BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG A. Analisis relevansi kurikulum dengan perkembangan sosial Perkembangan sosial anak dimaksudkan sebagai perkembangan tingkah laku anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Dalam periode prasekolah anak dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan berbagai tatanan, yaitu keluarga, sekolah dan teman sebaya. Memasuki dunia prasekolah anak mulai bergaul dengan lingkungan yang lebih luas dari lingkungan keluarganya, baik itu di lingkungan sekolahnya, maupun lingkungan dekat dengan tempat tinggalnya. Dan hal ini anak akan mengenali kondisi lingkungan baik lingkunag keluarga, tempat bermain dan lingkungaan masyarakat. Dalam fase ini anak akan selalu mengingat apa yang terjadi dalam dirinya, dengan kata lain memori anak sangat kuat. Adapun relevansi kurikulum TK dengan perkembangan sosial anak adalah bahwa TK sebagai jembatan bergaul merupakan tempat yang memberikan peluang kepada anak untuk belajar memperluas pergaulan sosialnya, dan mentaati peraturan. TK dipandang mempunyai kontribusi positif bagi perkembangan sosial anak, karena hal: a) Suasana TK yang memang diciptakan senyaman mungkin dan menyenangkan bagi siswa. b) Tata tertib masih longgar, tidak terlalu mengikat kebebasan anak. c) Anak masih bekesempatan untuk bergerak dan bermain. Selain itu hasil penelitian yang telah dilakukan, di sana terlihat jelas bahwa secara keseluruhan tingkat perkembangan sosial anak di TK Al Hidayah Ngaliyan semarang cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa dengan mengikuti program kegiatan TK terjadi peningkatan dalam perkembangan sosial anak. Anak yang semula sangat pendiam, secara bertahap lebih terbuka 69
70 pada orang lain dan mulai bersosialisasi dengan temannya. Perkembangan sosial anak juga terlihat dari beberapa aspek yang menunjukkan hasil perkembangan sosial anak yang sangat baik. Aspek perkembangan tersebut diantaranya adalah keterampilan berteman anak yang menunjukkan bahwa mayoritas anak, baik kelompok A2 maupun B3 mempunyai keterampilan yang cukup baik, yaitu pada item pertanyaan anak bermain dengan anak lain. Tapi pada item pertanyaan apakah anak suka menggoda atau mempermainkan anak lain, terjadi penurunan. Dalam hal ini tingkat keusilan anak kelompok B3 menunjukkan angka yang lebih tinggi dari pada kelompok A2. hal ini disebabkan karena telah lamanya mereka saling mengenal, sehingga membuat anak tidak canggung dengan temannya termasuk saling menggoda dan mempermainkan anak lain. Hasil lain yang menunjukkan perkembangan sosial anak adalah keterampilan berkomunikasi yang menunjukkan keterampilan berkomunikasi yang sangat baik pada kelompok A dan pada kelompok B3 angka menunjukkan terjadi peningkatan dari kelompok A2. Faktor yang sangat mempengaruhi adalah lingkungan yang sangat menunjang untuk itu. Program kegiatan belajar yang ada disusun sedemikian rupa untuk menciptakan interaksi antar siswa yang memungkinkan anak untuk saling berkomunikasi. Selain itu faktor lingkungan, baik sekolah maupun tempat tinggal anak yang notabene daerah perkotaan turut mempengaruhi keterampilan berkomunikasi. Disamping itu juga aspek kepedulian sosial anak yang menunjukkan hasil yang cukup baik, yaitu bahwa pada diri anak telah tumbuh rasa peduli antar sesamanya, seperti halnya mau berbagi mainan. Hal ini lebih disebabkan karena peran guru yang berusaha menanamkan pembiasaan saling berbagi dan bekerja sama, karena pada dasarnya mereka hidup bersama-sama di kelas dan sekolah yang sama, bermain dan belajar bersama. Dan juga disebabkan karena karena kesadaran murid sendiri yang sadar akan pentingnya sebuah kebersamaan dalam berteman. Hal ini terbukti dengan kepedulian anak dengan sesama teman dengan cara berbagi mainan dengan teman yang lainnya.
71 B. Analisis kurikulum TK relevansinya dengan perkembangan moral anak Adapun relevansi kurikulum Taman Kanak-Kanak dengan perkembangan moral anak di lihat dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum merupakan salah satu sarana atau faktor pembentukan moral anak. Materi-materi yang diajarkan kepada anak sudah cukup memberikan acuan atau arahan pada guru memberikan contoh atau teladan yang baik, dalam berperilaku atau bertutur sapa, menanamkan kedisiplinan kpada anak dalam berbagai aspek kehidupan seperti memelihara kebersihan atau kesehatan dan tata krama atau budi pekerti luhur, mengembangkan wawasan tentang nilainilai moral kepada anak, baik melalui pemberian informasi atau melalui cerita seperti tentang riwayat orang-orang yang baik, dunia binatang yang mengisahkan tentang nilai-nilai kejujuran, kedermawanan, kesetiaan dan kerajinan. Selain itu juga dari materi kurikulum tersebut dengan guru memberikan arahan-arahan yang tepat mengenai adab atau cara seorang anak dalam bergaul dengan orang diksekitarnya, terlihat bahwa perilaku moral anak sedikit banyak sudah dipengaruhi oleh nilai-nilai agama yang telah diajarkan oleh guru kelas dan guru agama. Disamping itu juga perkembangan moral anak dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa anak dalam beberapa aspek sudah menunjukkan hal-hal yang baik. Diantaranya yaitu: mengenai sopan santun anak pada guru, orang tua dan etika berbicara pada teman yang menunjukkan angka yang sangat menggembirakan, karena mayoritas anak menunjukkan sikap sopan santun terhadap guru dan tidak berbicara kasar pada teman. Hasil ini dipengaruhi oleh peran guru yang selalu mengajarkan pada anak tentang etika dan sopan santun terhadap siapa saja, baik kepada orang tua, kepada guru maupun kepada orang lain termasuk pada teman. Disamping itu juga perkembangan moral anak dapat terlihat pada etika ketika seorang anak bertemu dengan guru dengan mengucapkan salam, dengan mengucapkan terimakasih bila memperoleh sesuatu dan maminta maaf bila anak melakukan kesalahan.
72 C. Analisis kurikulum TK Relevansinya dengan perkembangan intelektual Dalam perkembangan intelektual ini, materi-materi kurikulum taman kanak-kanak yang diberikan pada anak usia ini mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan intelektual anak. Karena dengan adanya materi inilah maka seorang guru dapat memberikan arahan atau memberikan materi pelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia prasekolah (TK). Kurikulum yang rinciannya terangkum dalam Garis-Garis Besar Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-Kanak merupakan seperangkat kegiatan belajar yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam rangka menyiapkan dan meletakkan dasar-dasar bagi pengembangan diri anak yang berupa pembentukan kemampuan dasar kognitif atau intelektual anak yang disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Pada aspek perkembangan intelektual ini dapat terlihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dengan adanya kurikulum tersebut, intelektual anak dapat terbentuk dengan baik. Hal ini dilihat dari kemampuan matematika anak yang menunjukkan adanya kemampuan berhitung yang cukup baik untuk kelompok A2 dan sangat baik untuk kelompok B3. Hal ini disebabkan karena pada kelompok B3 sudah mengikuti pelajaran yang lama dibandingkan dengan kelompok A2, sehingga tingkat kemampuan anak dalam berhitungpun sudah mengalami perkembangan yang cukup baik. Sebagai buktinya yaitu anak mampu mengurutkan bilangan. Disamping itu anak mampu berhitung. Perkembangan intelektual anak juga terlihat pada kemampuan bahasa anak yang menunjukkan bahwa pada kelompok A2 tingkat kemampuan anak dalam bahasa sudah menunjukkan angka yang baik dan pada kelompok B3 menunjukkan hasil yang sangat baik. Faktor yang paling mempengaruhi dalam perkembangan ini adalah karena peran guru kelas yang memberikan pelajaran tentang bahasa dalam kehidupan sehari-hari, sehingga anak mulai paham dan mengerti tentang bahasa tersebut. Dan juga pemberian pelajaran yang bervariasi sehingga menarik minat siswa terhadap pelajaran yang diberikan. Di samping peran guru juga didukung kemampuan dasar atau potensi peserta
73 didik karena pada dasarnya anak mempunyai kemampuan dasar yang harus dikembangkan. Kemampuan bahasa ditandai dengan kemapuan anak dalam mengulang kata-kata yang diajarkan oleh guru, bercerita, menirukan macammacam suara binatang dan menyusun kosakata. Hal lain yang menunjukkan perkembangan intelektual anak daoat terlihat pada kemampuan mengingat anak yang menunjukkan angka yang cukup baik untuk kelompok A2 dan sangat baik untuk kelompok B3. Dilihat dari angka hasil penelitian, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang sangat baik pada perkembangan intelektual anak karena daya ingat anak semakin menguat karena faktor kebiasaan siswa dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan guru, teman maupun orang lain. Kemampuan intelektual dapat dilihat dari dari adanya kemampuan berimajinasi, mengembangkan kreatifitas serta keberanian dalam berbicara dan menunjukkan diri. D. Analisis kurikulum TK Relevansinya dengan perkembangan spiritual anak. Dari hasi observasi dan wawancara yang berkaitan dengan kurikulum yang digunakan di TK Al Hidayah Ngaliyan Semarang, atau yang lebih dikenal dengan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-Kanak (PKB-TK), yang meliputi program pembentukan prilaku dan program pengembangan kemampuan dasar, dengan adanya bidang pengembangan Pendidikan Agama Islam, anak dibekali dengan nilai-nilai moral dan agama yang sangat berguna untuk menunjang pembentukan kepribadian. Sedangkan yang lebih khusus, program-program yang ada di TK Al Hidayah mempunyai tujuan untuk membantu anak dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Sedangkan jika ditinjau dari perspektif pendidikan Islam, sebagai TK Islam, TK Al Hidayah Ngaliyan Semarang memasukkan PAI sebagai salah satu bidang pengembangan dalam PKB TK. Bidang-bidang pengembangan tersebut yang secara garis besar meliputi akidah, ibadah, akhlak dan Alqur an, merupakan pendidikan agama yang penting ditanamkan sejak dini, karena dengan menanamkan nilai-nilai agama sejak dini, akan membantu
74 terbentuknya sikap dan kepribadian serta moral yang baik pada diri anak kelak pada masa dewasa. Pendidikan keimanan merupakan hal yang paling esensial untuk diberikan, karena iman merupakan dasar keberagamaan seseorang. Anak terlahir bersama fitrahnya, yaitu kecenderungan untuk mengakui mempercayai adanya Tuhan. Penanaman akidah sejak dini akan membentuk dasar keimanan yang kuat dan mewarnai kehidupan anak hingga dewasa. Usia prasekolah adalah usia penumbuhan kebiasaan-kebiasaan yang sesuai dengan ajaran agama, melalui permainan maupun perlakuan orang-orang disekitarnya. Pendidikan akhlak merupakan prioritas kedua setelah pendidikan keimanan, karena dengan akhlak yang baik akan menjadi hiasan seseorang sehingga mengangkat harkat dan martabatnya sebagai manusia, yang membedakannya dengan makhluk Tuhan yang lain. Masa yang paling utama dalam menanamkan dasar-dasar pendidikan akhlak adalah masa prasekolah. usia prasekolah merupakan saat-saat yang paling tepat untuk menanamkan akhlak serta membina emosi, afektif dan kognitif. Karena pada usia prasekolah merupakan masa kritis, di mana seorang anak sangat peka dengan keadaan sekitarnya. Artinya apa yang didengar, dilihat dan dialaminya pada masa ini akan terekam dalam benaknya hingga besarnya nanti. Oleh karena itu, pada fase ini sangat perlu diperhatikan pendidikan akhlaknya, agar pada masa baligh sudah berprilaku sosial di lingkungan yang lebih luas dari lingkungan keluarganya. Ibadah merupakan aspek penting dalam Islam, karena pelaksanaan ibadah merupakan perwujudan keimanan seseorang terhadap penciptanya. Pendidikan ibadah sangat perlu diberikan sejak dini, untuk memperkenalkan anak pada tugas dan kewajibannya sebagai makhluk Allah. Latihan-latihan ibadah seperti sholat, puasa, beramal shadaqah dan lain-lain, sangat efektif untuk dibiasakan sejak dini. Dengan pendidikan ibadah sejak usia dini akan lebih mengakar pada jiwa anak, sehingga ketika masa balighnya datang, yaitu masa di mana seseorang sudah menjadi mukallaf, pelaksanaan ibadah sudah bukan merupakan hal yang baru dan sulit bagi anak.
75 Dilihat dari analisis hasil penelitian pada aspek perkembangan sosial, aspek perkembangan moral, aspek perkembangan intelektual dan aspek perkembangan spiritual dapat disimpulkan bahwa aspek perkembangan psikis anak di TK Al Hidayah Ngaliyan Semarang sudah menunjukkan perkembangan psikis yang cukup baik. Tapi dalam hal ini perkembangan psikis antara anak TK pada kelompok A dengan anak TK kelompok B memiliki perkembangan psikis yang berbeda. Di mana pada kelompok B perkembangan psikis anak lebih baik dari pada kelompok A. Hal ini lebih disebabkan pada kelompok B usai anak lebih tinggi dari pada kelompok A disamping itu juga disebabkan karena kelompok B lebih dulu menerima materi Program Kegiatan Belajar TK terlebih dahulu dibandingkan dengan kelompok A, sehingga tingkat kemampuan dan kematangan anak pada kelompok B sudah terlebih dahulu terbentuk. Relevansinya kurikulum dalam proses perkembangan psikis anak dapat dilihat dari aspek sosial, spiritual, intelektual dan moral. Dalam kurikulum itu terdapat materi-materi yang diorientasikan untuk masingmasing aspek itu. Sehingga dalam perkembangan anak sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman dalam hidupnya. Penyusunan kurikulum dilakukan sesuai dengan tingkat kebutuhan anak. Dalam pelaksaan pembelajaran yang disesuaikan kurikulum peran guru sangat besar namun anak didikpun juga memiliki keinginan untuk maju sesuai dengan fitrahnya. Karena pada dasarnya guru sifatanya hanya mengantarkan perkembangan anak didiknya bukan mencetak ataupun menciptakan. Jadi pengaruh kurikulum terhadap perkembangan anak sangat terlihat.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Muatan kurikulum Taman Kanak-Kanak di TK Al Hidayah Ngaliyan Semarang yang meliputi program kegiatan belajar, pendekatan dan metode yang digunakan sudah sesuai dengan konsep pendidikan anak usia dini yang bertujuan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Selain itu juga program-program kegiatan belajar yang dipilih sudah sesuai dengan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi, yaitu mengakomodir 6 standar kompetensi yang telah ditetapkan untuk dimiliki anak setelah mengikuti pelajaran. Keenam standar kompetensi tersebut yaitu: 1). Menunjukkan pemahaman positif tentang diri sendiri dan percaya diri. 2). Menunjukkan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dan alam sekitarnya. 3). Menunjukkan kemampuan berfikir runtut. 4). Berkomunikasi secara efektif. 5). Tebiasa hidup sehat. 6). Menunjukkan kemampuan fisik. 2. Perkembangan mental anak di TK Al Hidayah Ngaliyan Semarang sudah berjalan dengan baik, yang dalam hal ini tidak terlepas dari aspek-aspek yang mempengaruhi perkembangan psikis itu sendiri, di antaranya adalah aspek sosial, aspek moral, aspek intelektual dan aspek spiritual. Perkembangan psikis anak antara kelompok A dan kelompok B berbeda karena pada kelompok B dalam menerima meteri program kegiatan belajar siswa lebih dahulu diterima dibandingkan dengan kelompok A, sehingga menyebabkan tingkat pengetahuan, kematangan dan pengalaman siswa lebih dahulu terbentuk dibandingkan dengan kelompok A. Perkembangan anak baik moral, mental, fisik maupun psikis sangat ditentukan oleh materi 76
77 yang diterima dalam proses belajar baik belajar secara formal maupun non formal. Berbagai unsur dalam perkembangan psikis anak sudah terpenuhi dalam proses pendidikan di TK Alhidayah sehingga hasil yang dicapai sangat maksimal. Perkembangan psikis anak sangat maksimal hal ini dapat dilihat dari ketarampilan anak didik dalam berbagai aspek. 3. Kurikulum Taman Kanak-Kanak sebagai program kegiatan belajar, yang rinciannya terangkum dalam Garis-Garis Besar Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-Kanak (GBPKB TK) salah satu penentu dalam pembentukan perkembangan mental anak di TK Al Hidayah Ngaliyan Semarang. Karena tanpa adanya kurikulum yang digunakan sebagai acuan program kegiatan belajar TK yang dalam hal ini TK Al Hidayah menggunakan kurikulum yang terintegrasi, maka perkembangan psikis anak di TK Al Hidayah Ngaliyan Semarang tidak mungkin berjalan dengan lancar. Perkembangan psikis anak seiring sejalan dengan penyusunan program kegiatan belajar. Perkembangan anak didik sangat dipengaruhi oleh proses pendidikan baik formal maupun non formal. Untuk pendidikan formal kurikulum dengan segala perangkatnya yang sangat berpengaruh terhadap proses perkembangan anak. B. Saran-saran 1. Dalam menyelenggarakan pendidikan prasekolah (TK) hendaknya tidak hanya mengedepankan sisi rasionalitas saja, namun juga sisi emosional dan spiritual. Sehingga setelah mengikuti program Taman Kanak-Kanak, anak mempunyai bekal kesiapan yang cukup dan seimbang antara jasmani dan rohaninya untuk memasuki pendidikan yang lebih lanjut. 2. Dalam penyelenggaraan pendidikan prasekolah (TK) hendaknya tetap mempertahankan prinsip bermain sambil belajar. Sehingga anak tidak merasa kehilangan masa kecilnya yang merupakan masa bermain. Dengan prinsip bermain sambil belajar, anak memperoleh pengetahuan baru dan belajar banyak hal yang berguna bagi aspek-aspek perkembangannya tanpa merasa terbebani.
78 C. Penutup Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, nikmat, taufik dan hidayah-nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis sadar bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak, demi perbaikan dan penyempurnaannya. Akhirnya penulis memohon kepada Allah SWT, mudah-mudahan karya ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pribadi khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.