BAB I PENDAHULUAN 1.1. Alasan Pemilihan Judul Hakekat motor bensin menurut jumlah langkah kerjanya dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu motor bensin dua langkah dan motor bensin empat langkah. Untuk menghasilkan satu kali pembakaran, motor bensin dua langkah memerlukan dua langkah gerakan torak dan satu kali putaran poros engkol, sedangkan motor bensin empat langkah adalah motor yang dalam proses kerjanya diselesaikan dalam dua kali putaran poros engkol dan empat kali gerakan menghasilkan satu kali pembakaran. Motor bensin 4 langkah ( empat langkah ) maupun 2 langkah ( dua langkah ) keduanya memerlukan pengapian pada proses pembakaran bahan bakar untuk menghasilkan tenaga. Agar didapatkan tenaga yang optimal dari proses pembakaran bahan bakar, selain faktor pengabutan bahan bakar, waktu masuknya bahan bakar ke ruang bakar, besarnya bunga api, waktu terjadinya pengapian harus tekanan yang optimal. Pengertian waktu pengapian adalah waktu terjadinya loncatan bunga api pada busi saat akhir langkah kompresi, sehingga terjadi pembakaran di ruang bakar. Waktu pengapian dinyatakan dengan sudut yang merupakan perbandingan posisi piston saat terjadi loncatan bunga api pada busi dengan posisi paling atas yang dicapai piston ( TMA ). Saat posisi piston berada di titik mati atas ( TMA ) merupakan sudut 0 0 waktu pengapian. Bila waktu pengapian terjadi sebelum piston mencapai titik mati atas ( TMA ) sudut pengapian dinyatakan positif. Begitu pula sebaliknya dinyatakan negatif bila posisi
piston telah melewati titik mati atas ( TMA ) untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 1.1 Gambar 1 Posisi piston waktu pengapian Penentuan waktu pengapian yang tepat tergantung pada bahan bakar, kecepatan dan beban mesin. Supaya dihasilkan tenaga motor yang optimal maka untuk nilai oktan bahan bakar yang tinggi sudut pengapian harus diubah menjadi lebih besar begitu pula sebaliknya untuk nilai oktan bahan bakar yang rendah. Bila waktu pembakaran bahan bakar yang masuk konstan dan perbandingan campuran bahan bakar konstan maka waktu pengapian harus dimajukan sesuai dengan kenaikan kecepatan mesin. Begitu pula dengan kenaikan beban mesin, yang mengakibatkan campuran bahan bakar yang kurus, tingginya campuran gas residu dan turunnya kepadatan bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar. Hal ini menyebabkan perlunya waktu pembakaran yang lebih lama, karena rendahnya rata rata pembakaran dalam campuran tersebut. Untuk mengatasinya maka waktu pengapian harus dimajukan, supaya tenaga motor yang dihasilkan tetap optimal gb. 1.2 waktu pengapian untuk nilai oktan bahan bakar dan kecepatan yang berbeda.
Gambar 2. Nilai oktan bahan bakar dan kecepatan berbeda Gambar 2 merupakan contoh perbedaan waktu pengapian untuk nilai oktan bahan bakar dan kecepatan berbeda. Perbedaan waktu pengapian ini dimaksudkan untuk mendapatkan daya yang optimum dengan getaran mesin yang kecil. Sedangkan waktu pengapian yang sama pada kecepatan berbeda diperlihatkan pada gambar 3. Gambar 3. Waktu pengapian yang sama pada kecepatan berbeda Dari gambar terlihat bahwa pada waktu pengapian yang sama tekanan hasil pembakaran akan menurun bila kecepatan putaran mesin naik, untuk mengatasi penurunan tekanan tersebut maka untuk pengapian harus dimajukan sesuai dengan
kenaikan kecepatan putaran mesin. Gambar perubahan tekanan waktu pengapian untuk kecepatan putaran mesin yang berbeda beda. Berdasarkan penjelasan diatas penelitian mengarah pada performance mesin, salah satunya adalah tentang pengaruh sudut pengapian terhadap temperatur mesin pada motor bensin empat langkah dengan menggunakan termometer infra merah. 1.2 Permasalahan 1. Seberapa besar pengaruh perubahan sudut pengapian terhadap temperatur mesin. 2. Seberapa besar sudut pengapian mesin yang sesuai dengan performance mesin ditinjau dari temperatur yang dihasilkan oleh pembakaran mesin. 3. Bagaimana profil temperatur mesin uji. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh perubahan sudut pengapian terhadap temperatur mesin. 2. Untuk mengetahui sudut pengapian yang ideal ditinjau dari dari temperatur yang dihasilkan. 3. Untuk mengetahui profil temperatur mesin uji. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yang dilakukan adalah : 1. mengetahui perubahan temperatur mesin. 2. mengetahui sudut pengapian pada mobil sedan corolla 77 yang ideal.
3. hasil laporan tugas akhir nanti di harapkan dapat memberikan irformasi pengetahuan, khususnya tentang sudut pengapian dapat mempengaruhi temperatur mesin. 1.5 Sistematika Tugas Akhir Penulisan tugas akhir ini, terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian pendahuluan dan pengenalan yang berisi : halaman judul, halaman pengesahan, motto, dan persembahan, kata pengantar, daftar gambar, daftar tabel, daftar lampiran dan daftar isi. Bagian isi membahas tentang pokok pokok penelitian yang memberikan informasi tentang pengaruh sudut pengapian terhadap temperatur mesin terdiri : BAB I Pendahuluan berisi : Alasan pemilihan judul, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika. BAB II Landasan Teori berisi : Kajian teori tentang motor empat langkah empat silinder dengan termometer infra merah. BAB III Metode Penelitian berisi : Pendekatan penelitian, obyek penelitian, variable penelitian dan metode pengumpulan data. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. BAB V Simpulan dan saran. Lampiran sistematika dibuat sedemikian rupa agar mempermudah pemahaman makna dalam penelitian.