BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

BAB I PENDAHULUAN. berkesimbungan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. 1 Karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. cara yang dipilih untuk meraih kemajuan (made of getting forward).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan dan ilmu yang lebih tinggi, serta sikap dan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya, dan mampu berkompetensi dalam persaingan global. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual saja, akan

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dalam kaitannya dengan perkembangan individu, manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi, sosial budaya dan juga pendidikan. kepribadian yang bulat dan untuk membentuk manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia tidak terlepas dari pendidikan tersebut, baik pendidikan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. serta hamba Tuhan yang mengabdikan diri kepada-nya. 1

ا وا األهن األخالق هابقيت إى ذ بت أخالق ن ذ ب ا BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Muhammad Noor Syam bahwa...nampaknya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. hampir disemua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikian akan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan, karena pendidikan berperan dalam. Orang yang memiliki ilmu pengetahuan, kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia yang individual

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, bergaul, dan berkomunikasi, untuk keperluan semua itu manusia. memerlukan alat, dan alat yang efektif adalah bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa secara berkelanjutan.untuk itu pendidikan harus menjadikan faktor

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Pengaruh globalisasi dapat mempengaruhi gaya hidup

2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan anak melalui bimbingan, mendidik, dan latihan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai belahan dunia terutama Negara-negara yang sedang berkembang banyak

BAB I PENDAHULUAN. saling belajar dengan yang lain, baik komunikasi secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional seperti yang tertuang dalam undang-undang No. 20

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. secara alamiah melalui pemaknaan individu terhadap pengalaman-pengalamannya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki nilai yang strategi dan urgen dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Di dalam UUD 1945 Pasal

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan arbitrer yang dipakai oleh anggota

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan bagi peserta didik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, meningkatkan kualitas manusia dalam membentuk watak bangsa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana firman Allah swt dalam surah Al-Mujadalah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan

BAB I PENDAHULUAN. secara menyeluruh bagi seseorang. Tidak terkecuali bagi seorang siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Melalui berbagai pendekatan pembelajaran matematika

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah melalui perundang-undangan dan pengelolaan pendidikan. Dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan manusia, karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan sosial serta hamba Tuhan yang mengabdikan diri kepada-nya. 1 Maka setiap arah dan tujuan pendidikan di Indonesia diupayakan untuk membentuk pribadi yang tidak hanya cerdas dalam intelektual, tapi juga memiliki kepribadian yang mulia serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain berperan penting dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa, pendidikan juga mampu mengangkat derajat seseorang ketingkat yang lebih tinggi, sebagaimana firman Allah Swt dalam Surah Al-Mujadalah Ayat 11 yang berbunyi : 1 Muzayyim Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999) h. 11.

Begitu pentingnya pendidikan dalam kehidupan seseorang, keluarga, dan bangsa sehingga pemerintah menetapkan suatu tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana yang telah dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratisserta bertanggung jawab. 2 Manusia adalah makhluk sosial dan tindakannya yang pertama dan paling penting adalah tindakan sosial, suatu tempat untuk saling mempertukarkan pengalaman, saling mengemukakan dan menerima pikiran, saling mengutarakan perasaan, atau saling mengekspresikan serta menyetujui suatu pendirian atau keyakinan. Oleh karena itu di dalam tindakan sosial haruslah terdapat elemenelemen yang umum, yang sama disetujui dan dipahami oleh sejumlah orang yang merupakan suatu masyarakat untuk menghubungkan sesama anggota masyarakat maka dilakukanlah komunikasi. 3 Keberhasilan komunikasi ini sangat ditentukan oleh keterampilan seseorang dalam berbicara. Di antara karunia Tuhan yang paling besar bagi manusia adalah berbicara. Kemampuan untuk mengungkapkan isi hatinya dengan bunyi yang dikeluarkan dari mulutnya. Berbicara telah membedakan 2 Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Faktor Media, 2003) h. 20 3 Hendry Guntur Tarigan, Berbicara Sebagai suatu Keterampilan,(Bandung: Angkasa, 1990), h. 8 ii

manusia dengan makhluk lainnya. Dengan berbicara manusia mengungkapkan dirinya, mengatur lingkungan pada akhirnya menciptakan bangunan insani. Lama sebelum lambang-lambang tulisan digunakan, orang sudah menggunakan berbicara sebagai alat komunikasi. Bahkan setelah tulisan ditemukan sekalipun bicara tetap lebih banyak digunakan. Ada beberapa kelebihan berbicara yang tidak dapat digantikan dengan tulisan. Bicara lebih akrab, lebih pribadi (personal), lebih manusiawi, tidak mengherankan bila ilmu berbicara telah dan sedang menjadi perhatian manusia. 4 Sesuai dengan tujuan pendidikan di Indonesia diupayakan untuk membentuk pribadi yang tidak hanya cerdas dalam intelektual, tapi juga memiliki kepribadian yang mulia serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh sebab itu, pendidikan tersebut harus diberikan semenjak mereka masih anak-anak baik berupa pendidikan umum maupun berupa pendidikan agama, karena kedua materi pendidikan tersebut akan mampu membentuk pribadi-pribadi muslim yang beriman dan bertakwa yang berkualitas tinggi sesuai dengan bakat dan martabat kemanusiaannya sebagai khalifah di muka bumi. 5 Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa lambang bunyi, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa juga merupakan perwujudan tingkah laku manusia baik lisan maupun tulisan sehingga orang dapat mendengar, mengerti, serta merasakan apa yang dimaksud. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin 4 Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000), h. 1 5 Muzayyim Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), h. 187 iii

dipergunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk menjalin hubungan antara sesama manusia. Dalam surah Lukman ayat 19 yang menjelaskan tentang etika berkomunikasi dan bersuara dalam pergaulan masyarakat, yaitu: Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Setiap bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia belum bisa dikatakan bahasa, bila makna tidak terkandung di dalamnya. Apakah setiap arus ujaran mengandung makna atau tidak, haruslah dilihat dari konvensi suatu kelompok masyarakat tertentu. Setiap kelompok masyarakat bahasa, baik kecil maupun besar, secara konvensional telah sepakat bahwa setiap struktur bunyi ujaran tertentu akan mempunyai arti tertentu pula. Dengan demikian terhimpunlah bermacam-macam susunan bunyi yang satu berbeda dari yang lain, yang masing-masing mengandung suatu makna tertentu bersama-sama membentuk perbendaharaan kata dari suatu masyarakat. iv

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. 6 Bahasa ibu bukan sistem linguistik yang bisa saja diganti bahasa lain, ini adalah bahasa yang memungkinkan penuturnya memberikan struktur pada alam semesta ini. Sewaktu dewasa, bahasa ibunya itu menjadi simbol kebanggaan regional atau nasional, merupakan satu alat untuk mendapatkan pengetahuan dan kebijakan. Juga, bahasa ibu akan diasosiasikan dengan perasaan kehangatan, keakraban dan spontanitas. Idealnya memang para pendidik hendaknya memberikan pengetahuanpengetahuan dasar dalam bahasa ibu, namun sayang ini tidak bisa dipraktekkan dalam masyarakat multilingual. Di sekolah-sekolah dasar bahasa daerah dipakai sebagai pengantar pelajaran. Hanya saja disarankan pemakaian bahasa Indonesia secepat mungkin, supaya siswa menjadi siap dan akrab dengan bahasa nasional yang telah berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. 7 Dengan demikian murid-murid sekolah pada umumnya adalah dwibahasawan, sebab mereka terlibat dengan penggunaan dua atau lebih bahasa, yaitu bahasa daerah, bahasa Indonesia dan bahasa asing. Bangsa ini adalah kumpulan dari beratus-ratus bangsa yang masingmasing memiliki bahasa daerahnya sendiri. Bagaimanapun juga kita harus akui 6 Anonoim. Wikipedia Bahasa Indonesia, dalam http://id. m. Wikipedia. Org/wiki/Bahasa_Indonesia diakses pada 22 februari 2015 pukul 10.05 7 A. Chaedar Alwasilah, Sosiologi Bahasa, (Bandung: Angkasa, 1985), h. 161-163 v

bahwa pengaruh bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia cukup besar dan masih akan berjalan terus. 8 Beberapa faktor penyebab gagalnya pembelajaran bahasa di sekolahsekolah kita selama ini bertolak dari serangkaian asumsi yang keliru atau kesalah tafsiran dalam memandang bahasa dan pembelajarannya. Ada empat asumsi yang dapat dikemukakan. Pertama, ada orang yang berasumsi bahwa bahasa Indonesia tidak perlu dipelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah karena sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia sudah digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh komponen bangsa Indonesia, akan tetapi secara etnik mereka berbeda-beda dan memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda pula. Kedua, pembelajaran bahasa Indonesia yang diformalkan di sekolah-sekolah merupakan suatu pemborosan dan hanya menambah beban pelajaran bagi para siswa. Ketiga, masalah bahasa hanya menjadi urusan para ahli bahasa atau lembaga yang berwenang di bidangnya, bukan merupakan urusan para siswa atau masyarakat pada umumnya. Keempat, menjadi ahli bahasa bukanlah bidang profesi yang menjanjikan bagi masa depan, terutama secara material. 9 Pada siswa Madrasah Ibtidaiyah, terjadi dilema dalam penggunaan bahasa pengantar pembelajaran, di samping karena masih kentalnya bahasa ibu yang mereka miliki, mereka juga diarahkan untuk mengenal bahasa Indonesia, sehingga bahasa yang digunakan dalam pembelajaran di kelas bercampur aduk antara bahasa daerah dengan bahasa Indonesia. Sesuai dengan penjajakan awal di MIN Pemurus Dalam Banjarmasin, diketahui meskipun dalam pelajaran bahasa Indonesia para guru masih mengajar menggunakan bahasa daerah, karena kebanyakan guru berpendapat siswa lebih 8 J. S. Badudu. Cakrawala Bahasa Indonesia II, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1992), h. 166 9 Jamaluddin. Problematika Pembelajaran Bahasa Sastra, (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2003), h. 46-47 vi

cepat memahami pelajaran dengan menggunakan bahasa daerah/banjar meskipun buku paket yang dipakai menggunakan bahasa Indonesia. Akan tetapi, ada guru yang selalu menggunakan bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia, dan beliau juga menyarankan kepada siswa kelas IV untuk menggunakan Bahasa Indonesia ketika proses pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung. Jadi, saya ingin meneliti guru kelas IV yang menggunakan bahasa Indonesia saat mengajar tersebut. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa alasan penulis atau latar belakang penulis mengangkat masalah yang berjudul Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di MIN Pemurus Dalam Banjarmasin B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana penggunaan bahasa Indonesia dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV di MIN Pemurus Dalam Banjarmasin? 2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat penggunaan bahasa Indonesia dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di MIN Pemurus Dalam Banjarmasin? C. Definisi Operasional vii

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang dapat diamati (diobservasi). 10 Oleh karena itu untuk menghindari kesalahpahaman terhadap judul skripsi ini, penulis merasa perlu memberikan batasan beberapa istilah dalam ruang lingkup pembahasan penelitian ini sebagai berikut: 1. Penggunaaan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mendifinisikan penggunaan sebagai proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu, termasuk kata kerja yang berasal dari kata guna yang berarti memakai dalam segi berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik. Contohnya dalam percakapan antara guru dengan siswa. 11 Jadi, penggunaan yang dimaksud dalam skripsi ini meliputi perencanaan, proses pembelajaran dan komunikasi dalam penggunaan bahasa Indonesia. 2. Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia merupakan bahasa Negara atau bahasa nasional yang digunakan warga Indonesia sebagai alat untuk berkomunikasi dengan makhluk lainnya. 3. Pembelajaran Bahasa Indonesia Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang ada di MIN Pemurus Dalam dan guru yang mengajar selalu menggunakan bahasa Indonesia ketika proses pembelajaran berlangsung. 10 Sumandi Suryabrata, Metode Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 29 11 Tim Penyusun, Kamus Besar Basaha Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), h. 371 viii

Berdasarkan uraian di atas, maka yang dimaksud dengan judul tersebut adalah suatu penelitian mengenai penggunaan bahasa Indonesia dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV di MIN Pemurus Dalam Banjarmasin. D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui penggunaan bahasa Indonesia dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV di MIN Pemurus Dalam Banjarmasin 2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penggunaaan bahasa Indonesia dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di MIN Pemurus Dalam Banjarmasin. E. Alasan Memilih Judul Dipilih judul tersebut disebabkan oleh beberapa alasan, yaitu: 1. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, komunikasi antara guru dengan siswa harus terjalin dengan baik, karena pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi dan media komunikasi paling utama adalah bahasa. 2. Bahasa Indonesia merupakan bahasa Negara yang sudah ditetapkan pemerintah sebagai bahasa nasional untuk berkomunikasi. 3. Masih kentalnya bahasa ibu yang dimiliki oleh siswa dan juga siswa diarahkan untuk mengenal bahasa Indonesia dengan baik dan benar. ix

4. Mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia. 5. Untuk meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia, perlu dikaji lebih dahulu penggunaan bahasa Indonesia dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ini, yang nantinya akan diketahui mana hal yang dapat mendukung dan menghambat penggunaan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu untuk mengadakan penelitian ini. F. Signifikansi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan nantinya berguna, antara lain sebagai berikut: 1. Bagi peneliti Untuk memperkaya pengetahuan peneliti dan menambah pengalaman tentang seberapa besar penggunaan bahasa Indonesia dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV di MIN Pemurus Dalam Banjarmasin. 2. Bagi Guru Sebagai bahan masukan untuk pembelajaran Bahasa Indonesia serta untuk melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan motivasi siswa. 3. Bagi Kepala sekolah; dapat dijadikan acuan dalam proses pembelajaran. 4. Bagi siswa x

Untuk meningkatkan prestasi belajar, seperti keterampilan berbahasa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Meningkatkan sikap positif siswa terhadap sikap dan mengembangkan motivasi dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. G. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah mengikuti dan memahami alur pikir dalam penulisan skripsi ini, penulis memberikan sistematika penulisan yang berfungsi sebagai pedoman penyusunan laporan penelitian sebagai berikut: Bab I pendahuluan, yang berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, definisi operasional, tujuan penelitian, alasan memilih judul, signifikansi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Landasan teoritis yang berisikan pengertian bahasa, pembelajaran Bahasa Indonesia, Karakteristik pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI, Faktor pendukung dan penghambat penggunaan bahasa, Fungsi Pembelajaran Bahasa, Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di MI. Bab III Metode penelitian yang berisikan jenis dan pendekatan penelitian, desain penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik dan alat pengumpulan data, teknik pengolahan, analisis data, prosedur penelitian. Bab IV Laporan Hasil Penelitian, berisi gambaran lokasi penelitian secara umum, penyajian data dan analisis data. Bab V Penutup, berisi simpulan dan saran-saran. xi