BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 02/10/53/Th. XIV, 3 Oktober 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI Pada press release Oktober 2011, penyajian Nilai Tukar Petani (NTP) dimulai untuk data bulan Agustus sampai bulan September 2011 didasarkan pada perhitungan NTP dengan tahun dasar 2007 (2007=100). Penghitungan NTP baru ini meliputi 32 provinsi dan mencakup 5 subsektor, yaitu subsektor padi & palawija, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan. Pada bulan Agustus 2011, NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 98,17 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 98,39 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 100,23 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R), 115,09 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan 114,70 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTPp Nusa Tenggara Timur tercatat sebesar 101,75, yang mengalami penurunan sebesar 0.26 persen bila dibandingkan dengan bulan Juli 2011. Pada bulan September 2011, NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 97,97 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 97,77 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 100,64 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R), 114,67 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan 115,22 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTPp Nusa Tenggara Timur tercatat sebesar 101,60, yang mengalami penurunan sebesar 0.15 persen bila dibandingkan dengan bulan Agustus 2011. Secara regional di NTT pada September 2011, terjadi deflasi sebesar 0.15 persen karena terjadi penurunan NTP dibanding bulan sebelumnya. Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di NTT pada September 2011, NTP di Nusa Tenggara Timur mengalami penurunan sebesar 0.15 persen dibanding bulan Agustus 2011, yaitu dari 101,75 menjadi 101,60. Berita Resmi Statistik No. 02/10/53/Th. XIV, 3 Oktober 2011 1 dari 6
Tabel 1. Nilai Tukar Petani Nasional Per Subsektor Agustus 2011-September 2011 (2007=100) Subsektor 1. Tanaman Padi-Palawija Bulan Persentase Agustus September Perubahan (1) (2) (3) (4) a. Indeks yang Diterima 137.04 137.43 0.28 b. Indeks yang Dibayar 139.60 140.28 0.49 c. Nilai Tukar Petani 98.17 97.97-0.20 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima 134.94 134.74-0.15 b. Indeks yang Dibayar 137.15 137.82 0.49 c. Nilai Tukar Petani 98.39 97.77-0.64 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima 140.60 141.81 0.86 b. Indeks yang Dibayar 140.28 140.91 0.45 c. Nilai Tukar Petani 100.23 100.64 0.41 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima 145.57 145.80 0.16 b. Indeks yang Dibayar 126.48 127.15 0.53 c. Nilai Tukar Petani 115.09 114.67-0.36 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima 151.68 152.97 0.85 b. Indeks yang Dibayar 132.24 132.76 0.39 c. Nilai Tukar Petani 114.70 115.22 0.45 Gabungan/Nusa Tenggara Timur a. Indeks yang Diterima 139.40 139.86 0.33 b. Indeks yang Dibayar 137.00 137.66 0.48 c. Nilai Tukar Petani 101.75 101.60-0.15 Bila NTP September 2011 dibandingkan Agustus 2011, dua dari lima subsektor NTP mengalami kenaikan, yaitu subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (0,41%), dan subsektor Perikanan (0,45%), sedangkan tiga subsektor lainnya mengalami penurunan yaitu, subsektor Padi-Palawija (-0,20%), subsektor Hortikultura (-0,64%), dan subsektor Peternakan (-0,36%). 1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang diterima Petani dari ke lima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada September 2011, indeks harga yang diterima petani terjadi peningkatan sebesar 0,33 persen dibandingkan dengan bulan Agustus 2011, yaitu dari 139,40 menjadi 139,86. Berita Resmi Statistik No. 02/10/53/Th. XIV, 3 Oktober 2011 2 dari 6
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada September 2011 indeks harga yang dibayar petani dilaporkan meningkat sebesar 0,48 persen bila dibandingkan Agustus 2011, yaitu dari 137,00 menjadi 137,66. 3. NTP Subsektor a. Subsektor Padi & Palawija Pada bulan September 2011 NTP subsektor padi dan palawija di Nusa Tenggara Timur mengalami penurunan sebesar 0,20 persen, hal ini disebabkan kenaikan indek yang diterima petani (0,28%) tidak sebesar kenaikan pada indek yang dibayar petani (0,49%). Kenaikan yang terjadi pada indek yang diterima ini pengaruhi oleh kenaikan pada indek terima padi (0,88%). Sedangkan kenaikan yang terjadi pada indek yang dibayar dominan dipengaruhi oleh peningkatan indek subkelompok konsumsi rumahtangga (0,58%). b. Subsektor Hortikultura Pada bulan September 2011, Nilai Tukar Petani untuk Subsektor Hortikultura dilaporkan terjadi penurunan sebesar 0,64 persen, hal ini karena indek yang diterima petani mengalami penurunan (-0,15%) sedangkan indek yang dibayar mengalami kenaikan (0,49%). Penurunan yang terjadi pada indek terima lebih dominan dipengaruhi oleh penurunan indek pada subkelompok sayur-sayuran (-1,34%). kenaikan pada indek bayar dipicu oleh kenaikan pada indek subkelompok konsumsi rumah tangga (0,58%). c. Subsektor Perkebunan Rakyat Pada bulan September 2011 NTP sub sektor perkebunan rakyat terjadi peningkatan sebesar 0,41 persen, hal ini karena kenaikan pada indek yang diterima petani (0,86%) lebih besar dibanding peningkatan pada indek yang dibayar (0,45%). Kenaikan pada indek yang diterima dipengaruhi oleh sub sektor tanaman perkebunan rakyat, sedangkan peningkatan pada indek yang dibayar dipengaruhi oleh kenaikan indek pada konsumsi rumahtangga yang mengalami kenaikan sebesar 0,54%. Berita Resmi Statistik No. 02/10/53/Th. XIV, 3 Oktober 2011 3 dari 6
1. Tanaman Pangan Tabel 2. Nilai Tukar Petani Per Subsektor dan Perubahannya Agustus 2011-September 2011 (2007=100) Kelompok dan Sub kelompok Bulan Persentase Agustus September Perubahan (1) (2) (3) (4) a. Indeks Diterima Petani 137.04 137.43 0.28 - Padi 128.40 129.53 0.88 - Palawija 140.02 140.16 0.10 b. Indeks Dibayar Petani 139.60 140.28 0.49 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 142.11 142.92 0.58 - Indeks BPPBM 130.63 97.97-0.20 2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani 134.94 134.74-0.15 - Sayur-sayuran 154.01 151.95-1.34 - Buah-buahan 127.62 128.13 0.40 b. Indeks Dibayar Petani 137.15 137.82 0.49 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 141.41 142.22 0.58 - Indeks BPPBM 116.13 97.77-0.64 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani 140.60 141.81 0.86 - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 140.60 141.81 0.86 b. Indeks Dibayar Petani 140.28 140.91 0.45 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 143.85 144.63 0.54 - Indeks BPPBM 125.26 100.64 0.41 4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani 145.57 145.80 0.16 - Ternak Besar 124.19 124.56 0.30 - Ternak Kecil 180.27 180.27 0.00 - Unggas 146.39 146.94 0.38 - Hasil Ternak 119.85 119.85 0.00 b. Indeks Dibayar Petani 126.48 127.15 0.53 5. Perikanan - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 137.08 138.00 0.67 - Indeks BPPBM 103.06 114.67-0.36 a. Indeks Diterima Petani 151.68 152.97 0.85 - Penangkapan 151.60 152.92 0.87 - Budidaya 154.73 154.73 0.00 b. Indeks Dibayar Petani 132.24 132.76 0.39 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 139.18 139.83 0.47 - Indeks BPPBM 116.93 115.22 0.45 Berita Resmi Statistik No. 02/10/53/Th. XIV, 3 Oktober 2011 4 dari 6
d. Subsektor Peternakan Pada bulan September 2011, NTP subsektor peternakan mengalami penurunan sebesar 0,36 persen, hal ini disebabkan kenaikan indek yang diterima petani (0,16%) tidak sebesar dibanding kenaikan indek yang dibayar (0,53%). Kenaikan yang terjadi pada indek terima dominan dipengaruhi oleh kenaikan indek pada subkelompok Unggas (0,38%). Sementara itu, kenaikan yang terjadi pada indek bayar dipicu oleh kenaikan indek subkelompok konsumsi rumahtangga sebesar (0,67%). e. Subsektor Perikanan Pada bulan September 2011, NTP subsektor perikan mengalami kenaikan sebesar 0,45 persen, hal ini dipicu oleh kenaikan indek yang diterima petani (0,85%) lebih besar dibanding kenaikan indek yang dibayar (0,39%). Kenaikan yang terjadi pada indek terima dipicu oleh kenaikan pada indek terima sub kelompok penangkapan (0,87%), sedangkan peningkatan pada indek bayar dipicu oleh peningkatan pada subkelompok Konsumsi rumahtangga (0,47%). Berita Resmi Statistik No. 02/10/53/Th. XIV, 3 Oktober 2011 5 dari 6
BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Poltak Sutrisno Siahaan Kepala BPS Nusa Tenggara Timur Telp (0380) 826289, 821755 e-mail : bps5300@mailhost.bps.go.id, bps53ntt@yahoo.com Berita Resmi Statistik No. 02/10/53/Th. XIV, 3 Oktober 2011 6 dari 6