PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENINGKATKAN PERAN SERTA SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

SKRIPSI. Oleh: ARI SUSANTI NIM: K

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TGT

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA TOYS AND TRICK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI

IMPLEMENTASI PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

(TPS) BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 TASIKMADU KARANGANYAR 2010/2011

PENGGUNAAN JURNAL BELAJAR DENGAN MACROMEDIA

PRATIYAN ISNAENI K

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Skripsi Oleh : Nanik Ramini NIM K

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI)

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh :

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya, penerapan metode mengajar yang bervariasi

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MODEL KERJA KELOMPOK DI SMP NEGERI 3 KARANGANYAR

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM COOPERATIF LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Oleh: PUJI ASTUTI X

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BERDISKUSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI MODUL

PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-I SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN. didik sebagai manusia yang berkepribadian luhur dan berakhlak mulia. mendengarkan ketika proses pembelajaran berlangsung.

METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SMP KELAS VII.

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

BAB I PENDAHULUAN. siswa dan interaksi antara keduanya, serta didukung oleh berbagai unsurunsur

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MENGGUNAKAN SOFTWARE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MIND MAP

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING DENGAN CD INTERAKTIF

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

BAB I PENDAHULUAN. interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi. yang tersusun dalam suatu kurikulum pendidikan.

PENERAPAN METODE PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SISWA SMA KELAS X SKRIPSI OLEH : RUSMITA KURNIATI K

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

Dosen Program Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP: ,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. dalam membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan akan membawa

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI MELALUI ACTION LEARNING PADA SISWA KELAS X.6 SMAN 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Keberhasilan proses pembelajaran biologi dapat diukur dari

BAB I PENDAHULUAN. memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT

BAB I PENDAHULUAN. telah terencana, dengan adanya perencanaan yang baik akan mendukung

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. pelaksanaan pembelajaran dapat digunakan dengan revisi kecil.

Hasna Putri Azizah, Budi Utami* dan Haryono. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

RANCANGAN ALAT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP N 1 AMBARAWA TAHUN AJARAN

Skripsi Oleh: TITIK DWI RAHAYU NIM X

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap Minat Belajar Biologi Siswa pada Materi Pteridophyta di SMAN 39 Jakarta

Universitas Sebelas Maret Surakarta. *Korespondensi, telp: , ABSTRAK

SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dibutuhkan untuk kehidupan. (KTSP). Sesuai dengan amanat KTSP, model pembelajaran terpadu

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan karena dianggap sebagai alat pengubah taraf hidup manusia dari

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kimia kelas X 1 SMA

PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA MELALUI PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran di sekolah, oleh karena itu

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara masalah pendidikan sudah barang tentu tidak bisa lepas dari

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

BAB 1 PENDAHULUAN. menyiapkan tenaga ahli tingkat pemula dan terampil, harus tanggap terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

Jurnal Belajar dalam Pembelajaran Biologi

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hayat. Dengan pendidikan dapat membantu mewujudkan cita-cita

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. observasi, eksperimen, penyimpulan, penyusunan teori dan seterusnya. mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam dunia pendidikan, guru mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MERENCANAKAN EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 1 SIMO

BAB III ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH. Observasi diadakan di kelas VIIA MTsN Bangkalan tahun pelajaran. 2009/2010 pada bulan Nopember Desember 2009.

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN Group Investigation (GI) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama

APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNSCAPE

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Pembimbing Penelitian, P.Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Skripsi Oleh: Suboningsih NIM K

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENINGKATKAN PERAN SERTA SISWA Skripsi Oleh: NUNUNG KRIDANINGTYAS PUTRI K4302534 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

ABSTRAK Nunung Kridaningtyas Putri. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENINGKATKAN PERAN SERTA SISWA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2009. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Meningkatkan peran serta siswa secara keseluruhan dalam proses pembelajaran Biologi melalui penerapan model pembelajaran kolaboratif disertai metode Team Assisted Individualization (TAI). (2) Meningkatkan hasil belajar Biologi siswa pada materi pokok pencemaran dan kerusakan lingkungan hubungannya dengan aktifitas manusia kelas VII (D) SMP Negeri 2 Tasikmadu Karanganyar tahun pelajaran 2007/2008. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi untuk tindakan berikutnya. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII(D) SMP Negeri 2 Tasikmadu Karanganyar tahun pelajaran 2007/2008 sejumlah 40 siswa. Teknik Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, penyebaran angket, kajian dokumen, catatan lapangan dan tes evaluasi kognitif. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Validasi data menggunakan teknik Triangulasi sumber data dan metode yaitu angket, observasi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, tes hasil belajar Biologi dan wawancara guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kolaborif disertai metode Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan peran serta siswa dan Meningkatkan hasil belajar Biologi siswa pada materi pokok pencemaran dan kerusakan lingkungan hubungannya dengan aktifitas manusia kelas VII (D) SMP Negeri 2 Tasikmadu Karanganyar tahun pelajaran 2007/2008. Hal ini dapat dilihat pada peningkatan: (1) angket peran serta siswa di kelas sebesar 5,47% dari siklus I = 71,14% ke siklus II = 76,61%. (2) observasi peran serta siswa di kelas dengan peningkatan sebesar 13,68% dari siklus I = 70,94% ke siklus II = 84,62%. (3) observasi peran serta siswa dalam kegiatan praktikum (psikomotorik) pada siklus I = 66,86%, siklus II = 77,15%. (4) tes hasil belajar Biologi pada tes kemampuan awal 51,5%, siklus I = 65,18%, siklus II = 76,25% dan tes kemampuan akhir =78,5%. (5) observasi perilaku belajar Biologi siswa di rumah pada siklus I = 76,38%, siklus II = 81,57%. (6) Performance guru pada kemampuan awal = 68,660%, siklus I = 78,348% dan siklus II = 83,258%.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam proses pembangunan bangsa. Oleh karena itu pendidikan harus bertumpu pada konsep pertumbuhan, pengembangan dan pembaharuan. Mengingat perannya yang penting dalam proses pembangunan bangsa, maka bidang pendidikan perlu memiliki suatu sistem pendidikan nasional yang digunakan sebagai pedoman serta dapat digunakan untuk mengantisipasi semua permasalahan pendidikan dan menjawab tantangan masa depan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan pemerataan kesempatan belajar bagi masyarakat dan meningkatkan mutu pendidikan pada semua jenjang, jalur dan jenis pendidikan. Upaya-upaya tersebut dilakukan karena disadari bahwa pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan seluruh potensi peserta didik agar mampu menguasai pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pesatnya perkembangan IPTEK termasuk ilmu biologi, telah menciptakan pemilihan materi, metode dan media pembelajaran serta sistem pengajaran yang tepat. Ketepatan dalam menggunakan metode mengajar yang dilakukan oleh guru akan dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa terhadap mata pelajaran yang diberikan, juga terhadap proses dan hasil belajar siswa. Siswa akan mudah menerima materi yang diberikan oleh guru apabila metode mengajar yang digunakan tepat dan sesuai dengan tujuan pengajarannya. Metode mengajar yang baik adalah metode yang disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, kondisi siswa, sarana yang tersedia serta tujuan. SMP Negeri 2 Tasikmadu Karanganyar merupakan salah satu sekolah negeri yang mempunyai input atau masukan siswa yang memiliki hasil belajar yang bervariasi sehingga peran serta siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga beraneka ragam. Dari beberapa kelas yang diobservasi peneliti memilih satu kelas yaitu kelas VII (D). Alasan peneliti memilih kelas tersebut 1

karena nilai rata-rata ulangan harian pada pokok bahasan sebelumnya yaitu BAB VI (Klasifikasi Makhluk hidup) adalah sebesar 51,8, sedangkan nilai batas tuntas pelajaran Biologi di SMP ini adalah 60. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa belum mencapai standar yang diharapkan. Keadaan siswa di kelas VII (D) secara umum adalah sebagai berikut: - Selama proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung siswa hanya mencatat dan mendengarkan penjelasan dari guru. - Selama proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru. - Sebagian besar siswa kurang memperhatikan pelajaran. Terbukti mereka banyak yang bicara sendiri-sendiri dengan teman sebangku dan ada yang mengantuk. Keadaan seperti ini kemungkinan timbul karena siswa mengalami kejenuhan terhadap metode pembelajaran yang masih konvensional. Penerapan metode mengajar yang bervariasi akan dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar. Penerapan metode mengajar yang bervariasi ini untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam belajar sekaligus sebagai salah satu indikasi dalam peningkatan kualitas pendidikan. Penerapan pembelajaran kolaboratif menurut hasil penelitian Johnson dan Smith (Barkley, 2005: 3) berkesimpulan bahwa kelompok belajar merupakan metode yang efektif untuk membangun pengetahuan bagi siswa. Pembelajaran kolaboratif menitikberatkan pada proses belajar dalam kelompok kecil yang masing-masing anggota kelompok saling membantu dan memiliki tanggung jawab yang sama dalam menemukan ide atau gagasan dalam pemecahan masalah. Siswa mempunyai akan belajar dengan baik jika diberi kesempatan untuk berperan serta siswa dalam menemukan ide atau gagasan dengan berbagai macam aktifitas. Untuk menciptakan kondisi ini guru harus bisa mendorong dan meningkatkan peran serta siswa di dalam menemukan ide atau gagasan dengan melalui aktifitas. Aktifitas-aktifitas tersebut memungkinkan siswa tidak hanya berperan serta tetapi juga berinteraksi dengan siswa lain secara komunikatif.

Suasana yang menyenangkan dalam proses kegiatan belajar mengajar akan didapat jika di dalam ruang kelas terdapat kebebasan dalam pengungkapan ide atau gagasan. Cara yang ditempuh untuk mewujudkannya adalah dengan penerapan model pembelajaran kolaboratif yang disertai dengan metode pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran kooperatif yaitu metode pembelajaran yang di dasarkan pada kebersamaan melalui proses gotong royong ini akan membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman materi pelajaran. Salah satu metode yang dibangun dengan prinsip kooperatif adalah metode pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI). Metode pembelajaran TAI adalah suatu metode pembelajaran yang dikemukakan oleh Slavin (1995: 102) dapat diterjemahkan sebagai kelompok yang dibantu secara individual atau kelompok dimana ada seorang siswa yang membantu secara individual. Jadi metode TAI merupakan metode pengajaran secara kelompok dimana terdapat seorang siswa yang lebih mampu, berperan sebagai asisten yang bertugas membantu secara individual siswa lain yang kurang mampu dalam satu kelompok. Dalam hal ini peran pendidik hanya sebagai fasilitator dan mediator dalam proses belajar mengajar. Pendidik cukup menciptakan kondisi lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didiknya. Pada pengajaran TAI akan memotivasi siswa untuk saling membantu anggota kelompoknya sehingga tercipta semangat dalam sistem kompetisi dengan lebih mengutamakan peran individu tanpa mengorbankan aspek kooperatif. Dalam model pembelajaran kolaboratif disertai metode Team Assisted Individualization (TAI) diharapkan dapat meningkatkan peran serta siswa secara keseluruhan dalam belajar dan kesiapan belajar Biologi siswa. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditemukakan di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Peran serta siswa dalam kegiatan belajar mengajar Biologi rendah. 2. Pencapaian hasil belajar Biologi siswa rendah.

C. Pembatasan Masalah Sehubungan dengan luasnya permasalahan yang timbul dari topik kajian maka pembatasan masalah perlu dilakukan guna memperoleh kedalaman kajian untuk menghindari perluasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam hal ini adalah : 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian dibatasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tasikmadu Karanganyar tahun pelajaran 2007/2008. 2. Obyek Penelitian Objek penelitian dibatasi pada : a. Pembelajaran model kolaboratif disertai metode Team Assisted Individualization (TAI) adalah kegiatan belajar dalam kelompok yang tidak selalu dimonitor oleh guru tetapi guru lebih berperan dan bertanggung jawab sebagai anggota selama proses mencari pengetahuan, dimana dalam satu kelompok terdapat siswa yang lebih mampu berperan sebagai asisten yang bertugas membantu secara individual siswa lain yang kurang mampu. b. Penilaian kualitas pembelajaran meliputi pengukuran peran serta siswa dalam kegiatan belajar mengajar melalui angket dan observasi, dan penguasaan konsep siswa pada setiap siklus melalui tes evaluasi. c. Peran serta siswa adalah siswa berperan aktif sebagai partisipan dalam proses kegiatan belajar mengajar, diukur dengan angket dan observasi milik Pita Sariyana (2006: 73-80). d. Pencapaian hasil belajar Biologi siswa yaitu aspek kognitif diukur dengan tes evaluasi pada materi pokok pencemaran dan kerusakan lingkungan hubungannya dengan aktifitas manusia, aspek afektif diukur dengan angket dan observasi milik Pita Sariyana (2006: 73-80), dan aspek psikomotorik diukur dengan observasi.

D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah peran serta siswa dalam pembelajaran Biologi melalui penerapan model pembelajaran kolaboratif disertai metode Team Assisted Individualization (TAI)? 2. Bagaimanakah hasil belajar Biologi siswa pada materi pokok pencemaran dan kerusakan lingkungan hubungannya dengan aktifitas manusia. melalui penerapan model pembelajaran kolaboratif disertai metode Team Assisted Individualization (TAI)? E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Meningkatkan peran serta siswa secara keseluruhan dalam proses pembelajaran Biologi melalui penerapan model pembelajaran kolaboratif disertai metode Team Assisted Individualization (TAI). 2. Meningkatkan hasil belajar Biologi siswa pada materi pokok pencemaran dan kerusakan lingkungan hubungannya dengan aktifitas manusia kelas VII (D) SMP Negeri 2 Tasikmadu Karanganyar tahun pelajaran 2007/2008. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui metode pembelajaran yang efektif dalam upaya meningkatkan kemampuan akademik siswa serta meningkatkan mutu dari kegiatan belajar mengajar khususnya untuk mata pelajaran Biologi. 2. Memberikan suatu inovasi dalam dunia pendidikan khususnya dalam pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran Biologi. 3. Penerapan pembelajaran yang bervariasi dapat membantu siswa memahami materi yang disampaikan dalam proses kegiatan belajar mengajar. 4. Membantu mencari alternatif dalam pembelajaran Biologi sehingga kegiatan belajar mengajar berlangsung lebih interaktif dan menarik.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. SIMPULAN Dari hasil penerapan model pembelajaran kolaboratif disertai metode Team Assisted Individualization (TAI) pada proses pembelajaran siklus I dan siklus II dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan model pembelajaran kolaboratif disertai metode Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan peran serta siswa kelas VII (D) SMP Negeri 2 Tasikmadu karanganyar secara keseluruhan dalam proses pembelajaran Biologi, dapat dilihat dari hasil nilai peran serta siswa dalam KBM di kelas siklus I diperoleh rata-rata sebesar 71,14 %, pada siklus II meningkat sebesar 76,61%, nilai hasil observasi peran serta siswa di kelas siklus I diperoleh rata-rata sebesar 70,94%, pada siklus II meningkat sebesar 84,62% dan hasil observasi peran serta siswa dalam kegiatan praktikum (psikomotorik) siklus I diperoleh rata-rata sebesar 66,86%, pada siklus II meningkat sebesar 77,15%. 2. Penerapan model pembelajaran kolaboratif disertai metode Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan hasil belajar Biologi siswa pada materi pokok pencemaran dan kerusakan lingkungan hubungannya dengan aktifitas manusia kelas VII (D) SMP Negeri 2 Tasikmadu karanganyar, dapat dilihat dari rata rata nilai tes hasil belajar Biologi pada tes kemampuan awal 51,5%, siklus I = 65,18%, siklus II = 76,25% dan tes kemampuan akhir = 78,5%. B. IMPLIKASI 1. Implikasi Teoritis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pengembangan penelitian selanjutnya dan dapat digunakan untuk mengadakan upaya bersama antara guru, orang tua dan siswa serta penyelenggara pembelajaran (sekolah atau kepala sekolah) agar dapat membantu siswa dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar Biologi secara maksimal.

2. Implikasi Praktis Implikasi praktis dari hasil penelitian ini yaitu: 1. Dapat meningkatkan peran serta siswa menjadi aktif, kreatif dan inovatif. Sehingga dapat mengubah paradigma pembelajaran dari sistem teacher centered (proses pembelajaran yang berupa ceramah) menjadi sistem student centered (proses pembelajaran dimana seluruh kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa). 2. Dapat digunakan untuk memberikan motivasi bagi siswa dalam meningkatkan hasil belajar khususnya mata pelajaran Biologi. 3. Dapat digunakan sebagai acuan untuk mengetahui faktor faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa serta sebagai bahan pertimbangan sekolah, orang tua dan siswa untuk menemukan langkah langkah yang perlu dilakukan dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran Biologi. C. SARAN Beberapa saran dari hasil penelitian yang telah di lakukan adalah sebagai berikut: 1. Untuk mencapai kualitas proses pembelajaran dan kualitas hasil belajar yang baik dalam pembelajaran dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kolaboratif disertai metode Team Assisted Individualization (TAI) diperlukan persiapan perangkat pembelajaran yang cukup memadai, misalnya silabus, buku pegangan / paket dan LKS yang harus dimiliki oleh setiap siswa dan instrumen penelitian. 2. Bagi pihak lain yang ingin menerapkan perangkat pembelajaran yang telah dilakukan oleh peneliti ini, sedapat mungkin terlebih dahulu dianalisis kembali untuk disesuaikan penerapannya, terutama dalam hal alokasi waktu, fasilitas pendukung termasuk media pembelajaran dan karakteristik siswa yang ada pada sekolah tempat perangkat ini diterapkan. 3. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kolaboratif disertai metode Team Assisted Individualization

(TAI) sebaiknya berlatih mengembangkan kemampuan dalam mengelola kelas, karena suasana kelas pada proses pembelajaran yang menggunakan metode ini tergolong ramai (siswa aktif).