TRIP TO JAKARTA, FOR MOTTY @imoetideris Hening dan dingin masih menyelimuti Kota Banjarmasin dini hari. Minggu, 6 Mei 2012 pukul 4 Subuh, kenekatanku benar-benar sudah tingkat tinggi. Diantar oleh sahabat terdekatku dan adiknya, aku melesat menuju Bandara Syamsudin Noor. Mengejar harapan dan impian akan bertemu dengan mentor bisnisku di Jakarta dengan keberangkatan pertama pagi ini. Nekat? Ya! Bepergian sendiri tanpa teman atau orang yang dikenal ke luar pulau, kota metropolitan yang terkenal akan bahaya yang mengancam setiap saat. Dan yang lebih parahnya lagi, izin dari ibu pun tak kukantongi. Uraian kepergianku hanya berupa kalimat tersirat yang menyatakan aku akan pergi bersama sahabatku di saat Subuh, oleh karena itulah aku menginap di rumahnya untuk satu malam. Bukan aku saja yang khawatir dengan keselamatanku selama bepergian kali ini. Sahabatku, 2~Asam Manis Perjalanan
Aya, lebih was-was dibandingkan aku sendiri. Karena aku telah menjual namanya untuk izin yang kuminta pada ibu. Kalau saja ada apa-apa, dia yang akan sangat merasa bersalah. Hanya doa yang terus saja ia ucapkan untuk keselamatanku hingga pulang kembali ke tanah kelahiran. Langit masih gelap, namun aktivitas di bandara sudah sangat ramai. Para peserta umroh dari berbagai grup telah siap menjalankan ibadah ke tanah suci dan membuat area keberangkatan penuh sesak oleh perpisahan dengan anggota keluarga mereka. Aku terus berjalan melewati berbagai tahapan pemeriksaan, menembus kerumunan orangorang. Waktu itu aku hampir saja ketinggalan pesawat karena fasilitas yang kurang memadai dari bandara. Satu pintu kecil harus dilewati ratusan orang dalam hitungan menit. Duduk manis di dalam pesawat selama 1,5 jam perjalanan tak cukup membuatku lelah karena antusiasku yang masih tinggi akan serunya acara sore nanti. Launching buku dari mentor yang sangat kucintai. Betapa hebatnya cinta, belum pernah berjumpa, terjalin hanya lewat kata-kata penuh makna, mampu membuatku terbang jauh-jauh hanya untuk satu acara luar biasa. Tiba di Jakarta, aku mengikuti instruksi dari teman kecilku semasa SD yang sudah lama pindah ke ibu kota. Naik Bus Damri jurusan Gambir, minta berhenti di gedung Indosat Thamrin, dan bayarnya Asam Manis Perjalanan~3
Rp 20.000,00. Ok, aku siap bertualang! Sayang sekali bapak yang duduk di sampingku turun lebih cepat, padahal nikmat sekali mendengar alunan merdu dari beliau yang tengah muroja ah hafalan Qur an. Hampir lupa aku kalau hari itu adalah hari Minggu, banyak sekali pejalan kaki dan pengguna sepeda yang asyik berolahraga di Bundaran BI- Thamrin. Gagahnya patung kuda dan hiasan air mancur menjadi pusat perhatian semua mata. Pak polisi berjaga-jaga untuk keamanan masyarakatnya. Sudah cukup terik matahari menghangatkanku, namun masih cukup banyak waktu hingga dimulainya acara sore nanti. Acara launching buku Kicauan si Burung Zuper karya @MotivaTweet ini benar-benar meriah. Begitu banyak pendukung acara yang satu cinta bersama Motty (panggilan pemilik akun @MotivaTweet) dalam kebersamaan kelompok pengusaha luar biasa. Luar biasa omsetnya, luar biasa kreatifnya, luar biasa pula otot berbaginya. Dan impianku pula dapat segera satu jalur bersama mereka usai menjalankan rencana bisnisku nanti. Pengisi acaranya luar biasa. Mulai dari pengusaha dengan omset milyaran hingga trainertrainer yang keahlian dan ilmunya juga tidak kalah luar biasa. Mereka datang untuk berbagi kepada Sobat-Motty (sapaan sahabat-sahabat Motty). Begitu banyak ilmu yang kuperoleh saat duduk dan belajar 4~Asam Manis Perjalanan
di sana. Dan semuanya tentu bermula dari seorang yang sangat luar biasa, pemilik akun @MotivaTweet. Cukup sulit di jaman sekarang ada orang yang sangat menjaga identitas dirinya dengan senang berbagi kebaikan dan hal-hal positif kepada semua orang. Dan itu ada pada diri Motty. Caranya yang selalu berpikir positif, menyampaikan hal-hal positif, mengajak Sobat-Motty untuk ikut bertindak positif, semua ia lakukan dengan ikhlas. IKHLAS! Hanya itu. Belasan kota telah melaksanakan #BBSM (Buka Bersama Sobat Motty) dan #DDSM (Donor Darah Sobat Motty) hanya dengan satu instruksi si burung zuper. Semua tergerak untuk ikut berbagi hal positif dan kebaikan yang dimulai dari masingmasing diri Sobat-Motty. Semua bangkit dan penuh semangat meski tidak mengenal siapa sebenarnya sosok di balik nama Motty ini? Motty benar-benar mengajarkan dan mempraktikkan kepada Sobat-Motty untuk mengamalkan tangan kanan memberi, tangan kiri tidak tahu. Siapa di antara Sobat-Motty yang mengenal sosok Motty? Bahkan Panglima Jenderalnya pun belum pernah bertemu langsung dengan Motty. Komunikasi Motty dan jenderaljenderalnya hanya lewat telepon, blackberry messenger, atau media sosial lainnya. Ya, Motty punya 1 pasukan lagi yang berwenang untuk mengurusi berbagai kegiatan yang dilaksanakan atas Asam Manis Perjalanan~5
nama Motiva Tweet di berbagai kota di seluruh Indonesia. Bukan sekadar berkicau dan merangkai kata yang dilakukan Motty, tapi #EKSYEN yang selalu digaungkan oleh Motty tentunya tak pernah ia tinggalkan. Beberapa trainer dan pengusaha yang mengisi acara launching buku ini mengenal siapa Motty dan menjamin bagaimana luar biasa hebatnya aksi yang dilakukan Motty hingga ia berani menceramahi Sobat-Motty setiap hari. Motty juga dikenal sebagai pendengar serta pembelajar yang sangat baik oleh para trainer dan pengusaha tersebut. Motty sangat senang berbagi hingga walau ia juga sangat sibuk dengan bisnisnya. Motty selalu menyempatkan diri untuk membalas mention atau e- mail yang dikirimkan Sobat-Motty. Dan itu semua Motty lakukan karena cintanya pada Sobat-Motty yang bersedia mengikuti semua ajakan Motty Tanpa Tapi, Tanpa Nanti. Slogan ini selalu melekat pada para Sobat-Motty dalam melakukan apapun. Karena satu tujuan yang Motty harapkan, yaitu menjadikan Indonesia senantiasa bersinergi bersamanya, menjadi bangsa yang lebih baik dimulai dari pribadi Sobat-Motty yang tersebar di seluruh Indonesia. Serta satu hal yang disampaikan oleh Pak Ali Akbar @pakarseo, trainer sekaligus Pakar SEO yang juga mengenal baik sosok Motty, ia berpesan kepada Sobat-Motty yang hadir untuk memiliki minimal satu akun twitter 6~Asam Manis Perjalanan
seperti @MotivaTweet yang berbagi dan mengajak orang banyak dalam kebaikan. Tidak sekadar menceritakan si burung zuper ini, acara juga diisi oleh seminar singkat dari pak Jamil Azzaini, trainer Sukses Mulia. Ada yang nggak kenal sama beliau? Parah!!! Malam itu kek Jamil (begitu biasa beliau disapa) membagikan cerita inspiratif hasil pengalaman hidup beliau. Dari berbagai kalimat hikmah yang disampaikan oleh ayahnya. Kepahitan hidup yang sangat memprihatinkan pun pernah beliau alami semasa kecil. Perjuangan diiringi tangis karena ejekan dan cacian yang didapat beliau karena kondisi keuangan keluarga yang sangat minim. Hingga tangis haru kebanggaan orangtua atas kerja keras pak Jamil yang telah sukses seperti sekarang. Ada 3 pelajaran inti dari buku Kicauan Si Burung Zuper yang dirangkumkan oleh pak Jamil dalam seminarnya. Pertama, kita semua harus menetapkan impian kita. Kedua, bahagiakan orang yang kita cintai. Dan yang ketiga ialah pentingnya bergaul di lingkungan yang mendukung dengan mimpi kita. Untuk poin ketiga, pak Jamil menyarankan Sobat-Motty untuk segera menemukan dan membentuk MASTERMIND, kelompok yang bersama-sama berjuang untuk bersinergi dalam hal positif, berbagi semangat dan hal-hal positif lainnya. Asam Manis Perjalanan~7
Satu pelajaran berharga dari pesan ayah pak Jamil tentang filosofi sebuah kerang mutiara. Pernah beliau menceritakan hal ini dalam kultwit (kuliah twitter) dari akun beliau, namun penyampaian kisah secara langsung tentu suatu hal yang berbeda rasanya. Pak Jamil selalu ingat untuk tetap semangat menjadi kerang mutiara ketika beliau mulai lelah dalam berjuang. Pesan ayahnya saat pak Jamil masih kecil, Mil, ada dua jenis kerang. Kerang rebus yang ada di pinggir jalan dijual murah. Atau kerang mutiara yang sangat berharga dan dihormati banyak orang. Kamu mau jadi apa, Mil? Dengan polosnya ketika itu seorang anak bernama Jamil menjawab, Mau jadi kerang mutiara, Pak. Sebuah anak kerang akan merintih merasakan perih ketika dirinya kemasukan pasir ke dalam tubuhnya. Namun, apa pesan sang ibu kerang? Balas rasa sakitmu dengan kebaikan, Nak. Maka kemudian si anak kerang meski terus merasa kesakitan, ia membungkus pasir yang masuk ke tubuhnya dengan air mata hingga pasir tadi menjadi inti mutiara yang akhirnya ia hasilkan. Setelah dipanen oleh nelayan, kerang-kerang yang berpasir dipisahkan dengan kerang yang tidak berpasir. Yang tidak berpasir akan dijual murah menjadi kerang rebus. Namun kerang yang penuh perjuangan dan merasakan perihnya suatu perjuangan amat sangat 8~Asam Manis Perjalanan
DAPATKAN BUKU-BUKU ZUKZEZ EXPRESS SEKARANG JUGA 1. Cinta Bersulam Noda (Rp.35.000,00) 2. Surat Berbahaya! (Rp.35.000,00) 3. Ketika Dewi Takut Hantu (Rp.40.000,00) 4. Sketsa Rindu (Rp.38.000,00) 5. Air Mata Emak (Rp.38.000,00) 6. My Story On Ramadhan (Rp.40.000,00) 7. Funtastic For You (Rp.20.000,00) Segera: 1. Hide Tak Akan Bersembunyi 2. Melukis Dunia dalam Kata