BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA KARTU GAMBAR (PTK di TK Marsudi Utami Klero (TK B) Kec.Tengaran Kab.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Berdasarkan penelitian Benyamin S. Bloon (1992)

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda beda. Masing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 1 : 14).

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini merupakan usia yang sangat penting bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Hal ini tertera didalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, melalui bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat. dasar dan menjadi masa keemasan (golden age) bagi anak.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. 0-6 tahun yang masih memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan pada anak pun harus disusun secara bertingkat, dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)

BAB I PENDAHULUAN. juga masa awal kanak-kanak yang memiliki berbagai karakter atau ciri-ciri.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (Kurikulum 2004 Standar Kompetensi TK dan RA, 2004: 2). Suyanto (2005: 1)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam perkembangannya,

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

I. PENDAHULUAN. perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik pada

PENGGUNAAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 1 DIBAL NGEMPLAK BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu di

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada masa Golden Age (keemasan), sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dapat menemukan potensi tersebut. Seorang anak dari lahir memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. sejak lahir sampai usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

PENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. generasi yang handal dan mampu membangun bangsa. pasal 1, butir 14 tentang sistem pendidikan nasional PAUD adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. anak usia 0-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. masa peka dalam perkembangan aspek berpikir logis anak. Usia 4-6 tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. usia dini sering disebut sebagai the golden ageatau usia emas. Berbagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. masa yang terjadi sejak anak berusia 0 6 tahun. Masa ini adalah masa yang

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ayu Nurmalasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

BAB I PENDAHULUAN. Generasi masa depan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas anak-anak saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa. Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang secara terminologi disebut sebagai anak usia pra-sekolah. Usia demikian

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. dan kecerdasan serta dasar-dasar perilaku seseorang telah mulai terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia indonesia seutuhnya.

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini merupakan manusia kecil pada rentang usia 0-6 tahun yang

BAB I PENDAHULUAN. menekankan pemberian keterampilan dari berbagai unsur kecerdasan di mulai

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Tertunda atau

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1, ayat (14) dijelaskan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pendidikan tersebut dilakukan melalui pemberian rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak, agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Keberadaan pendidikan taman kanak-kanak sangat penting, karena anak merupakan penentu kehidupan pada masa mendatang. John Dewey (Depdiknas, 2008: 1), salah satu tokoh pendidikan menyatakan bahwa pendidikan itu penting karena beberapa alasan. Beberapa alasan tersebut adalah sebagai berikut: (1) pendidikan merupakan kebutuhan hidup, (2) pendidikan sebagai pertumbuhan, (3) pendidikan sebagai fungsi sosial. Pembentukan karakter bangsa dan kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh bagaimana pemberian perlakuan yang tepat kepada anak-anak sedini mungkin. Selain itu, usia dari kelahiran hingga enam tahun merupakan usia kritis bagi perkembangan anak. Stimulasi yang diberikan pada usia ini akan mempengaruhi laju pertumbuhan dan perkembangan anak serta sikap dan perilaku sepanjang rentang kehidupannya (Depdiknas, 2008: 1). 1

2 Menurut para psikolog, usia dini (0-8 tahun) sangat menentukan bagi anak dalam mengembangkan potensinya. Usia ini sering disebut usia emas (the golden age) yang hanya datang sekali dan tidak dapat diulangi lagi. Pada usia ini sangat menentukan perkembangan kualitas manusia selanjutnya. Perkembangan intelektual anak terjadi sangat pesat pada tahun-tahun awal kehidupan anak. Sekitar 50% variabilitas kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia 4 tahun. Peningkatan 30% berikutnya terjadi pada usia 8 tahun, dan 20% sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua. Usia 4-6 tahun atau usia anak TK merupakan masa peka bagi anak, karena masa ini merupakan masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi lingkungan dan menginternalisasikan ke dalam pribadinya. Masa ini merupakan masa awal pengembangan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral dan nilai-nilai agama. Oleh karena itu dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangannya tercapai secara optimal. Anak 4-6 tahun melakukan aktifitasnya dengan mendengarkan dan berbicara. Anak-anak belum bisa membaca dan menulis, sehingga mereka masih perlu bimbingan terutama dalam perkembangan mendengar dan berbicara. Dalam belajar bahasa anak biasanya mengenal kata terlebih dahulu. Kata demi kata yang dipelajari akan bertambah dan menjadi kumpulan kata yang selanjutnya menjadi suatu kalimat yang utuh. Dalam mempelajari kata (kata dalam bahasa asing) anak lebih cepat menyerap kata-kata apabila

3 ditunjang dengan media atau alat peraga, misalnya gambar atau benda nyata. Mungkin salah satu alasan menggunakan media atau alat peraga adalah kata tersebut langsung mempunyai arti bila diberikan dengan gambar atau benda nyata. Gambar atau benda nyata dapat mempermudah anak dalam mempelajari kosakata baru, baik dalam bahasa Indonesia ataupun bahasa asing. Kosakata adalah perbendaharaan kata (Tim Penyus un Kamus Pusat Bahasa, 1999: 527). Kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat baru. Kekayaan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan gambaran dari intelejensia atau tingkat pendidikannya. Pentingnya penggunaan kosakata dalam perkembangan anak TK yaitu untuk kelancaran komunikasi dalam pembelajaran di TK. Komunikasi dalam hal ini mempergunakan bahasa, bahasa adalah alat yang vital bagi anak dan salah satu syaratnya adalah menguasai sejumlah besar kosakata (perbendaharaan kata yang dimiliki oleh anak). Semakin banyak kita mengenalkan kosakata anak maka keterampilan bahasa anak semakin meningkat. Keterampilan bahasa anak meningkat apabila kuantitas dan kualitas kosakatanya meningkat. Oleh sebab itu, setiap guru haruslah berusaha memperkaya kosakata anak, memperkaya perbendaharaan kata anak, sehingga meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Pada saat anak mempelajari kata sehari-hari yang dipakai, anak melihat secara langsung kenyataan di lapangan. Lain halnya disekolah guru

4 kadang tidak menggunakan media atau alat peraga sehingga anak menjadi kebingungan dan sulit mengerti makna dari kata tersebut. Agar tidak terjadi kebingungan dan kesulitan maka guru seharusnya menggunakan media atau alat peraga yang lebih menarik perhatian anak. Alat peraga tersebut misalnya penggunaan media flash card, gambar atau benda-benda nyata. Dalam memperkenalkan kata, pelafalan yang benar perlu diberikan sejak awal. Selanjutnya gambar berwarna juga lebih menarik dan bisa langsung digunakan untuk melatih pelajaran tentang warna. Pembelajaran sejak awal ini bisa diberikan dengan menggunakan teknik listen and repeat. Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang terda pat dijalur pendidikan sekolah/formal yang menyediakan pendidikan dini bagi anak usia empat tahun sampai anak memasuki sekolah dasar atau ena m tahun. Dalam pendidikan anak di Taman Kanak-kanak ada beberapa aspek yang dikembangkan. Aspek-aspek perkembangan tersebut dipadukan dalam bidang pengembangan yang mencakup bidang pengembangan pembiasaan dan bidang pengembangan kemampuan dasar. Bidang pengembangan pembiasaan merupakan bidang pengembangan yang meliputi aspek perkembangan moral dan nilai-nilai agama serta aspek pengembangan sosial, emosional dan kemandirian. Bidang pengembangan kemampuan dasar adalah bidang pengembangan yang meliputi perkembangan berbahasa, kognitif, fisik motorik dan seni. Masa usia TK juga disebut dengan masa prakelompok. Hal ini dikarenakan pada masa tersebut anak-anak belajar dasar-dasar keterampilan

5 yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan kelompok. Masa usia TK adalah masa meniru. Pada masa ini anak suka menirukan pola perkataan dan tindakan orang-orang disekitarnya. Masa usia tersebut adalah masa bermain masa dimana anak suka sekali bermaian untuk mengeksplorasi lingkungannya, meniru perilaku orang lain dan mencoba kemampuan dirinya. Di dalam pendidikan anak TK terdapat aspek-aspek perkembangan. Salah satu aspek perkembangannya yaitu aspek perkembangan bahasa yang meliputi pemahaman dan pengucapan kosakata. Proses pembelajaran di TK Marsudi Utami Klero terdapat beberapa masalah: Salah satu masalahnya adalah anak kurang tertarik dan merasa bosan pada saat proses pembelajaran bahasa Inggris. Kebosanan tersebut karena volume suara guru yang kurang keras sehingga anak mengalami kesulitan dalam mengulang kosakata yang diucapkan oleh guru. Selain itu, penyebab masalah lainnya adalah kurangnya dukungan dari keluarga, kurangnya penguasaan kosakata bahasa Inggris oleh guru, serta tidak adanya media pembelajaran yang digunakan. Untuk mengatasi beberapa masalah yang muncul pada TK maka pembelajaran kosakata dalam bahasa Inggris harus dikondisikan agar anak tidak cepat bosan dan tertarik dengan materi yang disajikan oleh guru. Salah satu solusi yang ditawarkan oleh peneliti untuk meningkatkan penguasaan kosakata dalam bahasa inggris adalah dengan menggunakan media kartu gambar. Tujuan penggunaan media tersebut adalah agar anak dapat mengingat dan mengucapkan kosakata yang diajarkan guru. Selain itu, media kartu gambar ini juga dapat membuat anak tertarik dan tidak cepat bosan dalam

6 pembelajaran. Media kartu gambar yang dimaksud adalah kumpulan kartu yang berisi kata dan gambar. Kartu ini juga berukuran (25 x 30) cm 2 atau dapat lebih besar atau lebih kecil. Beberapa latar belakang tersebut membuat penulis memutuskan untuk melakukan suatu penelitian yang melibatkan Taman Kanak-kanak Marsudi Utami sebagai TK yang akan diteliti oleh peneliti. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan penguasaan kosakata dalam bahasa Inggris. Penelitian ini dilaksanakan berkolaborasi dengan guru kelas Taman Kanak-kanak dan kepala sekolah. B. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran kosakata dalam bahasa Inggris ini menggunakan media kartu gambar. Kartu gambar yang diambil disesuaikan dengan tema. Satu kali pertemuan anak belajar 5 kosakata. Tema yang diambil dala m penelitian ini adalah tanaman, sedangkan subtema yang diambil adalah nama -nama buah. Gambar yang digunakan sudah sesuai dangan tema yang sudah ditentukan. 2. Masalah yang diteliti adalah penguasaan kosakata anak dalam bahasa Inggris. Penguasaan yang dimaksud adalah anak mampu melafalkan kembali kosakata yang diberikan oleh guru, anak dapat menyebutkan dan menghubungkan tulisan sederhana dengan symbol yang

7 melambangkannya, anak dapat menyebutkan arti kata dalam bahasa Inggris dengan bantuan kartu gambar. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas dapat dirumuskan, apakah penggunaan media pembe lajaran kartu gambar dapat meningkatkan penguasaan kosakata dalam bahasa Inggris anak Taman Kanak-kanak? D. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris anak melalui media kartu gambar di TK Marsudi Utami Klero Kec. Tengaran, Semarang. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris anak kelompok B di TK Marsudi Utami Klero Kec. Tengaran, Semarang. E. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Toritis a. Secara teoritis hasil penelitian ini secara umum diharapkan mampu memberikan sumbangan kepada pembelajaran bahasa Inggris di Taman Kanak-kanak, terutama terhadap peningkatan kosakata dalam bahasa Inggris anak Taman Kanak-kanak. Serta secara khusus

8 penelitian ini memberikan kontribusi pada strategi pembelajaran bahasa Inggris di Taman Kanak-kanak. b. Memberikan sumbangan informasi kurikulum pendidikan Taman Kanak-kanak sebagai penjaga mutu pendidikan di Taman Kanakkanak. c. Memberikan masukan kepada guru untuk meningkatkan kemampuan keberbahasaan anak dalam mengembangkan diri di tengah-tengah lingkungan dalam meraih keberhasilan belajar atau belajar yang optimal. d. Bahan pertimbangan, pembandingan, masukan atau referensi untuk penelitian lebih lanjut. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang cara meningkatkan penguasaan bahasa Inggris pada anak taman kanakkanak, khususnya melalui media kartu gambar. b. Bagi pendidik dan calon pendidik Memberikan masukkan kepada pendidik Taman Kanak-kanak dalam menentukan metode belajar yang tepat, yang dapat menjadi alternatif lain dalam mata pelajaran bahasa Inggris di Taman Kanak-kanak, khususnya melalui media kartu gambar.

9 c. Bagi anak didik Anak didik sebagai subyek penelitian, diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung mengenai pembelajaran secara aktif, kreatif dan menyenangkan melalui media kartu gambar. Anak didik akan lebih cepat menguasai kosakata bahasa Inggris yang sesuai dengan perkembangan berfikir anak. d. Bagi sekolah tempat anak belajar Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program pembelajaran serta menentukan metode dan media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan penguasaan bahasa Inggris anak taman kanak-kanak.