai sebuah masa depan, 3) kurangnya inovasi guru dalam meningkatkan motivasi dan bimbingan terhadap kemampuan menulis siswa, dan 4) strategi pembelajaran menulis dianggap monoton dan membosankan. Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa adalah dengan menggunakan media yang tepat dan mampu merangsang keterampilan siswa untuk menulis. Dengan menggunakan media yang tepat informasi atau bahan ajar dapat diterima dan diserap oleh siswa dengan baik. Hal ini sesuai dengan salah satu fungsi dari media pembelajaran yaitu meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Jika proses belajar mengajar meningkat dengan baik, maka hasil belajar mengajar pun akan meningkat. Tujuan pembelajaran yang kurang tercapai tentunya akan menjadi permasalahan dalam dunia pendidikan dan perlu dicari solusinya. Salah satu solusi yang dapat diupayakan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal adalah

6 menggunakan berbagai metode ataupun media pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis bagi siswa. Hal ini juga diperkuat dengan pegalaman penulis ketika mengikuti Program Pengalaman Praktik Terpadu di SMP Swasta Karya Serdang. Tidak jauh berbeda dengan wawancara yang dilakukan peneliti, siswa juga merasa kesulitan dalam pemilihan kata yang akan digunakan dalam menuangkan ide kreatif kedalam puisi. Untuk mengatasi permasalahan di atas maka sangat dibutuhkan media pembelajaran yang mampu membuat kegiatan menulis lebih mudah untuk dipahami oleh siswa. Media yang digunakan dalam pembelajaran akan membuat peserta didik belajar lebih aktif dan kreatif. Agar pelajaran bahasa Indonesia lebih menarik maka perlu penggunaan media gambar. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2001:288) pengertian gambar adalah tiruan (orang, binatang, tumbuhan, dsb) yang dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya pada kertas lukisan. Media gambar dapat memotivasi siswa dalam berpuisi sehingga lebih menyenangkan. Penggunan media yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran akan dapat memberikan motivasi. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Gambar Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Portibi Padang Lawas Utara Tahun Pembelajaran 2015/2016.

7 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi permasalahan yang timbul, antara lain: 1. Kurangnya minat siswa terhadap kegiatan menulis puisi 2. Minimnya penguasaan kosakata siswa 3. Penggunaan media pembelajaran yang kurang bervariasi dan menarik bagi siswa 4. Siswa kurang mampu berbahasa Indonesia dengan baik sehingga siswa mengalami kesulitan untuk menuangkan ide dalam menulis puisi. C. Pembatasan Masalah Mengingat begitu luasnya ruang lingkup masalah, seperti terlihat pada identifikasi masalah, adanya keterbatasan waktu, dana, serta terbatasnya kemampuan, perlu adanya pembatasan masalah. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Portibi Padang Lawas Utara masih sangat rendah dan masih belum memenuhi nilai standar kelulusan Kriteria Ketutansan Menimal (KKM). D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan di atas, rumusan masalah dalam penelitian yang dilakukan terlihat di bawah ini:

8 1. Bagaimanakah kemampuan menulis puisi siswa sebelum menggunakan media gambar oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Portibi Padang Lawas Utara Tahun Pembelajaran 2015/2016? 2. Bagaimana kemampuan menulis puisi siswa sesudah menggunakan media gambar oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Portibi Padang Lawas Utara Tahun Pembelajaran 2015/2016? 3. Apakah ada pengaruh penggunaan media gambar terhadap kemampuan menulis puisis oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Portibi Padang Lawas Utara Tahun Pembelajaran 2015/2016? E. Tujuan Penelitian Dalam melaksanakan penelitian, tujuan penelitian merupakan langkah yang paling mendasar. Sesuai dengan rumusan di atas maka penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengetahui tingkat kemampuan menulis puisi sebelum menggunakan media gambar oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Portibi Padang Lawas Utara Tahun Pembelajaran 2015/2016. 2. Untuk mengetahui tingkat kemampuan menulis puisi siswa sesudah menggunakan media gambar oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Portibi Padang Lawas Utara Tahun Pembelajaran 2015/2016. 3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media gambar terhadap kemampuan menulis puisis oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Portibi Padang Lawas Utara Tahun Pembelajaran 2015/2016.

9 F. Manfaat Penelitian antara lain: Peneliti ini diharapan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, 1. Sebagai bahan informasi bagi guru khususnya guru bidang studi bahasa Indonesia terutama di SMA Negeri 1 Portibi Padang Lawas Utara. 2. Sebagai penambah wawasan bagi pembaca tentang permasalahan yang diteliti. 3. Sebagai bahan dalam membantu untuk meningkatkan pembelajaran menulis puisi pada siswa dimasa yang akan datang, dan dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia yaitu sebagai pembanding dalam memilih strategi mengajar secara baik dan benar.