SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM KREDITOR SEPARATIS ATAS TAGIHAN UPAH BURUH PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 67/PUU-XI/2013 KHOLIDAH NIM. 031211131139 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA 2016
SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM KREDITOR SEPARATIS ATAS TAGIHAN UPAH BURUH PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 67/PUU-XI/2013 Oleh : KHOLIDAH NIM. 031211131139 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016 i
ii
iii
iv
MOTTO : Do What You Love and Love What You Do v
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat dan limpahan karunia-nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Perlindungan Hukum Kreditor Separatis Atas Tagihan Upah Buruh Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 67/PUU-XI/2013 untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Hukum Universitas Airlangga. Selama menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Airlangga, sampai selesainya penulisan skripsi, penulis telah banyak mendapatkan doa, semangat dan dukungan dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Orang tua penulis yang senantiasa memberikan doa dan kasih sayangnya tanpa henti. My beloved brothers and sisters yang selalu memberikan dukungan, bimbingan, dan motivasi kepada penulis. Memiliki keluarga seperti kalian adalah anugerah terindah yang diberikan oleh Allah SWT. 2. Bapak Prof. Dr. M. Zaidun, S.H., M.S.i., selaku Dekan beserta seluruh jajaran Wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas Airlangga; 3. Bapak Dr. M. Hadi Shubhan, S.H., M.H., C.N., selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu dengan penuh perhatian serta kesabaran membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini; 4. Bapak Agus Widyantoro, S.H., M.H., selaku Ketua Panitia Penguji Skripsi, beserta anggota penguji lainnya yaitu Bapak Dr. Agung vi
Sujatmiko, S.H., M.H., dan Bapak Gianto Ali Imron S.H., M.H, yang telah memberikan masukan yang bermanfaat untuk perbaikan skripsi penulis; 5. Ibu Ekawestri Prajwalita Widiyati, S.H., M.H., selaku Dosen Wali yang telah mendampingi penulis selama proses perkuliahan; 6. Segenap dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga yang telah memberikan ilmu dan motivasinya selama proses perkuliahan; 7. Teman-teman seperjuangan di Fakultas Hukum, Farah, Indri, Ita, Nurul, Prima, Rike, Rizqa, Woro dan Zidna. Terimakasih sudah menemani penulis dari awal bimbingan sampai ujian skripsi berakhir. Semoga kesuksesan selalu menyertai kalian; 8. Keluarga keduaku di kosan imut Gubeng Airlangga 3 Nomor 68. 9. Teman-teman KKN-BBM Unair 53 di Desa Gunung Bekel, Tegalsiwalan Probolinggo yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat pada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 10. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu-persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritik dan saran yang dapat membantu penyempurnaan skripsi ini. Dengan kerendahan hati, penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya. Surabaya, 26 Januari 2016 KHOLIDAH vii
ABSTRACT In bankruptcy law, there are 3 (three) types of creditor known as concurrent creditors, preferred creditors and secure creditor. The distinction among them relates to the position of the creditor in the process of distribution of the bankruptcy estate. Based on Article 55 paragraph (1) of Law Number 37 of 2004 on Bankruptcy and Suspension of debt payment, secure creditor is entitled to execute the collateral objects and receivables payment precedence than the other creditors on the sale of the collateral objects. However, after the decision of the Constitutional Court Number 67 / PUU-XI / 2013, raised legal norms that the payment of outstanding wages of workers shall take precedence over all other types of creditors claim including secured creditor s claim and claim of states rights, auction houses and public institutions established by the Government, whereas the payment of other rights of workers shall take precedence over all claims, including claims of states rights, auction house, and public institutions established by the Government, except for claims by secured creditors. Based on the decision of the Constitutional Court, employee wages are now prioritized over all other creditors, including right to obtain the proceeds from the sale of such collateral belonging to secured creditor prior to the other creditors as defined in Article 60 paragraph (2) of Law Number 37 of 2004 on Bankruptcy and Suspension of Obligation for Debts Payment. Yet, other normative workers rights such as severance pay is still under the claimed of secure creditors. Keywords : collateral, secured creditor, bankruptcy, wage viii
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Lembar Pengesahan... ii Halaman Lembar Persetujuan... iii Halaman Pernyataan Orisinalitas... iv Motto... v Kata Pengantar... vi Abstrak... viii Daftar Isi... ix Daftar Peraturan Perundang-Undangan... xi Daftar Putusan... xii BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian... 6 1.4 Metode Penelitian... 7 1.5 Sistematika Penulisan... 12 ix
BAB II : WEWENANG KREDITOR SEPARATIS DALAM EKSEKUSI BENDA JAMINAN 2.1 Akibat Hukum Kepailitan... 13 2.2 Struktur Kreditor... 39 2.3 Hak Kreditor Separatis dalam Eksekusi Benda Jaminan... 46 BAB III : PEMBAGIAN ATAS HASIL PENJUALAN BENDA JAMINAN 3.1 Pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit... 52 3.2 Kedudukan Kreditor Separatis dalam Pembagian Hasil Penjualan Benda Jaminan... 73 3.3 Kedudukan Upah Buruh dalam Pembagian Hasil Penjualan Benda Jaminan... 75 BAB IV : PENUTUP 4.1 Kesimpulan... 81 4.2 Saran... 82 DAFTAR BACAAN x
DAFTAR PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279 xi
DAFTAR PUTUSAN Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 67/PUU-XI/2013 Perihal Pengujian Pasal 95 ayat (4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, 11 September 2014 Putusan Mahkamah Agung Nomor 662 K/Pdt.Sus-Pailit/2014, 11 Februari 2015 Putusan Pengadilan Niaga Nomor 35/Plw.Pailit/2013/PN.Niaga.Sby jo Nomor 02/PKPU/2013/PN.Niaga.Sby, 9 Januari 2014. xii